Pagi-pagi sekali aku pulang duluan dibanding Reina dan Chloe agar aku bisa tenang sebelum perang antara mereka di mulai.
"Ingatlah Kazuto kunjungi makam nenekmu."
"Baik Kek" Aku membungkukkan badanku kepada Kakek "Terima kasih Kakek atas segalanya."
Kakek mengelus kepalaku "Perjuangan mu belum selesai dan jangan pernah membungkukkan badanmu seperti itu kepada orang lain kecuali kepada orang tuamu dan diriku."
Aku tertawa "Baiklah Kakek."
Aku pulang kerumahnya menggunakan mobil pribadiku yang diberikan kepadaku jika ada situasi genting. "Kalau begitu Kek aku pergi dulu."
Kakek melambaikan tangannya dan aku masuk ke mobil. Aku tidak akan satu rumah lagi dengan Reina sampai dia bisa membuktikan bahwa dia menyukai ku secara tulus tanpa adanya membalas perbuatannya dimasa lalu.
"Kazuto-sama akhirnya anda memanggil saya."
Dia adalah supir pribadi ku yang dipilih oleh Ayah. Sosok sebenarnya adalah sepupuku namanya Kigahara Ren dia sangat mematuhi ucapan Ayah dan Ucapanku. Padahal kami bisa dibilang seumuran tapi dia terlalu formal jadi terkadang aku agak bingung bagaimana sikapku saat berbicara dengan nya.
"Ren-Nii jangan terlalu formal ya tolong."
"Tidak bisa Kazuto-sama. Jika aku formal disaat seperti ini maka reputasi ku sebagai pelayan pribadi anda akan hancur."
Padahal aku tidak masalah jika dia formal...Sebentar! "Pelayan? Apa maksudmu Ren-Nii?".
"Aku sudah di promosikan sebagai pelayan pribadi anda. Jadi saya akan ada disamping anda jika anda membutuhkan bantuan saya."
Ayah kau bertindak lagi. "Kalau begitu Ren-Nii sebagai pelayan pribadi ku maka kuperintahakan untuk tidak formal kepadaku. Ini perintah jangan di tolak!" Sepertinya ini akan berhasil aku juga ingin dekat dengan Ren-Nii sebagai teman seumuran.
"Apakah tidak apa-apa saya berprilaku seperti teman anda?".
"Tidak masalah! Kita kan sepupu sedarah DNA seumuran maka aku ingin berteman dekat dengan Ren-Nii."
"Baiklah kalau begitu Kazuto-Nii..."
Ke-Kenapa dia menggunakan akhiran "Nii?".
"Ren-Nii kepanasan kau menggunakan akhiran Nii dinamaku?'.
Ren-Nii terkejut tiba-tiba dia mengerem mobilnya membuatku terguncang hebat "Maafkan aku apa kau tidak suka?".
Bukannya tidak suka sih malahan agak aneh aja "Aku memanggilmu dengan akhiran Nii karena Ren-Nii kan lebih tua 3 bulan." Aku lahir di bulan Agustus dan Ren-Nii di bulan Mei.
"Bagaimana akhiran Nii sebagai tanda kita teman dekat?".
Wah ide bagus juga sih "Hmmmm" Yah aku juga punya panggilan rahasia dengan Mamoru jadi tidak masalah deh jika aku dan Ren menggunakan akhiran "Nii" sebagai tanda kami sahabat dekat dan sepupu dekat "Baiklah mulai sekarang mari menjadi teman baik Ren-Nii."
Ren-Nii tersenyum senang. "Baik Kazuto-Nii."
Setelah itu aku dan Ren-Nii saling berbagi cerita dan tertawa sepanjang jalan menuju rumah.
Saat sampai Di rumah aku langsung mengambil koper dan menyusun bajuku lalu langsung pergi dari rumah ku dan Reina menuju rumah Ayah dan Ibu untuk tinggal bersama selama pertarungan mereka bertiga.
Ibu yang sedang membersihkan halaman depan terkejut dengan kedatangan ku yang membawa koper. "Ada apa Kazuto kau sampai bawa koper pakaian mu? Apa kau bertengkar dengan Reina-san?".
Lebih baik membicarakan nya dengan Ibu dan Ayah agar lebih jelas. "Ibu apakah Ayah ada dirumah?".
"Ada tuh di ruang tamu sedang merawat Jirah samurai yang selalu dia rawat."
Baiklah kalau begitu saatnya menjelaskan semua kejadian selama aku dirumah Kakek. "Aku ingin bicara dengan Ayah dan Ibu!".
Setelah itu aku berbicara masalah yang kuhadapi sekarang kepada Ayah dan Ibu.
"Kazuto kau ini!..." Ibuku berdiri dan mengambil sebuah majalah lalu menggulung nya dan memukuli ku "Kau ini mempermainkan hati perempuan! Jika kau seperti ini maka kau akan menyesal Kazuto!".
"Ibumu benar Kazuto!".
Ayah memang tidak tahu diri padahal dia juga yang membuat Chloe jatuh cinta kepadaku!.
"Ini juga salahmu Kyou-chan!".
Terima kasih Ibuku yang tercinta telah berada di pihaku untuk menyalahkan Ayah atas kejadian ini. "Yang terpenting aku akan tinggal disini lagi sampai aku tahu jika Reina benar-benar mencintai ku."
Ibu melihat kepadaku. "Terserah mu Kazuto. Tapi ingat kata-kata Ibu jangan pernah mempermainkan hati perempuan kau akan menyesal."
"Baik."
Ayah mengambil kipas dari Kakek yang diberikan kepadaku. "Kazuto kau tau kan penyakit yang selama ini kau alami?".
"Jika aku terlalu memikirkan sesuatu maka kepalaku akan sangat sakit seperti dipukul oleh tongkat besi. Penyakit ku selama ini gegar otak kan Ayah?".
"Kau benar. Kau adalah penerus Ayah nak jadi jangan membuat kematian yang disebabkan oleh dirimu sendiri."
Selama ini aku mengalami gegar otak dan aku mengetahui penyakit ini sejak aku mendapat kembali ingatan lamaku, penyakit ini muncul ketika aku mengalami kecelakaan. Intinya aku akan menghindari sesuatu yang bisa membuat ku terus kepikiran untuk menghindari gegar otak parah yang bisa menyebabkan kematian.
"Kazu-kun!".
Reina datang dengan nafas yang tidak karuan dan rambutnya belum dirapikan!. "Ada apa Reina? Apa kau dikejar oleh sesuatu?".
Dia menampar pipiku dihadapan Ayah. "Ada apa denganmu? Bukannya kau memilih untuk bersamaku? Kenapa kau malah pergi dari rumah kita?".
Sepertinya Reina tidak bisa menerima perkataan ku mengenai Ikatan. "Kan sudah kubilang buat aku jatuh cinta dulu baru kita bisa bersama."
"Jadi...selama ini kau tidak mencintai ku?".
Maaf Reina aku harus mengatakan hal yang jahat!. "Benar...selama ini aku hanya mengikuti kemauan mu agar kau tidak sedih." Aku berdiri dan menatap wajahnya. "Jika kau Reina benar-benar menyukaiku maka buatlah aku jatuh cinta."
Reina terdiam setelah mendengar ucapan ku. Aku membiarkan nya berdiri diruang tamu bersama Ayah dan aku pergi ke kamar Lamaku untuk menaruh koper bajuku.
"Kazuto...Kau keterlaluan..."
Kakak ku tiba-tiba muncul didepan pintu kamarku. "Jadi kakak mendengar semuanya?".
Kakak menggaruk kepalanya. "Ah ini pertama kalinya aku setuju dengan ibu. Jangan pernah permainkan hati perempuan jika tidak kau akan menyesal."
Aku tau ini salah tapi ini satu-satunya cara agar aku dapat mengetahui apa Reina mencintai ku dengan tulus atau tidak. Aku saja selalu mengutuk diriku setiap aku berkata jahat kepada Reina.
"Kakak terima kasih sarannya tapi biarkan aku sendiri dulu."
Kakak menatapku dengan sinis "Kau juga Sebenarnya sangat mencintai nya. Sungguh orang bodoh."
Kakak setelah itu pergi dan dia berusaha menghibur Reina yang sedang murung akibat ucapan ku. Sekarang aku sangat merasa bersalah! Aku butuh penyegar jiwa sekarang!....Sebentar sepertinya aku tau cara menyegarkan jiwaku!.
"Apa kau memanggilku Kazuto-Nii?".
"Ren-Nii apa kau ingin pergi bersenang-senang bersamaku sebagai teman?".
Aku akan mengajak Ren-Nii kesebuah tempat dimana para anak laki-laki bisa bersenang-senang tanpa memikirkan hal-hal yang rumit yaitu karaoke! Aku juga akan mengajak Mamoru karena tanpa dia karaoke akan sepi.
"Baiklah ayo pergi bersenang-senang Ren-Nii!".
Aku keluar kamar bersama Ren-Nii dan melihat Reina yang sangat murung membuat hatiku sangat merasa sangat bersalah. Aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkan nya karena aku akan pergi ke karaoke lalu bernyanyi untuk menghilangkan setres ku.