Yudi,,, itulah namaku, aku adalah seorang mahasiswa baru jurusan Teknik Mesin di salah satu universitas termuka di pulau sumatera bagian utara Indonesia. Aku termasuk salah satu pria yang bisa dibilang sangat sempurna, baik postur wajah maupun tubuhku bisa dibilang diatas rata-rata. Aku tinggal di sebuah kamar kost dekat kampusku, yang berjarak sekitar 200 meter dari kampus, berhubung tempat tinggal orang tuaku agak jauh dari kampus, mungkin sekitar 6 jam kalau dari rumah, jadi aku memilih untuk ngekost.
Hari pertamaku ke kampus adalah hari ini, aku bangun pagi untuk bersiap-siap, sekitar jam 7 lebih 15 menit aku tiba dikampus diantar oleh mas-mas tukang ojek, sebenarnya letak kampus dari kos ku tidak terlalu jauh, jika jalan kaki hanya menghabiskan 7 menitan, tapi aku memilih naik ojek agar tidak kewalahan sampai ke kampus, dan sebenarnya lagi aku bukan dari keluarga kurang mampu, ayahku adalah seorang kontraktor besar di kotaku, dia memiliki perusahaan yang bisa dibilang lumayan besar dengan karyawan hampir 1000 orang dan memiliki hektaran kebun sawit yang sangat luas, iya dia salah satu orang terkaya di kota ku, sedangkan ibu ku dia seorang perancang busana yang memiliki butiq hampir disetiap kota, aku dari keluarga yang serba ada tanpa kekurangan apa pun, namun aku memilih untuk hidup sederhana, aku anak ketiga dari 3 bersaudara, saudara laki-lakiku yang paling tua sudah menikah, dan memiliki 2 anak kembar, kevan dan kevin yaitu keponakanku tersayang, mereka tinggal di luar negeri karna saudara laki-lakiku ialah salah satu dosen hebat di univ luar negeri. Sedangkan saudara perempuanku baru bertunangan, dia memiliki bisnis restoran makanan yang luar biasa, dia lulusan koki terbaik di luar negeri, dia masih tinggal bersama kedua orangtua ku. Iya, hanya aku yang melanjutkan studiku yang tak jauh dari rumah, itu karna kesederhanaanku dari kecil yang membuat kedua orang tuaku sangat khawatir tentang kehidupanku. Padahal mereka menawariku untuk membeli rumah bagus diseputaran kampus, dan membeli mobil agar perjalananku nyaman, tapi aku menolak dan memilih jalanku sendiri.
*pengenalan selesai*
Tiba dikampus aku kebingungan mencari teman yang sejurusan denganku, karna pakaian hitam-putih khas mahasiswa baru memadati perkarangan kampus, jadi aku memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu mahasiswi yang ku anggap dia senior karena pakaiannya bebas yaitu bukan hitam-putih khas mahasiswa baru.
"Kak?" sapa ku.
"Iya saya" jawabnya sambil tersenyum manis
Dan dalam beberapa detik aku terdiam karna kehabisan akal melihat senyumnya yang begitu manis membuat jantungku berdetak kencang. Dan dalam sekejap aku tersadar dari lamunan.
"Gini kak, saya Yudi mahasiswa baru jurusan Teknik Mesin, saya bingung harus berkumpul kemana, soalnya saya belum ada teman yang sejurusan, jadi saya mau tanya kakak kemana saya harus pergi, kak". tanyaku.
"Oh iya yudi, jurusan Teknik berkumpul di samping lapangan basket, disana akan ada arahan jurusan masing-masing di tempel, kamu kesana aja" jawabnya sambil tersenyum.
"Baik kak, terimakasih" kataku samabil tersenyum yang kubuat semanis mungkin sambil pergi ke arah yang ditunjuk senior itu.
Tiba disamping lapangan basket aku pun langsung mencari papan nama yang bertuliskan Teknik Mesin, dan langsung bergabung dengan mahasiswa lainnya yang garis besarnya yaitu laki-laki 98%, sedangkan wanitanya mungkin hanya 2% saja.
Aku langsung di sapa oleh salah satu dari sekian banyak nya orang yang memakain seragam hitam-putih.
"Hai, aku Ajir, aku juga jurusan Teknik Mesin". sapa nya sambil mengajukan tangan untuk bersalaman denganku.
"Hai ajir, aku Yudi, senang bertemu denganmu". jawabku.
"Sudah punya teman disini?" ajir bertanya sambil tersenyum.
"Belum bertemu, baru kamu jir". jawabku sambil tertawa.
"Oh baiklah, kalau begitu kita bisa berteman" jawabnya tetawa lepas sambil memukul bahuku pelan".
Kami pun langsung mengambil barisan untuk mendengar aba-aba dari senior sejurusan. Ntah apa yang membuat pikiranku tiba-tiba kepikiran senyum senior yang kutemui tadi pagi, "anjir,,, aku lupa menanyakan namanya". rintihku pelan namun terdengar oleh ajir yang berdiri disampingku, dan dia pun langsung bertanya "ada apa, kenapa memanggilku?" tanyanya penasaran. Aku pun langsung merespon dengan menyilangkan kedua tanganku, maksudku bukan apa-apa kepada dia, dia pun tersenyum dan langsung fokus kedepan mendengar aba-aba dari senior kami.
Tak lama setelah itu, jam istirahat pun dimulai, aku mencoba untuk berkenalan dengan beberapa teman lainnya, dan kami pun membaur dengan cepat, dan kami makan siang bersama sebagaimana intruksi senior. Beda dari bayanganku yang aku kira ospek adalah tempat dimana senior mengunjing junior, dan bahkan ada yang mengerjai junior habis-habisan sampai mereka babak belur atau harus menangis karna dipermalukan oleh senior, namun yang aku temui, ospek adalah dimana tempat untuk mendengar nasehat, intruksi, larangan, perkenalan dan hal-hal yang dibutuhkan dikampus, dan meurutku itu sangat membosankan, iya sangat membosankan karna hanya mendengar wacana yang sangat panjang lebar.
Setelah jam istirahat, kami pun nanti akan mendengar lebih kurang aba-aba seperti tadi, namun nanti akan ada perkenalan perangkat kampus, himpunan kampus, dan beberapa club-club yang tergabung dikampus, baik itu club seni, club olahraga, club kemanusian, club pencinta alam dan banyak lainnya.
Namun yang tak ku sangka-sangka ketika setengah dimulainya acara aku terdiam, melihat sosok senior perempuan yang kutemui tadi pagi, ya,,, dialah yang membuat hatiku tak karuan, dia adalah anggota dari club Pencinta Alam yang tengah memberi arahan tentang club mereka, aku tak fokus mendengar arahan, yang kutau senior itu memperkenalkan diri, namanya kinan, iya namanya kinanda safea mahasiswi semester 5 dari jurusan Ekonomi Pembangunan, aku pun mencoba fokus mendengar arahan dari nya, tak tau apa arahannya, yang kutau aku harus masuk Club pencinta Alam agar bisa sering bertemu dengannya.
.....
.....
.....
bersambung,,,