Chereads / Cinta Tak Tau Memilih / Chapter 2 - Bab 2

Chapter 2 - Bab 2

Esoknya kuliah ku di mulai normal, karena aku masih mahasiswa semester pertama, jadinya mata kuliah yang ku ambil adalah mata kuliah umum, Bahasa Indonesia dan Kalkulus adalah mata kuliah hari ini, yang masuknya mulai jam 8 pagi sampai jam 12 siang, setelah itu jadwal ku kosong. Aku berusaha tampil sebaik mungkin pagi ini, karna ada harapan untuk bertemu dengan kak Kinan, ya mungkin nanti bertemu tanpa di sengaja di kampus rintihku dalam hati.

Ada hal yang aku lupakan kemarin saat ospek, iya, aku lupa meminta kontak teman yang sejurusan denganku, "bagaimana ini, aku pasti akan kewalahan mencari kelas Bahasa Indonesia" rintihku dalam hati.

Tak lama setelah itu, sekitar jam 7.30 wib aku berangkat, aku memilih untuk berjalan kaki, karena ku anggap sambilan jogging pagi, keluar dari gerbang kos aku bertemu seseorang yang kutemui kemarin, aku menyidik penasaran, dan ternyata benar, itu ajir, ajir teman sejurusan yang kutemui kemarin di kampus. "Ajir?" panggilku agak bersuara besar karna posisi ajir di seberang jalan. Dia pun langsung merespon "Hai Yudi, tunggu aku" sambil mengayunkan tangan tanda menyuruhku untuk menunggu dia menyeberang jalan.

"Hei" kataku sambil tersenyum, "kau tinggal dimana?" lanjutku bertanya seakan curiga.

"Itu, ruko yang menjual perlengkapan olahraga, aku tinggal bersama kakakku dan suaminya" katanya sambil menunjuk arah ruko 2 muka yang memiliki 3 lantai.

"Ohh,,,, berarti kita tinggal berhadapan, aku tak menyangka" jawabku sambil ketawa mengayunkan tangan untuk mulai berjalan kembali.

"Benarkah? kau tinggal dirumah kontrakan yang di depan ruko kakakku?" tanyanya dengan nada sangat senang.

"Iya,,, tapi aku hanya menyewa kamar, bukan rumah" bantahku pelan sambil tersenyum sedikit.

"Ayoolaahhhh,,, itu sangat bagus, aku sangat ingin hidup mandiri, tapi kedua orang tuaku melarangnya, dan inilah aku, harus tinggal bersama keluarga kakakku" rintihnya pelan agak kecewa.

"Hei,,, itu tak masalah, kamu boleh sering-sering menginap di kamarku, aku tak akan keberatan, asal kan kau jangan jorok, karna aku sosok yang sangat rapi" ocehku sambil ketawa geli dan merangkul ajir memberi tanda tak apa.

"Itu tak sama kawan, aku tetap harus berhadapan dengan kakakku, dan lagipun aku harus membantu suami kakakku berjualan di toko" jawabnya agak kesal.

" Hahaha,,, itu tak masalah, jika diijinkan oleh kakakmu aku juga akan ikut membantumu berjualan, kerja paruh waktu untukku, daripada pulang kuliah aku harus terus menonton tv, itu sangat membosankan" kataku dengan ekpresi sangat ingin.

"Hahaha kau memang hebat yud, baiklah, nanti sepulang dari kampus kita ke ruko kakakku, dan bertanya mengenai hal ini" sahut ajir bahagia.

Tak lama berbincang-bincang kami pun sampai di kampus, dan karna ajir kemarin menjadi ketua kelompok di acara ospek, dia memiliki catatan ruang kelas untuk setiap mata pelajaran, aku hanya mengikuti kemana ajir membawaku.

Tak lama, kami pun sampai di kelas, di sana sudah banyak mahasiswa yang menempati kursi mereka, aku pun langsung bergegas mencari meja yang tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang, baris ke 5 dari depan, dan baris ketujuh dari belakang. Aku melihat-lihat sekeliling sambil sedikit berbincang-bincang dengan beberapa teman, aku melihat hanya ada 2 orang mahasisiwi cewek di kelasku, ya mereka lumayan berhati-hati, mungkin karna hanya ada mereka di kelas yang cewe. Kelasku terdiri dari 38 mahasiswa dan 2 mahasisiwi, totalnya ada 40 orang, mereka lumayan akrab denganku, karna aku tipe orang yang murah senyum, ya bisa dibilang seperti itu, mungkin karna ketampanan ku lebih diatas rata-rata. hahahaha.

Dea dan Wina, mereka adalah 2 mahasisiwi cewek dikelasku, aku sempat berkenalan dengan mereka, dan mereka meminta kontakku utuk disimpan karna ada beberapa alasan kata mereka, aku pun dengan senang hati bertukar kontak dengan mereka. Bagiku, Dea sangat cantik, kulitnya putih mulus, rambut terurai panjang dan sangat feminim, beda dengan wina yang kelihatannya agak tomboy dengan rambut pendeknya dan beberapa tindik di telinga.

Pelajaran di mulai sangat tenang dan nyaman, mungkin karna dosen kami adalah seorang perempuan agak tua yang mungkin umurnya sekitar hampir 60an menurutku. Dosen itu mengajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia, namun Bahasa Inggrisnya sangat fasih, menurutku dia lebih cocok menjadi dosen Bahasa inggris.

Setelah mata kuliah Bahasa Indonesia selesai, ada jeda sekitar 30 menit sebelum mata kuliah Kalkulus di mulai. Pada saat itu aku memilih mengajak ajir untuk berkeliling kampus sebentar, dia dengan sudi menerima penawaranku, dan kami berjalan keluar mencoba berkeliling, namun setengah berkeliling ajir mengoceh "yud, sepertinya perutku tak bersahabat, aku akan ke toilet, kamu lanjutkan berkeliling sendiri saja ya" ajir memegang perutnya sambil berlari ke arah toilet.

"Hahaha oke oke" sahutku singkat sambil melanjutkan jalanku.

Tak sadar aku sudah berjalan ke arah kantin, kebetulan kantin Teknik bersebelahan dengan Fakultas Ekonomi, aku pun langsung ke meja pemesanan untuk memesan sebotol air mineral, dan sebelum aku menerima air mineral di tanganku, seseorang muncul disampingku dan menyeru "Mas,,, air mineralnya 1 lagi ya" sambil menunjuk air mineral yang kuterima di tanganku.

"ini kak, punya ku buat kakak aja, kakak gausah bayar" respon ku dengan sangat cepat sambil memberi air mineral kepadanya.

"Eh,,, heiii,, kamu yang kemarin, oh terimakasih" sambil menerima air mineral dari tanganku. "ohya, kemarin nama kamu siapa, aku lupa" dengan nada bersalah.

"Aku yudi kak, masiswa baru jurusan Teknik Mesin" lanjutku bersemangat. "nama kakak kinan kan?" tanyaku lagi.

"iya, kok kamu tau?" tanyanya sambil agak ngerayu.

"Kan kemarin kakak ada kenalin diri pas ngasih arahan tentang club Pecinta Alam" lanjutku sambil senyum.

"ohiya aku lupa, kamu berminat gak ikutan club itu? seru loh banyak dapat pengalaman hebat, selain itu kamu juga bisa nikmatin keindahan alam" katanya sambil sedikit bercerita.

"Aku belum tau kak, masih mikir-mikir, ntar kalau emang ikutan, aku kasih tau kakak deh ya" kataku sambil senyum yang kubuat semanis mungkin.

"oh boleh-boleh, ntar kamu yud hubungin aku aja ya, aku mau masuk kelas dulu ya, bye" katanya sambil mulai agak berlari.

"tapi kak, aku gak punya kontak kakak, boleh aku minta kontak kakak?" aku pun lari menyusulnya.

"ohiya aku lupa, cepat catat aku mau masuk nih, 0852xxxxxxxxx. itu ya, ntar hubungin aku aja". kata dia sambil mulai berlari lagi.

"oke kak" jawabku singkat dan melihat dia pergi.

.....

.....

.....

*besambung*