Chereads / Cinta Tak Tau Memilih / Chapter 8 - Bab 7

Chapter 8 - Bab 7

Aku pun langsung kembali ke kantin, kulihat Dea dan teman-temanku sudah tidak ada disana, aku pun langsung kembali ke ruangan. Di ruangan aku melihat tatapan dea agak bingung terhadapku, namun tak aku tanggapi, aku langsung duduk di kursiku, dan pelajaran dimulai setelah dosen masuk.

Aku tak fokus belajar, di dalam kepala ku, aku hanya teringat bagaimana keadaan kak kinan, panggilan ajir pun tak terdengar olehku, sampai-sampai ajir mencubitku, dan mengagetkan ku.

"Ah sakit" teriakku

"Kamu kenapa sih yud, daritadi aku lihat kamu bengong aja, dosen ngejelasin pelajaran pun kamu tetap tak berkutik, ada apa? ayo cerita padaku" kata ajir sambil sedikit berbisik karna dosen masih menjelaskan di depan.

"Gak jir, aku hanya sedikit kurang sehat" jawabku mencari alasan.

"Kamu yakin? sepertinya ini berhubungan dengan kak kinan" tanya ajir lebih penasaran.

Aku hanya melihat ajir seakan dia tau segalanya, dan menjawab "Jangan beritahu Dea, nanti akan aku ceritakan padamu semua" balasku.

"Oo. oke" lalu ajir kembali fokus menyimak kedepan.

Jam pulang pun tiba, aku langsung mengemas buku-buku dan langsung mengambil tasku dan mulai berjalan.

"Yud? tunggu aku" tiba-tiba dea memanggil dan menghampiriku.

"Pulang ini kita nonton ya, aku udah beli tiketnya untuk kita berempat nanti jam 4 sore, jadi sekarang berhubung masih ada waktu, kita jalan-jalan dulu, kamu mau ya" kata Dea.

"Maaf de, aku sibuk, ada pekerjaan yang harus aku lakukan sekarang, kalian pergi saja tanpa aku, aku duluan" tegasku dan langsung berjalan tanpa peduli.

"Loh de, yudi kenapa?" tanya wina penasaran.

"Dia ada sedikit pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, makanya dia buru-buru" sela ajir diantara dea dan wina.

"Kalau gitu aku duluan ya de, win" sambung ajir dan langsung bergegas mengejar yudi.

"Mereka kenapa?" guman dea pelan kepada wina.

"Aku juga bingung, tidak seperti biasanya mereka seperti itu, yaudah, kita pulang saja yok de" kata wina sambil mulai pergi.

"Iya ayo" dea merasa ada yang tidak benar.

Sambil terburu-buru aku berjalan sangat cepat, kemudian ajir datang dari belakang mengejar.

"Yud? tunggu aku" kata ajir sambil ngos-ngosan kecapean.

Aku hanya memelankan jalanku sambil menunggu ajir.

"Aku harus cepat, kalau tidak aku akan ketinggalan rombongan" kata yudi kepada ajir.

"Hah? ketinggalan rombongan? kamu mau kemana?" jawab ajir dengan tak mengerti maksud yudi.

"Aku harus ikut rombongan club pencinta alam, mereka bertugas mencari kak kinan sore ini, aku harus turut membantu, aku terburu-buru untuk mengambil perlengkapanku, tolong katakan ke suami kakakmu, hari ini aku tak bisa ikut membantu di toko, aku ada urusan" jawab yudi cepat kepada ajir.

"Kamu akan naik gunung? kamu yakin bisa? bahkan berolahraga saja kamu gak pernah yud" kata ajir seakan tak percaya.

"Iya, aku yakin, aku akan mencari kak kinan sendiri, aku yakin bisa, itu hanya gunung dan hutan, aku akan menemukan kak kinan" kata yudi kepada ajir sambil terburu-buru berjalan kembali.

"Oh oke-oke yud, aku juga akan ikut, aku akan membantu kamu, tapi setelah kak kinan ditemukan, kamu berhutang penjelasan kepadaku" kata ajir tegas kepadaku.

"Oke, terimakasih jir, kita bertemu di toko kakakmu sebentar lagi, aku akan kembali setelah mengambil perlengkapanku, kamu juga harus membawa perlengkapanmu" setelah menjelaskan ke ajir aku langsung ke kamarku, dan ajir langsung pulang ke ruko.

Jam 15.00 aku siap berangkat dengan perlengkapanku, aku bersiap-siap selama kurang lebih 30 menit, dan menuju ruko ajir, disana ajir sudah siap dengan tas besarnya dipunggung dan sedang memakai sepatu, tak lupa aku minta izin kepada kakak dan suami kakaknya ajir untuk pergi.

Kami pun langsung bergerak menuju tempat pertemuanku yang sudah kujanjikan dengan Ray tadi dikampus, sesampai kami disana sekitar jam 15.30, anggota club pencinta alam sudah siap dengan tas ranselnya masing-masing dan sedang menunggu jemputan bus, kami datang tepat waktu. Dari jauh aku melihat ray sedang memberi arahan ke beberapa orang, aku pun menyapanya.

"Ray? aku sudah datang" kataku memanggil ray.

"Oke yud, sebntar lagi bus akan menjemput kita" jawabnya santai.

"Aku kira kamu gak akan datang yud, ternyata nyalimu besar juga" sambung ray.

Aku hanya tersenyum seakan mengejek ke arah ray, tak lama kami menunggu, bus datang menjemput, sekitar jam 16.00 kami berangkat.

.....

.....

.....

*bersambung*