Enjoy gengs...
***
Unedited
Jam sudah menunjukan pukul 23.45 malam, dan sampai saat ini juga Alex tak melihat Delilah menunjukan gelagat akan memberikannya kejutan atau setidaknya mengucapkan selamat atas usianya yang baru.
Alex tak bisa tidur. Kegelisahan menyelimuti pikirannya. Alasannya, karena sepertinya istrinya memang benar-benar melupakan bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Bagaimana tidak, semula, ia masih berharap Delilah mungkin akan memberikannya kejutan pada saat tengah malam. Namun, begitu menemukan istrinya tengah tertidur pulas di kamar mereka, seketika itu juga Alex tak tahu ingin menangis atau tertawa. Ia lantas memilih untuk menjernihkan pikirannya di ruang kerjanya.
Malam sudah semakin larut serta hari akan segera berganti namun istrinya yang tidak peka itu masih tetap saja tertidur lelap. Dia tahu bahwa ada beberapa orang yang tak ingin orang lain merayakan ulang tahunnya ataupun mengingat ulang tahu mereka.
Bukannya Alex menuntut Delilah untuk memberikannya kejutan. Bukan. Hanya saja, ia sedikit berharap bahwa orang yang paling dekat dengannya ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sekedar mengucapkan selamat saja sudah cukup bagi Alex.
Alex yang kebingungan akhirnya memutuskan berkonsultasi pada Zak dan Rafa.
Alex : Ada yang masih bangun?
Tak selang beberapa detik berlalu, suara ding berbunyi dari ponsel Alex. Ternyata Rafael membalas pesannya. Yang tak berapa lama disusul Zakari.
Rafa : Kenapa bro?
Zak : Eh, ayah Jayden sama Jordan nongol. Tumben banget lo ngirim beginian di grup 😏
Alex : Gue pengen nanya...
Zak : Sori, gue gak bisa!
Dahi Alex mengernyit begitu membaca pesan Zak.
Alex : Sialan lo, Zak. Gue belom nanya kali...
Rafa : Elo mau nanya apa, Lex?
Zak : Pokoknya gue gak bisa.
Alex : Siapa juga yang pengen nanya sama lo, Zak. Gue nanya sama Rafa bukan sama elo.
Zak : Oke. Awas lo nanya2 sama gue, Lex.
Pasrah, Alex akhirnya mulai mengetikan keluh-kesahnya dalam chat grup mereka bertiga yang ada di whatsapp.
Alex : Gini ceritanya, Raf. Hari ini gue ulang tahun kan. Tapi, sampai sekarang istri gue belum ngucapin selamat ulang tahun ke gue.
Zak : 🤣🤣🤣🤣
Zak : Kasian banget hidup lo, Lex.
Alex : Hidup lo tuh yang kasihan..
Zak : 🤣🤣😂
Rafa : Hm, mungkin dia bakalan ngucapinnya pas tengah malem, Lex.
Balasan pesan Rafa pasti akan memberikannya secercah harapan jika saja ia tak melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang terjadi pada istrinya saat ini.
Alex yakin pasti Zak akan menertawainya habis-habisan jika mengetahui situasi yang dialaminya sekarang.
Alex : Istri gue sekarang lagi tidur, dan tidurnya sangat pulas, Raf 😫🥺
Balas Alex sampai menggunakan emotikon yang jarang sekali ia gunakan untuk menunjukan rasa frustasinya. Alex melihat di bawah nama grup mereka 'Not Three Idiots', tertera kalimat tertulis Zak sedang mengitik begitu ia mengirimkan pesan balasan barusan. Dan benar saja, tak lama kemudian balasan Zak pun terlihat.
Zak : Serius, gue ketawa sampai nangis sekarang, Lex. Lo berhasil malam-malam begini bikin gue ketawa. Kayaknya lo ada bakat jadi pelawak, bro 🤣🤣🤣
Rafa : Waduhhhh... Gak mungkin Delilah ngelupain ultah elo, Lex. Mungkin dia kecapean jadi ketiduran dan ngelupain ngucapin selamat ke lo, Lex.
Zak : Anjrit, si Delilah beneran ketiduran dan ngelupain ultah elo? Sini gue pinjamin lo bahu gue. Berhubung gue orangnya ganteng, baik hati, dermawan dan selalu bersinar kayak bintang di langit, jadi gue pengen ngucapin HAPPY BIRTHDAY SEKALI LAGI, ALEX. SELAMAT ULANG TAHUN. DOA GUE BUAT ELO, SEMOGA ELO DIBERIKAN KETABAHAN DAN KESABARAN KARENA SUDAH DILUPAKAN OLEH ISTRIMU. DAN HARAPAN GUE BUAT ELO YAITU SEMOGA ULTAH LO TAHUN DEPAK GAK DILUPAKAN DELILAH KAYAK TAHUN INI 🤣😏
Alex : NJING LO, ZAK!! 🤬🤬
Rafa : 🤣😂😅😅
Rafa : Tuh, Zak. Dikatain Njing lo sama si Alex.
Zak : Ih, jangan marah-marah. Kan hari ini ulang tahun elo, bro 😅😝🤣
Alex : BANGSAT!!
Setelah membalas pesan Zak, Alex pun mematikan ponselnya. Ia memejamkan matanya dan mulai memijat pangkal hidungnya. Ia menyesal karena sudah menceritakan kisah sedihnya di grup mereka. Harusnya ia tahu bahwa menceritakan hal tersebut pada kedua sahabatnya itu sama sekali tak akan membantunya.
Di lain sisi, sementara Alex sedang bergumul dengan kegalaunnya, Delilah juga ternyata tidak berbeda. Dia bukannya tidak tahu bahwa hari ini adalah ulang tahun suaminya. Dia hanya berpura-pura saja tidak mengingatnya. Entahlah, mungkin karena ia penasaran dan ingin mengetahui juga melihat bagaimana respon Alex ketika menyadari bahwa istrinya tak mengingat hari ulang tahunnya.
Dan, hal tersebut tak mengecewakan Delilah. Hasilnya hampir membuat Delilah beberapa kali ingin tertawa gegara ekspresi cemberut suaminya yang begitu menggemaskan. Namun, saat Alex menunjukan rasa kecewanya, Delilah rasa-rasanya ingin menyerah dan memeluknya erat. Tapi itu semua ditahannya untuk kejutan besar Alex.
Delilah bahkan sampai pura-pura tertidur ketika Alex tadi masuk ke dalam kamar mereka. Ia tahu bahwa sebelum tidur, Alex akan selalu ke ruang kerjanya untuk memeriksa jadwalnya lagi. Dan akan kembali kamar mereka sebelum pukul sebelas.
Delilah sudah menyiapkan semuanya. Pajama simpel yang biasanya dia pakai kini sudah digantinya dengan sebuah lingerie sexy berwarna putih.

Sejujurnya, karena terlalu sibuk mengurus si kembar, hubungan yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri jadi sering mereka lewatkan. Dan berhubung hari ini suaminya berulang tahun, Delilah pun memutuskan untuk memberanikan diri masuk ke dalam tokoh pakaian dalam dan membeli lingerie yang dipakainya sekarang hanya untuk menyenangkan Alex. Tapi, sudah sekitar satu jam Delilah menunggunya, namun Alex juga belum kembali.
Khawatir Alex tak kunjung kembali, Delilah memutuskan untuk memeriksa Alex di ruang kerjanya. Baru beberapa langkah ia melangkah, tiba-tiba saja Delilah teringat dengan apa yang dipakainnya. Ia melirik pakaian yang dikenakannya itu lantas mulai berpikir.
'Apa pakaiannya perlu kuganti? Tapi kan ini kado Alex. Ah, persetan dengan pakaiannya. Lagian ini rumah kami. Gak akan ada orang lain yang melihatku seperti ini selain Alex.'
Sesampainya di depan pintu kerja Alex yang tertutup rapat, Delilah menggigit bibir terlebih dulu merasa gugup sebelum akhirnya mengetuk pintu kerja Alex.
Tok... tok... tok...
"Masuk."
Suara Alex medadak tercekat begitu melihat Delilah. Tanpa sadar, Alex menelan ludahnya. Matanya tak berkedip sedikit pun. Dia terbelalak melihat pakaian yang dipakai istrinya sekarang.
"Mm, babe... " ucap Alex tiba-tiba kehilangan kata-katanya.
Ruang kerjanya tiba-tiba serasa panas. Padahal AC yang ada di ruang kerjanya sudah yang paling dingin.
Sembari menggoyang-goyangkan pinggulnya se-sexy mungkin, Delilah pun menghampiri Alex dengan senyuman menggoda.
***