Chereads / Show up dreamer in that world / Chapter 11 - Meeting - 3

Chapter 11 - Meeting - 3

Sebuah kereta kuda melewati jalan - jalan yang ada. Disepanjang jalan, terdengar langkah kaki kuda beserta roda yang berputar.

Decak kagum dari seorang putri bangsawan; yang berada di dalam kereta kuda tersebut, terdengar keluar.

"Wow", ini indah. Terlihat begitu banyak pepohanan disekitar jalan. Dan lihat itu, kita melewati sebuah jembatan yang ada sungainya.

Ehem, Nona Liliana.

Ada apa Raffin?

Maaf nona, alangkah baiknya. Apabila nona, menikmati pemandangan ini, dengan tenang. Dengan begitu, nona bisa menjaga citra diri nona sebagai putri bangsawan.

Apakah itu membuatmu tidak yaman raffin?

Tidak nona, hanya saja, nona adalah seorang bangsawan. Tentu saja, sikap tenang nona menentukan citra diri nona.

"Aku tidak begitu peduli tentang kebangsawanan ku!".

Tapi nona, nona adalah anak seorang bangsawan kelas atas, yang memiliki sebuah wilayah. Tentunya, nona haruslah menunjukkan sikap kebangsawanan nona.

Liliana; kemudian langsung kembali menghadap ke jendela, di pintu kereta; dan melihat jalan.

Lihat itu Raffin, ada burung - burung yang terbang di udara.

E... Nona.

Waaa, itu gunung kah, apakah kita akan melewati gunung itu?.

Nona, maaf suara anda.... [membisu].

Dengan mata yang seperti iblis, liliana menghadap raffin.

Dan Raffin hanya bisa terdiam.

Seketika, liliana tersenyum dan wajahnya kembali seperti malaikat; dan kemudian berbalik ke jendela lagi.

Perjalanan mereka, melewati daerah perbukitan, dengan petunjuk arah dari Raffin; yang mengetahui posisi tempat itu, mereka menuju kesana.

Pak kusir yang membawa mereka, mencambuk kuda - kuda tersebut dengan tenang dan terkadang cepat.

Kemudian Liliana mulai bertanya tentang perjalanan mereka.

Raffin, berapa lama waktu perjalanan kita menuju kesana?

Lama waktu perjalanan kita, membutuhkan dua hari lamanya.

Itu waktu yang lama sekali. Apakah memang sejauh itu kita harus pergi kesana, hanya untuk membeli budak?

Sebenarnya, jika nona mau membeli budak di toko budak wilayah kita. Kita tidak harus pergi kesana. Tapi karena nona tidak menginginkan budak yang ada disana; hanya itu pilihan terdekat kita.

Apakah tidak ada toko budak yang lain di sekitar wilayah kita?

Kalau yang saya tahu, dulu memang ada beberapa toko budak. Akan tetapi, muncul sebuah kebijakan di setiap wilayah. Yang hanya mengijinkan satu tempat khusus untuk menjual budak.

Em, jadi begitu. Apakah kau tahu kenapa ada kebijakan seperti itu Raffin?

Kalau mengenai itu, saya kurang tahu nona. Saya hanya mendengar cerita ini dari orang.

Kalau begitu, bagaimana kau tahu mengenai tempat perusahaan budak yang kita tuju?

Tempat yang ingin kita tuju adalah tempat yang telah banyak diketahui oleh orang - orang. Karena disana dikatakan menyediakan budak - budak yang telah di didik dengan sangat baik. Selain itu, disana adalah salah satu tempat yang didukung oleh kerajaan.

"Tunggu" kau katakan tadi salah satunya, apakah ada yang lain?.

Yang lain memang ada nona. Hanya saja itu berada jauh di tempat yang lain. Dan itu dekat dengan ibukota kerajaan.

Jadi itukah alasan mu menyarankan padaku tempat itu?.

Ya, bisa dikatakan itu benar nona. Tapi, sebenarnya, tempat penjualan budak yang ada di dekat wilayah kita hanyalah itu.

Apakah memang harus tempat sejauh itu kita pergi?

Kalau nona perhatikan, disekitar jalan ini, hanya terdapat desa. Dan karena itu, tempat penjualan budak pun tidak mungkin ada disini. Selain itu, kita masih lah berada di wilayah Tuan Earl. Kalaupun kita sudah mencapai perbatasan wilayah duchy tempat duke decarion memimpin, di sekitarnya hanya ada desa. Oleh sebab itu, jarak yang harus kita tempuh cukuplah jauh.

Hanya disana sajakah yang ada tempat penjualan budak? Bukankah di wilayah lain juga ada?.

Itu benar nona, di wilayah lain memang ada. Tapi waktu yang di butuhkan untuk sampai disana, membutuhkan waktu yang lebih lama, bisa sampai dua kali perjalanan kita kesana.

Sementara itu waktu pun berlalu. Tanpa terasa hari sudah beranjak malam. Kusir yang memacu kudanya telah berhenti sejenak, dan ia mengistirahatkan dirinya di depan kereta bersama kuda - kudanya.

Sedangkan para ksatria mulai mendirikan tenda seadanya.

Semua kuda - kuda mereka, diberikan minum dan makan.

Raffin dan liliana keluar dari kereta kuda.

Karena mereka tidak membawa pelayan yang bertugas memasak. Raffin pun bertugas yang memasak makanan.

Ha.... Seharusnya, kita juga membawa pelayan wanita disini. (Raffin)

Seorang ksatria yang memimpin dan bertugas melindungi mereka selama perjalanan, pergi menemui liliana dan berbicara kepadanya.

Nona liliana, Tidak ada penginapan disekitar sini. Oleh karena itu, malam ini kita akan beristirahat di tengah hutan ini. Kami akan bertugas berjaga - jaga. Nona bisa beristirahat di kereta kuda, sedangkan kami akan tidur diluar.

Baiklah kalau begitu, aku adalah seorang gadis dan kalian harus menjaga ku.

Baik nona.

Dengan perlengkapan seadanya, raffin menyalakan api. Kemudian ia pun memasak makanan yang telah disiapkan untuk perjalanan.

Baik semuanya, makanan telah siap, silakan mengambil bagian kalian.

Asyik...., x5

Semua ksatria dan kusir yang bertugas, mengambil makanannya. Sedangkan nona liliana, ia di antarkan makanannya oleh raffin ke depan pintu kereta.

Nona liliana, makanan telah saya bawakan. Nona bisa membuka pintu kereta untuk mengambilnya.

Liliana pun membuka pintu keretanya. Dan ia pun mengambil makanannya dari tangan Raffin.

Terimakasih Raffin.

Baiklah, apabila nona membutuhkan bantuan yang lain. Nona bisa memanggil saya.

Setelah itu, liliana menutup pintu keretanya kembali, dan ia mulai memakan sup yang telah dibawakan oleh pelayan raffin.

Setelah mereka semua selesai makan. Raffin mulai mengumpulkan piring - piring yang kotor dan menyimpannya.

Dengan di temani oleh dua ksatria yang bertugas. Raffin pergi menaiki salah satu kuda untuk pergi ke sungai terdekat, dan membersihkan peralatan masak yang sudah kotor tersebut, sekaligus membawa air untuk persediaan mereka.

Setelah itu mereka pun kembali ke tempat istirahat mereka.

Disana mereka bertiga hanya melihat satu orang yang berjaga, sedangkan yang lain sudah tertidur.

Raffin kemudian mengambil tempat untuk tidur, dan dua penjaga lainnya juga.

Dengan bergantian para ksatria berjaga di malam tersebut. Dan secara bergantian pula diikuti oleh kusir dan Raffin, mereka yang akan berjaga pada subuh pagi.

Kusir dan Raffin; juga bertugas untuk membangunkan semua orang dari tidurnya.

Keesokan paginya, semua sudah terbangun. Dan seperti biasa Raffin bertugas memasak kembali makanan.

Nona liliana adalah yang terakhir kali akan dibangunkan.

Setelah Raffin selesai memasak makanannya. Ia lalu membangunkan liliana.

Nona, anda bisa bangun sekarang.

Hari sudah pagi, kita akan melanjutkan perjalanan. Dan selain itu, makanan juga sudah saya siapkan.

Uah..., dengan suara menguap liliana membuka matanya. Ia pun bangkit dan pergi keluar.

Pintu pun terbuka.

Nona, anda bisa pergi makan. Saya juga telah menyiapkan air untuk nona pakai membersihkan muka.

Dengan wajah yang sedikit mengantuk, liliana bertanya pada raffin.

Raffin masih lamakah kita pergi kesana?

Tinggal satu hari lagi nona. Jika kita bisa pergi dengan cepat. Mungkin kita akan sampai pada malam harinya disana.

Berarti kita sudah mau sampai ya.

Itu benar nona.

Baiklah, perintahkan pada mereka semua untuk mempersiapkan diri, dan lakukan dengan cepat.

Baik nona.

Liliana pun pergi untuk membersihkan wajahnya, adalah penting bagi wanita tampil dengan cantik dan bersih. Ia pun memberikan parfum pada tubuhnya yang juga ia bawa selama perjalanan.

Tanpa liliana sadari, saat ia merapikan tubuhnya, semua anggota sudah selesai dan bersiap untuk berangkat.

Liliana pun menyelesaikan makan paginya. Dan hanya dia seorang dirilah yang sedang ditunggu oleh mereka semua.

E, kalian tidak makan?

Semua anggota hanya bisa terdiam dan tidak menjawabnya.

Kemudian, dengan tenang dan membungkuk, Raffin mengatakan pada liliana, bahwa mereka sudah selesai makan.

E....

Ja-jadi hanya tinggal aku sendiri.

Ahahaha, maaf nona, karena kami diminta cepat oleh nona jadi, kami segera bersiap - siap untuk segera pergi. (berbohong)

Ka-kalau begitu, bagus lah

Hu..., x6

"Syukurlah dia tidak curiga".

Baiklah, ayo kita segera berangkat.

Segera setelah itu, semua peralatan makan telah dibereskan oleh raffin. Dan liliana menaiki keretanya. Mereka pun berkempul dan memulai perjalanan.

Kereta kuda dan para penjaga, mempercepat langkah kuda mereka.

Dengan kecepatan yang cukup wajar, mereka melaju agar sampai tidak terlalu malam.

Nona, sebentar lagi kita akan sampai, setelah ini kita akan menyiapkan penginapan, dan besoknya kita akan pergi, untuk segera membeli budak yang nona butuhkan.

Jadi kita sudah mau sampai ya, aaa senangnya.

I-iya.

Kalau begitu, persiapkan penginapan yang menyediakan pemandian dengan air yang bersih ya.

Ba-Baik nona.

Selama perjalanan, liliana memandangi terus pemandangan di luar kereta dengan wajah yang lugu. Dengan terpukau ia melihat keindahan sekeliling. Namun tidak semua pemandangan yang dilihatnya indah. Kadang kala ia cemberut saat melihat pemandangan yang tidak ia sukai.

Hari semakin gelap, matahari pun mulai tenggelam. Namun ia masih bisa melihat apa yang ada di depan kereta.

Samar - samar liliana melihat ke arah depan kereta kuda.

I...tu, apa itu?

Dengan mata yang menyipitkan ke depan, liliana mencoba memperhatikan apa yang ada di depannya.

Saat itu ia melihat sebuah gerbang kota yang sama dengan wilayahnya. Hanya saja, gerbang tersebut terlihat lebih baik, bila dibandingkan dengan gerbang biasa yang ia lihat di wilayah nya.

Disanakah tempatnya Raffin?

Raffin pun melihat keluar jendela.

Ah ya, memang itu lah gerbang ibu kota wilayah duchi yang kita tuju.

Mereka pun sampai, dan berhenti tepat di pintu gerbang, untuk masuk ke wilayah tersebut, harus mengurus izin terlebih dahulu.

Setelah itu, Raffin pun turun dan mengurus izin untuk memasuki wilayah tersebut.

Dengan menunjukkan simbol yang telah ia dapatkan dari Tuan Earl, ia pun di izinkan masuk tanpa membayar.

Mereka pun masuk bersama dengan penjaga dan kereta kuda

Kita sudah sampai di wilayah duchi nona.

Inikah ibukota duchi itu, terlihat jauh lebih luas dibanding tempatku.

Itu benar nona, itu cukup wajar, karena wilayah duchy ada di atas wilayah kita.

Oh..., jadi begitu.

Sebelum itu, mari kita mencari penginapan terlebih dahulu nona. (Raffin)

Mereka pun turun, dan berjalan di sekitar tempat itu. Dengan tujuan untuk menemukan penginapan bagi mereka dan para penjaga.