Di ruangan bawah tanah yang diterangi oleh batu sihir, terdapat tiga ruangan sel, yang di setiap ruangan tersebut, memiliki seorang budak. Budak - budak itu terlihat berbeda bila dibandingkan dengan budak pada umumnya.
Mereka berasal dari ras yang berbeda.
Seseorang dari mereka yang memiliki telinga berbentuk kelinci mulai berbicara. Dengan seorang budak di sebelah ruangan selnya.
Hey lea, apakah kamu memiliki cerita untuk di ceritakan hari ini.
Tidak alena. ku pikir luna bisa menceritakan sesuatu yang menarik.
Ehm, aku. Ia menunjuk dirinya.
Ya, kamu luna.
Ke- kenapa harus aku?
Jadi kalian tidak memiliki bahan cerita.
Kami rasa begitu.
Ya, ku pikir ada sesuatu yang bisa kita bicarakan.
Ada apa alena, aku pikir justru kamu yang harusnya bisa memiliki sebuah cerita lucu. Karena kamu kan dari ras itu. kata seorang budak bertelinga runcing.
HEY, jangan berpikir aku lucu karena ras ku ya.
Hahaha. Tidak usah marah Alena.
Ya, kalian benar. Untuk apa kita nembicarakan ini. Tapi, apa kalian tidak berpikiran sesuatu.
Berpikir tentang apa Alena? (Tanya seorang telinga manusia).
Kita sudah cukup lama disini. Kalau ku pikir sudah dua puluhan tahun. Tapi, kenapa luna tidak terlihat tua.
Maksudmu si luna, kenapa? (Tanya budak yang bertelinga runcing).
Ya, aku tahu kenapa lea masih terlihat muda. Tapi kenapa Luna juga terlihat sama seperti itu. Tidak kah ini aneh.
Jadi kau bepikiran seperti itu Alena?
Ya kau tahu kan Luna, sebelum aku di bawah kesini, aku sudah sejak lama mengenal dunia manusia. Jadi, aku cukup heran kenapa dirimu bisa sama seperti kami.
Kalau begitu kau salah tentang ras ku alena.
"Maksudmu?"
"Tunggu, Luna", apakah kau bukan berasal dari ras manusia?
Loh, jadi kau juga berpikiran seperti itu lea?
Ya, aku juga berpikir sama seperti alena. Aku jadi kepikiran, sebenarnya kau berasal dari ras apa, kalau memang dirimu bukanlah ras manusia, makhluk apakah dirimu?
Jadi kalian memang tidak mengetahuinya?
Dengan wajah yang penuh rasa penasaran dan menghadap budak yang ada di ruangan sel ketiga. Mereka berdua mengangguk bersamaan.
Jadi begitu, emangnya selama ini kalian pikir, aku berasal dari ras manusia?
Mereka berdua mengangguk sekali lagi.
Tidakkah aku memberitahukannya, kalau aku diculik dari negara IrseL.
Seorang budak yang memiliki telinga runcing menjawab. Ya, kamu memang memberitahu kami. Tapi, kami hanya berpikir kalau kamu memang adalah ras manusia.
Itu benar luna. Sejak pertama kali kita bertemu, kami kira, kamu adalah ras manusia.
Tidakkah kalian tahu, irsel itu negara seperti apa?
Kami tidak tahu.
Apakah kalian tidak kenal tentang negara irsel?
Tidak, kalau begitu terletak di sebelah mana negara itu.
Negara irsel terletak di sebelah Barat. Bukannya kalian juga berasal dari daerah itu juga.
Tidak, kalau aku berasal dari daerah timur.
Aku juga sama dengan Lea.
"Oh, jadi kalian berasal dari daerah timur.
Selama ini aku berpikir kalian juga berasal dari sana. Karena kami mengenal dengan ras yang sama seperti lea.
"Apa, sama seperti ku?"
Iya Lea, di negara kami. Kami sering bertemu dengan ras yang mirip dengan mu. Hanya saja warna kulit mereka terlihat gelap.
"Tunggu, maksudmu luna ada ras yang mirip dengan ku?"
Ya begitulah.
Apakah mereka memiliki telinga yang mirip dengan ku?
Iya benar.
Benarkah?
Benar.
Apakah kau mengenal mereka?
Aku tidak mengenal ras seperti itu. Akan tetapi, menurut cerita yang diturunkan oleh nenek moyang, mereka pernah mengatakan bahwa kami, ras elf telah terbagi menjadi tiga ras.
Tiga ras?
Iya, itu benar luna. Selama ini aku jarang keluar dari hutan. Akan tetapi, karena aku penasaran dengan hal itu. Pada akhirnya aku pun pergi keluar dari hutan. Dan betapa sialnya aku, aku justru di tangkap oleh para manusia. Mereka memancingku dan menipuku. Sehingga pada akhirnya, aku tidak bisa melawan mereka.
Jadi kau bisa tertangkap karena itu.
Tidak juga, sebenarnya memang sudah sejak lama kami berperang dengan manusia. Karena mereka telah menangkap salah satu elit dari ras kami. Dan memperkerjakan dia sebagai penculik kami.
Bagaimana kalian bisa tahu mereka memanfaatkan -nya.
Kami tahu, karena ia sudah berulangkali berusaha melawan perintah. Pada masa itu, artefak yang di jaga oleh ras kami telah hilang. Elit tersebut ditugaskan untuk memeriksa keadaan dan dimana letak artefak tersebut. Ia pada akhirnya kembali dengan perintah menculik ras kami.
Apakah kalian tidak langsung menghentikannya?
Tidak. Ketika ia kembali dengan perintah penculikan itu, kami tidak tahu. Namun, setelah beberapa elf yang telah dibawanya tidak pernah kembali, kami mulai curiga padanya.
Setelah itu, apa yang kalian lakukan?
Para tetua mulai menginterogasinya. Hingga mereka bisa menyimpulkan, penyebab banyak elf yang hilang adalah akibat ulah elit tersebut.
Lantas apa tindakan kalian?
Kami melarangnya untuk kembali.
Kenapa? Bukannya seharusnya ia di tangkap.
Tidak Luna, para tetua sudah tahu kekuatan dari artefak tersebut. Mereka akhirnya hanya bisa mengunci dan menyegel perintah pada elit itu. Dan ia tidak di izinkan untuk kembali ketempat kami berada.
Jadi begitu.
Ya, sebenarnya jika aku tidak ceroboh, mungkin saja aku tidak ada disini.
Tidak. Aku pikir, tak peduli niat mu mau keluar atau tidak. Mereka tetap akan menculikmu.
Kenapa Alena?
Desa ku, waktu itu adalah desa tertutup. Kami dipimpin oleh kepala suku. Kami tidak pernah mau bergaul dengan ras manusia. Tapi, alangkah terkejutnya. Kami mendapati seseorang dari suku kami menghilang. Lalu, satu per satu orang di suku kami menghilang.
Hingga pada akhirnya, gerombolan manusia datang dengan baju jirah. Mereka menyerang kami dengan alasan panji - panji agama mereka.
Kami tidak tahu apa yang mereka katakan. Mereka berteriak - teriak. Dan akhirnya aku juga ikut terculik oleh mereka.
Apakah semua sukumu sudah di tangkap Alena? (Lea)
Tidak, aku pikir beberapa dari kami telah berhasil melarikan diri.
Sudah cukup membahas kesedihannya, apakah kalian tidak penasaran dengan ras ku lagi?
Mereka berdua spontan langsung menjawab. I-Iya.
Baiklah aku akan memberitahu, aku berasal dari ras Cleric.
Ras Cleric?
"Ah, bukannya ras itu terkenal karena kemampuan penyembuhannya?
Eh, kau tahu lea.
Ya, aku sedikit tahu tentang itu.
Ya, begitulah. Aku berasal dari ras crelic. Aku diculik dari negara ku dan di bawa kesini oleh penjual budak bajingan itu.
Sudah cukup lama kita bersama ya, luna, alena. Tidak kah terpikir oleh kalian untuk keluar dari tempat ini.
Itu benar. Tapi, bisakah kita keluar dari tempat ini.(Luna)
Aku tidak tahu.(Alena)
"Tunggu", tidak kah kalian berpikir ada seseorang yang berhasil keluar dari sini.
Maksudmu lea?
Aku kepikiran dengan wajah kesalnya sih penjual budak itu. Saat ia datang kemari.
Iya, memang wajahnya lebih bermasalah dari sebelumnya.(Luna)
Lalu, adakah seorang budak yang telah membuatnya seperti itu?
Aku pikir ia bermasalah dengan penjualan budaknya. (Alena)
Tidak, jika ia bermasalah dengan penjualan budak. Ia tidak mungkin mengatakan kepada kita bahwa "budak adalah budak, mereka tidak akan pernah bisa lolos dari tempat ini".
Bukankah itu biasa saja lea. (Luna)
Apakah kau sadar luna, selama ini si penjual tidak pernah mengomel tentang budak - budak.
Lalu, menurut mu ada seseorang yang telah membuat ia kesal. (Luna)
Iya, aku pikir. Ada seseorang yang berani melawannya.
Kalau begitu, jika kita bisa membantu budak itu. Ia pasti bisa menyelamatkan kita.
Tapi percuma saja, kita tidak tahu siapa dia. Dan dimana ia berada. (Alena).
Itu memang benar. Ha.....x3
Telinga budak, yang terlihat seperti kelinci berdenyut. Ia lalu berteriak pada kedua budak yang lain.
"Wei, ada seseorang yang datang"(Alena)
Apa? Apa penjual budak itu datang kemari?(Lea)
''Tidak", aku pikir ini berbeda. Ada banyak langkah kaki menuju kemari sebaiknya kita berhenti berbicara.
Masing - masing dari mereka pun terdiam, dengan posisi mereka yang tidak saling berbicara atau menghadap, melainkan duduk dan berada di tengah ruangan sel mereka.
Terlihat seorang pria yang menuruni tangga, ia menuju ke ruangan sel tersebut. Sambil membawa budak - budak baru.
Ia kemudian menuju ke ruangan sel pertama. Lalu melepas ikatan rantai pada budak yang bertelinga runcing.
Dengan kunci, ia membuka pintu dari ruangan sel pertama, dan ia langsung melemparkan ke empat budak yang bertelinga runcing, ke dalam ruangan sel tersebut. Dan langsung secepatnya menguncinya.
Selanjutnya, ia berjalan menunju ruangan sel di sebelahnya.
Dengan kunci yang sama, ia membuka pintu jeruji besi ruangan sel itu.
Ia lalu melemparkan ke enam budak yang bertelinga rubah, ke dalam ruangan sel kedua. Dan secepatnya juga mengunci pintu jeruji besi itu.
Terlihat wajah sedih dari budak - budak baru itu.
Kemudian ia melihat ke sekeliling ruangan bawah tanah tersebut. Dan memandang budak - budak yang ada di dalam ruangan sel itu.
Dengan senyuman di wajahnya, ia pergi menjauhi ruangan sel mereka. Dan ia menaiki tangga menuju ke atas.
Setelah orang itu pergi, Budak yang bertelinga runcing; yang sudah lama berada di dalam ruangan sel tersebut, menyapa budak yang bertelinga runcing yang baru masuk.
Ia lalu memperkenalkan dirinya.
Hey kalian yang baru masuk, berhenti bersedih. Dan perkenalkan namaku Leawe, kalian bisa memanggilku lea. Aku sama seperti kalian. Kalian tidak perlu terlalu bersedih.
Ayo perkenalkan siapa nama - nama kalian.
Dengan wajah bingung mereka melihat lea.
Tidak usah terlalu takut, aku memang tidak bisa membantu kalian untuk bebas. Tapi, setidaknya berhentih lah meratapi diri. Jika kalian tidak mampu menenangkan diri kalian. Itu sama saja kalau mereka telah menang.
Salah satu dari mereka mulai, memperkenalkan diri.
A-aku Salawe, kau bisa memanggilku sala.
Kalau aku Anawe. Aku Ingwe. Satu persatu dari mereka pun mulai berbicara.
Sama seperti yang terjadi di ruangan sel lea.
Budak yang memiliki telinga seperti kelinci pun mulai mendekati budak - budak baru yang berada di ruangan selnya.
Hey, kalian. Aku tahu kalian pasti menderita, dan masih baru disini. Tapi, kalian tidak harus meratapi penderitaan itu. Karena kita bangsa Beast-man tidak akan kalah dari mereka. Seseorang dari bangsa kita, pasti akan datang untuk menolong dan membebaskan kita.
Kalau begitu, aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Alena dan aku berasal dari ras bunny-kin. Selanjutnya kalian yang harus memperkenalkan diri kalian.
Mereka pun mendengarkan Alena.
Satu persatu dari mereka, memperkenalkan dirinya.
Lea dan alena saling berbicara dengan budak - budak baru yang berada di ruangan sel mereka.
Setelah mereka telah mengenal masing- masing dari budak -budak baru itu. Mereka pun saling memperkenalkan para budak, ke ruangan sel di sebelah mereka.
Seorang budak bertelinga manusia melihat mereka, ia lalu mulai memperkenalkan diri ke budak - budak yang baru.
Perkenalkan namaku Luna. Sebelum kalian salah sangka tentang diriku, seperti para senior kalian disana. Ia berbicara sambil memandang lea dan alena. Dan sikap lea dan alena terdiam.
Aku akan memberitahu kalian, bahwa aku bukan berasal dari ras manusia.
Sontak dari mereka bingung.
Kalian mungkin bingung, kenapa aku katakan bahwa aku berasal dari ras yang berbeda dari ras manusia. Padahal aku terlihat mirip seperti manusia.
Itu karena ras ku adalah ras Cleric. Ras kami memang memiliki wujud yang sama seperti manusia.
E......, seluruh budak yang baru itu pun terkejut.
Salam kenal kalian semua. Dari sana mereka mulai saling mengenalkan dirinya.