Para budak pun di bawa oleh saan dan penjaga.
Ali membawa ayah mertuanya ke kantor miliknya.
Disana mereka berbicara masalah - masalah yang ada di benua timur.
Ayo ayah, kita masuk ke ruangan ku. Disana ayah bisa duduk dengan tenang.
Lalu ada masalah apa ayah datang kemari? Apakah ayah ingin membawa beberapa wanita kesana?
Tidak, sebenarnya ayah rindu dengan fatimah. Sudah lama sekali ayah tidak pernah melihatnya. Semenjak kalian menikah, kalian bahkan lupa pada jadwal ibadah kita.
I-Ibadah, tentu saja aku tidak pernah lupa akan hal itu. Untuk selalu beribadah pada Dewa Olha.
Bagus jika begitu. Tapi ayah ingin kamu selalu meminta petunjuk pada Dewa Olha.
Maksud ayah?
Ya, kau tahu. Dewa Olha selalu membantu mereka yang berada dalam kebaikan. Ia juga akan memberikan berkah dan perlindungan pada mu.
Aku tahu ayah. Aku dan fatimah juga selalu berdoa padanya.
Jika begitu, kau tahu bukan, dalam beberapa bulan lagi, bulan suci kita akan datang. Aku harap kau dan para pengikutmu datang ke tempat kita. Dan juga jangan lupa membuat lebih banyak orang - orang itu, untuk bersedekah disana. Bantu mereka menghabiskan uang. Agar Dewa Olha memberkati mereka.
Aku sudah mendirikan tempat bagi dewa kita yang benar, tapi masih banyak yang belum mau mempercayai dewa kita disini.
Jika memang mereka tidak mau mempercayainya, mereka akan di masukkan ke dalam neraka. Tapi anak ku, jangan memaksakan mereka untuk berpindah, bawa ajaran kita pelan - pelan ke mereka, hingga hal itu menyentuh hati mereka.
Tapi, bagaimana itu bisa kita lakukan?
Oleh sebab itulah aku datang kemari. Aku akan membuat mereka percaya. Ingat, aku ini utusan dari Dewa Olha yang maha pengampun dan maha tahu.
Jadi niat ayah ke sini karena itu?
Tampaknya, kamu sekarang paham anak ku. Aku sebenarnya ingin melakukan peperangan pada ras - ras seperti mereka. Dengan menduduki dan menguasai mereka, kita bisa lebih berkuasa di dunia ini.
Aku punya rencana untuk menguasai daerah manusia lewat agama, akan tetapi, untuk mereka, aku bisa mendapatkan hal yang aku inginkan.
Sekalipun mereka percaya pada Dewa Olha, aku tetap menolak mereka. Karena kamu tahu, jika mereka percaya, kambing hitam kita akan hilang. Dan lagi, kita tidak punya alasan untuk menguasai ras mereka.
Itu memang benar.
Dan itulah sebabnya aku berkata kepadamu, jika semua orang di dunia ini lahir dengan kondisi yang sama, siapa kah yang akan berkuasa di antara mereka. Dan jika semua orang percaya pada dewa yang sama, adakah utusan diantara mereka.
Aku mengerti ayah, lalu apa yang harus aku lakukan.
Tugas mu cukup lakukan saja apa yang aku perintahkan.
Kita membenarkan tindakan kita pada mereka, karena mereka tidak mempercayai ajaran kita. Lalu, jika mereka kita ampuni, apakah kita dapat memiliki budak seperti mereka. Layak kah kita melakukannya dengan sesama kita. Pastinya akan terjadi pemberontakan besar - besaran.
Ayah, bukannya aku meragukan kebenaran Dewa Olha ini. Tapi, ia mirip sekali dengan dengan Dewa Yuha. Terlebih, utusan dewa Yuha yang ayah katakan. Justru ia yang akan datang ke dunia ini, untuk menyelamatkan semua ras.
Dengar, aku akan memberitahu kebenarannya sampai waktunya pada mu. Percayalah padaku hingga waktunya tiba.
Kalau begitu, kita tetaplah akan berperang melawan mereka, kita butuh pembiayaan yang lebih besar.
Aku punya sebuah sistem sedekah yang bisa diterapkan di tempat ibadah kita. Aku akan mengajarkan ini ke mereka, supaya mereka membantu pembiayaan perang kita.
Selama ini aku bingung, kenapa ayah ingin sekali menguasai mereka. Bukankah kita bisa menculik dan menangkap mereka saja.
Kalau kau lakukan itu, bukankah kau akan terkena hukum perbudakan.
Itu memang benar, tapi ada beberapa orang di kerajaan ini yang mendukung perbudakan seperti itu. Jadi, masalah hukum itu, aku aman.
Kamu bisa bermain dari belakang, itu memang benar caramu agar tetap aman dari hukum itu. Tapi, "bagaimana jika seseorang mengkhianatimu?".
Dengar anak ku, aku bukan hanya berniat menguasai mereka karena masalah budak. Mereka memiliki sebuah harta kuno yang dijaga ketat oleh keturunan mereka. Itulah sebabnya kita harus menguasainya.
Jadi begitu. Aku akan menuruti perintah mu ayah.
******
Saan kemudian membawa para budak yang mana terdiri dari, 4 budak dari ras bertelinga runcing dan 6 budak dari ras bertelinga rubah. Ia membawa mereka ke tempat yang telah di perintahkan oleh Tuan Ali.
Mereka berjalan di lorong yang terdapat kamar - kamar khusus untuk para tamu.
Lalu ia menuju ke sebuah ruangan, di dekat salah satu kamar. Ia membuka pintunya dengan kunci yang telah diberikan ali kepadanya.
Ia masuk dan menarik rantai yang ia pegang, rantai itu di pasangkan pada setiap budak membentuk satu ikatan lurus.
Para budak itu tidak hanya terikat dengan pengekang yang ada di leher mereka. Namun mereka juga harus menuruti perintah dari si pemegang kontrak.
Ruangan tersebut telah dilengkapi dengan batu sihir.
Ia lalu menuju tangga ruang bawah tanah perusahaan budak itu.
Ia berjalan menuruni tangga tersebut, dan diikuti oleh para budak di belakangnya.
Di ruang bawah tanah itu, terdapat tiga ruangan sel. Di dalam ruangan sel itu, telah terlebih dahulu terdapat seorang budak pada masing - masing sel.
Saan memasukan budak yang memiliki telinga runcing ke dalam ruang sel pertama. Ia membuka ruangan sel itu, dan melempar mereka dengan memisahkan dari budak yang bertelinga rubah. Rantai yang di ikat kan pada tangan mereka telah di lepas.
Selanjutnya ia membuka ruangan sel ke dua. Ia lalu melempar yang bertelinga rubah ke dalam ruangan sel itu. Didalam sana, terdapat budak yang bertelinga kelinci.
Saan melihat ke tiga ruangan sel itu dengan wajah tersenyum. Lalu ia melihat ke sekitar tempat itu. Untuk ukuran tempat budak, area mereka sangat lah bersih.
Di masing - masing sel terdapat toilet para budak.
Ruangan sel itu sangat berbeda 180 derajat, bila di bandingkan dengan tempat ruangan sel barnat.
Insting lelakinya membuatnya ingin lebih lama di tempat itu. Tapi, ia tahu tidak layak memakai budak tuannya untuk hal seperti yang ia bayangkan.
Saan tahu, budak yang masih tetap disana adalah budak yang siap akan dijual. Dan budak yang masih di pertahankan adalah budak khusus tuan Ali.
Ia lalu meningalkan tempat itu, dan menaiki tangga, lalu ke luar dari ruangan rahasia tersebut. Tidak lupa ia mengunci kembali ruangan itu.
Ia berjalan kembali melewati lorong dan menuju pintu keluar.
Dengan bergegas, ia pun pergi menuju ruangan tuan Ali, untuk bertemu kembali dengan mereka.
*******
Di ruang bawah tanah itu, ke tiga budak di dalam sana, berbicara dengan mereka yang baru masuk. Mereka berkenalan dengan setiap budak - budak baru itu.
Mereka tahu, bahwa para budak baru ini menderita.
Mereka mencoba menghibur mereka yang bersedih.
Para budak baru ini masih belum mengalami, apa yang mereka selama ini alami.
Dengan pengalaman mereka selama ini. Mereka bisa tegar menghadapi semuanya. Itu sebabnya mereka menguatkan hati para budak baru.
Sejak dari awal sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk bebas. Ketiga budak itu hanya bisa bersabar dan menerima keadaan, dan berharap, jika suatu saat ada seseorang yang bisa membebaskan mereka. Atau secepatnya mereka bisa meninggalkan dunia ini.
Lewat pembicaraan, mereka pun bisa lebih mengenal tentang budak - budak baru, dan tahu cerita setiap budak. Dan bagaimana para budak ini bisa tertangkap.