Chereads / Show up dreamer in that world / Chapter 7 - Suffering - 2

Chapter 7 - Suffering - 2

Di sebuah ruangan; yang terdapat berbagai alat - alat penyiksaan, terdapat seorang gadis yang menangisi dirinya.

Setelah Sania di beli oleh pembeli, ia kemudian di bawah kerumahnya. Disana, sania harus menghadapi keinginan dari sang pembeli. Ia di pasung dan diikat tangannya dengan kondisi berlutut.

Sania tidak berpikir, bahwa pembeli merupakan anak seorang bangsawan yang sangat di hormati di daerah ini. Itu sebabnya, ia secara diam - diam membawa Sania ke dalam rumahnya.

Setelah Sania berpisah dari Barnat, ia di bawah keluar oleh sang pembeli. Lalu, menaiki kereta kuda yang sudah menunggu mereka.

"Ayo naik", perintah pembeli.

Mereka kemudian menaiki kereta kuda tersebut.

"Jalankan kereta kudanya", Pak kusir.

Baik, Tuan muda. Suara kuda melangkah pun terdengar.

Mereka kemudian menuju ke sebuah bangunan yang besar berwarna putih, yang di kelilingi oleh berbagai - bagai hiasan, dan juga terdapat pagar berwarna ke emasan, dengan sebuah simbol terpasang di pintu pagar itu. Itu merupakan rumah sang pembeli; yang lebih tepatnya di bilang istana.

Setelah kereta kuda sampai di sana, penjaga gerbang pun membuka pintunya. Dan kereta kuda itu pun memasuki istana tersebut.

"Kita sudah sampai tuan muda", kata sang kusir.

Mereka berdua, keluar dan menuju pintu istana. Terdapat seorang pelayan menyambut mereka berdua. Kemudian ia berkata:

Selamat datang kembali Tuan Muda Philip. Tuan Duke ingin anda menemuinya.

Katakan kepada ayah, "bahwa aku akan datang setelah urusan ku selesai".

Baiklah, saya akan katakan kepada tuan Duke, tetapi bukankah tidak baik jika anda, membawa seorang budak lagi ke istana ini.

Tidak usah campuri urusan ku gregorius!.

Citra ayah anda di masyarakat sangat lah baik, saya harap anda tidak merusak citra ayah anda. Terlebih akan sangat mengherankan di masyarakat, apabila kondisi budak sebelumnya diketahui tiba - tiba menghilang.

Diamlah, bukannya itu wajar jika seorang bangsawan memiliki budak. Tidak peduli bagaimana nasibnya sekarang; yang jelas aku memiliki mainan baru.

Tapi tuan muda, ayah anda sangat menghargai pandangan orang lain di masyarakat. Dan jika masyarakat tau, jika budak sebelumnya yang anda dapatkan, dengan menculik salah satu rakyat telah terbunuh, itu akan sangat mempengaruhi citra nya.

Asal kau tidak mengatakan apapun gregorius. Rahasiakan ini pada ayah, katakan saja bahwa budak sebelumnya telah melarikan diri, dan ia tidak menghargai kebaikan ku, sehingga aku membeli budak yang baru.

Jika itu yang anda minta, saya tidak bisa melawan tuan muda. Dengan perasaan kecewa sang pelayan pergi dan memberitahukan yang sebenarnya pada Duke.

Duke Decarion adalah seorang bangsawan yang menghargai kebijakan, bahwa bangsawan yang baik hanya memiliki seorang budak dan dia juga baik terhadap masyarakat.

Sebenarnya, ada sebuah peraturan tak tertulis di kerajaan, yang menjadi alasan rakyat yang sangat miskin, haruslah menyerahkan salah satu keluarganya menjadi budak, atau seluruh keluarga mereka menjadi budak. Dan umumnya diwajibkan anak mereka. Duke adalah salah satu bangsawan yang menghargai kebijakan ini.

Sang pelayan pun pergi menuju ruang sang Duke.

Bagaimana dengan Philip?

Ia masih tetap mempertahankan egonya, tuan Duke. Saya sangat minta maaf tidak bisa merawatnya dengan baik.

Tidak apa - apa Gregorius, aku tau dia butuh waktu untuk berubah. Aku tau aku juga salah dalam mendidiknya.

Setelah percakapan dengan pelayan itu, Philip Decarion yang membeli Sania. Ia membawa Sania pergi ke sebuah ruangan yang dipenuhi dengan berbagai alat penyiksaan.

Disana Sania di perlakukan dengan sangat kasar. Dan ia di perkosa secara brutal. Sania tidak bisa menjerit atau menangis, karena ia diperintahkan untuk menerimanya dan menikmatinya, dan justru ia yang harus meminta diperlakukan seperti itu. Akan tetapi ia sama sekali tidak menikmati itu sama sekali.

Dengan wajah yang tampaknya sedih dan juga senang, sania di perlakukan seperti itu. Bagi orang yang melihatnya, mungkin akan berpikir bahwa benar ia menikmatinya. Tetapi hanya dirinya lah yang tau apakah ia menderita atau tidak.

******

Di sebuah ruangan sel yang gelap, seorang anak laki - laki berusia tiga belas tahun, sedang terluka, luka itu perlahan - lahan sembuh dan menyisakan luka - luka yang kecil. Namun, tubuhnya sepenuhnya masih terlihat berdarah.

Ia melakukan berbagai pemanasan dan olahraga di dalam ruangan sel tersebut. Di dalam sana, ia berlatih berbagai hal yang ia perlukan.

Suasana yang terlihat sangat gelap, namun saat ini sudah berganti menjadi terang di matanya. Ia bisa melihat ke seluruhan ruangan tersebut. Dia juga berlatih berbagai hal yang ia ketahui di dalam sana.

Aku sangat berharap bisa mengetahui tentang sihir. Aku dengar, di dunia ini ada sihir, namun kenapa aku tidak bisa mengunakan sihir itu ya. Masih banyak misteri yang belum aku ketahui.

*****

Di sebuah bangunan yang megah, dengan penjagaan yang sangat ketat. Terdapat istana yang dengan kualitas yang jauh lebih rendah di bandingkan dengan sebelumnya, namun cukup megah dibandingkan rumah biasa. Disana tinggallah seorang gadis yang tampak berusia lima belas tahun.

Nona Liliana, anda sudah waktunya untuk memiliki seorang budak. Kata seorang pelayan wanita.

Apa sudah waktunya? Apa itu wajib?.

Sebagai seorang bangsawan, merupakan hal yang umum memiliki budak yang akan di tugaskan melayani anda nona.

Tapi bukankah dengan mu saja yang melayani ku itu bisa camila?.

E.., nona; budak tidak hanya melayani anda seperti pelayan. Tapi, ia juga yang akan menjadi pelayan mu seumur hidupnya, dan bahkan melindungi nona, apabila nona mengalami masalah.

Begitu ya, kalau aku tidak mau bagaimana?.

Sebagai seorang wanita bangsawan, itu adalah hal yang diwajibkan. Dan lagi apabila anda tidak memiliki seorang budak anda tidak akan dianggap sebagai bangsawan.

Apa hubungannya itu?

Anda tau, ibu anda juga memiliki seorang budak dengannya. Dengan memiliki budak, ia juga akan menjadi bagian dari diri anda.

Tapi aku tidak menginginkan sama sekali budak, bagiku kau saja sudah cukup camila.

Tidak bisa nona, ini juga perintah dari ayah anda.

Seberapa pentingnya budak itu?

Umumnya karena anda memiliki budak, pria bangsawan juga akan melirik anda.

Hah, kenapa soal pria?

Itu saya ti.. tidak tau nona.

"Jangan bercanda!" aku harus membeli budak karena pria?

Tapi, bagaimana pun nona, fungsi budak juga tidak hanya itu.

Oke, katakan yang sebenarnya kenapa aku harus memiliki seorang budak. Kau tidak bisa membohongiku Camila, aku tau apa yang kau rahasiakan.

I... Itu, Tuan Muda Alfonso meminta anda juga memiliki seorang budak.

Apa hubungannya dengan dia?

Saya juga tidak tau nona. Tapi tolong belilah seorang budak

Baik, aku akan membeli budak laki - laki.

Apa? No.. Nona tidak bisa, nona harus membeli budak wanita.

Sudah kuduga, ayah pasti ingin menjodohkan ku dengan pria itu. Aku tidak akan mengikuti permainannya.

Tapi nona, anda harus nya membeli budak perempuan bukan laki - laki.

Ku katakan padamu Camila, "jika ia ingin aku memiliki seorang budak, maka akan ku turuti perintah nya, tapi jika ia ingin aku memiliki budak perempuan beli saja sendiri". Bukankah aku dengar ia sudah memiliki sepuluh budak perempuan. Untuk apa lagi ia mengincar budak ku.

Ta... Tapi nona. Itu juga bisa melindungi anda.

Kalau soal melindungi bukankah lebih cocok laki - laki?

I.. Itu benar, tapi...

Sudah ku putuskan aku akan membeli budak laki - laki dan kutunjukan bahwa aku tidak perlu laki - laki atau pun budak.

Kemudian, sang pelayan pun menyampaikan keinginan sang nona ke ibu camila dengan wajah sedih.

Camila apakah ia sudah mau membeli budak itu, kata ibu liliana

Su.. sudah, Nona.

Bagus..., panggil Raffin, dan katakan padanya bahwa nona muda akan membeli budak nya.

Ba.. Baik.

Kemudian camila pergi menemui pelayan pria bernama Raffin dengan wajah yang bermasalah.

"Raffin..., 'No... Nona muda. No... Nona muda huhuhuhu. Camila menangis.

A... Ada apa Camila, ada apa dengan nona muda, apakah nona muda sakit atau justru terluka.

Ti... Tidak, ia baik - baik saja.

Lalu, ada masalah apa dengan nona muda?.

Ia ingin membeli budak.

Bukankah itu bagus. Baiklah aku akan menyiapkan kereta untuk membawa nona muda pergi ke perusahaan budak di pinggir kota.

Tidak..., Camila pun menjerit namun tidak dapat terdengar oleh Raffin yang langsung pergi menyiapkan kereta kuda.

Camila pun hanya bisa terdiam mematung dengan wajah depresinya.

Sesosok nona muda dengan tubuh ramping dan wajah yang cantik, keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Ia pergi menuju pintu dan menuruni tangga kecil di depan pintu.

Kemudian, ia menaiki kereta kuda yang sudah di siapkan.

Tanpa diketahui oleh Raffin; yang bersama dengan Nona muda. Liliana memiliki rencana lain dalam pembelian budak ini. Dan atas perintah Raffin kepada Pak kusir mereka pergi menuju perusahaan budak itu.