Chereads / Aisyah Wanita yang hadir dalam mimpi Rasulullah / Chapter 14 - Sumpah Utsman bin Affan

Chapter 14 - Sumpah Utsman bin Affan

Rumah kami....

Rumah yang selama berabad-abad telah menerima tamu Tamim dengan ramah sampai seakan-akan memancarkan sinar terang seperti mutiara kini menjadi sepi. Ketiadaan tamu ini membuat kami berpikir panjang. Berita bahwa ayah telah memeluk agama baru tersebar dengan cepat seperti gelombang besar. Meski begitu ada juga sahabat-sahabat ayah yang mengikuti dirinya. Penjelasan ayah dengan bahasa yang manis dan perilaku lembut menambah kekuatan dalam berdakwah. Sahabat-sahabat ayah seperti zubair, Talha, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Abdurrahman bin Auf mengikuti ajaran Rasulullah seperti beliau. dan yang memberikan balasan atas keikhlasan dakwah ini adalah Alquran. Nama-nama orang pertama ini disebut sebagai "as-Sabiqun".

Suatu hari, Utsman bin Affan yang baru saja kembali dari perjalanan dagang di wilayah Basra mengetuk pintu rumah kami. Dengan perasaan cemas dan khawatir dia datang kepada ayah. Dia cerita, ketika sedang berada sangat dekat dengan pintu masuk Mekkah, dia bertemu dengan Talha di ujung jalan. setelah Talha mendengarkan hal-hal aneh yang dialami Utsman dan minta pendapat darinya soal itu, ia berkata " Pergilah ke Abu Bakar. Dia akan menjelaskannya kepadamu. "

Begitulah. Sampai di rumah kami, ayah bertanya kepada Utsman, "Apa yang terjadi padamu? Apa yang telah menimpamu wahai sahabat mudaku? " Beliau seperti khawatir.

"Waktu itu kami sedang mulai bersiap-siap pulang dari Busra setelah melakukan perjalanan dagang dengan keuntungan besar. Bersama dengan pemandu padang pasir, kami menempuh perjalanan pulang dengan pikiran agar segera tiba di kota, di rumah kami. Engkau tahu, perjalanan pulang selalu penuh dengan beban ketidaksabaran. Ketika tengah malam semua orang sedang tertidur di tengah padang pasir yang lembut, aku mendengarkan bisikan-bisikan. 'Wahai orang-orang yang tidur, bangunlah, bangunlah dari tidurmu. Ahmad telah tiba ke Mekkah, ' Ucap suara-suara itu. Awalnya aku berpikir ini adalah mimpi yang muncul karena kerinduan dan ketidaksabaran ku. Tapi, aku terbangun. Bisikan itu seakan-akan telah menyentuh ruhku. Aku tak mengerti apa yang terjadi. Mimpi itu terus datang lagi dan mengatakan hal yang sama berulang-ulang. Aku pernah bertanya kepada Talha yang aku temui di pintu masuk kota. Apa yang menimpa diriku ini? Apa seseorang bernama Ahmad telah muncul di Mekkah? Siapa itu Ahmad? Aku berpelukan dengannya. Pendeknya, kami sudah berbicara singkat. Dia malah berkata agar aku mengunjungi mu. 'Abu Bakar tahu apa yang menimpa dirimu, ' Ucapnya. "

Utsman bin Affan adalah sahabat muda keluarga kami yang sangat sopan dan beradab. Kami menerima kunjungannya secara kekeluargaan dan ramah. Setelah tenang, ayahku mulai menjelaskan satu per satu mengenai Ahmad.

Bisikan "wahai orang-orang yang tidur, bangunlah! " cukup untuk "membangunkan" dirinya. Ketika ayah menjelaskan tentang Ahmad yang ternyata ialah Nabi Muhammad kepadanya, wajah Utsman langsung berubah cerah. Utsman... dia telah "bangun".

Bani Umayyah yang terkenal sangat mengagung-agungkan harga diri tak lama kemudian menghukum putra-putranya.

" Bagaimana bisa kamu meninggalkan agama leluhur kita dan masuk ke agama baru!? " teriak paman Utsman, yang kemudian mengikat tubuh Utsman ke sebuah tiang. "Aku bersumpah takkan melepaskan dirimu sampai kau keluar dari agama baru itu, " ucapnya sambil mencambuk tubuh Utsman.

Utsman bin Affan yang memandang pamannya dengan sedih berkata, "Aku pun bersumpah takkan pernah keluar, baik dari agama itu maupun Nabi Muhammad.... "