Chapter 3 - Bekerja

Setelah menjual semua gamenya yang bisa di jual di toko game bekas, akhirnya Seiji menerima sejumlah uang yang cukup untuk membayar uang sewanya.

Tapi uang itu hanya cukup untuk uang sewa saja. Setelah ia bayar, ia akan memiliki sedikit uang sisa, dan jika ia tidak melakukan sesuatu, ia akan kehabisan uang dalam waktu tiga hari setelah membayar uang sewa.

Seiji yang asli memang pantas mengalami kesusahan-kesusahan ini. Aslinya, keluarganya telah memberi uang yang cukup untuk uang sewa dan uang makan selama setengah tahun, namun orang ini malah menghabiskan semuanya dalam waktu dua setengah bulan; ia bahkan tidak mempertimbangkan masalah kekurangan uang untuk makanan!

Jika Seiji ingin mengomentari aksi konyol dari pemilik tubuh yang sebelumnya, ia bisa terus menerus melontarkan kata-kata kasar selama tiga hari tiga malam… Lupakan sajalah hal itu.

Seiji yang lama sudah lama berhenti dari sekolah, dan Seiji yang sekarang tidak punya niatan untuk kembali ke sekolah juga. Sekarang, dia benar-benar bebas setiap harinya, sehingga ia memutuskan untuk mencari pekerjaan, dengan demikian ia bisa mendapatkan uang yang cukup supaya ia tidak kelaparan.

Sejujurnya, meski ada banyak cara untuk mendapatkan uang dengan menggunakan saving dan loading , Seiji memutuskan untuk tidak menggunakan cheatnya seperti itu; ia tak ingin menggunakan kekuatannya dengan ceroboh.

Jadi, ia putuskan untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, dengan tubuh gemuk yang tidak terampil, apa yang bisa ia lakukan? Jika ia pergi ke suatu tempat seperti restoran, seorang manajer yang normal pasti tidak akan mempekerjakannya.

Seiji merenung matang-matang sebelum akhirnya memikirkan sebuah solusi.

Ada sebuah jalan yang penuh dengan bisnis di dekatnya, dan sepertinya ada beberapa toko yang mempekerjakan orang untuk berdiri dalam kostum untuk menarik pelanggan, jadi Seiji merasa kalau pekerjaan ini adalah yang paling cocok untuknya.

Toh, kalian tidak bisa melihatnya!

Tubuhnya yang gemuk, daya tarik yang rendah, dan dengan atmosfer buruk yang mengelilinginya… selama ia bersembunyi di dalam kostum tubuh itu, tidak akan ada satupun masalah!

Kostum ini hanya berisikan mimpi indah dari anak-anak kecil, bukan seorang otaku yang gendut!

Tapi bisakah ia mendapatkan sebuah pekerjaan?

Yah, di kehidupannya yang sebelumnya, ia bisa melewati tes untuk menjadi pegawai negeri, jadi Seiji rasa ia harus mencobanya.

Tapi di toko yang pertama, ia langsung ditolak – dimana resumenya?

Bahkan pekerjaan seperti ini membutuhkan resume…baiklah, dia bergegas pulang dan menyiapkan resumenya.

Kemudian, toko kedua tidak sedang mencari pegawai

Begitu juga dengan toko ketiga

Sedangkan untuk toko keempat...

Toko keempat baru saja menaruh papan untuk mempekerjakan karyawan berkostum!

Dan pemilik toko tersebut sangatlah cantik

"Astaga! Baru saja kutaruh papan ini, dan seseorang sudah ingin melamar"

Wanita ini berusia sekitar tiga puluh tahunan, sedikit licik, dengan rambut keriting coklat dan dada yang megah. Dia berpakaian seperti pekerja kantoran, dengan pakaian formal yang pas, rok pendek, stoking hitam, sepatu hak; seluruh tubuhnya memancarkan daya tarik seksual yang tinggi.

Terutama saat ia menyilangkan tangan di dadanya – disaat dadanya menjorok keluar hampir membuat 'bagian bawah' milik Seiji bereaksi.

Jika ini adalah Seiji yang asli, ia sudah pasti akan mulai melecehkan wanita itu.

Seiji memaksa dirinya untuk mengendalikan perasaannya, tanpa menampilkan sedikitpun ciri-ciri orang rendahan – lagi pula, hal itu akan menimbulkan rasa jijik yang destruktif.

Wanita itu mengambil resumenya dan melihatnya untuk beberapa menit.

"Kamu masih SMA, jadi kenapa kamu ingin bekerja penuh disini?"

Setelah ia berbicara, pilihan pun muncul –

[A. Ini bukan urusanmu, jalang!]

[B. Karena beberapa masalah pribadi, saya untuk sementara berhenti untuk sekolah, dan sangat membutuhkan uang untuk sekarang.]

[C. Jelas untukmu yang cantik ini.]

Sudah jelas, jawaban yang benar adalah B.

"karena beberapa masalah pribadi, untuk sementara saya berhenti sekolah… Dan sekarang, saya butuh uang. Tolong pekerjakanlah saya, untuk gaji pertamanya… bisa direndahkan dari gaji yang biasanya."

Ia memilih jawaban paling jujur dan sopan, dan ia sudah berusaha dengan keras untuk memilih pekerjaan ini dengan ikhlas.

*Ding!* [Level pertemanan bertambah!]

"Baik… menurut resumenya, anda belum memiliki pengalaman bekerja. Ini memang sebuah masalah; meski pekerjaan ini kelihatannya mudah, pekerjaan ini masih membutuhkan tingkat kesabaran dan keahlian tertentu." ia mengusap dagunya dengan ragu-ragu.

"Aku akan memberimu setengah dari gaji normal untuk permulaan; kalau anda tidak bekerja dengan baik, anda akan langsung kami pecat. Dan jika anda bekerja dengan baik, saya akan memberi gaji yang normal setelah satu minggu. Maukah anda menerima persyaratan ini?"

"Saya terima!" dengan cepat Seiji setuju.

Dan akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan.

Nama manajer toko yang cantik itu adalah Rika Amami.

Toko itu adalah toko pangan – yang menjual berbagai makanan pencuci mulut, kue, dan minuman. Kostum toko mereka adalah maskot keberuntungan yang berasal dari serial anime yang populer, dan sepertinya mereka mendapatkan lisensi untuk berbisnis menggunakannya sebagai maskot, jadi kostum maskot itu dirawat dengan hati-hati, yang berarti bahwa maskot itu cukup populer di kalangan anak-anak dan remaja yang lewat.

Pekerjaan ini dimulai dari jam 09.00 pagi sampai 12.00 siang dan 02.00 siang sampai 05.00 sore.

Setelah bekerja selama satu hari, Seiji tahu kalau pekerjaan ini lebih sulit dari apa yang ia bayangkan.

Pertama, pekerjaan ini sangat menguras tenaganya terutama karena kostumnya yang sangat panas; bahkan dengan manajer yang cukup perhatian kepadanya dan memasukkan sekantong es kedalam kostumnya, setelah beberapa saat, ia basah kuyup akibat keringat.

Selain itu, ada lebih banyak anak nakal dari yang ia kira, dan mereka selalu menendang kostumnya; meski tidak menyakitkan, jika ia tidak berhati-hati dia akan jatuh, dan itu adalah masalah yang besar untuknya.

Bagaimanapun mencari uang tidak pernah mudah…

Meski sangat melelahkan ia harus menahannya, jadi ia menganggap pekerjaan ini sebagai usaha untuk menurunkan berat badannya.

Esoknya, sebelum Seiji pergi bekerja, ia memberikan uang sewanya kepada Mika.

Mika Uehara terkejut, bagaimana orang ini bisa mendapatkan uang dengan cepat. Sebagai tambahan, indranya yang tajam mengatakan kalau lelaki gemuk ini terasa berbeda dari otaku gemuk yang sebelumnya.

Apakah benar dia merefleksikan kesalahannya dan mengubah dirinya? Mika merasa sangat bingung selagi melihat Seiji pergi, tapi ia segera melupakan hal itu.

Siapa peduli? Lagipula dia sudah mendapatkan uang sewanya!

Seiji selalu tiba tepat waktu ke tempat kerjanya, dan ia sudah berhenti makan snack dan fast food, sebagai gantinya ia mulai membeli bahan-bahan untuk dimasak.

Di kehidupannya yang sebelumnya karena ia sudah hidup sendiri selama 30 tahun , meski ia bukan seorang yang ahli dalam memasak, hal itu bukanlah masalah baginya, dan hal itu juga membantunya menghemat uang.

Bangun dan tidur lebih awal, bekerja keras, dan makan makanan yang sehat.

Hanya dengan hidup seperti ini, statusnya pun meningkat!

Seminggu kemudian.

"Terima kasih atas kerja kerasmu, Haruta-kun."

Di sore hari, setelah ia menyelesaikan pekerjaannya dan mengganti pakaiannya, Rika Amami sang manajer memberinya secangkir kopi.

Ini adalah yang pertama kalinya!

"Terima kasih juga… anda juga sudah bekerja keras." Seiji mengambil kopi itu dan mencicipi rasanya – rasanya sangatlah enak.

"Ini gaji anda untuk tiga hari terakhir." Dengan senyuman, manajer toko yang cantik itu memberikan Seiji sebuah amplop

Seiji membukanya dan melihat isinya.

"Sepertinya agak banyak."

"Anggap saja sebagai uang tambahan; pekerjaan anda lebih baik dari yang saya kira."

"Terima kasih…" Seiji mengambil uang itu dengan penuh syukur.

"Haruta-kun, saya rasa memang tidak sopan untuk bertanya sebelumnya, tapi saya agak penasaran; kenapa anda bisa berhenti sekolah?"

"Ini…" Seiji tersenyum masam,"Ini karena… yah… dulu saya adalah orang yang buruk di sekolah."

"Saya pikir Haruta-kun adalah orang yang baik, pekerja keras, dan sangatlah sopan." Rika berkedip kebingungan

"Itu karena saya sudah merefleksikan dengan matang perbuatan saya dan memutuskan untuk memulai hidup yang baru. Tapi kelakuan saya yang dulu tetap tidak bisa dihapus."

"Haha, anda masih seorang pelajar, tapi saya rasa anda mempunyai cerita yang menarik."

"Hal ini tidak bersangkutan dengan status anda sebagai pelajar atau bukan; namanya hidup ya harus dijalani." Balas Seiji dengan halus.

"Tidak peduli apakah anda seorang pria atau wanita, tua atau muda, kehidupan memperlakukan semua orang dengan sama; mungkin anda tidak akan mendapatkan apapun dari usaha anda, tapi jika anda tidak melakukan apapun dan menyerah, maka kehidupan akan menyerah pada anda."

*Ding!* [tingkat kesukaan anda meningkat!]

Seiji melihat sistem selagi meminum kopinya, tapi hampir saja ia menyemburkan kopinya kemana-mana!

Dengan perkataan tadi, ia mendapatkan kenaikan sebesar 10 poin dari manajer toko yang cantik ini!

Ia tak bisa berkata apa-apa – benar-benar sulit untuk memahami apa yang membuat wanita itu tersentuh.

Karena 10 poin ini yang tiba-tiba ia dapatkan, di sistemnya dikatakan kalau si manajer toko ini sekarang melihatnya sebagai "teman", berarti Rika Amami sudah tidak memandang dirinya sebagai karyawan biasa.

Meski Seiji merasakan kalau hal ini memang baik, hal ini tidak terlalu berarti untuknya – lagipula, ia tidak bermaksud untuk berkencan dengan manajer toko ini.

Setelah meminum habis kopinya, Seiji pun pergi

Kemudian Seiji membeli beberapa bahan-bahan dari supermarket, sebelum kembali pulang.

Langitnya mulai menggelap, udaranya sedikit menyesakkan, menandakan kalau akan hujan, jadi ia menambahkan kecepatannya.

Ketika ia hampir sampai di apartemennya, ia mendengar suara aneh.

"Kenapa kau menolakku!"

"Lepaskan, dasar mesum!"

Suara kedua terdengar seperti suara perempuan yang ia kenal, dan sebuah dugaan muncul di kepalanya, jadi ia segera menyimpan file saat ini di sistem.

Kemudian, ia mengikuti arah suara itu berasal dan melihat pelajar dengan dengan rambut yang diwarnai dan dengan seragam bergaya barat sedang mendorong putri dari tuan tanahnya ke arah tembok dan menampar pipinya sambil menghinanya dengan keras.

"Kau mempermalukku, dasar **** bodoh! Sudah seharusnya kau senang karena aku menginginkanmu! Kau sering *** dimanapun dengan bahagia, tapi aku tak peduli dan aku menginginkanmu menjadi pacarku tapi kau malah menolakku – kau mempermalukanku di depan semua orang!"

Dibawah bocah pirang ini, Mika Uehara sedang berusaha dengan keras, di pipinya terlihat seperti ada air mata, dan juga merah karena tamparan tadi.

"Berhenti… aku tidak melakukannya…" ia mati-matian ingin berteriak, tetapi si bocah pirang itu segera menutup mulutnya.

"kau masih bilang kalau kau tidak melakukannya, tapi semuanya bilang…"

*Smack!*

Hantaman bersih dengan sebuah kaki.

Secara diam-diam Seiji mendekati bocah pirang itu dari belakang dan menendangnya lurus di belakang kepalanya , mengakibatkan bocah pirang itu untuk tumbang.

Mika Uehara terkejut untuk sesaat ketika melihat si bocah pirang itu merosot ke tanah, tapi kemudian ia menyadari seorang yang besar di depannya.

"Apa anda tidak apa-apa, Nona Uehara?" Seiji menjulurkan tangan kepadanya

Mika Uehara hanya menatapnya selagi terguncang.

"Itu sakit, dasar keparat…" entah bagaimana bocah pirang itu tetap sadar diri setelah mendapatkan tendangan keras, meskipun ia kesusahan untuk berdiri.

*Smack!* Tendangan kejam lagi.

Dengan ekspresi dingin, Seiji menendang 'bagian bawah' bocah pirang itu.

Bola mata bocah pirang itu seakan-akan mau keluar dari keningnya, dilanjutkan dengan teriakan aneh, ia terjatuh ke tanah dengan posisi fetal : janinfetal , selagi kejang-kejang dengan sangat parah – sudah jelas ia tak bisa berdiri lagi setelah itu.

"Mari berdiri, Nona Uehara. Apakah anda ingin menelpon polisi?" Seiji berbicara sekali lagi.

Seiji tidak peduli apakah seberapa parah bocah pirang itu terluka; jika sesuatu yang buruk terjadi, ia tinggal memuat ulang momen yang sudah ia simpan tadi.

Mungkin karena penampilannya yang penuh percaya diri, Mika Uehara merasa aman, ia menggapai tangannya yang besar itu dan membiarkannya membantunya bangun.

"Kau… keparat, apa kau tahu siapa aku…" bocah pirang itu menatapnya dengan ganas.

"seorang preman ** yang tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan." Seiji mengerutkan keningnya dan berpikir untuk menendang bocah pirang itu lagi, tapi memikirkan kalau mengotori dirinya lagi akan menakuti Mika, jadi ia mengatakan ini sebagai gantinya, "Nona Uehara, sebaiknya mari kita telpon polisi."

"Tidak… tidak perlu…" Mika Uehara ragu untuk beberapa saat sebelum berkata, "Dia adalah teman sekelasku…"

Menenangkannya bukanlah metode yang baik. Seiji melihat ekspresi dengki pada muka bocah pirang itu dan benar-benar yakin akan ada masalah lagi di kemudian hari, tetapi karena hari itu si korban berkata demikian, si korban pasti mengkhawatirkan hal lainnya.

Yah, jika tidak ada yang memanggil polisi, tidak ada lagi alasan untuk berdiri disini seperti seorang idiot, dengan cepat Seiji menarik tangan Uehara selagi berjalan pergi dari lokasi.

Apartemennya tidak jauh dari sini, dan Mika tinggal di lantai pertama, karena ia adalah putri dari tuan tanah.

Seiji membawanya ke depan pintu, dan melihat kalau ia tak bisa memasukkan kunci pintu dengan benar karena tangannya yang gemetaran.

"Serahkan padaku." Seiji mengambil kunci dari tangannya dan membukakan pintu untuknya.

"Dimana ibumu, si tuan tanah?"

"Hari ini dia tidak disini…" Kata Mika dengan lemah.

"Telpon dia, kemudian minumlah air panas, dan anda harus mendengarkan musik; anda akan merasa baikkan setelah diri anda tenang." Kata Seiji.

Memikirkan kesan yang ditinggalkan Seiji yang asli kepadanya, ia memutuskan untuk tidak mengikutinya, dan ia berbalik untuk pergi.

"Tunggu!"

Tiba-tiba Mika memanggilnya.

Ia berbalik, melihat ekspresi menyedihkan di mukanya, dan ia melihat kalau ia masih gemetaran.

"Bagaiman jika kamu… masuk kedalam sebentar?"

  1. fetal : janin