Chereads / Moonsun: Lost in Joseon / Chapter 17 - 17. Hujan

Chapter 17 - 17. Hujan

[Seoul, Autumn 2013]

Azran berlatih band di studio ARK Entertainment seperti biasa dengna keempat rekan bandnya.

"Eh kampret emang semua cewek di dunia ini. Ada ga sih cewe yang ga matre di dunia ini?" keluh Jerry.

"Hyung, ada kok banyak malahan yang ga matre!" sahut Liam. "Kucing betina Gue ga matre kok Hyung! Dikasih makan apa aja ga nolak!" celetuknya sembari menyetel gitarnya.

"Bangke Lu Am!" balas Jerry.

"Lah, kan kucing Gue cewek juga Hyung! Kucing owe masih jomblo nih ditambah masih perawan," ujar Liam sembari mengikik.

"Maneh siake emang, ga gitu juga hai kau adik yang kaya bangkai..." Jerry hampir naik emosinya.

"Cewek Saya juga ga matre kok Hyung... Saya dapet cewek bener terus ga ada yang suka morotin urang!" balas Syam yang sudah siap meemetik bass elektriknya.

"Lah itu beda cerita, Syam... cewe maneh emang udah dipelet sama maneh! Lagian maneh pacaran baru sekali aja ga pernah putus!"

Sanders hanya geleng- geleng. "Jerry, lu mending ikut kebaktian ke gereja atau ke vihara atau ga berdoa ke klenteng deh biar dapet cewek yang bener!"

"Jerry Hyung emang percaya Tuhan?" Syam meremehkan Jerry. "Jerry Hyung mah atheis akut kali Sanders Hyung!" celetuk Syam lagi.

Jerry memelototi Syam. "Percaya kok kadang- kadang! Sok tahu lu Syam!"

Azran sedang fokus mencari nada baru untuk lagu yang akan diciptakannya.

Liam pun memanggil Azran. "Jran, maneh jangan diem aje dong! Tuh Jerry Hyung butuh bala bantuan dari maneh! Dia udah ngodein maneh dari tadi tapi maneh ga ngeh juga!"

Azran pun melihat ke arah Jerry. "Jerry Hyung lain kali owe kenalin sama temen kuliah owe deh dari pada putus cinta ngenes terus!"

"Nah Azran emang adek gue yang paling cakep..." Jerry pun menunjukan jempolnya memuji Azran.

Liam malah cekikan. "Hyung, ga tahu Azran temen- temen ceweknya modelan kaya apa? Ga inget cewek yang kaca mata tebel bodynya udah kaya pegulat..." Liam melanjutkan ketawanya hingga memegangi perutnya.

Kebanyakan teman yang dikenal Azran adalah cewek- cewek yang berpenampilan culu dan tidak modis maupun jauh dari badan yang ideal yang didambakan banyak pria. Wajar saja, Azran memang masuk ke pertemanan orang- orang biasa dan kutu buku di kampusnya.

Jerry pun berpikir sejenak. "Jran, cariin cewek SNU yang cakep deh. Kayanya banyak deh yang cakep dan modis juga di kampus lau!"

"Banyak kok Hyung tapi saya ga kenal, kalo mau usaha sendiri aja!" ujar Azran santai.

"Eh masih ada Milka!" Syam pun mengide sembari tertawa cekikan. "Udah cakep, pinter, baek kek ibu peri!"

Liam pun berdeham. "Jangan dekati teman gue... Milka itu temen gue juga! Gue ga mau anak Black-T sampe ada ngedeketin temen gue yang anak baek- baek!"

"Set dah galak amat lu Am!" celetuk Syam. "Emang kita cowok- cowok bajingan apa?! Kita polos- polos gini kok!" Syam menaruh jarinya di dagu membentuk V di bawah dagunya.

"Sok iye Lu Hyung! Mana ada polos! Yang ada molosin anak orang! Itu baru bener!" ujar Syam.

"Am, tenang... kita ga akan macaem- macem sama cewek baik- baik apalagi kalo ceweknya bukan cewek ular! Kita bakal jagain cewe yang udah jelas- jelas baik!" Sanders ikut menimbrung.

"Parameter cewek itu bener menurut Sanders Hyung emang yang kaya gimana?" tanya Azran tiba- tiba. "Emang cewe yang ga bener ga boleh dijagain ya?"

Azran tiba- tiba seriu di tengah candaan para personel Black-T.

Sanders tersenyum simpul. "Mudah banget, ga semua cewek pantes dijagain Jran! Cewek yang jelas- jelas cewek penggoda ga perlu kita jaga..." ujarnya sanpati.

Azran pun menjadi ingat Ibunya yang berstatus sebagai pelakor saat menikahi Ayahnya.

Ia hanya terdiam saja.

Liam pun sadar akan hal tersebut.

"Sanders Hyung, ngomong apa sih barusan?"

Jerry pun juga menyadarinya. "Yuk- yuk mulai latihan aja!"

Sanders pun tahu apa yang Ia bicarakan. Ia memang menyindir keluarga Azran.

**

Eclaire's POV

"Selamat siang Nyonya Shin..." Derell menyapa Ibu tiriku.

"Nak Derell..." Wajahnya sangat sumringah menyambut Derell. "Kau ingin menjemput Eclaire pasti ya?"

"Nyonya Shin, saya pamit mau pergi dulu dengan Derell..."

"Loh, kamu ga mau kenalin Derell ke Papamu? Mumpung Appamu ada di rumah, lebih baik kau kenalkan Derell sama Appamu!"

"Nggak usah Nyonya Shin!" ujarku ketus. "Yuk kita pergi sekarang aja Der!" ajak Eclaire.

"Ayahmu ada di rumah Claire?" tanya Derell memincingkan matanya kepadaku.

Aku mengangguk.

Tidak lama Ayahku ke depan rumah.

"Claire, kau mau kemana malam- malam begini?" tanya Ayahku.

"Appa tak perlu tahu! Appa sejak kapan peduli padaku?"

Appaku memang tak pernah peduli selama ini denganku, Ia hanya peduli dengan Ibu tiriku dan kakak tiriku. Bulshit sekali dia menanyakan kemana aku mau pergi sekarang.

"Anyeonghaseyo Abonim!" Derell menunduk memberi salam. "Perkenalkan nama Sya Derell, saya teman kuliah Eclaire. Saya pamit ingin mengajak Putri Anda rapat organisasi! Saya sering ke rumahtapi kebetulan Anda tak ada di rumah saat saya ke rumah. Saya sebenarnya berteman dengan Eclaire dari SMA, Tuan!"

"Wah, hal nak Derell... Saya Ayahnya Eclaire, senang sekali berkenalan dengan teman Eclaire, selama ini Eclaire tertutup soal temannya apalagi teman laki- lakinya. Kalau boleh tah ada meeting organisasi apa?"

"Kampanyae pemilihan Presma BEM."

Ayahku tersenyum. "Jangan bilang kau adalah calon Presmanya?" terkanya.

Derell hanya tersenyum kecil.

"Jadi benar kau calon Presmanya?"

Aku memotong pembicaraan. "Appa, aku harus berangkat sekarang dengan Derell!"

"Aboim, saya pamit dulu kalau begitu!" Derell membungkukan badannya kembali sebelum pergi sedangkan aku melengos sesukaku.

Batinku. Buat apa sih Derell sopan- sopan sama Appaku?

Derell pun menyalakan motor ninjanya.

Ia memberikan helmnya kepadaku.

Aku pun memakai helm half face tersebut.

Derell pun mengklakson pertanda berbuat sopan kepada Ayah dan Ibu tiriku.

**

Di suatu malam dimana hujan begitu deras, seorang pria nekat berjalan di tengah hujan tersebut tanpa memakai mantel hanya kaos dan celana jeansnya saja.

Ia pun sudah berdiri di depan sebuah rumah yang bepagar putih.

Ia membunyikan belnya berkali- kali di depan rumah tersebut.

Seorang wanita keluar dari rumah tersebut.

"Heh dasar ga tahu malu! Masih berani kamu menghadap saya? Saya bilang jauhi Eclaire! Lagian kan kamu artis yang punya banyak uang, kamu bisa dapetin wanita juga ya g jkamu mau, tapi wanita itu bukan Eclaire!" bentak wanita tersebut.

Tiba- tiba Eclaire keluar dengan mebawa payung. Ia memekarkan payungnya dan berjalan menuju ke halamannya menjangkau pagar.

"Azran... kamu jangan ujan- ujanan seperti ini!"

"Heh Claire... Kamu apa- apaan?"

"Nyonya Shin, saya tidak bsia membiarkan Azran kehujanan seperti ini! Aku masih punya hati dan tidak tega melihat Azran seperti ini!"

"Claire... Kau ini..."

Azran berlutut. "Claire,Aku mau minta maaf apabila aku salah. Aku tidak ingin kita berakhir."

"Jran bangun! Jangan berlutut seperti itu!"

"Kamu mau kan menghadapi dunia yang kejam ini dengan menggenggam tanganku?" tanya Azran bersungguh- sungguh.

**