Setiap kali Ibu Permaisuri ingin bertemu dengan Bai Ruo Li, Bai Liu Jing selalu menggunakan alasan bahwa Bai Ruo Li sedang tidak sehat untuk menghindarinya.
Menggunakan alasan itu setiap kali, maka hal itu membuat orang-orang percaya bahwa Bai Ruo Li memiliki kesehatan yang buruk. Oleh karena itu mereka berhenti mencarinya.
Karena Bai Ruo Li sangat menderita dibawah tekanan Rumah Bangsawan, itu menyebabkan dirinya mengacuhkan kenyataan bahwa ia berhak memasuki Istana Kerajaan.
Oleh karena itu, Bai Liu Jing sangat ketakutan jika Bai Ruo Li hendak mengunjungi Istana Kerajaan. Mendengar ini, sikapnya tiba-tiba melunak.
"Ini … Li'er ah, perhatikan kata-katamu … seolah-olah engkau menuduh Paman Keduamu ini telah menindasmu? Baik, baik, baik, ini adalah kesalahan Paman Keduamu karena lekas marah hari ini. Tapi tidak seharusnya kau melukai sepupumu yang lebih tua bukan? Terlebih lagi, kau menggunakan kekerasan! Seharusnya kau memberikan penjelasan akan semua hal ini!"
Sambil mengangkat cangkir tehnya, Huang Yue Li menghirup sedikit sebelum akhirnya menjawab: "Paman Kedua, kata-katamu sungguh lucu. Siapa yang tidak tahu bahwa aku ini adalah sampah dalam berkultivasi! Kakak Perempuan Kedua berada di Tingkat Ketujuh dari Qi Alam Mendalam, bagaimana mungkin aku melukainya? Tidakkah ini terlalu lucu?"
Bai Liu Jing berpikir sejenak dan sadar bahwa ini adalah permasalahannya.
Ia melihat kepada Bai Ruo Qi, dan menanyakannya dengan rasa tidak percaya: "Qi'er, apa yang terjadi?"
Bai Ruo Qi menyangka bahwa Huang Yue Li akan dipermalukan hari ini. Ia tidak menyangka kalau sedikit perkataan dari dirinya dapat menghalangi Bai Liu Jing.
Sayangnya pikirannya bekerja dengan cepat dan ia membalasnya dengan nada suara yang minta dikasihani: "Ayah, jangan dengarkan perkataannya. Anakmu telah disakiti olehnya! Aku tidak tahu tipuan iblis macam apa yang ia gunakan. Tapi sebelum aku sadar akan apa yang terjadi, aku jatuh karena diserang olehnya, tidak bisa bergerak! Ia pasti telah mempelajari teknik roh jahat!"
"Teknik roh jahat?" Bai Liu Jing mengernyitkan alisnya.
Tentu saja ia percaya apa yang dikatakan anak perempuannya yang paling disayang dan dimanja, namun mengenai teknik roh jahat, terdengar tidak masuk akal.
Tidak pernah ia mendengar teknik dimana sebuah sampah dapat mengalahkan seseorang yang ahli dalam Tingkat Ketujuh Qi Alam Mendalam!
Melihat bahwa ia tidak percaya, Bai Ruo Qi cepat-cepat menambahkan: "Ayah, apa yang kukatakan adalah benar! Bukan hanya aku saja yang adalah korban dari Bai Ruo Li, bahkan Adik Perempuan Keempat juga disiksa olehnya!"
"Yan'er? Apa yang terjadi padanya?"
"Beberapa hari yang lalu Kakak Perempuan Keempat pergi mengunjungi Adik Perempuan Ketiga, namun ia malah menjadi korban dari ilmu sihir Bai Ruo Li. Bai Ruo Yan sungguh menanggalkan pakaiannya dan berlarian di jalan sambil telanjang!"
"Apa katamu?!"
Bai Liu Jing sangat terkejut oleh berita itu dan berdiri dengan penuh kewaspadaan.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Jelaskan kepadaku!"
Dengan waspada dan berhati-hati, Bai Ruo Qi memberikan pandangan sekilas saat ia menceritakan kembali desas-desus mengenai Bai Ruo Yan. Ia tidak lupa menambahkan minyak ke dalam api untuk membesar-besarkan segalanya.
" … Hari itu, ada banyak sekali orang di belakang pintu rumah. Sambil menunjuk dan mengkritik, mereka berbicara mengenai kejadian Adik Perempuan Keempat …. "
Semakin banyak Bai Liu Jing mendengarkan, semakin marah dirinya.
"Bagaimana mungkin! Perempuan itu berani melakukan hal yang memalukan! Tidak heran pandangan mata dari para menteri terasa aneh setiap kali aku masuk ke halaman Istana! Ternyata mereka sedang menertawakanku dan anak perempuanku yang kurang didikan!"
Di saat waktu yang tepat, Bai Ruo Qi melanjutkan: "Ayah, tolong tahan amarahmu. Jangan biarkan hal seperti itu membuatmu marah! Lebih tepatnya karena Qi'er takut kalau ini akan membuatmu marah, maka aku pun tidak berani memberitahukannya padamu. Diam-diam aku mau bertanya pada Adik Perempuan Ketiga mengenai hal ini, tapi siapa yang sangka kalau aku pun jatuh ke dalam tipuannya …. "
Selesai berbicara, Bai Ruo Qi memandang kepada Nyonya Kedua.
Dasar Nyonya Rumah yang cerdik. Sambil mengusap air matanya, ia menambahkan: "Tuan, Qi'er sungguh mengalami hidup yang keras! Sang Putra Mahkota akan segera memilih pendampingnya. Jika hal ini bocor keluar, ini juga dapat melibatkan Qi'er!"