Chereads / Ahli Senjata Terkemuka / Chapter 65 - Ini Semua adalah Salahnya!

Chapter 65 - Ini Semua adalah Salahnya!

Sesaat setelah Huang Yue Li pergi, Bai Liu Jing berbalik. Dengan suara 'pa' yang kencang, ia menampar Bai Ruo Qi.

"Ayah! Anda …. "

Sambil mendekap pipinya, Bai Ruo Qi tidak dapat bereaksi.

Ia adalah putri kesayangan Bai Liu Jing. Ia tidak pernah dipukul sebelumnya.

Siapa yang menyangka kalau Bai Liu Jing akan melampiaskan kemarahannya pada Bai Ruo Qi. Terlebih lagi, ia bahkan tidak memberikan penjelasan apapun sebelum menamparnya.

Bai Liu Jing tentunya dibuat geram oleh Huang Yue Li, namun tidak punya cara untuk melampiaskannya. Ketika ia berbalik dan melihat anak perempuannya yang bodoh bagaikan seekor babi, Bai Liu Jing menamparnya.

Dulu, semakin Bai Liu Jing melihat anaknya, ia semakin sayang padanya. Tapi sekarang, melihatnya saja sudah membuat dirinya jijik.

"Semua karena engkau! Kalau bukan karena mulutmu yang bawel terhadap Yan'er, bagaimana mungkin Bai Ruo Li tahu tentang kunci itu? Sekarang ia menjadi sekuat ini tentu karena warisan dari Kakak Bai Liu Feng!"

Bahkan di dalam mimpinya, Bai Liu Jing bermimpi memiliki harta karun itu. Karena sudah bertahun-tahun lamanya ia terus berada pada Tingkat Kesembilan Alam Pertahanan Mendalam. Ia berharap dapat menemukan pil di dalam harta karun itu dan dengan demikian dapat dipromosikan ke tingkat Alam Roh Mendalam!

Dengan peningkatan itu, Bai Liu Jing akan menjadi yang terkuat di kota Yue Selatan. Ia tidak perlu lagi menghabiskan hari-harinya dalam ketakutan akan suasana hati Kaisar.

Ia tidak menyangka bahwa Bai Ruo Qi akan membocorkan berita itu. Membuat semua rencananya berantakan!

Belum lagi mengingat banyaknya harta dan kekayaan yang Huang Yue Li minta ia kembalikan! Sungguh kerugian yang besar!

Jika bukan karena kenyataan bahwa Bai Ruo Qi tidak bisa berbaikan dengan Huang Yue Li, bagaimana mungkin ia diteror oleh Huang Yue Li?

Menangis sambil bersujud, Bai Ruo Qi berkata: "Ayah, ini bukan kesalahanku. Ini semua karena Adik Keempat keceplosan, ia pasti mendengar pembicaraan antara ibu dan aku! Ini semua adalah kesalahannya!"

Api yang telah membara itu, membakar lebih dalam lagi dalam hati Bai Ruo Qi!

Ini semua karena Bai Ruo Li, pelacur murahan itu!

Jelas-jelas Bai Ruo Li adalah orang yang tidak berguna, tapi masih dapat memukulinya sampai menjadi seburuk ini! Ia bahkan juga bermimpi untuk menjadi Permaisuri bagi Putra Mahkota!

Jika Bai Ruo Li sampai jatuh ke tangannya, ia akan mendapat nasib yang lebih buruk dari kematian!

….

Di pintu masuk Rumah Bangsawan

Bai Ruo Yan sedang berada di tengah perdebatan dengan Mama Liu, tangan kanan Sang Nyonya Rumah.

"Pergi dari hadapanku! Aku mau menemui ayahku! Aku tidak percaya kalau ayah mengusirku dari Rumah Bangsawan ini! Pasti ada seseorang yang merekayasa hal ini. Biarkan kau menemui ayahku, supaya aku bisa menjelaskan semua padanya!"

Sambil berpura-pura tersenyum, Mama Liu berkata: "Nona Muda Keempat, Tuan sudah berkata bahwa ia tidak mau menemuimu lagi. Mengapa kau tidak pergi saja ke perdesaan dan tidak memalukan Rumah Bangsawan lagi!"

"Mustahil! Bagaimana mungkin ayahku tidak mau menemuiku lagi? Kalau begitu aku mau bertemu dengan Kakak Kedua! Ia pasti akan membantuku!"

Ketika Huang Yue Li sedang beranjak pergi, ia melihat pertengkaran yang terjadi. Sambil menontonnya, ia hanya tersenyum.

Sambil memandang kepada orang itu dengan tatapan kosong, Bai Ruo Yan membutuhkan beberapa saat untuk mengenalinya.

Segera setelah itu, ia langsung menyerang. Dalam kemarahannya, ia mengayunkan tangannya dan menampar ke arah Huang Yue Li!

"Pelacur kecil! Ini semua adalah kesalahanmu! Sihir apa yang kau gunakan padaku, membuat aku bertingkah laku demikian? Apakah kau puas sekarang? Aku akan menghajarmu sampai mati!"

Dengan gerakan ringan, ia menendang batu di bawah kaki Bai Ruo Yan.

Menginjak batu itu, Bai Ruo Yan kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dengan keras.

Terlebih lagi, Bai Ruo Yan jatuh dalam posisi terlentang!

Sambil cekikikan, Huang Yue Li berkata: "Ai, Kakak Perempuan Keempat, aku tahu kau hendak berterima kasih padaku. Tapi kau tidak perlu berusaha begitu keras untuk menunjukkannya. Kau membuatku malu untuk menerimanya!"