"Bai Ruo Li, kau … tunggu!"
Jari-jari Bai Ruo Qi gemetaran saat ia sadar bahwa ia sedang berada di hadapan Sang Tuan Rumah. Ia harus menjaga pembawaannya sebagai seorang perempuan yang berbudi luhur dan terhormat.
Dengan geram ia menatap Huang Yue Li sebelum menghadap Bai Liu Jing, sambil menangis: "Ayah, anda harus menegakkan keadilan untuk anakmu ah!"
Bai Liu Jing melihat bahwa saat Huang Yue Li melangkah masuk ke ruangan, ia tidak menganggapnya sebagai Paman Kedua di matanya. Sudah lama ia merasa marah akan hal ini.
Melihat anak perempuan kesayangannya dengan wajah bengkak, menderita akibat perbuatan Huang Yue Li, Bai Liu Jing dengan marah memukul meja. Cangkir teh dan taplak mejanya sampai berjatuhan.
"Huang Yue Li, berlutut di hadapanku!"
Bai Liu Jing memerintahkannya dengan keras.
Jika itu adalah Bai Ruo Li yang dahulu, ia akan dengan penuh ketakutan terhadap sikap pamannya, berlutut di lantai.
Sayangnya bagi Huang Yue Li, kejadian ini terlalu menghibur.
Tertawa lembut, ia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Paman Kedua, anda berbicara denganku?"
Dengan geram Bai Ruo Jing menjawabnya: "Jika aku tidak berbicara denganmu, dengan siapa aku berbicara? Cepat berlutut! Apakah ini sikap yang pantas ditunjukkan pada orang yang lebih tua?"
Huang Yue Li membalas dengan tenang: "Paman Kedua, anda mengatakan bahwa aku tidak mengerti sopan santun? Aku takut bahwa yang tidak mengerti situasinya adalah anda? Aku adalah Tuan Putri yang kedudukannya dianugerahi oleh Sang Kaisar secara pribadi. Jika kita berbicara tentang kedudukan, aku memegang kedudukan yang lebih tinggi daripada anda, Bangsawan. Harusnya anda lah yang menyambutku, bukan?"
"Tidak masuk akal!"
Bai Liu Jing tidak menyangka Huang Yue Li akan menolak. Tertegun sesaat, wajahnya berubah kelabu saat ia membalas: "Aku lebih tua darimu! Jika aku memerintahkan engkau untuk berlutut, kau harus berlutut! Kau masih berani mempermainkan dan memaksa aku?"
"Lebih tua? Aku rasa demikian. Paman Kedua, sebagai orang yang lebih tua bagiku, anda dengan paksa mengambil harta yang ditinggalkan oleh ayah dan ibuku untuk kepentinganmu sendiri. Betapa baik hatinya anda, jika orang lain mengetahui hal ini, kemungkinan besar mereka akan memuji-muji Paman Kedua. Mereka akan menyebut anda sebagai orang yang memiliki kebaikan dan keadilan bukan?"
"Kau!"
Bai Liu Jing kehilangan kata-kata.
Ia tidak menyangka bahwa Huang Yue Li akan menyebut persoalan harta keluarga! Persoalan ini menjadi hal yang mengganggu hati nuraninya. Sudah bertahun-tahun lamanya waktu berlalu dan Bai Ruo Li tidak pernah menyebut hal tersebut!
Alasan mengapa ia bisa mengambil harta yang ditinggalkan oleh Bai Liu Feng dikarenakan oleh umur Bai Ruo Li yang masih muda dan juga kepolosannya. Bai Liu Jing dapat dengan mudah menghinanya dan mengambil harta yang ditinggalkan oleh kedua orang tua Bai Ruo Li dengan paksa.
Setelah sekian lamanya, walaupun ia bertumbuh dewasa, namun ia sangat menderita hidup dibawah tekanan orang-orang yang tinggal di Rumah Bangsawan dan menjadi orang yang pengecut dan pemalu. Ditambah lagi kenyataan bahwa ia tidak ada gunanya, tak seorangpun menganggap kata-katanya serius. Waktu berlalu, Bai Ruo Li tidak berani melawan Bai Liu Jing.
Ada apa dengan gadis ini?
Hari ini, tidak hanya emosinya berubah, namun setiap perkataan yang diucapkan olehnya terdengar tepat!
Sambil mengabaikan tatapan yang mematikan itu, Huang Yue Li pergi mencari bangku untuk duduk dan menuang secangkir teh untuk dirinya sendiri.
Dengan senyuman ia berkata: "Ngomong-ngomong, sebagai Tuan Putri aku bisa sesukanya masuk ke Istana Kerajaan kapanpun juga. Ketika aku masih kecil, Sang Kaisar dan Permaisuri memperlakukanku dengan baik. Bertahun-tahun lamanya telah berlalu sejak aku mengunjungi mereka. Ini sedikit tidak bisa diterima. Aku rasa aku akan mencari waktu untuk pergi ke Istana Kerajaan mengunjungi Sang Permaisuri dan bercerita padanya bagaimana aku telah menghabiskan hari-hariku …. "
Saat perkataan itu keluar dari mulutnya, hati Bai Liu Jing seperti melompat.
Persoalan tentang dirinya menindas Bai Ruo Li sebenarnya disembunyikan dari Istana Kerajaan.
Tahun dimana Bai Liu Feng menjadi ahli nomor satu di Yue Selatan, bukan karena banyak dan cerdiknya penaklukan yang dilakukan oleh pasukan perangnya. Namun karena ia telah menyelamatkan hidup Sang Kaisar, berkali-kali!
Walaupun Bai Liu Feng telah menghilang, Sang Kaisar adalah orang yang menghargai persahabatan dan memberikan banyak keuntungan dan kelonggaran tahun ini pada Rumah Bangsawan. Ini semua karena persahabatan antara Sang Kaisar dan Bai Liu Feng.
Jika Istana Kerajaan diberitahu bahwa Bai Liu Jing telah menindas satu-satunya anak perempuan dari Bai Liu Feng beberapa tahun belakangan ini, maka ia bisa membangunkan amarah sang naga!