Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My Blue

🇮🇩anggi_crimpi
--
chs / week
--
NOT RATINGS
36.8k
Views
Synopsis
Kita takkan pernah tahu, bagaimana akhir dari kisah kita. Kamu yang sangat mencintaiku dan aku yang sangat mencintaimu, belum tentu kita bisa saling memiliki selamanya. Kamu sangat mencintaiku dengan tulus. Kamu sangat menyayangiku. Kamu selalu berkorban untukku. Aku merasakan cintamu yang tulus. Aku sering bersyukur sama Tuhan, telah membuat aku menjadi wanita yang paling beruntung di dunia bisa bersamamu. Dan aku sering berharap agar aku bisa bersamamu selamanya. Ternyata harapan itu pahit. Kamu menghancurkan segalanya. Tanpa sebab yang jelas. Aku benci padamu - YOU
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

Jika saat ini kau memandangku rendah

Kuakui, saat ini aku emang rendah

Ya, aku berada di titik terendah.

Jadi, aku takkan mengelak dengan perkataanmu.

Menyakitkan?

Mmm, gimana yak?

Sakit sih enggak, bahagia malah

Awalnya juga aku menduga bahwa diriku bakal sakit

Aku bakal down saat seperti

Tapi...

Itu semua hanya dugaan.

Itu semua hanya kekhawatiranku saja.

Setelah aku mengalaminya saat ini, di titik yang paling aku takutkan,

Aku tak sakit kok.

Malah kayak lega gitu, jujur

Jujur.....

Setelah lepas darimu, aku malah lega

Lega dan bahagia

Bahagia dan ceria

Ceria dan ikhlas

Ikhlas dan terharu

Terharu pada diri sendiri.

Tak ku sangka aku bisa sekuat ini.

Jadi buat kamu nihhhh,

Ya kamu yang udah ninggalin aku saat aku terpuruk seperti ini,

Makasih ya

Makasih udah buat aku bangkit dari keterpurukan ini.

Makasih deh pokonya.

Ga usah khawatir

Aku baik-baik aja kok.

Silahkan kau hidup bersamanya.

Aku  ga marah, malah senang.

Kirim aja ntar undangannya.

Undangan pernikahan kalian dong pokonya.

Oh iya, jangan lupa undang aku ya.

Aku pengen dateng ke pernikahan mantan.

Kata orang sih sakit.

Ntar aku certain deh sama kamu.

Gimana perasaanku setelah menghadiri pernikahanmu nanti.

Aku soalnya penasaran.

Penasaran sebahagia apakah kalian setelah mengkhianati aku.

Menghianati aku bertahun-tahun.

Mmmmmm, tepatnya 6 tahun.

Lama ya? Mmmmmm,iya lama sih.

Tapi ini udah terjadi.

Kamu yang memutuskan untuk pergi.

Jadi jangan pernah sesali keputusan itu.

Bahagia ya sama dia.

Damn it- Ryan

"Halo, Sayang..... Kamu udah bangun?"

"mmmmmmm, Mama? Ada apa, Ma. Pagi-pagi udah nelfon, Tere?"

"Ya, Mama mau bangunin anak Mama dong."

"Ma,,,,, Tere bukan anak kecil lagi, Ma."

"Iaaaaa, Mama tahu. Emang ga boleh bangunin kamu? Kamu emang bukan anak kecil lagi. Tapi bagi Mama, kamu itu tetep anak kecil yang selalu Mama manja…. Kamu kuliahkan hari ini?"

"Kuliah, Ma. Tapi ini kecepetan banguninnya, Ma. Ini masih jam 05.00. Hari ini Tere masuk kelas jam 09.00."

"Sayang…. Kan gada salahnya kamu itu bangun pagi. Siapin sarapan atau olahraga kan enak di pagi hari."

"Always. Itu mulu, Ma."

"Coba aja, Sayang. Pasti nih, badan kamu pasti sehat dan gesit."

"Ia, Mama bawel. Ntar Tere coba deh."

"yaudah, kamu bangun ya."

"Ia, Mama."

"Oke, Sayang. Mama tutup ya."

"Oke, Ma"

Tuttt tutttt. Telepon terputus. Tere bangkit dari kasurnya. Ya, bukan berangkat. Dia duduk lalu berbaring lagi. Matanya masih ingin tertutup. 'oke my eyes. Lets sleep again' liriknya dalam hati. Ia pun akhirnya kembali tertidur pulas. Tak peduli ini jam berapa. Intinya ia ingin tidur.

Maya Teresia. Nama itu diberi ayahnya sejak sebelum ia lahir. Nama yang menurutnya menarik. Dia suka dipanggil Tere dibandingkan dipanggil Maya atau lainnya. Nama panggilan itu menurutnya sangat cocok untuknya. Tere kuliah kuliah di salah universitas Semarang. Ia mengambil jurusan Teknik Elektro program studi Teknik Elektronika tak membuatnya kesulitan. Ia menikmati jurusannya saat ini. Ya, walau awal sulit baginya. Dari SMP sampai SMA, ia suka banget yang namanya kimia. Apapun itu, pokoknya menyangkut kimia. Waktu  SMA, ia juga sering dibawa ikut serta olimpiade kimia. Pokoknya semua guru mendukungnya kalau suatu saat nanti dia ambil jurusan kimia. Tapi, takdir berkehendak lain. Ia tak lulus SNMTN dan SBMPTN. Ia sempat down juga saat itu. Tapi orang tuanya selalu mendukungnya. guru dan teman-temannya juga semangain dia. Akhirnya ia mencoba ujian tertulis di salah satu universitas Semarang. Ya, akhirnya ia diumumkan lulus. Ya awalnya ia merasa salah jurusan. Setelah dijalani, not bad, lumayan keren juga. Kejutan..... ternyata Ryan juga kuliah di situ. Ia juga ngambil jurusan dan prodi yang sama dengan Tere. Sekarang, Ryan itu siapa ya? Oke-oke... Ryan itu adalah pacarnya dari SMP kelas 2.