Chapter 6 - Chapter 6 : Hadiah

Chapter 6 : Hadiah

Dibawah terik matahari, sebuah kereta yang ditarik dua kuda sedang melaju kencang.

Aku sedang duduk di dalam kereta bersama dengan kapten prajurit Gospel Lioen yang sedang menuju ke ibukota tepatnya ke istana kerajaan..

Aku hanya duduk dan tidak bicara dengannya kerena aku tidak memiliki keberanian seperti itu dan juga umur kita jauh berbeda.

kerena tidak percakapan dan aku juga hanya memikirkan gadis cantik yang mungkin akan kulihat dan waktupun berlalu dengan cepat..., akhirnya kami sampai di ibukota kerajaan.

Saat kami memasuki ibukota, aku sudah bisa melihat istana yang besar dan megah

Aku sudah membuat diriku untuk tidak gugup saat bertemu dengan raja, kerena dulu aku sangat benci dengan acara-acara sosial..., lagi pula saat aku dirumah aku hanya nonton anime.

Tiba-tiba keretanya sudah berhenti, yang berarti kita sudah sampai di istana.

"Kara-dono kita sudah sampai,ayo keluar"

Kami pun keluar dari kereta dan masuk ke istana lalu menuju ke ruang tahta.

Setelah ku aku berada di ruang tahta, disana aku melihat seorang kakek yang memakai jubah dan mahkota seperti seorang raja, dan disamping kanannya ada seorang gadis berambut warna biru yang dikepang dua, dia sepertinya adalah seorang putri dari raja dan dia sepertinya seusia denganku.

Kapten prajurit Gospel pergi ke arah wanita yang memiliki tongkat sihir yang menurutku dia adalah seorang penyihir kerajaan atau semacamnya.

Sementara itu aku berlutut dihadapan yang mulia raja yang duduk di singgasanya

"Berdirilah"

"Terima kasih yang mulia"

Dengan perintahnya aku berdiri menatap sang raja.

"Saya adalah raja kerajaan Classier,Firz Von Classier dan ini adalah putri dan anak perempuan saya satu-satunya namanya Nai Biola Von Classier....dan dengan nama raja dan seluruh kerajaan aku mengucapkan terima kasih banyak yang telah menyelamatkan warga dan sekaligus kota kesayanganku, sekali lagi kuucapkan terima kasih banyak"

"Tidak sama sekali yang mulia itu hanya kebetulan, dan sebelum itu maafkan saya kerena tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu perkenalkan nama saya Kara"

"Kara-dono kerena telah menyelamatkan kota dan warga kami, kami ingin menunjukan rasa terima kasih kami dengan memberikan hadiah kepada anda"

"Terima kasih banyak yang mulia raja, tapi"

Ah, jika aku menolak pasti itu akan tidak sopan tapi, aku berharap hadiah yang berguna sih seperti rumah atau yang berguna untuk hidupku disini, bukan seperto kehormatan atau mendali. Saat dikereta aku sudah memutuskan untuk tinggal di ibukota saja kerena kupikir akan lebih mudah hidup normal dan mudah.

"Saya sudah memutuskan hadiah anda kerena anda tinggal dipenginapan jadi, saya pikir kita akan memberikan anda sebuah mansion di ibukota dan para pelayan serta 500 Koin emas putih."

Terima kasih telah mengabulkan permintaanku tuhan.

"Terima kasih banyak yang mulia telah memberikan hadiah besar ini kepada saya tapi, saya pikir saya tidak memerlukan pelayan, saya hanya perlu mansion itu dengan 500 koin emas putih itu saja"

"baiklah, jika itu mau anda, kerena anda baru saja sampai disini, bagaimana kita makan siang bersama,"

"Itu adalah sebuah kehormatan yang besar bagi saya yang mulia"

Kamipun pergi ke ruang makan dan disana tersaji banyak makanan

Dan aku makan bersama raja, putri, kapten prajurit, dan magic caster kerajaan yang bernama Agina Elea

Setelah kami makan siang aku diajak bicara oleh sang putri dan dia berkali-kali mengucapkan terima kasih

Setelah semua selesai aku akan pergi ke mansion dan menikmati hidup mandiri disana.

-itulaapi,h yang seharusnya terjadi dalam rencanaku

Sebelum aku berangkat ke mansion

"Kara-dono, ini adalah hadiah 500 koin emas putih kuharap ini akan menjadi hadiah yang pantas"

"Terima kasih banyak yang mulia, kalau begitu aku mohon pamit"

Akhirnya aku bisa pulang ke rumah baruku.

Aku menuju ke kereta yang sudah ada didepan tapi, tiba-tiba ada yang memanggilku.

"Tunggu sebentar Kara-sama!"

Aku menoleh kearah sumber suara yang berasal tidak lain melainkan suara tuan putri.

"Ada apa Biola, Kara-dono ingin pulang"

"Ayah, aku memiliki permintaan!!"

"Apa itu wahai putriku""

"Aku pikir aku ingin menjadi istri Kara-sama!"

Eh, aku pikir aku salah dengar tapi, situasi tidak salah lagi!.

"Tunggu sebentar tuan putri, apa maksud anda tiba-tiba mengatakan itu

"Seperti yang kukatakan tadi, aku ingin menjadi istrimu, dan saat aku melihatmu pertama kali, aku jatuh cinta dalam pandangan pertama."

"Jika Biola sudah memutuskan maka saya hanya akan merestui saja"

"Ap-?!, tunggu sebentar yang mulia bagaimana dengan siapa raja baru kerajaan yang akan menggantikan anda jika..?"

"Kara-sama, tenang saja kaka laki laki saya yang akan menjadi raja, atau apakah anda tidak menyukai saya?"

Tuan putri mengeluarkan wajah sedih, hey itu curang aku tidak bisa membuat wajah imut itu sedih.

"Itu tidak mungkin, baiklah-baiklah saya menerimanya, jadi jangan menangis"

"Baik, Kara-sama"

Putri itu langsung tersenyum, sialan!

"Baiklah, kalau begitu tolong rawat dia Kara-dono"

"Tolong percayakan kepada saya!"

"Eh, apa yang yang mulia katakan?!"

"....maksud anda dia akan ikut dengan saya ke mansion"

"Tentu saja"

"Saya mohon pamit Ayah"

"Ayah akan membawakan barang-barang mu kesana nanti"

"terima kasih ayah, ayo kita pergi Kara-sama"

Kerena aku terdiam kerena pembicaraaan ini tuan putri itu menarik tanganku untuk membawaku ke dalam kereta.

Saat kami di dalam kereta tuan putri tidak melepaskan tanganku dan hanya memeluk tanganku

Butuh 20 menit untuk sampai ke mansion itu

Kami sekarang aku berada di depan mansion yang sangat luas dan besar serta memiliki 2 lantai

Aku dan tuan putri masuk ke mansion yang besar itu dan disana ada sudah perabotan yang tersusun rapi dan bersih hanya saja tidak ada orang disana

"Tuan putri kamar mana yang ingin anda tempati"

"Panggi saja saya Nai"

"Nai, jadi dimana kamu ingin tidur"

"Tentu saja berdua dengan Kara, kerena saya adalah istri anda"

"Ah begitu...."

Terserah, kerena dia imut, dan aku juga suka dengan penampilan serta sifatnya .

Kami pergi melihat ruangan satu-persatu untuk mengetahui tata letak ruangan.

Kami berdua pergi ke kamar yang sama walaupun mansion ini memiliki banyak kamar

"Jadi, Nai kenapa anda ingin menjadi istri saya"

"Itu kerena dulu ada ramalan tentangku bahwa ada orang yang hanya berpakaian serba hitam dan dia sangat kuat dan baik. dia akan memiliki banyak istri dan salah satunya adalah aku"

"Eh, hanya itu"

Tapi Memang benar aku sangat kuat, dan juga kenapa aku memiliki banyak istri.

"Iya, dan juga aku ingin malam ini menjadi malam pertama kita"

"Bukankah itu terlalu cepat!!!"

"Aku ingin yang menjadi pertama untuk kara, untuk suamiku"

Kerena aku tidak bisa menolak lagi, kami pun malakukannya malam ini

Kami tidur bersama dan melakukan hal-hal yang pertama kali bagi kami semalaman.

Aku berpikir bahwa aku tidak akan mendapatkan masalah lagi besok tapi kenyataannya tidak.

_________________________

Bersambung

Dukung cerita ini dengan memberi vote dalam setiap chapter.

Terima kasih telah membaca.