Chapter 8 : Permintaan
Setelah aku mengalahkan Yatagarasu aku kembali ke rumah menggunakan teleport, dirumah ku terlihat ada banyak pelayan yang bekerja.
"Seingatku, aku tidak pernah meminta pelayan kepada raja"
Aku menuju ke teras, disana aku melihat Biola dengan gaunnya sedang duduk sambil meminum the.
Biola yang sadar bahwa aku berada dibelakangnya langsung menuju ke arah ku dan memelukku lalu melepaskannya setelah beberapa detik.
"Bagaimana bisa ada banyak pelayan disini?"
"Itu kerena ayah, ayah sangat khawatir kepadaku oleh kerena itu ayah mengirimkan pelayan kesini bersama pakaianku, apakah danna-sama tidak suka?"
"Tidak juga"
"Ngomong-ngomong, danna-sama pergi kemana tadi, terlebih lagi tidak bilang-bilang dan aku mencari danna-sama kemana mana!"
"Ah, aku hanya mencari udara segar, jadi apakah ada sesuatu saat aku pergi?"
"Hmm, oh iya tadi ada surat dari guild petualang yang berisi untuk danna-sama pergi ke pusat guild petualang di ibukota dan menemui guild master disana"
"Begitu,terserah tapi sebelum itu, aku ingin makan dulu"
Kami pergi ke ruang makan disana, para pelayan menyiapkan sarapan untuk kami lalu kami duduk dan aku makan ditemani Biola.
Setelah selesai makan, dan memakai pakaian hitamku, aku pergi ke ke guild petualang.
Perlu tiga puluh menit untuk sampai kesana dengan berjalan kaki.
Saat sampai di guild petualang disana, aku melihat banyak tim petualang masuk ke guild.
Aku membuka pintu guild dan seluruh tatapan petualang mengarah ke arahku.
Aku memutuskan untuk menghiraukan saja dan aku berjalan menuju ke arah resepsionis, seperti biasa resepsionis adalah seorang wanita.
"Selamat datang di guild petualang, apakah ada yang bisa saya bantu!"
Aku mengeluarkan surat, dan menunjukkannya kepada resepsionis.
"Aku datang kesini kerena surat ini menyuruhku untuk bertemu guild master"
Aku menyerahkan surat itu kepada resepsionis, dan resepsionis itu membacanya.
"Tolong lewat sini kara-sama, saya akan mengantar anda ke ruangan guild master"
Aku mengikuti resepsionis itu dan sampai di depan pintu ruangan guild master.
*Tokk*Tokk*
Resepsionis itu mengetuk pintu
"Master, petualang adamantium Kara-Sama Sang Pengembara Kegelapan sudah datang"
Resepsionis itu membukakan pintu untukku.
"Silahkan masuk Kara-Sama"
Aku masuk ke dalam ruangan guild master, disana seperti yang aku bayangkan disana ada meja kerja dan duduk seorang wanita yang kelihatannya umurnya tiga puluh tahun ke atas.
"Jadi kau petualang baru yang dirumurkan itu, pertama-tama namaku adalah Dianna Wesru guild master di guild petualang pusat, benar juga silahkan duduk"
"terima kasih"
Aku duduk seperti yang diberitahukan.
"Jadi ada perlu apa guild master sampai memanggilku"
"Dari yang aku dengar kau menjadi petualang kelas adamantium hanya dengan menyelesaikan satu permintaan kecil tapi berubah menjadi permintaan yang sangat besar, apa aku benar?"
"Bisa dibilang seperti itu"
"Kau mengalahkan ribuan undead, dan 2 skeletal dragon serta demon yang berkemampuan setingkat dengan tim petualang adamantium dengan mudahnya dan tanpa terluka lalu orang-orang menyaksikanmu memanggilmu pahlawan"
"Ah, seperti yang anda katakan, sudah cukup dengan analisisnya, tolong jelaskan kenapa anda memanggil saya?"
"Baiklah, alasan saya memanggil anda kemari untuk memberikan anda sebuah tugas untuk memastikan kekuatan anda benar benar pantas untuk menyandang nama petualang tingkat adamantium"
"Tugas apakah itu?"
"Beberapa saat yang lalu labirin yang dibuat oleh pendiri kerajaan Akihito Subaru-sama menghilang tiba-tiba seperti yang diramalkan oleh Akihito Subaru-sama bahwa labirin itu akan menghilang jika ada seseorang yang sangat kuat walaupun tugasnya tidak terlalu berhubungan dengan ini"
"Jadi tugasnya apaaan?!, tidak usah bertele-tele, katakan dengan jelas, padat, dan singkat!"
"Jangan marah, tugasmu adalah untuk menemani pahlawan Katharina Earhart-sama dan timnya ke kuil Naga perak untuk bertemu Ereau Biio Sang Naga Perak Kemalasan"
"Kapan aku berangkat ke sana dan berapa lama sampai disana?"
"Besok kalian akan berangkat dan mungkin kalian akan sampai sekitar tiga hari"
"Baiklah, apakah ini saja?"
"Ah, itu saja"
"Kalau begitu aku akan undur diri'
"Silahkan, dan juga semoga beruntung"
Aku keluar dari ruangan guild master dan menuju pintu keluar.
Saat aku melewati petualang-petualang aku mendengar petualang petualang itu berbisik satu sama lain.
"(Lihat, itu adalah seorang petualang tingkat adamantium yang baru,dia benar benar sangat muda)"
"(Benar, tidak bisa dipercaya dan dia juga baru saja mendaftar sebagai petualang)"
Semua orang membicarakanku seperti mereka tidak percaya apa yang...
*slank*slank*
Tiba-tiba seorang petualang dengan rambut pirang panjang dan sepertinya seseorang yang sombong dan arogan menebasku dengan pedangnya tap,i sayang sekali bahwa pedangnya hancur sebelum mengenaiku.
"apa...yang...terjadi?!"
Aku mengeluarkan rasa haus darah ku kepada semua yang ada di dalam guild petualang dan seketika semua orang yang berada disana terlihat seperti tidak bisa bernafas, wajah mereka pucat, dan berkeringat, serta suasana menjadi menjadi sunyi dan dingin.
"[Teleport]"
Aku menghilang dari pandangan mereka kerena aku teleport ke rumah, dan suasana di guild petualang kembali seperti biasa.
"Kupikir, aku harus tidur dan bersantai selagi bisa kerena besok aku harus bekerja"
Aku menemui Biola lalu pergi ke kamarku dan akan melakukan rutinitasku
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Note:bukan sudut pandang Kara
Aku baru saja melihat seorang petualang muda setingkat petualang adamantium yang menyebutnya Kara Sang Pengembara Kegelapan atau disebut sebut oleh masyarakat sebagai Pangeran Kegelapan.
Setelah dia pergi, aku melanjutkan kerja.
Beberapa saat setelah dia pergi tubuhku, dan jiwaku merasakan sebuah sesuatu yang bisa disebut hawa nafsu membunuh yang mengerikan membuat tubuh dan jiwaku ketakutan, tidak bergerak, dan tidak bernafas serta membuat dunia ini menjadi abu abu tanpa warna lagi seakan waktu sedang berhenti.
Beberapa detik kemudian dunia kembali seperti biasa, aku keluar dari ruangan ku dengan tergesa-gesa, dan pergi ke kepada petualang lainnya untuk memastikan apa yang terjadi disini.
"APA YANG SEDANG TERJADI DISINI?!"
Aku berteriak kepada kerumunan petualang dan para resepsionis yang sedang tidak bergerak seperti membeku.
aku pergi menuju ke resepsionis terdekat dan memegang kedua bahunya dengan erat
"Sadarlah!!"
Resepsionis itu sadar dengan wajah ketakutan dan menangis.
"Katakan kepadaku, apa yang terjadi disini?!"
"itu........"
Resepsionis mengatakan apa yang terjadi disini yang menyebabkan mengapa hal ini bisa jadi seperti ini.
"Jadi begitu ya,gara gara salah satu petualang menyerang petualang adamantium baru itu dan membuatnya marah"
Jadi begitu, dia benar-benar memiliki kekuataan setingkat pahlawan .
aku melihat kearah para petualang yang sedang mulai sadar kembali.
"Kalian semua, bukankah ada peraturan tentang jangan membuat petualang adamantium marah!, ingat ini, jika ada sesuatu seperti ini lagi aku tidak akan segan segan membunuh pelakunya, camkan itu!"
Semua sudah selesai, dan semuanya kembali normal serta kami bersykur bahwa kami masih memiliki nyawa kami.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca
tolong berikan suara dan komen
setiap suara dan komen kalian mendukung cerita ini