Chereads / about is love / Chapter 46 - bab 46 : semuanya terasa rumit.

Chapter 46 - bab 46 : semuanya terasa rumit.

Entah lah sudah berapa hal ini berlalu...

Tidak tau pasti apa yang sudah terjadi saat itu, beberapa orang mungkin masih tak faham kenapa hal ini bisa terjadi pada gadis cantik yang terbaring tak sadarkan diri di atas kasur rumah sakit dengan bantuan alat medis.

Lebih tepatnya sebulan yang lalu dengan alasan tak jelas dan masih menjadi misteri penyebab gadis itu terbaring di sini.

Ya lisa sudah lama terbaring tak sadarkan diri dan bisa juga di bilang koma, hal yang tak dapat di jelaskan dan masih tabu saat ini adalah penyebab dirinya koma yang masih menjadi misteri nyata akan kilas di balik semua ini.

Sebulan yang lalu sisil datang berkunjung ke kediaman jamson berniat untuk meminta maaf dan bermain kembali bersama lisa karena mike yang begitu merindukan aunty nya itu.

Tapi ketika datang dan mencari keberadaan lisa tak di temukan hingga ia berinisiatif mendekat ke arah lokasi kebanggaan lisa pohon apel di belakang rumah itu, hal yang tidak terduga ia lihat.

Hanya itu sekilas penjelasan yang sisil berikan entahlah selebihnya masih berharap menunggu kesadaran lisa kembali dan bangun dari koma panjang nya.

Hanya clara yang tak sanggup melihat ini berulang kali dia pingsan dengan keadaan mental terlalu syok dan down.

Pandangan kosong itu menatap dengan beribu rahasia aneh yang tersimpan dalam bola matanya menatap nanar sosok yang terbaring lemah itu.

"Apa kau berencana untuk menginap ?" Pertanyaan itu datang tiba tiba menyadarkan kembali tatapan itu, menjadi normal seakan tak ada apa apanya.

"Untuk hari ini tidak keren, aku harap kau menjaganya dengan baik, dan seperti biasa laporkan kembali kepadaku perkembangan yang terjadi pada lady kecil ini" balas orang itu lagi bersiap membereskan perlengkapan medis nya, sebenarnya tadi dia habis melakukan praktek kepada salah satu pasien di rumah sakit ini sekalian datang menjenguk lisa, masih tak ada harapan dia untuk bangun.

"Lady?" Sedikit terheran mengulang kembali pamggilan yang dokter jiwa itu sematkan.

"Em,, itu maksudku lisa pasien lisa" sahut nya gelagatan, dia memang tak terbiasa memanggil lisa hanya nama.

"Scarla" panggilan pelan itu berhasil membuat langkah perempuan tadi terhenti dan menoleh.

"Kau memanggil ku?" Sahut scarla lagi.

"Aku tau ada yang tidak beres di antara kalian, aku juga tau aku tak berhak ikut campur akan hal ini, tapi ini juga demi kebaikan dia, kita berdua sudah memalsukan kasus penyebab gadis yang koma secara misterius ini dengan mengatakan kepalanya terbentur dan ada sedikit gumpalan yang menyebabkan dia membutuhkan waktu lama untuk tersadar-" jelas perempuan satunya lagi bernama keren itu dengn wajah yang serius.

"Tapi kau harus menemukan kembali penyebab utamanya sebelum dia pingsan sebulan lalu, dan hal apa yang bisa membuat dia bisa pingsan dan tak kunjung sadar" sambung keren lagi dengan menatap orang yang terbaring lemah ini, sebagai seorang dokter dia juga bertanggung jawab akan hal ini, walaupun kasus ini pertama kali dia temukan tapi tak bisa juga dia lepas tanggung jawab.

Saat ini kondisi lisa sama halnya seperti boneka, yang bisa hidup dan juga tidak jika dia sudah merasa tak memiliki kekuatan untuk melawan alam bawah sadarnya.

Mata scarla pun mengikuti arah pandang keren, sahabatnya itu benar mereka harus menemukan penyebab semua ini cepat atau lambat, jika tidak maka semuanya akan sia sia. Dan jika hal itu terjadi bagaimana nanti janji scarla kepada lady daylane nya itu melindungi seorang lady lagi agar tak ada lagi lady lisya kedua.

"Kau tenang saja, aku tidak akan hanya berdiam diri saja, aku pasti akn berusaha menemukan alasan tak sadarkannya lisa" balas scarla yakin dengan pandangan mata membara.

"Walaupun kasus ini terbilang aneh, hanya pingsan tapi tentu saja hal ini akan di tertawakan oleh perawakan medis lainnya, mereka tidak akan percaya akan itu mana ada pingsan membutuhkan waktu satu bulan untuk kembali tersadar bahkan ini sudah memasuki hampir dua bulan" jelas keren cepat beberapa kli scarla menatap antara lisa dan keren secara bergantian, helaan nafas kasar pun terdengar.

"Dan aku dengar dari dasyi kalau dia memiliki tunangan?" Sambung keren lagi berhasil membuat scarla menatap.

"Tau dari mana dia?" Tanya scarla penasaran.

"Dia sering datang berkunjung kemari, sesekali membawa buah buahan dan bunga walaupun itu percuma tapi tetap dia lakukan, hal itu terlalu romantis aku harap gadis kecil ini segera bangun dari tidur panjangnya dan melihat ketulusan calon suaminya itu" sahut keren lagi tersenyum sumringah membuat scarla membuang muka jengkel, hayalan terlalu tinggi itu lagi jika keren memang menyukai hal semacam itu dia bisa meminta nya kepada suaminya saja.

Jadi keberadaan buah buahan serta bunga daisy yang sering terpajang indah di meja adalah karena kelakuan lelaki itu, scarla sama sekali tak keberatan kalau lelaki itu ingin kembali kepada lady lisa, tapi keberadaan orang itu yang membuat scarla sama sekali tak menyukainya sama sekali tidak ada tolerir walaupun mereka sudah terpisah bertahun tahun lamanya tapi perawakan yang sombong dan arogan itu tak dapat terhapus dari ingatan terdalam dirinya.

"Kau mau pergi kemana?" Keren segera menghentikan langkah scarla yang berniat pergi.

"Pulang!" Balas scarla singkat tak ingin memperjelas lagi niatnya uang sebenarnya.

"Aku harap kau tidak melabrak tunangan yang aku maksud tadi, biar bagaimanapun lisa selalu ada respon yang tiba tiba ketika kehadirannya" sahut keren lagi membuat scarla kembali berbalik dan memasang wajah penuh pertanyaan.

"Respon tiba-tiba?" Ulang scarla.

"Iya seperti menangis, dan sedikit menggerakan jemarinya merespon ucapan lelaki itu, aku tidak tahu pasti karena aku hanya mendengarnya dari dasyi" ucap keren lagi, selepas itu scarla segera berjalan pergi ingin meninggalkan ruangan

Derapan langkah menjauh terasa begitu nyata, sebelum tertangkap si pelaku segera berlari sejauh mungkin.

Tak jauh dari ruangan lisa di rawat....

Dengan wajah terkejut serta serta berusaha membekap mulutnya sendiri menahan tangis, gadis itu berusaha tetap terlihat tenang.

Sebenarnya sejak awal scarla yang berbincang bersama keren dokter yang bertugas merawat lisa, dia sudah berdiri di depan pintu berharap menyapa dan menyampaikan kepada lisa kalau teman yang lain tidak bisa datang di karena kan sibuk berkencan.

Tapi siapa dangan dia malah mendapatkan informasi tak terduga dan semua itu berkaitan dengan dirinya ya benar, semua itu berkaitan dengan dirinya.

Dengan langkah tegap berusaha seakan tak terjadi apapun perempuan itu kembali berjalan ke arah ruangan lisa.

Sosok awal yang terlihat adalah pergerakan dokter keren yang sibuk memeriksa nadi serta melakukan pendataan dari perkembangan kesehatan lisa, serta memprediksi kapan lisa akan kembali tersadar.

"Hai dokter keren, kau sudah berkerja keras untuk menemani temanku yang nakal satu ini, dia terlalu egois tidak memikirkan orang yang menunggu nya bangun saat ini" sapa nya terdengar ceria, membuat keren sesekali tertawa melihat hal itu serta keakraban persahabatan ini.

"Kau datang sendirian, di mana yang lain?" Tanya keren bingung biasanya dia akan datang bertiga tapi juga pernah sendiri an, hanya ingin kembali memastikan saja.

"Mereka sibuk mencari jodoh" balas perempuan itu kemudian tertawa lucu, keren pun ikut gemas melihatnya.

"Kalian anak muda ada ada saja" sahut keren lagi.

"Baik lah aku sudah selesai, sekarang aku tinggalakan kalian berdua untuk mengobrol" sahut keren lagi membereskan segala perlengkapan nya dan berniat pergi.

Selepas kepergian keren.

Gadis itu masih menatap kosong kearah sososk perempuan yang terbaring lemah itu, menarik kursi dan duduk tenang di samping bangkar kesehatan.

"Sepertinya bos kita itu benar benar mencintaimu sa, aku baru tahu kalau dia adalah pengirim misterius itu yang setiap pagi mengganti buah buahan walau pun kau tidak memakannya, serta menaruh bunga daisy yang di ganti setiap harinya" ucap perempuan itu lagi tersenyum lembut menatap lisa dan mengambil tangannya mengengam nya erat.

"Tapi ada satu hal yang aku yakin kau tidak akan bisa menerimanya" sahut perempuan itu lagi matanya menajam.

"Zayn lelaki itu akan direbut, kalau kau ingin mempertahan kannya sekarang bagun lah sa, aku tahu kau terlalu asik tidur, kau hanya pingsan bukan koma tetapi ini sudah terlalu lama sa, ada banyak sekali perubahan yang tidak akan kau sangka" ucap perempuan itu lahi berusaha menarik kembali lisa sosok yang sedang terbaring itu dari alam bawah sadarnya.

"Aku tidak tau harus ikhlas atau tidak sa, awalnya aku tidak pernah percaya kalau kau adalah dia rasanya begitu sulit mengiklaskan orang yang kita cintai lisa, hal itulah yang selalu membuat aku menampik alasan kau masih tak kunjung sadar saat ini kan?" Celoteh perempuan itu kagi semakin gencat, bahkan remasan tangan itupun mengencang.

"Karena kau hanya seorang diri, kau hadir di hadapan ku hanya seorang diri tak ada yang lainnya seperti waktu itu"

"Tapi kini aku sudah tahu alasanya, dan juga aku sudah berjanji kepada seseorang agar selalu melindungi mu"

"Kau ingin mencari tahu penyebab tragedi itukan? Alsan kau masih tak kunjung sadar karena kau masih ingin mencari tahu kau bersalah atau tidak bukan? Jika kau benar benar ingin tahu maka cepat lah bangun dan kembalikan semua ini kepada posisi semula" ucap perempuan itu lebih kearah menuntun.

"Karena aku memiliki penjelasannya, kalau kau ingin tahu cepatlah bangun" sambung perempuan itu lagi.

"Dan cari aku, tagih kembali ucapan ku hari ini" lanjutnya lagi, terukir senyuman kecut di sana.

Dia pun mengelus pelan anak rambut lisa kesamping, tersenyum lembut sebelum beranjak pergi meninggalakan ruangan.

Tanpa dia sadari selepas kepergiannya, jemari tangan lisa bergerak pelan seakan merespon semua ucapan nya, tapi tidak dengan matanya yang sulit untuk terbuka.

****

Di tempat yang berbeda, lebih tepatnya perusahaan devinili.

Sosok tegas perawakan itu masih sinuk terhanyut ke dalam berkas dokumen yang menumpuk di atas meja kantornya.

Berulang kali dia membalik balikan kertas itu, untung saja pagi tadi dia sudah menyempatkan diri untuk mempir menganti bunga daisy yang sudah layu kembali pada yang segar serta buah buahan.

Ketukan pintu ruangan membuat kepalanya menoleh.

"Masuk!" Suara yang terdengar serak itu menyapa.

"Tuan nyonya sudah datang dia ingin menemui tuan devinili, apakah diper__" belum sempat dia melanjutkan kalimatnya, sudah terpotong karena kehadiran seseorang.

"Zayn aku merindukan mu" sahut suara itu terdengar manja dan langsung bergelanyut mesra di leher zayn, membuat rasa iri di dalam perempuan yang masih berdiri di pintu pun menjalar nyata.

"Kau sudah boleh pergi" perintah zayn kepada salah satu sekertarisnya itu, yang pastinya bukan gina.

"Kenapa kau selalu terbiasa tidak menunggu mereka sampai mengizin kan mu untuk masuk!" Sahut zayn datar menatap perempuan yang sudah bergelanyut manja di memeluknya ini.

"Memang nya salah ya, kalau calon istri datang untuk menemui suaminya sendiri" balas permpuan itu lagi l membuat zayn menghelas nafas gusar.

"Valerie,,,, aku harap kau mengerti kalau aku sudah di tunangakan dengan lisa biar bagaimana pun dia masih berstatus sebagai. Calon nyonya devinili" sahut zayn cepat membuat valerie melepaskan diri dan menatap zayn dengan datar.

"Bukannya kau hanya penasaran dengan dia?" Kalimat valerie kali ini membuat zayn membatu.

"Aku benar kan kau hanya penasaran, dan ingin mencampakan dia tepat sehari setelah malam pernikhan kalian, kau hanya ingin menghukum ku kan?" Ucap valerie lagi.

Mata zayn terbelalak terkejut, tahu dari mana valerie mengenai rencana nya itu, sebenarnya semua perkataan valerie benar seharusnya zayn senang saat ini gadis pujaan nya sudah kembali lagi kesisinya, dan sudah sepantasnya dia menyetujui perjodohan ini di batalkan.

Tapi entah kenapa hati kecil zayn seakan sulit untuk menerima hal ini, melihat lisa yang terbaring tak sadarkan diri hampir dua bulan lamanya itu pun membuat zayn tak tenang hampir lepas kendali, sebenarnya ada apa dengan dirinya ini? Bukannya dia seharusnya berpesta karena perempun itu lagi menganggunya.

"Tapi aku sudah kembali zayn, tidak seharusnya kau masih menghukum ku dengan hal ini, kau harus membatalkan semuanya" sahut valerie lagi dengan raut wajah sedih tak terkira.

"Aku tahu aku salah karena terlalu kekanakan saat itu, tapi aku harap kau juga tidak lupa bahwa kenyataan nya aku adalah wanita itu yang ada di sisimu, wanita masalalu mu itu adalah aku!" Tekan valerie lagi.

Dia pun pergi meninggalakn zayn yang tenggelam dalam fikirannya sendiri.

Sebulan yang lalu tepatnya, seminggu setelah lisa koma, valerie kembali ke tanah air ini untuk kembali menagih janjinya kepada zayn.

Saat itu dia mengira bahwa zayn sudah menikah, tapi ternyata dia tidak menyangka akan menemukan hal sepeti ini, seakan tuhan berpihak pada dirinya untuk mengambil kembali apa yang sudah menjadi miliknya.

Dia fikir lebih mudah setelah semua ini terjadi, tapi siapa sangka bahwa zayn menjadi bimbang, selama ini zayn tak pernah bimbang terhadap hal apa pun terutama mengenai dirinya, dan ini pertama kalinya, seberapa special wanita itu hingga membuat valerie harus mengalah.

"Dia masih menolakku" ucap valerie kepada orang di seberang.

"Tapi aku masih sangat yakin, dia masih menganggap aku adalah perempuan itu, jadi aku yakin kali ini dia pasti akan tetap memilihku sama seperti sebelum sebelumnya" tegas valerie lagi kepada orangan di sebrang dan menutupnya secara sepihak.

Ada bayak panggilan dari nomor asing yang tertera di dalam ponselnya.

Sabero??!?

Kontak itu terasa nyata tertera di layar ponselnya.

Salah satunya adalah ibundanya serta seseorang yang berpengaruh di sana.

Varya.....