Maapkan Kak, aku gak ingin membebanimu.. Aku takut kamu justru fokus menjagaku yang sedang hamil dan tidak fokus pada pendidikanmu disini.
Pantes kamu selalu menghindar setiap aku ajak kerjasama untuk praktek atau sekedar ketemuan.
Cil, disini kamu cuma punya aku dan aku merasa bertanggung jawab sama kamu. Bayangkan betapa menyesalnya aku kalau kamu sampai kenapa-napa, apalagi dengan anak dikandunganmu.
Iya kak, maap ya kak.. Aku cuma gak pingin kamu khawatir aja.
Itu anak Neam kan Cil?Jadi kamu berangkat kesini dalam keadaan hamil? Terus gimana dengan Medical test waktu dikampus?
Iya Kak, aku mengangguk.
Waktu itu aku minta dispensasi kak. Untungnya kampusnya mau karena aku beralasan aku diterima duluan dan sudah membayar biaya masuk ECU sebelum aku hamil.
Terus sekarang gimana?kamu mau cuti atau gimana?
Gak kak aku masih kuat kok, kemarin aku cuma kecapekan aja. Bentar lagi Examination Kak. Aku gak pingin ketinggalan matakuliahnya.
Kamu gak apa-apa dengan kondisimu? yang pasti nanti perutmu semakin besar dan teman-teman pasti banyak yang bertanya-tanya.
Gak apa-apa kak aku kesini cari ilmu. Aku akan bilang apa adanya kalau aku hamil.. its not big problem for me.. i love my baby more than anything in this world. This Baby is a blessing from the GOD.
Kamu udah dewasa Cil sekarang, aku bangga sama kamu. mulai sekarang aku berjanji akan jagain kamu dan bayimu apapun yang terjadi. Itu Janjiku Cil.. (aku akan menerima anak Neam seperti anakku sendiri Cil, aku janji, batin Kak Orland sembari memandang si Kecil disampingnya)
Aku keluar rumah sakit setelah 3 hari, sebenarnya keadaanku sudah membaik di hari pertama. Tetapi dokter tidak mengijinkanku pulang, karena Dokter masih mengObservasi aku dan bayi didalam kandunganku. Setelah semua dinyatakan tidak ada masalah akupun diperbolehkan pulang ke Student Village.
Qabill, are you pregnant? congrat honey u will soon be a mother. U'are a lucky woman.. Tara yang mengambil kelas sarjana memberiku selamat. Rupanya Halizza sudah memberitahu teman seapartemenku dan diluar dugaan teman-temanku disini tidak ada yang membully ku justru mereka mendoakan kesehatanku dan bayiku.
Aku masuk kamar sudah ada ucapan selamat dan balon bentuk bayi serta tulisan coming soon be a mother. Aku terharu dengan teman2ku.
Tara, Halizza, Lindslay and Joan thank you.. i fell touched.. i cant say anything.. Kamipun berpelukan. Si baby di dalam perut ikut merasakan kebahagiaanku. Diapun bergerak gerak. Apalagi ketika teman-temanku bergantian memegang dan mengagumi perutku.
Selama 3 bulan setelahnya dalam masa perkuliahan memang banyak yang menanyai tentang kehamilanku, banyak juga yang memberiku selamat. Dan Mereka semua mengira Kak Orland adalah ayah dari bayi yang ku kandung.
Hmm.. Akupun tak akan menjelaskan apapun pada mereka. Karena aku tak ingin membuka lembaran masa laluku. Juga kalau ku ceritakan pada mereka bisa 7 hari 7 malam aku bercerita tentang kisah asmaraku. hehe
Cil.. ujian sudah berakhir.. Ini masa-masa tenang dalam perkuliahan. Dan kandunganmu sudah memasuki 7 bulan lebih hampir 8 bulan. Apa gak sebaiknya kita pulang ke Indonesia? tanya Kak Orland hati-hati
Dalam beberapa bulan ini Kak Orland mengurusku melebihi apapun. Dia selalu menjaga kesehatanku dan bayiku. Selalu menyiapkan vitaminku. Antar jemput aku kuliah, mengantarkanku USG dan check up, bahkan Kak Orland membelikan susu untukku dan barang-barang untuk si Baby dari hasilnya bekerja part time disini. Kamarkupun telah penuh hadiah untuk si Baby dari Kak Orland dan teman-teman dekatku disini. Dia memperlakukanku seakan-akan aku pasangannya dan anak yang ku kandung adalah anaknya. Tak heran kalau semua orang disini menyangka anak yang ku kandung adalah anaknya.
Iya Kak.. menurut kakak apa lebih baik aku melahirkan di Indonesia?tanyaku padanya..
Iya Cil menurutku juga begitu, lebih baik kamu jujur sama Mama dan Papa. Karena aku yakin pada saat kamu melahirkan kamu pasti membutuhkan Beliau berdua terlebih Mama Cil. saran Kak Orland benar juga.
Iya Kak, aku juga ingin sekali bisa melahirkan didampingi kedua orangtuaku (didampingi Kak Neam juga sebenarnya inginku).
Ehmm.. Cil, aku siap menjadi pendampingmu dan ayah dari anak yang kamu kandung. Aku siap Cil menikahimu.. Aku juga siap menemanimu mengatakan ini pada Mama dan Papamu Cil.. Kak Orland tiba-tiba mengejutkanku dengan keinginannya.
Kak.. Apa yang kamu katakan.. Kamu tidak perlu bertanggung jawab atas hal yang bukan kesalahanmu kak, Jangan.. Jangan mengorbankan dirimu..
Gak Cil, aku ingin menikah denganmu.. Perasaanku semakin bertumbuh ketika menjagamu disini. Ketika aku semakin mengenalmu. Ketika aku menjaga bayi yang ada di perutmu. Aku juga mencintai bayimu Cil..
Mau kan Cil kamu menikah denganku?