Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 16 - Setelah pertama, pasti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya..

Chapter 16 - Setelah pertama, pasti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya..

Sebenarnya aku agak merasa ini sebuah kesalahan ketika kulewatkan malam pertamaku dengan Kak Neam sebelum pernikahan.

Tetapi, ketika ku ingat lagi, aku serahkan keperawananku pada satu2nya orang yang aku cintai, akupun kembali merelakannya..

Ada setitik kebahagiaan diantara sedikit perasaan bersalah tadi. Aku percaya Kak Neam tidak akan mengkhianatiku.

...

Pagi sayang, aku membuka kamar tamu yang sedang ditempati Kak Neam.

Dia membuka mata, lalu memberi kode agar aku mendekat.

aku pun mendekat, dia memelukku, membuatku meringkuk di depannya. dia mencium tengkukku. lalu aku buru-buru bangun.

hmm.. ayo bangun.. kakak bau.. mandi dulu sana.. terus kita sarapan..

dia tertawa lalu bergegas mandi.

selama dia mandi, aku menyiapkan pakaian nya. Setelah selesai, akupun keluar untuk menyiapkan sarapan.

aku menunggu selama hampir 30 menit tapi dia tak kunjung keluar kamar juga.

tok..tok..tok

aku mengetuk kamar.. "Kak sudah mandinya?cepet keluar kita sarapan".

dia membuka pintu kamar, lalu buru-buru menarikku masuk.

"Kak, sakit tau.." kataku sambil memegang tanganku.

Pintu ditutup, dan ceklek.. dikunci olehnya..

Dia mendorongku ke pintu, aku berada ditengah tangannya.

dengan nada berat dia mengeluarkan suara..

"aku mulai dengan sarapan kamu aja" sambil tertawa menggodaku.

ihh nakal.. ada bibi kak.. ayo ahh sarapan..

dia tidak perduli, dia tetap mengunciku dengan tubuhnya menciumiku dengan perlahan mulai dari kening, pipiku, bibirku, leherku.. terus menerus menciumiku hingga pundakku..

Akupun mulai lunglai.. sengatan itu hadir lagi. kepasrahanku muncul lagi.. dia menghipnotisku dengan pesonanya..

aku menarik lengannya dan melingkarkan tanganku diantara lehernya.. kami berada disituasi tak ingin berhenti. aku masih membayangkan sakitnya, tapi entah kenapa aku tidak jera..

Diapun menggendongku, meletakkanku di peraduan kami..

kami memulainya, menikmati dan menghakhiri dengan indah. Cinta terbalut di dalamnya.. Kami serasa menjadi Pengantin baru. Ini lah yang kedua kalinya kita menyatukan jiwa kamu di Lautan asmara.

Diapun mengakhiri dengan memelukku erat, mencium keningku dan memandang wajahku, aku sayang kamu Cil sebelum turun dari tempat tidur dan membersihkan diri. Selesai membenahi rambutku dan membersihkan diri akupun keluar kamar bersamanya..

Kami sarapan..

sarapan yang sesungguhnya. Nasi uduk plus ayam goreng buatan bibi. yang rasanya ga kalah sama nasi uduk Kebon Kacang Jakarta. hehe

....

Lalu pagi itu Kak Orland menjemput kami, mengantarkan aku ke kampus.. dan mereka berdua pergi entah kemana.

....

Gimana Am? kelar kan masalahnya? Orland buka omongan

Puji Tuhan, semua berjalan dengan baik. Gue bahagia si Kecil uda balik kaya dulu lagi.

Pantes tuh si Kecil bibirnya uda bisa senyum lagi. kagak BiMOLiii (bibir monyong lima senti) haha

Haha..

Land gue pengen Nikah sama si Kecil.

Bujubuneng? kapan?sekarang?

wakakkakaa.. ya gak lah.. tar abis gue selesai Koas. kurang 1, 5 tahun lagi. atau sekalian nunggu Kecil lulus ya? tapi masih lama 3 tahun lagi.. haha

ga tahan lu?hahahaha, goda Orland

Gak sih, cuma kemarin dia marah gitu aja gak sampai 1 minggu gue udah kaya orang gila men.. Gak bayangin gue gak sama dia .. makanya gue nikahin aja deh.. hahaha

serah lu deh bray, penting lu bahagia.. Gue doain deh smua sesuai seperti yang lu pinginin. amin yee.. (gue yakin kalo lu bahagia si Kecil juga bahagia, dalem hati gue)

baitewe kita Ngopi aja yuk di Penvill (Pejaten Village).. Jadi tar gak jauh2 amat kalau jemput Kecil, ajak Orland.

Amin Land..

iya deh gua mah ngikut kemanapun lu bawa dah.. hahaha..

Sore itu selesai menjemput Kecilpun kita jalan2 keliling Jakarta.. Ditengah jalan Mama menelepon si Kecil, memberitahu bahwa Mama dan Papa sudah dirumah, tetapi Mama dan Papa ingin mengajak makan diluar, akhirnya malam harinya kita ketemuan dengan Mama dan Papa untuk makan malam bersama. Orland tidak ikut karena sungkan.

Acara keluarga kalian nih, next time aja deh gue ngikut.. elak Kak Orland.

Karena kebetulan besok aku uda harus balik ke Surabaya, aku uda bolos jaga 2 hari. Untungnya ada temenku yang mau rolling an jaga sama aku.

"Pa.. Ma, sebelumnya terimakasih ya sudah menerima Neam disini terutama di keluarga Mama dan Papa, dikesempatan ini Neam pingin minta ijin ke Papa dan Mama untuk menyampaikan sesuatu Ma, Pa?

Iya Nak gak apa2, bilang aja ada apa.. Anggep aja kami adalah orangtuamu.. Mama memberi ijin kepadaku.

Mohon maap juga kalau ini agak mendadak.. Ini juga diluar rencana Neam untuk berbicara kepada Mama dan Papa hari ini. Neam ingin meneruskan pertunangan Neam ke Jenjang yang lebih serius dan melamar Qabilla untuk menjadi pendamping Neam selamanya. Neam berniat untuk menikahi Qabilla Pa, Ma. Neam mohon restu Papa dan Mama.

Maap kalau Neam bicara tanpa didampingi Orang tua Neam tetapi secepatnya Neam akan datang bersama dengan orangtua Neam.

(aku melirik si Kecil, ku lihat dia kaget dan matanya berkaca-kaca)

Iya Nak Neam, kami menerima maksud baik Nak Neam, kami bersyukur kalau Nak Neam dan Anak kami Qabilla sudah mempunyai kemantapan untuk menikah. Sebagai Orangtua kami memberikan Restu atas niat baik ini. Dan semuanya kami kembalikan kepada kalian berdua. Yang jelas kapanpun waktunya agar kalian berdua mempersiapkan dengan baik dalam segala halnya.

Billa, kamu sudah mantapkan Nak? mama menggoda Si kecil.

Si kecil mengangguk dan melihatku. Airmatanya jatuh. Si kecilpun menangis dipelukan mama. Akupun akhirnya meneteskan airmata bahagiaku.

Aku menatapnya, dibawah meja aku memegang tangannya.

Tanpa berbicara aku dan dia sama tau kami saling bersyukur Tuhan telah pertemukan kami satu sama lain.

Papa pun memberikan wejangan tentang Pernikahan, plus-minusnya, bagaimana cara mempertahankan Pernikahan, bagaimana kalau nanti kalau sudah punya anak. Mamapun juga bercerita tentang pengalaman pernikahan mereka. Tentang kesetiaan, tentang pengertian, tentang rasa saling melengkapi.

Aku juga menyampaikan kepada Papa dan Mama kalau tidak ada halangan aku ingin menggelar Pernikahan kami setelah aku menyelesaikan Program Koasku sekita 1,5 tahun lagi. Qabilla pun hanya mengangguk mengikuti rencana ku..

Setelah pembicaraan kami tentang Pernikahan ini selesai kamipun pulang kerumah si Kecil.

...

(Dirumah si Kecil)

Aku dan si Kecil menyempatkan untuk ngobrol sebelum kami masuk ke kamar masing2 untuk tidur.

Sayang, maap ya aku mendadak langsung bilang sama mama dan papa, tanpa memberitahu kamu dulu.

Tanpa berbicara Qabilla pun berjalan mendekat kearahku lalu memelukku lama.. Dia menangis lagi..

Akupun membiarkan dia memelukku..

Dengan suara yang masih terisak dia berbicara "Kak, trrimakasih, atas semuanya.. hampir 6 tahun kita bersama .. aku tidak menyangka Hari ini datang lebih cepat dari dugaanku. Aku akan menjadi istrimu." Dia melepaskan pelukannya. lalu menatapku..

Sayang, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kamu setelah semua yang sudah kita lewati. Akupun meneteskan airmata lagi ketika melihatnya. Aku bahagia bersamamu sayang.

Aku memeluknya lagi.. Sebelum kita benar2 berpisah untuk tidur.

Malam itu kita habiskan dengan bersyukur..

TERIMA KASIH TUHAN..

...