Ku pandangi gadis cantikku ini, kulit putihnya mulusnya, kesayuan matanya, benar2 menampilkan pesonanya, tak dapat ku elakkan lagi membuatku ingin memilikinya sepenuhnya.
Maapkan aku Sayang, bisikku lirih..
Neam sudah berdebar-debar terbakar oleh gelora kejantanannya.
Akhirnya kamipun bermain di perahu cinta kita mengarungi lautan asmara,, terombang-ambing oleh kenikmatan yang kami ciptakan bersama,
Aku sempat terhenti ketika tongkat kejantananku menabrak dinding istana si Kecil dan Si kecil pun menjerit lirih..
"Sakit, kak"
Apakah kamu ingin berhenti sayang?aku tak tega melihatnya kesakitan.
Dia hanya menggeleng..
Sembari ku cium pipinya aku bisikkan kata aku sayang padamu Cil,
Lalu kamipun meneruskan pertempuran kami, aku bisa mendengar desahannya, rintihan sakitnya, aku tak bisa membedakan lagi apa yang Si Kecil rasakan.. aku hanya merasakan kami berdua benar-benar berada di Surga Kenikmatan..
Ketika aku telah hampir sampai di titik tertinggi gelora lautan asmara kami, aku pun menambah laju kecepatanku, Si kecilpun menikmatinya, dia terus mencengkram punggungku dengan kukunya. Akhirnya aku tembakkan peluru asmaraku pada Si Kecil sembari menjerit.. Si kecilpun mendesis menerima tembakan kenikmatan ini. Selesai mengarungi Samudera Asmara dengannya, Akupun turun dan berbaring disebelah Si kecil, lalu aku memeluknya, menghangatkan udara yg dingin ini dan menetralkan nafas kami yang tersengal-sengal.
"Sayang", aku mencium keningnya aku pandangi wajahnya yang sedang dia tenggelamkan di dadaku.
Dia mendongakkan kepalanya, aku bisa melihatnya tersipu malu..
Aku tidak akan meninggalkanmu sayang, percayalah.
Mulai sekarang kamu adalah seutuhnya milikku. Tidak ada yang bisa mengambilmu dariku! begitu pula sebaliknya.
Si Kecil hanya mengangguk..
iya Kak aku percaya..
Tatapannya mendamaikan hatiku. Saat ini aku merasa jadi orang paling beruntung sedunia.
"Orang yang paling ku cintai telah menjadi milikku seutuhnya"
Kami bergegas ke kamar mandi satu persatu, membersihkan badan dan mandi.
Tetapi ketika aku mandi aku merasakan seluruh punggungku pedih, lalu aku liat di kaca wastafel ternyata dipunggungku banyak jejak cakaran kuku si kecil. Aku pun tersenyum. Ini sama2 pengalaman pertama bagi kami, dan pengalaman pertama ini akan meninggalkan jejak kenangan di ingtan kami seumur hidup, bibirkupun tertarik keatas menguntai senyuman. Aku Bahagia.
Selesai mandi ku lihat si kecil duduk di tepian kasur sedang menyiapkan pakaian yang akan aku gunakan.
sayang, itu bajuku?
iya sayang aku ambil dari kamar bawah, daripada kamu harus lari kebawah dengan sehelai handuk itu, dia menggodaku.
makin terbang rasanya, aku mendapati Qabilla kecilku, cintaku telah kembali. Si kecil yang ku kenal penuh perhatian, lemah lembut, polos dan juga penuh kasih sayang telah kembali menjadi dirinya. aku lari memeluknya. aku lupa bahwa aku hanya memakai handuk.
ketika aku baru memeluknya handukku pun lepas dan tongkat kejantananku pun terlihat.
ihh kakak.. tuh keliatan. hahahahaa.. dia tertawa terbahak-bahak. sambil menutup matanya
Akupun malu bukan main. walaupun kita sudah melakukannya, tapi tetap saja ini memalukan. akupun tertawa terpingkal pingkal sambil mengambil handukku lagi, mengambil pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh Qabilla dan lari menuju kamar mandi.
...
aku keluar kamar mandi mendapati si Kecil sudah tidak disana. akupun bergegas keluar dan turun kelantai bawah, aku lihat si kecil sedang menyiapkan makan dengan bibi.
sayang ayo maem, ajak si kecil.
Bibi masak enak loh, ayam kecap..
Gak Den, itu Non yang masak celetuk bibi.. dijamin enak. masaknya pake cinta.
kamipun tertawa bersama.
bibi dan Si kecil saling melemparkan pujian.
setelah nasi dan lauk sudah diambilkan si kecil ke piringku, aku pun makan dan menyuapi si Kecil. Entah malam ini kami ingin saling memberikan yang spesial satu sama lain.
wahh, kaya romeo dan juliet kata bibi menggoda kami.
Selesai makan kami ngobrol dan duduk di kursi bale di pinggir kolam renang..
sayang kata mama tadi kamu sakit?tanyaku.
Aku ga sakit sayang cuma beberapa hari ini aku gak napsu makan, jadi mungkin aku lemes kurang makan, jelas si Kecil .
kenapa gak napsu makan? bukannya sayang Ratu makan ya dulu? sembari ak memeluknya pundaknya dan tertawa kecil.
dia hanya tersenyum.
iya sayang aku tau kok.. pasti karena aku ya..
maap sayang, jadi gini sayang.. Doc Pica itu seniorku di kampus. sekarang dia sudah jadi dokter walaupun sedang mengurus ijin praktek. Dia memang sering banget kasih aku bahan, literatur dan makalah klinisnya ke aku. Buat tambahan referensiku sayang. Aku hanya membalas kebaikannya ketika dia mengajakku keluar atau sekedar mengajakku makan siang di kantin. Tidak lebih.
yang aku salah adalah aku gak punya cukup keberanian buat menceritakan ini ke kamu sayang, awalnya aku menganggap ini hal yang biasa. tapi lama kelamaan aku tau ini salah ketika Doc Pica semakin meminta waktuku lebih untuk menemaninya. Aku ingin bercerita padamu tapi aku tau ini akan jadi masalah ketika aku tidak bisa memberikan garis batasan yang jelas terhadap Doc Pica. semua akan percuma. Jadi ketika aku kesini, semua sudah jelas sayang antara Doc Pica dan aku. Aku sudah mengatakan semuanya bahwa aku punya KAMU. Sayangnya mungkin aku agak terlambat mengambil keputusan ini, kamu tahu terlebih dahulu tentang Doc Pica.
kamu mau maapkan aku kan sayang?
Iya sayang, aku maapin kok.. cuma aku berharap suatu saat tidak ada ruang diantara kita untuk menghadirkan kebohongan, ketidakjujuran atau apapun itu namanya..
iya sayang aku berjanji..
...
(Sebelum ke Jakarta)
Kien, aku akan berangkat minggu depan.. Bisakah kita bertemu sebentar?
Maap Doc Pica, aku sedang dalam kondisi sedang tidak baik. aku sedang ingin sendiri.
Apa ada masalah Kien? kamu dimana?
Aku dirumah temenku Doc..
"Ini penting Kien, kasih aku alamatnya segera!" Doc Pica memaksa.
Akhirnya aku memberikan alamat Rudolfo karena aku sedang dikontrakannya.
Kien, aku di depan. Bisakah kamu keluar?
Oke Doc.
(akupun masuk mobil Doc Pica)
begitu aku duduk di kursi penumpang tiba-tiba Doc Pica memghempaskan tubuhnya padaku dan bibirnya mencium bibirku. aku tersentak. akupun langsung menjauhkan tubuhnya dariku.
Doc Pica.. aku membuka suara..
Maapkan Kien, sebelum aku pergi aku ingin mengakui perasaanku. Aku menyukaimu dari dulu Kien, seandainya kamu bersedia mari kita menjalani hubungan yang lebih serius. Tapi aku tidak memintamu menikahiku saat ini juga, selesaikan dulu semua pendidikan kita dan....
sebelum Doc Pica berkata lagi
Doc Pica, aku sudah bertunangan.. aku memotong pembicaraannya.
Maapkan aku, tanpa mengurangi rasa hormat dan seganku padamu, aku tidak bisa menjalani hubungan apapun denganmu Doc. Tidak lebih dari hubungan kita sebagai teman.
Kien, kenapa kamu menyembunyikan pertunanganmu?
Aku tidak menyembunyikannya Doc, hanya memang kita tidak pernah membahas masalah pribadi kita.
Doc Pica terlihat sedih, sebenarnya ak tidak tega.
Kien, apakah kamu mencintai tunanganmu?
Aku mencintainya dengan sepenuh hati Doc Pica, karena sebagian masa remajaku aku habiskan dengannya Doc.
Cinta masa remaja?senyumnya tersungging. Berarti aku rasa aku masih mempunyai kesempatan denganmu Kien. Baiklah untuk saat ini aku biarkan kau menjalani hubungan cinta remajamu dengannya.
Maap Doc, jangan penuhi pikiranmu dengan kesalapahaman. aku benar2 tidak bisa (akupun membuka pintu mobil, dan turun)
Kien, dia memegang lenganku,
AKU AKAN KEMBALI UNTUK MEREBUTMU dari tunanganmu..
Diapun membiarkanku turun dan dia melaju dengan mobilnya..
Doc Pica, kamu hidup dengan obsesimu
(sembari aku melihat belakang mobilnya yang mulai menjauh)