sebelumnya di istana kerajaan, Liliana masuk tanpa mempedulikan aturan yang ada.
dengan kekuasaan yang dimiliki keluarga Thompson ia bebas masuk dan keluar istana, terkadang Liliana juga menyalahgunakan wewenang yang dimiliki keluarga Thompson hingga membuat pelayan dan petugas yang bekerja di kerajaan semakin membenci Liliana.
hari ini ia datang ke istana dengan tujuan ingin menemui Louise, namun karena Louise tidak ada Liliana memilih untuk menerobos masuk menuju istana Vie Rose.
tak ada pelayan istana yang berani menegur Liliana karena ia berasal dari keluarga terpandang.
pelayan hanya bisa diam dan terkadang bergumam membicarakan kelakuan Liliana di belakang.
"bukakan pintu nya!!" seru Liliana memerintah penjaga di istana Vie Rose
si penjaga hanya diam tertunduk tak berani menjawab
"kalian tidak tau siapa aku!!" ucapnya angkuh
penjaga pun semakin tak berani, mereka akhirnya membukakan pintu istana Vie Rose.
beberapa pelayan yang menyaksikan kedatangan Liliana hanya bisa tertunduk tak berani menatap, mereka sesekali bergumam,
"aku berharap nona Eden masih hidup dan segera kembali kesini"
ucap salah satu pelayan
"benar, aku tak bisa membayangkan kalau nona Liliana yang menjadi ratu, pasti akan sangat mengerikan" imbuh seorang pelayan yang lain.
Liliana berjalan-jalan di sekitar istana Vie Rose, ia begitu menikmati tempat tersebut dan merasa akan memilikinya.
Liliana duduk di bangku taman sembari memandangi danau buatan dan juga menyeruput teh.
ia bahkan sempat membayangkan dirinya menikah dengan Louise, diangkat menjadi ratu kemudian memiliki seorang putra yang menjadi pewaris tahta.
membayangkan hal tersebut membuat Liliana tersenyum sendiri, bahkan terkadang ia tertawa kecil karena begitu senang dengan lamunan nya tersebut.
"taarrrrrr"
suara gelas pecah, Liliana tak sengaja menjatuhkan nya karena rasa terkejutnya.
ia mendapati Louise kembali bersama seseorang dari arah kanan tempat nya duduk, dan yang membuatnya begitu terkejut orang yang bersama Louise mirip dengan Eden bahkan Liliana merasa bahwa ia adalah Eden dengan rambut berbeda.
keduanya tertawa lepas tanpa menyadari bahwa Liliana sedang melihat ke arah mereka.
Louise berhenti dan menatap ke arah Liliana, tatapan dingin membuat merinding siapa saja yang melihatnya.
Liliana yang tersadar langsung memberi hormat pada Louise.
"hormat hamba yang mulia, semoga anda selalu dalam lindungan Dewi" sambil menunduk dan sedikit membungkuk ke arah Louise kemudian menegakkan badannya kembali, Liliana memasang senyumannya yang membuat Louise bersikap semakin dingin.
Liliana menyadari yang telah dilakukan nya dengan memasuki wilayah istana Vie Rose merupakan kesalahan vatal, ia buru-buru meminta maaf.
"maafkan hamba yang tidak tau diri ini telah memasuki istana tanpa seizin yang mulia" ucap Liliana seolah merendah
"pergilah" jawab Louise dingin
"baik yang mulia, oh iya siapa gadis cantik yang berada di belakang anda?"
tanya Liliana
"pergilah sebelum aku mengusir mu"
ucap Louise dengan tatapan mata yang begitu dingin
Liliana pun tak punya kesempatan untuk bertanya lagi, ia berdiri dan memberi salam pada Louise sedangkan Louise pergi begitu saja meninggalkan Noah dengan menggandeng tangan Eden.
Eden belum terlalu mengerti dengan situasi yang ada di hadapannya dan menduga bahwa hubungan Louise dan wanita tersebut sedang tidak baik.
Liliana memandang keduanya pergi dengan amarah, alisnya mengerut dan ia menggigit ujung bibirnya karena kesal kemudian meninggalkan istana dengan menggerutu.
pelayan istana Vie Rose yang melihat raja Louise membawa seorang wanita sedikit terkejut, bagi mereka wanita tersebut tampak asing.
warna rambutnya dan juga pakaiannya terlihat sangat lusuh.
salah satu pelayan mengamati wanita yang datang bersama Louise dengan seksama,
"!!!!!!????!!!!!!!!!!! nona Eden?"
tanya si pelayan dan membuat yang lain ikut terkejut
"benar anda nona Eden kan? imbuh si pelayan kemudian mendekati Eden
"k..kau.. mengenaliku?" tanya Eden bingung
"tentu saja, hamba mengenali anda.. meskipun hanya sebentar melayani anda namun hamba ingat sekali bahwa anda nona Eden, hanya warna rambut anda yang berbeda" sambil menjelaskan pada Eden kemudian sedikit terharu karena majikan mereka telah kembali.
sedangkan pelayan lain mulai mendekat dan memahami wajah Eden, merekapun mengenalinya dan ikut merasa bahagia karena Eden telah kembali dengan selamat.
Louise merasa lega karena pelayan dapat mengenali Eden, ia kemudian berpamitan pergi untuk kembali ke istana utama, sedangkan pelayan tengah sibuk menyiapkan air hangat dan juga makanan untuk nona Eden.
* * *
(di gerbang utama kerajaan)
setelah Arthur berjalan pergi, tak berselang lama Liliana berjalan menuju kereta yang terparkir di halaman depan kerajaan.
Liliana bersama beberapa pelayannya berjalan tergesa-gesa dan tak sengaja bertemu dengan rombongan Chris yang juga sedang berada di halaman utama kerajaan.
awalnya Liliana tak peduli dengan rombongan tersebut karena fokusnya terpecah memikirkan hal yang barusan ia alami di istana Vie Rose.
namun ia merasa mengenali salah satu dari rombongan tersebut dan sedikit terpikirkan siapa sosok tersebut.
langkahnya terhenti, Liliana membalikkan badannya, ia terus mengamati seseorang tersebut, ia kemudian menyadari bahwa salah satu dari mereka adalah Kate.
ia sempat tak percaya dengan apa yang ia lihat, ia pun memangginya
"Kate"
ucap Liliana dengan suara agak lantang
rombongan itu berhenti, namun Kate tak berani menoleh
"jadi benar itu kau, syukur lah kau tidak mati sia-sia"
imbuh Liliana dengan nada sedikit angkuh
mendengar hal tersebut membuat Chris sedikit marah, ia membalikkan badan mencoba mendekat pada Liliana namun Kate merespon dengan menoleh ke arah Liliana sambil berkata,
"senang bertemu nona, ah maksudku mantan Majika "
ucap Kate yang dengan sengaja menyulut amarah Liliana
"kau..!! beraninya kau!!" gumam Liliana kesal
"maaf nona aku harus mengklarifikasi bahwa kontrak anda dengan Kate sudah berakhir, apakah anda lupa?"
imbuh Chris
Liliana menggerutkan dahinya kemudian mencoba tenang, ia menjawab
"baiklah, lihat saja kesenangan kalian akan segera berakhir"
sedikit tersenyum sinis kemudian pergi meninggalkan mereka.
"huaahh.."
suara nafas Kate terengah-engah
"aku merasa hampir mati jika berhadapan dengan wanita jahat itu"
ucap Kate sedikit terengah-engah, namun kini ia merasa lega karena dirinya tak perlu lagi bersembunyi dari Liliana.
Chris kemudian mengajak yang lain melanjutkan perjalanan mereka menuju istana Vie Rose karena dimana Eden tinggal di sanalah mereka harus datang.
* * *
(di istana utama, tepatnya di ruang kerja Louise)
Hansel memberikan laporan penyidikan mengenai siapa yang telah mencoba untuk mencelakai Eden.
Hansel menjelaskan dengan seksama mengenai penyelidikan itu dan ia mendapati sebuah laporan mengejutkan bahwa Liliana ikut ambil bagian dalam rencana jahat itu.
informasi ini benar-benar valid setelah Hansel berhasil menemukan pelayan yang mengambil gelang di kamar nona Eden.
si pelayan mengatakan bahwa Liliana bekerja sama dengan seseorang, saat hendak mengatakan siapa pria tersebut tiba-tiba anak panah melesat dan membunuh si pelayan seketika.
Hansel tak berhasil mengetahui siapa sosok tersebut, awalnya Hansel ingin meninggalkan si pelayan namun ada yang membuatnya tertarik yakni anak panah dengan Ukiran unik.
Hansel belum pernah melihat anak panah yang seperti itu dan memutuskan mengambilnya.
ia kemudian menunjukkan bentuk anak panah yang telah membunuh saksi utama pada raja Louise.
saat melihatnya Louise pun terkejut,
"?????!!!!!!!!????? ini..."
bentuk dan ukirannya hampir sama dengan yang dimiliki Eden.