kakak, ada sesuatu yang berbeda, tidak biasanya dia seperti ini'
ucap Anna Lewis dalam hati melihat kakaknya yang semakin congkak.
ia mulai khawatir dengan perubahan sifat kakaknya yang begitu ambisius.
* * *
keesokan harinya ruangan tempat upacara suci dilaksanakan telah siap.
ruang tersebut tertata rapih dengan hiasan kain serba putih yang menandakan kesucian.
dari pintu masuk menuju podium terhampar karpet berwarna merah dengan lilin berjajar seolah sedang menerangi jalan.
sedangkan di sekelilingnya merupakan tempat berdiri para hadirin yang akan mengikuti jalannya upacara suci.
suara lonceng berbunyi menandakan waktu upacara akan dimulai.
mengenakan pakaian serba putih, Adam Lewis dan Anna Lewis siap mengikuti jalannya upacara suci dengan khidmat.
pendeta agung mulai bermeditasi sejenak dan membacakan doa-doa, sedangkan Adam Lewis dan Anna Lewis berlutut sambil menyatukan kedua tangan dengan mata tertutup dan kepala tertunduk.
sebuah cahaya datang dari langit-langit, cahaya putih yang menyilaukan mata siapa saja yang memandang.
pendeta agung mengulurkan tangannya ke atas kemudian burung suci berwarna putih terbang turun, kepakan sayap menuntunnya untuk berhenti di atas tangan pendeta agung.
ia kemudian menuruni tangga podium, berjalan menuju Adam Lewis dan Anna Lewis.
pendeta agung meminta keduanya untuk berdiri dan melihat burung yang berada ditangannya.
"jika salah satu dari kalian adalah orang yang layang mengemban tugas maka burung ini akan berubah menjadi sebuah senjata ketika kalian menyentuhnya"
seru pendeta agung agar semuanya yang hadir dalam ruangan mendengar penjelasannya.
tanpa dipersilahkan, Adam Lewis mengulurkan tangannya terlebih dahulu sehingga membuat pendeta agung mengerutkan dahinya.
Adam Lewis yang sadar akan pandangan pendeta agung terhadapnya pun menarik kembali tangan yang sempat ia ulurkan.
"diantara kalian berdua siapakah yang akan memulai duluan?"
tanya pendeta pada keduanya
secara bersamaan keduanya menjawab "adik hamba" ( ucap Adam Lewis) "kakak hamba" (ucap Anna Lewis)
keduanya saling bertatapan.
Anna Lewis kemudian menambahkan,
"biarkan kakak hamba yang memulai duluan karena beliau merupakan anak tertua sekaligus lambang bagi keluarga Lewis"
jelas Anna Lewis mencoba meyakinkan pendeta.
"baiklah silahkan di mulai dari kau terlebih dahulu"
ucap pendeta sembari mengarahkan burung kepada Adam Lewis.
matanya berbinar, ia begitu senang karena mendapat kesempatan untuk menyentuh burung suci terlebih dahulu.
Adam Lewis begitu percaya diri dengan kemampuannya, ia yakin bahwa setelah disentuh burung suci tersebut akan berubah menjadi pedang sakti.
perlahan ia mengulurkan tangannya hingga menyentuh bulu-bulu halus dari burung suci tersebut namun tak terjadi apapun.
Adam Lewis dan seisi ruangan ikut bingung menyaksikan hal tersebut.
ia kemudian mengusap-usap burung suci namun tak terjadi apapun.
pendeta agung yang memahami situasi ini kemudian menarik burung suci dari hadapan Adam Lewis dan mengarahkannya pada Anna Lewis,
"tunggu!"
ucap Adam Lewis dengan lantang
"izinkan hamba mencobanya sekali lagi"
mencoba memohon pada pendeta agung agar diberi kesempatan.
alisnya kembali mengerut, ia tak suka dengan keinginan Adam Lewis yang seenaknya sendiri meminta sesuatu hal untuk kepentingannya.
melihat hal tersebut Anna Lewis ikut memohon untuk kakaknya,
"izinkan kakak hamba melakukannya lagi Sri yang agung, hamba tidak keberatan"
ucapnya meminta agar keinginan kakak dikabulkan.
bagi Anna Lewis kehormatan kakaknya adalah hal yang paling utama, sehingga ia sama sekali tak keberatan bila kakaknya mencoba sekali lagi.
pendeta agung menjadi lunak, ia kembali mengarahkan burung suci pada Adam Lewis sambil memberi peringatan,
"ingatlah ini kesempatan terakhir mu, bila tidak terjadi apa-apa maka jangan meminta untuk mengulanginya lagi"
ucap pendeta agung mencoba menegaskan peraturan yang sesungguhnya
Adam Lewis mengangguk, ia setuju dengan ucapan pendeta agung dan mulai menyentuh burung suci kembali.
lagi-lagi ia gagal, meski di sentuh beberapa kali bahkan dengan lembut pun burung suci tak menunjukkan tanda-tanda akan berubah.
"cukup!"
ucap pendeta agung menghentikan Adam Lewis dengan tegas, ia memang sama sekali tak banyak bicara bahkan pada bawahannya sekalipun.
ekspresi wajah Adam Lewis yang kaget dengan teguran pendeta agung membuatnya sedikit kesal namun ia mencoba menyembunyikan kekesalannya itu dengan sedikit menunduk.
Jose yang melihat dari kejauhan dapat membaca bahwa Adam Lewis benar-benar telah berubah.
bila mengalami suatu kegagalan Adam Lewis akan tersenyum dan menerima hal tersebut dengan lapang dada.
namun kali ini terlihat begitu jelas, Adam Lewis begitu kesal dan berusaha membendung emosinya.
dengan seksama ia memperhatikan Anna Lewis, yang jauh berbeda dari kakaknya.
Anna Lewis malah terlihat mendukung kakaknya agar terpilih menjadi utusan.
kini giliran Anna Lewis mencoba menyentuh burung tersebut, ia mengulurkan tangannya menuju burung suci.
"!!????!!!??!"
semua orang terkejut melihatnya, burung tersebut terbang meninggalkan tangan pendeta agung, semua orang memandangi atap melihat burung suci terbang dengan wajah keheranan.
tak ada satupun dari keduanya yang terpilih sebagai utusan.
pendeta agung tersenyum simpul, ia kembali menuju podium mencoba mencari tau sebenarnya apa yang terjadi.
tak berselang lama burung tersebut terbang mengelilingi Anna Lewis di bagian perutnya.
sontak hal tersebut menjadi pemandangan tak biasa, bahkan pendeta agung ikut heran dengan apa yang terjadi.
"?!!!!?"
matanya terbelalak tertuju pada satu titik, ia paham bahwa utusan terpilih tidak ada dalam ruangan ini melainkan berasal dari dalam rahim Anna Lewis.
Anna Lewis mencoba meraih burung tersebut dan wujudnya berubah menjadi sebuah pedang dengan batu Ruby berwarna putih.
kini semuanya yakin bahwa Anna Lewis adalah utusan yang diramalkan dalam legenda.
"dialah utusan tersebut! kesatria terpilih telah muncul!"
seru salah satu pendeta yang hadir dalam ruangan
semuanya menaruh hormat pada Anna Lewis dengan menundukkan kepala dan menyilangkan tangan kanan pada pundak kiri.
penghormatan pada Anna Lewis menjadi penutup upacara suci pagi itu.
para hadirin pun keluar ruangan untuk kembali melakukan aktivitasnya, tak terkecuali Adam Lewis yang keluar dengan tergesa-gesa tanpa memberi selamat pada Anna Lewis.
Jose masih berada di dalam ruangan dan memberi ucapan selamat pada muridnya tersebut, ia bahkan tak menyangka bahwa tugas besar akan ia emban demi another world.
di dampingi oleh asisten pendeta, pendeta agung ikut mendekat pada Anna Lewis, ia tersenyum dan mulai berbicara,
"apakah anda sudah menikah?"
tanya pendeta agung yang membuat Anna juga Jose terkejut mendengarnya
"hamba belum menikah Sri"
jawab Anna Lewis lembut
pendeta agung semakin yakin bahwa burung tersebut memang tidak memilih Anna Lewis melainkan keturunan Anna Lewis nantinya.
burung suci seolah meramalkan bahwa akan ada hal buruk yang terjadi sehingga ia memilih anak yang bahkan belum dikandung oleh Anna Lewis.
"aku ingin memberitahu sebuah kebenaran"
ucap si pendeta kemudian mendekat pada Anna Lewis dan berbisik pelan,
"apapun yang terjadi nantinya kau harus melindungi anakmu"
Anna Lewis tak merespon karena ia masih bingung dengan ucapan pendeta, Anna Lewis hanya memahami bahwa dirinyalah kesatria terpilih yang di takdirkan sehingga ucapan dari pendeta agung tak begitu ia hiraukan.
* * *
di sisi lain, Adam Lewis yang tak mampu menutupi kekesalannya pun pergi terlebih dahulu menuju kamar tempat ia tinggal sementara di kuil suci.
ia berjalan begitu tergesa-gesa hingga tak menyadari bahwa ia melewati seseorang yang seolah sengaja menunggunya di depan pintu.
"kau pasti sangat kesal ya"
ucap si wanita sambil berjalan mendekati Adam Lewis
"bukan urusan mu!!"
jawab nya ketus
"aku bisa membantu mu"
ucap si wanita
"jangan bicara omong kosong"
menjawab si wanita sambil mengemasi barang-barangnya
"benar, aku bisa membantu mu mendapat kekuatan naga api tanpa senjata suci"
ucap si wanita percaya diri hingga membuat Adam Lewis terfokus padanya.
"bagaimana caranya?"
tanya Adam Lewis tertarik pada ucapan si wanita.
wanita itu lalu tersenyum, pakaiannya tak menunjukkan ia seorang biara Wati maupun bangsawan.
dress panjang dengan dominan warna merah dan topi hitam dengan kain tipis menutup wajah, yang terlihat hanya warna lipstik merah menyala dan tercium bau mawar yang sangat harum dari badan si wanita.
dialah Rosemary yang akhirnya muncul dihadapan Adam Lewis.