Eden pergi bersama gerombolan pria tersebut, tangannya terikat dan matanya di tutup.
ia tak bisa menolak karena hal tersebut merupakan permintaan dari majikan mereka.
berbekal rasa percaya, Eden pun mengikuti tanpa memprotes sedikit pun.
ia duduk di dalam kereta kuda, tanpa tahu kemana akan di bawa.
sedari tadi ia merasa bahwa jalan yang dilaluinya tidak terjal, kereta kuda melaju tanpa ada goncangan bebatuan.
Eden menduga bahwa ia akan dibawa kesebuah tempat di kota, namun itu hanya dugaannya saja.
dua jam berlalu, akhirnya Eden sampai di suatu tempat.
salah seorang pria membantunya turun dan menyerahkan Eden pada pria lain.
pria tersebut terus mulai menuntun jalan Eden.
karena tangannya terikat, ia tak bisa membuka penutup mata dan hanya mengikuti kemana si pria menuntunnya.
anehnya tak ada suara kaki yang mengikuti jalannya, mereka hanya berjalan berdua saja.
Eden mulai merasa ragu ketika ia memasuki ruangan dengan bau harum bunga, awalnya ia menduga akan dibawa kesebuah tempat persembunyiannya yang gelap namun dugaan nya salah.
yang Eden takutkan bahwa ia dijebak dan di jual pada seseorang yang tak dikenal.
tak berselang lama, si pria yang mengantarkan Eden mendudukkannya di sebuah kursi.
terdengar suara pria yang tak jauh darinya,
"keluarlah, aku hanya ingin wanita ini disini"
ucap pria tersebut
"!!!!!!!!?" Eden tak bisa berkata apa-apa, tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin.
untuk berjaga-jaga jika si pria mencoba mengancamnya, Eden telah siap memanggil busur panahnya namun si pria tiba-tiba mendekat dan mengajaknya berbicara
"Laluna?" ucap si pria lembut
Eden tak berani menjawab dan si pria semakin mendekat kemudian membuka penutup matanya.
Eden membuka mata sambil mengusap-usap pelan dan melihat sekeliling, pandangannya sedikit buram karena matanya terlalu lama ditutupi kain.
pandangannya jadi semakin jelas ketika melihat seseorang yang tepat dihadapannya.
pria yang begitu tampan, dia adalah pria tampan ketiga yang pernah ditemuinya setelah Louise dan Arthur.
pandangan mata si pria pada Eden begitu lembut, Eden masih ragu untuk mengajak si pria berbicara.
namun semakin lama ia semakin penasaran, "kau mengenalku?"
tanya Eden pada si pria
si pria hanya tersenyum pada Eden
"jawablah, kau mengenaliku?" desak Eden
pria itu tetap membisu sambil membuka ikatan tangan Eden
"jadi kau sungguh-sunggu mengenali ku?" tanya Eden seolah tak percaya
si pria kemudian memeluk eden erat.
Eden tak kuasa menolak pelukan si pria, entah kenapa tubuhnya seolah mengenali dekapan si pria yang ada di hadapannya.
si pria masih belum bisa memastikan yang ada dihadapannya adalah Eden atau orang lain.
si pria kemudian memperkenalkan dirinya,
"nama ku Noah, Noah Anthony Winston" sambil memegang tangan kanan Eden kemudian mengecupnya.
mendengar nama pria tersebut Eden sedikit kebingungan, ia seolah pernah mendengar nama tersebut samar-samar.
ia terdiam namun terus mengingat-ingat,
"kau!!! bukankah kau raja Assiria! aku ingat sekali nama itu!"
ucap Eden sambil terkejut dan sedikit berteriak
Noah tersenyum melihat ekspresi dan tingkah Eden, ia kemudian mengelus kepala Eden dengan lembut dan memintanya untuk beristirahat.
Eden tersadar dari rasa terkejutnya dan menanyakan mengenai Lucas.
ekspresi wajah Noah tiba-tiba berubah menjadi dingin, ia berdiri dan membalikkan badan seraya meminta Eden untuk beristirahat tanpa memikirkan hal lain kemudian Noah pergi meninggalkan Eden sendiri.
sesuatu hal yang janggal, namun Eden tak bisa menafsirkan maksud Noah padanya.
tak berselang lama, pelayan kerajaan masuk dan membantu Eden membersihkan diri, pelayan berpesan pada Eden untuk segera istirahat karena besok ia akan bertemu dengan raja Noah untuk sarapan pagi.
Eden tak protes sama sekali, ia menuruti permintaan pelayan sambil berbaring di tempat tidur yang sangat nyaman untuknya.
ia memandangi langit-langit dalam kamarnya saat itu, sambil sejenak berfikir dan tak menyangka bahwa ia memiliki kenalan seorang raja, bahkan bila di ingat kembali sebelumnya ia telah bertemu dengan pria-pria tidak biasa seperti Louise dengan kemampuan pedangnya dan juga Arthur dengan posisinya sebagai pangeran the Great Aztec.
Satu hal yang pasti kini ia tau bahwa semakin lama banyak orang-orang yang datang mendekat untuk memastikan identitas aslinya.
namun diantara Arthur maupun Noah, Eden masih belum bisa memastikan siapa yang sebenarnya berada dipihaknya.
* * *
(di penjara bawah tanah Assiria)
terjadi sebuah keributan kecil, 2 orang tahanan khusus telah dipindahkan atas perintah raja.
mereka tak terima karena mereka merasa tak melakukan kesalahan apapun.
kedua orang tersebut adalah Chris dan Cecilia.
keduanya tak sengaja tertangkap karena salah paham.
(dua hari yang lalu saat pertunjukan utama di adakan)
setelah duduk di kursi penonton, Chris dan Cecilia pergi meninggalkan Kate untuk bertemu dengan seorang informan di lorong pintu keluar.
tak disangka, kala itu prajurit sedang mengejar penyusup yang kabur.
kebetulan ciri-ciri dari penyusup tersebut mirip dengan Chris yang sama-sama mengenakan jubah berwarna coklat.
karena merasa benar maka prajurit berusaha menangkap Chris.
Chris yang tak mengerti apapun mencoba melawan karena posisinya sedang terdesak.
ia menduga bahwa identitas dirinya ketahuan sehingga para prajurit menyerangnya.
padahal iapun salah menduga, jika saja Chris menjelaskan baik-baik mungkin ia tak akan di tangkap.
namun karena ia merespon sehingga membuatnya benar-benar menjadi tersangka.
jumlah prajurit yang begitu banyak membuat Chris tertangkap, sedangkan Cecilia juga ikut ditangkap karena berusaha menolong Chris.
pada awalnya Chris dan Cecilia berada di penjara umum, namun tiba-tiba ia dipindahkan ke penjara bawah tanah yang merupakan penjara bagi tawanan khusus atas perintah raja.
Chris dan Cecilia berada di penjara yang terpisah namun saling bersebelahan.
Chris terus menendang tembok dan mengeluhkan sikap Noah padanya.
"Noah sialan! bagaimana dia bisa berbuat pada pelayan dari nona yang telah menyelamatkan hidupnya"
sambil terus menendangi tembok
"ini semua salah mu, kenapa dulu kau tidak menyampaikan pesannya pada nona dengan benar"
Cecilia ikut mengeluh dan menyalahkan Chris.
Lucas yang berada di sebelah penjara Chris ikut mendengarkan obrolan keduanya sambil sesekali tersenyum sinis.
"jadi majikan mu yang telah menyelamatkan Noah? kalau begitu dia sama gilanya dengan Noah"
ucap Lucas memotong pembicaraan Chris dan Cecilia
"siapa kau berani-beraninya menghina nona kami!! akan ku bunuh kau!!"
ucap Chris dengan emosi
"bunuhlah jika kau bisa, kita sama-sama sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan"
ucap Lucas pada Chris.
Chris berusaha memendam emosinya, ia terduduk dan diam tanpa bisa berbuat apa-apa.
(keesokan harinya)
Cecilia di bawa paksa keluar oleh beberapa penjaga.
ia sempat meronta namun tak kuasa melawan, Chris berkali-kali meneriaki penjaga yang membawa Cecilia namun tak di pedulikan.
para penjaga itu membawa Cecilia menuju ruang pelayan.
ia diminta untuk berganti pakaian dan melayani tamu raja saat sarapan nanti.
Cecilia tak mengerti kenapa ia harus melayani tamu Noah, salah satu penjaga mengancam Cecilia dengan keselamatan Chris.
tentu saja jika Cecilia tak menurut maka nyawa Chris akan terancam sehingga ia tak punya pilihan selain menurutinya.
setelah berganti pakaian, Cecilia diminta untuk menuangkan air di meja makan.
ia masuk ke ruang makan, sambil sedikit melirik siapa yang berada di meja makan.
Noah dan juga seorang wanita berambut pirang sedang duduk dan menikmati sarapan.
Cecilia terus berjalan pelan mendekati si wanita untuk menuangkan air.
karena ia hanya bisa berdiri di belakang si wanita sehingga ia tak bisa mengenalinya.
'seorang gadis, dan terlihat masih muda'
gumam Cecilia dalam hati.
ia menuangkan air pelan, dan sembari mendengarkan pembicaraan Noah dan di wanita
"apakah kau suka hidangannya?"
tanya Noah pada si wanita
"iya tentu saja yang mulia hidangan ini sangat enak"
mendengar suara si wanita Cecilia terkejut dan menumpahkan sedikit air ke meja.
'nona Eden!!!!!'