Chereads / Laluna / Chapter 7 - Bond

Chapter 7 - Bond

* * *

hari dimana Chris menuju kota S mengantarkan bunga sebagai obat untuk Adel, karena Chris berasal dari The Great Aztec maka ia dengan mudah keluar masuk dari wilayahnya.

perjalanan menuju kota S memakan waktu kurang lebih 10 jam.

sesampainya di rumah Adel, Chris melihat situasi dan memutuskan menunggu hingga malam tiba untuk menyerahkan middlemist Camelia agar tidak terlihat oleh kedua orang tua Adel.

cuaca malam itu cukup cerah dengan sinar bulan yang terang.

tepat tengah malam Chris memulai aksinya, ia memanjat pagar dengan hati-hati kemudian mencoba menaiki lantai dua melalui pohon di depan kamar Adel.

Chris berhasil menaiki balkon dan kebetulan pintu kamar Adel terbuka.

tidak berlama-lama, Chris meletakkan bunga dan sepucuk surat untuk Adel, sebelum pergi Chris sempat melihat keadaan Adel yang terbaring lemah dengan oksigen.

setelah menyaksikan secara sekilas, Chris bergegas pergi menuju The Great Aztec untuk menyampaikan bahwa ia telah mengantarkan bunga untuk Adel.

tidak berapa lama setelah Chris pergi, Adel terbangun, ia melihat sebuah bunga tergeletak di meja belajarnya.

Adel berusaha bangun, ia ingin meraih bunga yang ada di meja, ia melepaskan masker oksigen sambil berjalan dengan terhuyung ke arah bunga tersebut.

setelah berhasil menggapai nya, Adel menemukan sepucuk surat lalu ia membaca nya,

"hai adik ku yang baik dan pendiam, ini adalah bunga yang bisa menyembuhkan mu, tumbuklah dan campurkan dengan segelas air kemudian di minum. cepatlah sembuh agar suatu hari kita bisa bertemu lagi, oiya jangan beritahukan kalau aku masih hidup, aku tidak ingin menjadi beban untuk ayah dan ibu. salam dari kakak mu yang cantik, Eden"

setelah selesai membaca Adel tak kuasa menahan tangisnya, sambil terisak ia berkata "dasar bodoh, kau adalah kakak paling menyebalkan" ...

* * *

siang hari di ruang kerja raja, setelah mendengar laporan dari prajurit, raja bergegas menuju ke ruang perawatan pangeran Arthur. sesampainya di ruang perawatan, raja melihat kondisi pangeran Arthur dengan perban di sekujur tubuhnya.

raja memberikan perintah,

"seluruh perawat dan pelayanan tidak diijinkan tidur sebelum pangeran Arthur sadar. dan kepala pengawal cepat cari tau siapa yang telah melukai pangeran Arthur!"

setelah memberikan perintah, raja kembali ke ruang kerja didampingi oleh ke dua penasehat.

raja terus saja diam dan berfikir dibenaknya mengenai gadis berambut merah yang mengantarkan pangeran Arthur.

sesekali ia bergumam,

"jika dia yang mencelakai pangeran Arthur, untuk apa dia mengantarkan nya ke klinik bahkan sampai membayar biaya pengobatan".

saat ke dua penasehat pamit untuk pergi raja tidak merespon, namun penasehat tetap pergi.

tidak lama setelah penasehat pergi, datang seorang wanita, dia adalah wanita simpanan raja bernama Liliana Thomson.

anak dari keluarga bangsawan Thomson yang memiliki pengaruh besar di The Great Aztec. Liliana menghampiri raja, ia mulai merangkul raja dari belakang, meraba ke dua pundak menuju dada dan mulai merayu raja

"Louis, apakah kamu tidak lelah? aku ingin melayani mu malam ini"

raja dengan kasar menyingkirkan tangan Liliana dan berkata,

"berani nya kau memanggil nama ku!! pergilah aku tidak membutuhkan mu!!"

ucapnya ketus.

Liliana tidak menyerah, ia mengeluarkan wajah memelasnya dan mulai merayu lagi,

"mohon maafkan kelancangan hamba yang mulia, hamba hanya ingin menghibur yang mulia karena yang mulia terlihat sedang stress, hamba berjanji tidak akan mengulangi nya lagi"

mendengar perkataan Liliana, raja menjadi luluh dan menerima ajakan Liliana

"baiklah, di negeri ini hanya kau yang menarik hati ku saat ini, mari bersenang-senang"

raja menarik tangan Liliana dan meletakkan Liliana di pangkuannya.

bibir bertemu bibir, kulit saling bersentuhan tanpa sehelai baju yang menutupi keduanya. malam itu berlalu sungguh panas ....

* * *

keesokan harinya, di tempat Eden menginap, Cecilia membangunkan Eden tepat pukul 9 pagi

"nona, ayo cepat bangun lalu sarapan"

sambil menggoyangkan tubuh Eden

"emmhh baik, aku akan bangun sebentar lagi" ucap Eden malas.

"tidak bisa nona, kita harus segera pergi, tuan Jose mengirim pesan tadi pagi, anda harus segera bangun kita harus bersiap"

ucap Cecilia terburu-buru

"bicara mu terdengar seperti bukan berita yang baik, ya aku akan segera bersiap"

ucap Eden dan beranjak dari tempat tidur.

"lalu bagaimana dengan Chris?"

tanya Eden lagi

"ia sebentar lagi akan datang, tidak butuh waktu lama untuk nya kembali, oiya nona, aku harus mewarnai rambut nona".

"hey ada apa tiba-tiba mewarnai rambut ku" dengan nada sedikit tidak senang

"sebenarnya raja sedang berniat untuk mencari anda, apakah terjadi sesuatu saat anda mencuri bunga middlemist Camelia?"

tanya Cecilia penasaran,

Eden tidak berani menjawab

"baiklah nona tidak perlu dipikirkan, duduklah aku akan mewarnai rambut anda"

ucap Cecilia

"i itu sebenarnya aku ketahuan, s saat mencuri seseorang memergoki ku"

ucap Eden terbata-bata

"lalu apa yg terjadi?"

menanggapi cerita Eden

"dia berusaha mengunci ku namun gagal karena aku menghunuskan belati ke leher nya, kami sama-sama tidak berdaya dan dan"

Eden tampak menyembunyikan sesuatu

"dan apa nona jangan mencoba menyembunyikan sesuatu?"

desak Cecilia

"dan aku menendang kemaluan nya, tentu saja aku harus melakukan nya, karena pertarungan tidak seimbang, dia seorang pria bagaimana bisa memojokkan aku, tapi tenang dia tidak melihat wajah ku hanya rambut saja yang terlihat, aku sudah memintanya untuk diam tapi ternyata dia melapor pada raja"

Eden berusaha membela diri.

sambil menghela nafas Cecilia berkata,

"hmmm syukur lah, dia tidak melihat wajah anda. karena itu sekarang saya harus mewarnai rambut anda dengan warna hitam"

"tapi aku ingin warna biru"

ucap Eden dengan nada bercanda

"biru adalah warna yang jelek, anda harus menggunakan warna hitam"

dengan nada bercanda

"hemm baiklah aku harus menuruti nona manis ini"

sedikit memuji Cecilia

"iya baiklah aku menyerah dengan rayuan nona, haruskah kita mewarnai dengan warna biru?" ucap Cecilia sambil tersenyum

"tidak aku berubah pikiran, sepertinya hitam sangat cocok dengan kulit ku"

ucap Eden tersenyum

"baiklah nona aku akan membuat nona jadi lebih cantik lagi."

ucap Cecilia

* * *

2 jam kemudian, Chris tiba di penginapan. melihat Eden merubah warna rambut nya ia sedikit tersipu malu.

"kau lihat apa"

ucap Cecilia sambil menyenggol Chris

"ahh tidak itu anu, nona Eden aku sudah mengirimkan bunganya pada adik anda"

"baiklah, oiya kau tidak perlu menceritakan selanjutnya, aku sudah tau.. terimakasih Chris" ucap Eden lega..

"iya nona, oiya aku mendapat pesan bahwa kita harus segera pergi menuju hutan utopia untuk mengambil senjata kesayangan nyonya Anna" ucap Chris

"tapi Chris kudengar itu bukan hutan sembarangan, tidak semua orang bisa masuk"

imbuh Cecilia

"tidak, itu tidak benar, tuan Jose sudah sering mengajak ku ke utopia, ia melakukan hal itu untuk berjaga-jaga agar aku bisa mengantarkan nona kesana. hutan itu tak seseram cerita nya"

jelas Chris dengan yakin

"bagaimana nona apakah anda setuju?"

tanya Cecilia

"iya, tentu saja, aku yakin tempat itu tidak terlalu buruk walaupun aku tidak tau seperti apa hutan itu"

ucap Eden

"baiklah, kita lekas berangkat"

ucap Chris.

merekapun pergi menuju hutan utopia.

* * *

sesampainya di perbatasan, terlihat antrian menunggu giliran untuk di periksa.

Chris mencoba mencari tau apa yang terjadi, ia terkejut melihat surat perintah raja untuk menangkap seorang gadis berambut merah. setelah melihat surat itu, Chris bergegas menghampiri Eden dan Cecilia.

ia meminta agar mereka berdua tetap tenang dan bersikap seperti biasa.

tentu saja Eden tertolong dengan warna rambut barunya yang hitam sehingga ia lolos dari pemeriksaan.

perjalanan menuju utopia memakan waktu 3 hari 2 malam.

cuaca yang tidak menentu menyebabkan mereka harus singgah di beberapa penginapan hingga uang mereka hampir menipis.

Eden teringat bahwa ia memiliki sisa uang.

ia memberikan pada Cecilia,

"ini ambillah"

sambil memberikan sekantong koin emas pada Cecilia

"nona, dari mana anda mendapatkan uang ini?" tanya Cecilia penasaran

sambil terbata-bata Eden menjawab

"i itu sebenarnya Jason memberikan uang pada ku sebelum kita pindah, dia meminta ku untuk merahasiakan dari kalian, ini untuk keadaan darurat"

ucap Eden sambil menggaruk kepala mencoba menyembunyikan sesuatu

"waah ternyata tuan Jose perhatian juga ya" ucap Cecilia kagum tanpa sedikitpun rasa curiga pada Eden

"iya tentu saja, dia sangat perhatian pada ku" imbuh Eden percaya diri.

* * *

2 malam sudah mereka lalui, keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan, siang hari mereka bertiga sampai di hutan utopia. sebelum nya Chris berpesan bahwa mereka bisa melewati hutan saat malam hari karena cahaya bulan akan menunjukkan jalan yang sesungguhnya.

jika mereka memaksa untuk masuk saat siang hari kemungkinan besar akan tersesat.

hutan utopia kabarnya merupakan hutan ilusi, seseorang dengan rasa penyesalan, sedih dan marah akan rentan terkena sihirnya.

karena tidak ada pilihan lain, ketiganya memutuskan untuk masuk bersama, dengan berbekal tali yang saling mengikat satu sama lain.

Chris memimpin masuk menuju hutan, diikuti Eden dan Cecilia di baris terakhir.

di tengah perjalanan Eden merasa seperti ada yang memanggilnya

"Eden.. Eden "

suara samar terdengar lembut seperti bisikan, suara itu mirip dengan suara Adel.

Eden berusaha untuk terus berkonsentrasi namun ada sosok dalam bayangan kabut yang mencoba mendekati nya, sosok itu menyerupai Adel yang kaki nya terikat rantai

"Eden, tolong aku, mereka mengurung ku!"

melihat hal tersebut mata Eden terbelalak, iya terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya.

"Adel, apa yang kau lakukan disini, yang kau maksud mereka siapa?"

tanya Eden khawatir

"ayah dan ibu, mereka sangat jahat"

jawab sosok Adel.

Eden mencoba untuk mendekat dan ingin membantu Adel, tiba-tiba terdengar suara Chris "nona, nona!! anda harus sadar, anda tidak boleh terhipnotis"

sambil menggoyangkan tubuh Eden, mata Eden menatap kosong, tubuhnya diam dan tak merespon suara dari Chris

"iya nona anda harus sadar"

ucap Cecilia

"Adel"

ucap Eden lirih

"nona itu bukan adik anda, itu hanyalah perasaan bersalah anda, anda tidak boleh terhipnotis nona cepat sadarlah!!" ....