Eden bergegas menuju kerajaan, ia melakukan perjalanan dengan menunggangi kuda, sedangkan Chris membawa Cecilia menuju klinik di kota.
keduanya sama-sama berburu dengan waktu agar Cecilia bisa selamat.
setibanya di kota, Eden memilih untuk memasuki kerajaan melalui jalur belakang, ia melewati jalan yang sama seperti ketika ia mengambil bunga middlemist Camelia untuk Adel.
perjalanan menuju ke taman pribadi raja hanya membutuhkan waktu 10 menit dan sampailah Eden di taman pribadi raja.
ia mengendap masuk sambil sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memeriksa keadaan. "dapat"
ucap Eden lirih, lalu ada suara yang mengagetkan nya
"siapa disana?!"
suara berat seorang pria.
Eden tidak berani menoleh karena takut identitas nya terbongkar, ia langsung menjawab "a a aku hanya.. hanya.. ingin mengambil ah tidak maksud ku membeli bunga ini"
sambil mengangkat tangan dan menunjukkan bunga middlemist Camelia
"bunga itu adalah jenis bunga yang langka dan tidak diperjualbelikan.. siapa kau sebenarnya!!!" ucap si pria dan mulai mendekati Eden dari belakang
"ahh maafkan a..aku..aku..tidak bisa menyebutkan nama ku tuan"
jawab Eden
"kau sedang tidak dalam posisi yang menguntungkan menyerahlah dan tunjukkan diri mu"
mulai menghunuskan pedang ke arah Eden.
Eden mulai menyerah, ia membuka penutup kepala dan berbalik ke arah si pria, namun Eden hanya menunduk dan tidak menunjukkan wajahnya pada si pria.
pedang itu tepat terhunus pada leher Eden
"katakan siapa nama mu"
tanya si pria
Eden mulai menjawab sambil terbata-bata "a..aa..aku tidak bisa mengatakan nya"
semakin mendekati Eden
"masih saja melawan!!"
desak si pria mencoba memaksa Eden menyebutkan namanya
"b baiklah aku akan menjawab nya, nama ku Eden, a a aku sangat membutuhkan bunga ini untuk teman ku yang sedang sekarat, aku akan membeli nya, kumohon"
ucap Eden dengan sedikit pasrah
"apakah seperti ini cara seseorang memohon?!" ucap si pria sedikit kasar
Eden berusaha meninggalkan harga dirinya, ia berlutut di depan si pria..
melihat hal tersebut, si pria sedikit merasa tidak enak dan kembali berbicara pada Eden
"apakah kau tau resiko menyusup taman pribadi raja? tidak sembarang orang bisa masuk kesini, bahkan ini telah di atur dalam undang-undang"
ucapnya menjelaskan mengenai betapa berharganya bunga middlemist Camelia
"aku mohon jangan beritahukan ini pada raja, aku berhutang pada mu, pasti aku akan membayar nya, apapun itu"
jawab Eden sambil menyatukan ke dua tangannya seolah memohon
dengan nada sedikit meremehkan si pria menjawab
"heh.. hutang kata mu?! baiklah kau sendiri yang menganggap nya demikian, kalau begitu kau harus membayarnya"
ucap si pria sambil menarik pedang yang terhunus sebelumnya
"ya tentu saja aku akan membayarnya"
jawab Eden sedikit senang
"dari tadi kau tidak ingin menunjukkan wajah mu, kalau begitu besok pagi menghadaplah pada raja dan mohon ampun padanya"
bicara dengan tegas lalu berbalik dan berjalan keluar taman
Eden merasa terkejut dengan ucapan si pria, dalam hatinya ia berkata
'tamatlah riwayat ku'
"tunggu tuan, aku berhutang pada anda, apa urusannya dengan aku harus menghadap raja"
perkataan Eden sontak membuat si pria berhenti berjalan
"berhutang pada ku sama saja berhutang pada raja karena akupun adalah milik raja"
"tapi tuan"
seru Eden mencoba membuat penawaran.
sambil menoleh kearah kiri kemudian melemparkan sebuah ornamen dan berkata
"datanglah dan tunjukkan benda itu pada pengawal besok.. jika tidak akan ku pastikan kau dan teman mu tidak bisa hidup dengan tenang seumur hidup mu, lagi pula gadis dengan rambut merah, di negeri ini hanya kau seorang"
sambil berlalu dan pergi..
tubuhnya lemas, ia terduduk dan sedikit gemetar.
'sial, betapa sialnya aku.. aku tidak bisa mengatakan hal ini pada Chris dan Cecilia, lalu tuan Jose ada di kerajaan.. aku tidak bisa menjaga kepercayaan mereka'
dalam batin Eden sedikit kesal atas apa yang telah terjadi.
tak lama kemudian Eden mulai bangkit dan mengambil ornamen tersebut sambil perlahan keluar dari kerajaan kemudian menuju ke klinik.
si pria yang menangkap basah Eden menyuruh seorang pengawal untuk mengikuti Eden.
* * *
di klinik, sesuai dengan prediksi Chris, tidak ada penawar racun untuk jenis ular yang menggigit Cecilia.
Chris mencoba mengirim pesan pada Jose agar dapat membantu mencarikan penawar racun.
tak lama berselang, Eden tiba di klinik, ia bergegas mencari Chris dan menemukannya di lantai dua.
"Chris, aku mendapatkan nya"
sambil menunjukkan middlemist Camelia ditangannya.
"nona, syukurlah.. lalu apa yang harus kulakukan"
tanya Chris
"tolong siapkan air.. metode penyembuhan untuk mengeluarkan racun sangat jauh berbeda dengan luka luar, aku pernah membaca tentang ini di buku yang ditinggalkan oleh ibu ku"
jelas Eden
"baik nona akan segera ku siapkan.."
segalanya sudah siap, Eden melarutkan middlemist Camelia bersama dengan air kemudian menggunakan kemampuan penyembuhan..
ia mengambil dan mengendalikan air ramuan bunga middlemist Camelia menggunakan tangan kemudian mengarahkannya masuk ke bekas luka gigitan.
Eden berusaha mengangkat racun melalui pembuluh darah, kemudian mengeluarkan ramuan tersebut dari lubang yang sama..
cara ini dilakukan berulang kali sampai air ramuan habis, kurang lebih 4 jam proses pengangkatan racun selesai, setelah itu Eden mulai beristirahat, mereka saling bergantian untuk menjaga Cecilia.
seorang pengawal yang di utus oleh pria tadi kembali ke kerajaan untuk melaporkan situasi. pria yang di temui Eden adalah sang raja, raja sebenarnya tidak menduga akan bertemu lagi dengan Eden di tempat kesayangannya itu..
"hamba memohon ijin untuk melapor yang mulia"
ucap seorang pengawal sambil memberi hormat, si pengawal mulai berbicara,
"sesuai dengan perintah yang mulia, hamba mengikuti nona itu sampai ke klinik, dan nona tersebut membantu menyembuhkan temannya yang sekarat karena terkena racun ular tuan, sebenarnya di klinik tersebut tidak ada obat penawar untuk racun ular yang telah menggigit teman nona itu, tetapi hamba yakin dan memastikan dengan mata kepala hamba sendiri bahwa nona itu telah menyembuhkan temannya menggunakan middlemist Camelia"
"menyembuhkan katamu? ini sesuatu yang belum pernah ku dengar sebelumnya"
ucap raja dengan sedikit terkejut
"benar yang mulia, nona tersebut berhasil mengeluarkan racun dari tubuh temannya, hamba rasa ini adalah metode penyembuhan baru"
imbuh si penjaga
setelah mendengar laporan dari pengawal, raja menulis surat dan di bubuhi stempel kerajaan kemudian memberikannya pada pengawal beserta sebuah perintah,
"tetap awasi nona itu, besok setelah ia pergi pastikan kau memberikan ini pada ke dua temannya dan antarkan mereka ke istana Vie rose, mereka harus sampai dengan selamat"
"baik yang mulia akan hamba laksanakan, hamba permisi dulu"
ucap si pengawal menuruti perintah
* * *
keesokan harinya Eden masih tertidur lelap, dan kemudian terbangun karena mendengar suara Chris
"nona, nona, Cecilia sudah sadar"
Eden bergegas menuju Cecilia dan memeluknya, air mata Eden tidak terbendung lagi..
ia merasa senang sekaligus terharu karena Cecilia berhasil melewati masa sulit semalam
"syukurlah kau selamat, syukurlah Cecilia"
melihat Cecilia sudah sembuh, Eden teringat dengan kejadian semalam.
ia mulai menghentikan tangisnya dan memegang rambut nya...
"nona ada apa?"
tanya Cecilia
"ahhh ini, aku tidak sadar bahwa warna rambut ku telah kembali, mungkin aku harus segera mencucinya agar tidak terlihat aneh"
ucap Eden
"aku akan keluar dan membeli pewarna rambut untuk Anda nona"
ucap Chris
"ahh tidak perlu, biar aku saja yang pergi membelinya, kau disini saja menjaga Cecilia" ucap Eden sambil tersenyum
"tapi nona.."
"heiii tidak apa-apa, aku masih punya penutup kepala ini dan aku juga ingin mencari udara segar"
ucap Eden m menangkan Chris
"baiklah nona, anda harus berhati-hati"
imbuh Chris pasrah
"tentu saja, aku pergi dulu"
30 menit berlalu setelah Eden pergi, seseorang mendekati Chris, ia adalah pengawal yang di utus raja.
pengawal tersebut memberikan surat, betapa terkejutnya Chris dan Cecilia setelah membaca isinya.
mereka tidak punya pilihan selain mengikuti perintah raja.
"apakah nona menyembunyikan ini demi kami" gumam Chris
"aku tidak tau kalau menyembuhkan ku harus mengorbankan diri nona sendiri"
imbuh Cecilia
"tenanglah, raja tidak akan menyakiti nona kalian.. aku rasa raja memiliki ketertarikan pada nona kalian"
ucap si pengawal
"ketertarikan raja pada seseorang bukankah sama saja seperti bencana"
imbuh Chris
"kita harus segera berangkat"
ucap si pengawal
setelah selesai berkemas, pengawal tersebut mengantarkan Chris dan Cecilia menuju istana Vie rose..
Vie rose merupakan istana khusus yang diperuntukan bagi tamu istimewa raja..
* * *
Eden mulai berjalan dengan pelan menyusuri kota untuk menuju kerajaan, ia sedikit melamun sambil sesekali melihat-lihat toko disekitar. langkah nya terhenti ketika melihat sebuah butik yang menyediakan gaun khusus wanita. Eden sangat kagum dengan desain gaun tersebut dan membayangkan suatu saat ia akan mengenakannya.
namun pikirannya tiba-tiba sirna ketika melihat bayangannya di etalase toko.
ia melihat dirinya tidak seperti gadis pada umumnya, tidak memiliki orang tua, tidak terlalu pandai dan hanya bisa berkelahi, pikiran itu di sambung dengan helaan nafas Eden, kemudian ia mulai melanjutkan perjalanannya. sambil memikirkan apa yang akan terjadi padanya, Eden berusaha mencari cara untuk menenangkan raja dan berfikir untuk memberikan hadiah.
namun pikiran itu sirna ketika ia teringat bahwa raja sudah memiliki segalanya.
namun ia tetap mencoba menemukan sesuatu yang pantas untuk diberikan pada raja, ia melihat pedagang kaki lima yang menjual berbagai jenis gelang.
Eden menghampiri lapak gelang tersebut,
"tuan, aku ingin melihat-lihat sebentar"
ucap Eden pada pedagang gelang tersebut, kemudian mengambil salah satu gelang dan berkata pada penjual
"berapa harganya tuan?"
tanya Eden
"harganya 10 koin emas, pasti anda memilihkan untuk seorang pria ya nona?"
tanya si penjual
"ahahaha sebenarnya aku berencana memberikan gelang ini sebagai hadiah"
jawab Eden sambil tertawa kecil
"pilihan yang bagus, gelang ini bernama gelang Maya ada mitos dibalik terbuatnya gelang ini , jadi...."
"sudah tuan aku sedang terburu-buru dan tidak punya waktu untuk mendengarkan cerita seperti itu.. aku akan mencari tau sendiri makna gelang ini nanti"
sambil memberi uang pada penjual kemudian pergi..
entah akan di terima atau tidak, Eden tetap akan memberikan nya.
sesampainya di gerbang kerajaan, Eden membuka penutup kepala dan menunjukkan ornamen pada penjaga.
dengan sigap penjaga tersebut langsung mengantar Eden menuju ruang kerja raja. tatapan pelayan dan pengawal yang berpapasan dengan Eden membuat langkahnya menjadi tidak nyaman karena rambut merahnya telah menjadi pusat perhatian.
kemudian Eden menutupi rambut nya dengan mantel.
di tengah perjalanan Eden bertemu dengan Hansel, seorang penasihat raja, pengawal yang mengantar Eden memberi hormat pada Hansel. melihat hal tersebut, Eden juga ikut menundukkan kepalanya kepada Hansel, ia melihat ke arah Eden dan langsung mengenalinya.
'wanita yang di cari oleh raja'
ucap Hansel dalam hatinya..
Hansel merespon Eden dan bertanya,
"apakah anda akan menemui raja?"
langkah Eden terhenti sejenak, ia menjawab pertanyaan Hansel,
"benar tuan"
jawab Eden
"aku akan mengantarmu, kebetulan aku juga akan kesana.. pengawal, kembalilah dan lanjutkan tugas yang lain"
mencoba menawarkan untuk pergi bersama dan menyuruh si pengawal pergi.
"baik tuan, hamba permisi"
ucap si pengawal memohon undur diri
Eden mulai mengikuti Hansel, ia berjalan tepat di belakang Hansel.
mereka terus berjalan tanpa ada percakapan sedikitpun, suasananya terasa sangat canggung untuk Eden,
"apakah kau merasa canggung nona?"
tanya Hansel mencoba mencairkan suasana
"ahh iya sedikit tuan"
jawab Eden
"adakah yang ingin kau tanyakan?"
tanya Hansel lagi
"i i itu sebenarnya ini bukan seperti yang anda pikirkan tuan"
ucap Eden
"yang aku pikirkan?"
sedikit bingung merespon ucapan Eden
"iya maksud ku, gadis seperti ku ini, di undang oleh raja,, aku bahkan tidak mengenal raja, aku hanya berhutang pada raja dan akan membalas Budi padanya"
ucap Eden menjelaskan situasi yang sedang ia hadapi.
Hansel menghentikan langkahnya dan berkata, "apakah ada yang mengganggu mu? apakah pelayan di sini atau pengawal yang tadi"
tanya Hansel
"tidak, tidak bukan begitu tuan, aku merasa anda adalah orang baik, anda menatap ku seperti menatap seorang manusia.. aku tidak ingin anda berfikir macam-macam"
ucap Eden sembari menggaruk kepala
Hansel sedikit menghela nafas panjang dan berkata,
"kita sudah sampai"
"ah benarkah? anda berhenti karena itu?"
dengan nada sedikit canggung
"ahahaha kau ini lucu sekali"
ucap Hansel dengan terlihat senang.
"umumkan kedatangan ku"
perintah Hansel pada pengawal di depan pintu ruang kerja raja.
Eden mengehentikan pengawal
"tu tunggu sebentar jangan umumkan dulu.. aku ingin meminta tolong pada anda tuan Hansel"
sambil merogoh kantong dan menunjukan sebuah bungkusan
"aku ingin meminta anda untuk memberikan ini pada raja, i itu begini.. mungkin saja setelah ini aku akan di penjara atau dia akan menebas leher ku. aku ingin memberikan hadiah ini sebagai ucapan terimakasih"
sambil tersenyum bersedia membantu Eden,
"baiklah aku akan memberikan nya, tapi aku tidak bisa menjamin beliau akan menerima nya"
"baik tuan, terimakasih banyak"
sambil membungkukkan badan seolah memberi hormat.
"oiya, aku sarankan bukalah penutup kepala anda, sebenarnya warna rambut anda sangat cantik"
ucap Hansel sambil tersenyum.
Eden merasa senang, baru pertama kali ada orang yang memuji warna rambut nya.
pengawal mulai mengumumkan kedatangan Hansel pada raja, pintu pun terbuka Hansel dan Eden masuk untuk menghadap raja.
di dalam ruangan terlihat Jose yang sedang mendampingi raja, Eden berusaha untuk tidak terlihat mencolok dan tuan Jose berusaha untuk menyembunyikan ekspresi terkejut nya karena Eden datang atas undangan raja.
Eden masih tertunduk kaku, raja yang sedang memeriksa dokumen di depan meja kerjanya pun menjadi teralihkan padangan matanya ketika melihat Eden masuk.
ia meninggalkan berkas-berkas tersebut dan terus menatap Eden.
Hansel memberi hormat pada raja, diikuti oleh Eden.
"hormat hamba yang mulia"
ucap Hansel kemudian beranjak menuju posisi penasehat raja di sebelah Jose
"jadi kau benar-benar datang ya?"
'suara ini adalah suara pria yang semalam'
kemudian Eden memberanikan diri untuk melihat raja, badannya terasa kaku, ia mengenali raja dan spontan menyebut namanya
"Louise"
"! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !"