Chereads / Laluna / Chapter 14 - Dragon's Destiny

Chapter 14 - Dragon's Destiny

"Louise"

Eden tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Louise yang pernah ia hadapi di camp militer laut thalsa adalah seorang raja.

"lancang sekali kau menyebut nama raja, pengawal buat dia berlutut"

ucap salah seorang pejabat yang kebetulan ada di dalam ruang kerja raja

dua pengawal mendekati Eden dan memaksanya untuk berlutut, Eden bersikeras menolak namun pengawal menggunakan cara yang kasar bahkan hampir memukul Eden. dengan gesit Eden berhasil menghindar bahkan melawan ke dua pengawal dan berhasil membuat mereka berlutut.

kemampuan bertarung Eden membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan terkejut melihatnya.

"beraninya kau! panggil pengawal yang ada di luar"

ucap salah satu pejabat yang lain

"hentikan"

lerai sang raja

semua orang yang berada di dalam ruangan pun terdiam dan tidak berani menjawab.

"aku suka cara mu menatap ku, di sini tidak ada yang berani mengarahkan ke dua matanya untuk menatap ku seperti diri mu"

ucap raja pada Eden

mendengar hal tersebut Eden langsung tertunduk, ia tidak berani menjawab ucapan raja padanya.

melihat Eden bersikap seperti itu, raja mulai beranjak dari tempat duduk mendekati Eden sambil sesekali melirik ke arah orang-orang yang ada di dalam ruang kerjanya.

sampailah raja dihadapan Eden, ia mulai melingkarkan tangan kanan ke pinggang Eden dengan tangan kiri raja memegang dagu Eden kemudian mengarahkannya ke atas agar wajahnya dapat terlihat oleh raja.

jarak yang begitu dekat sangat dekat hingga membuat Eden tidak bisa berbuat apa-apa bahkan mencoba melawan pun sia-sia, raja negitu kuat mendekapnya.

melihat sikap raja yang seperti itu, orang-orang yang berada dalam ruangan tertunduk dan tidak berani melihat.

hal itu merupakan privasi raja dan tidak ada seorangpun yang boleh melihatnya.

raja melihat sekeliling dan berkata

"apakah semua orang di sini ingin melihat ku berciuman dengan nona manis ini?"

perkataan raja membuat semua orang mundur teratur keluar ruangan, tak terkecuali Hansel dan Jose yang mulai mundur perlahan untuk keluar namun raja meminta untuk berada dalam ruangan,

"Hansel dan Jose tetaplah tinggal di ruangan ini"

perintah raja pada keduanya

setelah pintu tertutup, Eden mendorong raja sekuat tenaga

"lepaskan!"

keduanya terpisah,

"tenanglah nona manis, aku hanya ingin mengusir mereka keluar.. tidak perlu sekasar itu"

ucap raja dengan lembut sambil berjalan menuju meja kerja nya kemudian duduk kembali.

"Cih.. ternyata anda adalah seorang pesolek yang tinggal dengan nyaman di istana semegah ini, katakan apa yang harus ku lakukan untuk membayar hutang ku?"

ucap Eden dengan nada sedikit kasar

"jaga sopan santun mu?!"

ucap Jose pada Eden

raja melemparkan tangan nya ke arah Jose seolah ingin memberi kode untuk tidak ikut campur.

dengan memangku kan dagunya pada tangan kiri, raja mulai berkata

"jadi benar apa yang dikatakan oleh orang-orang bahwa yang memiliki hutang jauh lebih galak dari pada yang memberi hutang"

ucap raja sedikit menyindir Eden.

Eden sedikit kesal dengan sindiran raja, kemudian ia berusaha untuk tenang dan mulai tersenyum sambil berkata

"baiklah yang mulia, jadi apa yang bisa hamba lakukan untuk membayar hutang hamba pada anda?"

raja sedikit tersenyum dan berkata,

"mmm benarkah kau akan melakukan apapun yang ku minta?"

"tentu saja hamba siap melakukan apapun untuk membayar hutang hamba"

ucap Eden dengan lemah lembut dan sopan

"meskipun dengan nyawamu?"

raja memotong ucapan eden

"ya tentu saja, hamba juga berhutang nyawa pada anda, jadi sudah sepantasnya hamba.."

"setuju.. Hansel Jose kalian berdua menjadi saksi apa yang dikatakan nona Eden barusan" ucap raja

Eden sedikit terkejut dan mulai ragu dengan apa yang telah ia ucapkan barusan, ia masih berusaha untuk tetap tenang

"ikutlah seleksi untuk menjadi calon istri ku" ucap raja pada Eden

dalam hati Eden berkata

'sial apa yang harus ku lakukan, aku tidak mungkin menolak perintah raja'

"kenapa diam saja?"

tanya raja dengan sedikit keraguan

"hanya ikut saja bukan? dan tidak ha harus.."

"kau harus menang dan menjadi istri ku"

imbuh raja

'celaka'

dalam batin Eden merasa bimbam

Jose berusaha untuk menyelamatkan Eden dan memberikan saran

"yang mulia, hamba kurang setuju karena nona ini memiliki asal usul yang tidak jelas"

"kalau begitu ubah persyaratan nya, wanita dengan asal usul tidak jelas juga bisa mengikuti seleksi ini"

raja bersikeras menginginkan Eden untuk ikut dalam seleksi itu

"pada intinya mengikuti atau tidak mengikuti seleksi yang mulia hanya menginginkan hamba untuk menjadi pendamping bukan?"

ucap Eden lirih

"pertanyaan yang cerdas, kau sudah mengerti maksudku"

"kenapa tidak dari awal yang mulia menangkap hamba, kenapa pada malam itu anda membebaskan hamba?"

tanya Eden dengan raut wajah yang sedih

"aku sudah berusaha menangkap mu, tapi kau selalu berhasil kabur. kau pasti tau aku pernah membuat brosur pencarian diri mu"

sambil bersandar pada kursi

"bisakah yang mulia memberikan waktu hamba untuk berfikir?"

tanya Eden dengan raut wajah sedikit bimbang

"keputusan harus di buat dalam ruangan ini, jika kau keluar tanpa memberikan jawaban maka aku tidak akan menjamin keselamatan mu dan juga kedua pelayan mu"

raja sedikit menekan Eden dengan kata-kata

"apakah ini ancaman?"

Eden mulai menunjukkan raut wajah yang sangat marah, tatapannya tepat mengarah ke mata raja dan membuat raja berkata,

"bagaimana ini, aku sangat suka sekali dengan tatapan mu yang penuh amarah. aku tidak bisa begitu saja melepaskan buruan ku ini"

tentu saja Eden memikirkan keselamatan Cecilia dan Chris hingga ia membuat keputusan tanpa ragu,

"ya baiklah hamba akan melaksanakan perintah yang mulia, namun ada harga yang harus di bayar untuk membeli kebebasan hamba ini" Eden memberikan penawaran pada sang raja

"harga kau bilang? hahahaha"

sambil tertawa terbahak-bahak dan membuat Jose juga Hansel sedikit kebingungan dengan interaksi antara raja dan Eden,

tawa raja seketika berhenti

"katakanlah berapa harga yang harus ku bayar untuk membeli kebebasan mu, tapi kau harus tau bahwa belum tentu aku akan memenuhi semuanya"

ucap raja untuk memulai perundingan dengan Eden

"ini bukan sesuatu yang sulit seperti yang anda minta pada hamba, yang mulia hanya harus membayar dengan 3 permintaan. yang pertama hamba ingin menutupi warna rambut merah ini karena hamba memiliki sebuah kondisi khusus yang membuat hamba harus menyembunyikan identitas asli"

ucap Eden

"itu pasti sesuatu yang sangat pribadi bukan? baiklah aku setuju, Hansel apa kau memiliki seorang keponakan perempuan?"

raja mulai bertanya pada Hansel

"sejujurnya hamba memiliki keponakan perempuan yang masih berusia 5 tahun, sedangkan yang lain merupakan laki-laki yang mulia"

"masukkan dia sebagai anggota keluarga mu, lalu daftarkan sebagai peserta"

ucapan raja dengan sangat jelas dan tegas

"baik yang mulia akan hamba laksanakan"

"katakan, apa selanjutnya"

kembali bertanya pada Eden

"selama pertandingan hamba ingin tinggal di luar istana"

"persyaratan ke dua ku tolak"

jawab raja

"tapi yang mulia"

mencoba menolak keinginan raja

"kau sudah menjadi bagian keluarga Hansel, tentu saja kau harus tinggal bersama mereka. apakah karena tidak nyaman? itu urusan mu, cepat atau lambat kau harus menyesuaikan diri dengan lingkungan bangsawan dan juga kerajaan"

jawab raja dengan tegas

"baiklah hamba mengerti, syarat kedua hamba batalkan"

"tidak bisa, kau sudah menyebutkannya.. itu artinya syarat kedua sudah gugur. beginilah cara negosiasi yang benar nona Eden, kau harus memikirkan sesuatu dengan matang" ucap raja pada Eden

dalam hati Eden sedikit kesal dengan ucapan raja, dan kemudian melanjutkan pembicaraan dengan sedikit ragu

"syarat yang ketiga.. syarat yang ketiga.. adalah.. hamba belum memikirkan nya, bisakah hamba memintanya nanti?"

sambil tersenyum ke arah raja

"ya tentu saja, kau bisa mengatakannya lain kali dan ingatlah kau harus menang"

ucap raja pada Eden

"baik hamba mengerti yang mulia"

sambil memberi hormat dengan menundukkan kepalanya

"Jose, antar Eden ke istana Vie rose, kedua pelayannya sudah menunggu di sana" memberikan perintah pada Jose

"tidak mungkin, bagaimana anda bisa membawa mereka kesini..?!"

dengan sedikit terkejut kembali menatap raja

"aku ini raja, semuanya bisa kulakan."

Jose mulai mendekati Eden dan berkata

"mari nona, hamba akan mengantarkan anda"

keduanya berpamitan pada raja kemudian keluar dan menuju istana Vie rose

"Hansel, berikan laporan yang ku minta"

mendekati raja dan memberikan sebuah buku

"ini adalah sebuah catatan rahasia yang hamba temukan di kantor kearsipan negara. tidak salah lagi, nona Eden memang berasal dari the great Aztec. dari catatan kematian keluarga Lewis hamba perkirakan nona Eden memiliki tujuan untuk mencari kakak dari ibunya yang bernama Adam Lewis. berdasarkan bukti-bukti yang telah hamba kumpulkan, paman dari nona Eden dulunya adalah seorang panglima perang pada masa pemerintahan raja sebelumnya. namun ia sekarang menjadi buronan karena menyalahgunakan tentara kerajaan untuk membunuh keluarga Lewis termasuk orang tua nona Eden"

"jadi alasan dia ingin warna rambutnya di ubah agar tidak menarik perhatian pamannya itu?" tanya raja

"benar yang mulia, lalu sebenarnya kemarin hamba pergi ke kuil suci untuk mengecek kelahiran nona Eden dan ..."

"kenapa berhenti, lanjutkan cerita mu"

ucapan Hansel semakin membuat raja penasaran

"dan dengan mencocokkan tanggal kematian orang tua nona Eden yang tidak lain merupakan tanggal kelahiran nona Eden, pendeta yakin bahwa nona Eden memiliki takdir naga"

"naga? apa kau tidak salah?"

raja sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Hansel

"benar yang mulia, begitulah yang dikatakan pendeta agung"

"bukankah seseorang dengan takdir naga seharusnya duduk di singgah sana?"

"lebih tepatnya bila seseorang lahir dengan takdir naga jika ia perempuan maka siapapun yang berdampingan dengannya otomatis akan menjadi raja, termasuk orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga kerajaan. takdir yang di bawa nona Eden tidak memiliki batasan yang mulia"

imbuh Hansel menjelaskan pada raja

"bukankah wanita ini sangat berbahaya?"

"benar yang mulia, takdir yang dibawa nona Eden sangat berbahaya. dan bila disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab maka nona Eden bisa menjadi pemicu atau bahkan alat pemberontakan dari kalangan bangsawan yang tidak senang dengan yang mulia"

"lalu apa saran mu?"

"sejujurnya hamba sangat setuju bila nona Eden menjadi ratu The Great Aztec, sesuai dengan keinginan yang mulia selama ini.. hanya saja yang mulia harus berhati-hati dalam mengumumkan jati diri nona Eden kelak"

imbuh Hansel sebagai saran untuk raja

"iya kau benar, sembunyikan masalah ini dari siapapun termasuk Jose. aku memiliki firasat bahwa Jose ada hubungan dengan Eden. lalu biarkan Eden memakai marga keluarga mu"

ucap raja sambil memangkukan dagu pada tangannya

"baik yang mulia, dan ada satu hal yang ingin hamba sampaikan"

ucap Hansel sedikit ragu

"katakanlah"

"i itu sebenarnya"

menjawab raja dengan ragu dan takut

"ada hal penting apa sampai kau ragu menyebutkannya?"

gerak-gerik Hansel semakin membuat raja penasaran

"i itu sebenarnya seseorang yang dilahirkan dengan takdir naga memiliki tugas yang sangat penting, mengingat portal pelindung another world merupakan perlindungan dari sang Naga jadi nona Eden harus sudah siap"

imbuh Hansel mencoba menjelaskan kebenaran yang akan terjadi di masa depan

"apa maksud mu ?! katakan dengan jelas!"

ucap raja semakin penasaran

"maksud hamba nona Eden harus siap untuk membuat ikatan dengan sang Naga Api"

"!!!!!!!!?!!!?!?????!!!!!!!!!!!!"