Eden tidak bisa berkata apa-apa, tubuhnya terasa kaku, ia begitu kaget karena ini adalah pertama kalinya seorang pria mencium keningnya.
tak berselang lama, Eden mendorong tubuh Noah dan kemudian beranjak pergi.
Noah merasa heran melihat tingkah Eden yang seperti itu kemudian ia mencoba berbicara pada Eden,
"apakah ini yang pertama?"
Eden menghentikan langkahnya dan tidak menjawab.
"jadi benar ya yang pertama, aku..."
"hentikan, jangan berkata apapun"
ucap Eden kemudian melangkah pergi menuju kamar.
Noah semakin merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan, awalnya dia hanya ingin mengucapkan selamat namun hatinya telah menggerakkan Noah untuk melakukan hal tersebut.
terdengar suara gemersak berasal dari semak-semak, karena yang lain sudah tertidur pulas, Noah memutuskan untuk keluar dan mencari tau siapa yang berada disana.
Noah mendekati semak-semak dengan hati-hati dan berkata
"siapa disana?! keluarlah"
tidak berapa lama seseorang muncul dari semak-semak tersebut dan ternyata ia adalah salah satu pengawal Noah.
pengawal tersebut mendekati Noah kemudian memberi hormat,
"maaf hamba mengagetkan yang mulia"
"ternyata kau, ada apa datang kemari?"
ucap Noah sedikit tak senang
"hamba ingin melaporkan bahwa saat ini keadaan kerajaan Assiria sedang kacau yang mulia"
"kekacauan macam apa yang membuat mu jauh-jauh datang kemari?"
tanya Noah sedikit terkejut mendengar laporan tersebut
"ratu shamal sedang merencanakan kudeta terhadap raja. karena yang mulia putra mahkota saat ini dinyatakan hilang, maka ratu berencana mengambil alih kekuasaan dengan tangannya sendiri"
jelas pengawal
"apa?!! shamal dia hanyalah selir rendahan yang merebut posisi ratu, berani-beraninya menginginkan kekuasaan!"
ucap Noah dengan amarah
"jalan terbaik bagi kami dan kerajaan adalah menemukan yang mulia dan kembali ke kerajaan agar takhta tetap aman yang mulia" imbuh si pengawal
"kau benar, aku harus segera kembali sekarang juga"
ucap Noah yang kemudian bangkit dari tempat duduk dan berdiri tegap
"baik yang mulia, hamba akan menunjukkan jalannya"
ucap si menjaga lalu berdiri menyamping seolah mempersilahkan Noah untuk lewat
"tunggu dulu, aku harus melakukan sesuatu" ucap Noah berhenti sejenak karena ia teringat pada Eden
"baik yang mulia, hamba akan menunggu anda"
Noah kemudian kembali ke dalam rumah, ia berniat untuk berpamitan pada Eden namun Chris bergegas keluar dan menemui Noah. sepertinya Chris tidak sengaja mendengar pembicaraan Noah dan pengawal nya.
"kau ternyata berasal dari Assiria, pantas saja aku tidak asing dengan lambang yang ada pada baju mu saat pertama kali kami menemukanmu"
ucap Chris sedikit kesal
"itu bukan urusan mu, aku ingin berpamitan pada Eden, menyingkirlah!"
jawab Noah sedikit kasar
"nona sedang istirahat sekarang.. katakanlah, aku akan menyampaikan pada nya besok"
ucap Chris ketus
"baiklah.. sampaikan maaf ku padanya, kemudian terimakasih atas kebaikannya pada ku dan juga tunggu aku"
ucap Noah lalu berbalik dan berjalan menuju semak-semak
"akan ku sampaikan pesan mu pada nona" ucap Chris
kemudian Noah berjalan menghampiri si pengawal yang berada di balik semak-semak, disanalah Noah mulai membuka perban yang melilit tangannya.
"tuan, tangan anda apakah tidak apa-apa?"
tanya si pengawal yang terlihat khawatir dengan kondisi Noah
"sebenarnya luka ini sudah sembuh.. gadis berambut merah itu dia merawat ku dengan baik. kelak jika bertemu dengannya kalian harus memperlakukan nya dengan baik, Assiria berhutang nyawa padanya "
ucap Noah
"baik, hamba mengerti yang mulia"
Noah dan pengawalnya pulang menuju Assiria,
sepanjang perjalanan, sosok Eden masih saja mengganggu pikiran Noah.
terutama masalah kemampuan penyembuhan Eden yang tidak pernah ia temui sebelumnya di Assiria.
dalam benak Noah ia mengingat kembali ketika Eden merawat nya, lukanya sudah membaik bahkan menutup dengan sempurna dalam waktu kurang dari sehari.
selama ini Noah hanya berpura-pura lukanya belum sembuh dan mencoba mencari resep rahasia ramuan Eden namun ia tidak menemukan jawaban malah menjadi terpesona dengan kemampuan dan kecantikan Eden tentunya.
Noah merasa harus mendapatkan hati Eden dan bermaksud menjadikannya sebagai pendampingnya kelak saat ia resmi naik takhta menjadi raja Assiria.
* * *
pagi hari di rumah kayu, Eden bergegas keluar dari kamar dan ia merasa heran karena tidak melihat Noah di manapun.
Chris yang melihat tingkah Eden kemudian menghampiri nya dan menyampaikan pesan Noah untuk Eden.
Chris menceritakan bahwa semalam pengawal Noah datang untuk menjemputnya pulang dan Noah menitipkan pesan untuk Eden
"maaf, terimakasih dan sampai jumpa".
ada bagian pesan Noah yang sengaja dilewatkan oleh Chris, ia melakukan nya agar kedepannya Eden tidak berurusan lagi dengan orang-orang Assiria.
mendengar pesan tersebut Eden merasa lega karena akhirnya Noah kembali ke tempat asalnya, yang menjadi kekhawatiran Eden adalah kejadian semalam dapat merusak hubungan pertemanan mereka.
Eden masih menganggap apa yang dilakukan Noah sedikit berlebihan namun ia berusaha untuk melupakan kejadian tersebut.
setelah itu Eden dan Chris bergegas menuju pantai untuk latihan lagi.
kali ini Eden ingin mencoba melakukan seni bela diri campuran karena ia merasa kemampuan fisiknya kurang bagus dalam berkelahi.
latihan Eden dan Chris berlangsung hingga siang hari, mereka berdua memutuskan untuk istirahat.
seorang pengawal yang berasal dari camp militer menghampiri Eden dan Chris, pengawal itu kembali memberikan selebaran buronan.
"nona nona.. coba lihat ini.. ada selebaran buronan lagi, aku yakin anda pasti tertarik" ucap si penjaga dengan memberikan selebaran itu
"ini.. hadiah nya bukankah sangat besar.. 3000 koin emas, kita bisa kaya"
ucap Eden sambil melihat kearah Chris
Chris menanggapi ucapan Eden dengan sedikit sinis,
"sudah hentikan, kami tidak tertarik berburu lagi"
ucap Chris sambil merebut selebaran dan merobeknya
"Chris!!!"
ucap Eden marah
"nona ini sudah cukup, kami menyelamatkan Anda bukan untuk melakukan hal-hal seperti ini.. nona harus ingat apa tujuan kita yang sebenarnya"
mencoba menegaskan posisi Eden yang sesungguhnya.
mendengar perkataan Chris, Eden hanya bisa terdiam mematung,
"nona, anda harus mendengarkan ku.. kita harus hidup dengan menutup identitas anda.. agar Adam lewis tidak mengetahui keberadaan anda nona.. hey kau pergilah!"
ucapnya tegas pada Eden lalu mengusir si pengawal.
"ahhh maafkan aku telah mengganggu kalian.. aku permisi dulu tuan"
ucap si penjaga lalu pergi kembali ke camp militer
"menyedihkan! sampai kapan aku harus hidup seperti ini.. kau dan Cecilia selalu merawat ku, aku hanya ingin membantu kalian dengan menghasilkan uang"
ucap Eden sedikit lirih
"nona, anda adalah orang yang paling berharga bagi kami dan juga tuan Jose, karena hanya anda yang dapat menghentikan kekejaman Adam lewis"
imbuh Chris mencoba menenangkan perasaan Eden
sambil menghela nafas Eden menjawab, "hmmm baiklah, aku harus menuruti kalian.. maafkan aku telah membuat khawatir"
"tidak apa-apa nona.. mari beristirahat, dan kita lanjutkan latihannya"
* * *
sore hari di istana, raja mendapat sepucuk surat dari camp militer laut thalsa, pesan itu berisi tentang gadis berambut merah yang tidak akan berburu lagi dan hal yang paling penting adalah bahwa gadis berambut merah itu sebenarnya mengincar Adam lewis.
dengan sedikit marah raja menggebrak meja..
'braaakkk' "sial"
ucap raja kesal
"yang mulia, ada masalah apa sehingga anda terlihat marah"
tanya Hansel pada raja mencoba menanyakan penyebab kekesalan sang raja
"dimana Jose?!"
ucap raja dengan penuh emosi
"tuan Jose sedang mengurus seleksi kedua untuk calon istri anda yang mulia"
jawab Hansel
"apakah kau tau siapa Adam lewis?"
tanya raja
"Adam lewis? seperti nya hamba pernah mendengar nama itu.. ahh benar yang mulia Adam lewis, dia adalah seorang buronan"
ucap Hansel sambil sedikit mengingat kembali
"buronan katamu?"
tanya raja penasaran
"benar yang mulia, dia menjadi buronan setelah menghabisi keluarga adiknya"
imbuh Hansel
"cepat Carikan aku catatan mengenai Adam lewis"
ia pun memberi perintah pada Hansel
"baik yang mulia, hamba laksanakan"
Hansel menuruti perintah raja lalu keluar ruangan.
* * *
Eden dan Chris menyelesaikan latihan mereka saat sore hari, keduanya bergegas kembali ke rumah kayu untuk membersihkan diri.
sesampainya di rumah, Eden tidak menemukan Cecilia dimana pun.
Eden dan Chris mulai merasa khawatir kemudian bergegas mencari Cecilia di hutan.. mereka berdua berpencar, 30 menit berlalu keduanya tidak juga menemukan Cecilia dimana pun, hari yang semakin gelap menjadi penghambat proses pencarian mereka.
"nona, aku menemukannya.. nonaaa"
teriak Chris
"dimana?"
sahut Eden
"kami di tebing nona"
Eden bergegas menuju arah suara Chris berasal.
sesampainya di tebing, Chris berusaha mengangkat tubuh Cecilia.
"Chris, bagaimana keadaan nya?"
tanya Eden khawatir
"seperti nya dia terjatuh dari atas sana nona, kita harus segera membawanya ke rumah kayu"
imbuh Chris
sesampainya di rumah kayu, Eden melihat kaki Cecilia yang di ikat, kemudian memeriksa nya dan ada bekas gigitan ular pada kaki Cecilia. kondisi tubuh Cecilia juga terlihat kurang baik, sekujur tubuhnya memar dan badannya mulai demam.
seperti nya setelah terjatuh, Cecilia mendapat gigitan ular tersebut.
Chris berusaha mengeluarkan racun, ia mulai menghisap darah Cecilia menggunakan mulut dan membuangnya..
"seperti nya racunnya mulai menyebar nona, kita tidak tau sudah berapa lama dia terkena gigitan ular, dan tali yang mengikat kakinya hanya memperlambat proses penyebaran racun"
ucap Chris
"lalu apa yang harus kita lakukan, aku tidak ingin dia mati"
ucap Eden sambil menitihkan air mata
"kita harus membawanya ke klinik di kota nona" ucap Chris
"baiklah ayo kita bawa dia ke sana"
merespon Chris lalu berdiri berusaha memapah tubuh Cecilia
"tapi hamba tidak menjamin klinik memiliki penawar racun karena kita belum tahu jenis ular apa yang menggigit Cecilia"
ucap Chris sedikit ragu dengan usulnya
mendengar perkataan Chris, Eden menjadi lemas..
ia tak tahu harus berbuat apa hingga terbersit dalam pikirannya mengenai bunga middlemist Camelia
"apakah Cecilia bisa sembuh dengan middlemist Camelia?"
tanya Eden pada Chris
"nona, anda tidak bisa...."
"jawab pertanyaan ku!! apakah Cecilia bisa sembuh dengan middlemist Camelia?!!!"
tanya Eden dengan nada tinggi seolah tak sabar mendengar jawaban Chris
"bisa yang mulia tapi anda...."
belum selesai menjawab, Eden sudah bertekad,
"baiklah, aku akan mengambil nya.."
ucap Eden lalu mulai membantu memapah tubuh Cecilia
"nona, anda tidak boleh melakukannya"
Chris berusaha mencegah Eden untuk pergi
"Chris, pergilah ke klinik bersama Cecilia.. aku akan menyusul kalian setelah mendapat middlemist Camelia, dan percayalah pada ku" ucap Eden sambil tersenyum, kemudian bergegas menuju istana dengan menaiki kuda..
menyusup ke dalam istana merupakan hal ternekat yang pernah di lakukan Eden, sebelumnya ia sudah berjanji hanya akan mengambilnya sekali, namun kali ini ia harus kembali mengambil middlemist Camelia untuk menyelamatkan Cecilia.
Eden tak tahu bencana apa yang akan ia timbulkan saat mengambil middlemist Camelia di taman pribadi raja.