Chereads / Laluna / Chapter 6 - Encouter

Chapter 6 - Encouter

* * *

(1 hari sebelum festival berlangsung)

siang itu Jason menuju ke rumah Eden dan bertemu dengan kedua orang tua nya.

Jason membicarakan mengenai kemungkinan Eden untuk dijadikan persembahan menggantikan Adel.

mereka sepakat untuk melaksanakan rencana tersebut malam itu, tanpa sengaja Adel mendengar pembicaraan mereka dan Jason mengetahui hal tersebut.

untuk berjaga-jaga Jason membawa Adel pergi menjauh dari Eden agar rencana mereka tetap terlaksana.

Adel di bawa paksa ke kota R agar Adel tidak memberontak dengan keputusan keluarga Ludwig terhadap nasib Eden.

kini 13 hari telah berlalu, kondisinya semakin melemah karena ia berbagi jiwa dengan Eden. tidak seharusnya mereka dipisahkan.

kedua orang tua Adel sudah mencoba berbagai macam pengobatan agar anaknya bisa sembuh.

mereka tak hentinya menyalahkan Eden atas apa yang menimpa Adel.

mereka menyesal kenapa tidak mengambil energi jiwa milik Eden agar Adel bisa hidup.

* * *

hari ke 14 berada di The Great Aztec, Jose berpamitan untuk pergi menuju kerajaan karena masa liburnya telah habis.

sementara yang mereka rencanakan ialah pindah ke kota, agar lebih mudah untuk menyusup ke kerajaan.

pusat kota The Great Aztec sangatlah menakjubkan, bangunan nya begitu besar dan megah, tidak ada perkampungan kumuh seperti di kota S tempat Eden tinggal dulu.

di beberapa titik terdapat taman dengan air mancur berada di tengah.

pohon-pohon hijau sangat rindang berada mengelilingi taman dan bunga tulip yang berbaris rapih di sepanjang trotoar.

di sini sangat ramai pengunjung, para pedagang membuka toko dan memajang barang dagangan dengan rapih di sekitar taman.

sebenarnya Eden merasa kurang leluasa bepergian ke kota karena harus menggunakan mantel untuk merahasiakan identitas sesuai dengan perintah tuan Jose.

ketiganya menyewa sebuah rumah kecil di pinggiran kota, rumah berwarna putih, minimalis dengan dua lantai dan 4 kamar tidur. meskipun kecil tapi rumah ini sangat bersih dan nyaman, juga pemandangan istana megah terlihat jelas dari sini.

mereka tidak punya alasan lain untuk tidak menyewa rumah ini, untuk mempermudah misi nanti malam.

* * *

malam mulai tiba, dengan menggunakan masker dan penutup rambut Eden mulai beraksi menyusup ke dalam istana.

Chris mengantar Eden menuju sebuah pagar kecil yang rusak di area belakang istana.

untuk memuluskan aksinya, Chris bertugas menjaga di pagar rusak itu, sedangkan Eden masuk menyelinap.

Eden sangat di untungkan dengan tubuh kecilnya, karena sangat mudah untuk bersembunyi.

benar saja apa yang dikatakan Jose, jalan yang dilalui Eden lumayan sepi penjaga, hanya ada 5 sampai 8 penjaga yang lewat.

sesekali Eden harus bersembunyi untuk menghindari kontak langsung dengan sang penjaga.

10 menit sudah berlalu, Eden berhasil masuk ke dalam taman pribadi milik raja.

Eden lupa menanyakan seperti apa bentuk bunga middlemist Camelia, yang ia tau bunga tersebut berwarna merah.

"ahh sial, bagaimana aku lupa menanyakan bentuk bunga itu, gawat, aku harus segera mencari, atau ku bawa saja semua bunga berwarna merah"

ucap Eden lugu.

karena sibuk mencari, Eden tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang mendekati nya. "siapa kau!"

teriak pria tersebut dengan nada yang keras

dengan sigap Eden langsung mengeluarkan belati dan mendekat ke arah pria tersebut.

Eden tidak pada posisi yang menguntungkan karena badan kecilnya yang tak sebanding dengan si pria itu.

si pria mengambil kesempatan dan mencoba mengunci Eden, alhasil penutup kepala Eden terlepas dan memperlihatkan rambut merah panjangnya.

pria tersebut berhasil memegang pinggang dan tangan kiri Eden namun tangan kanan Eden berhasil menghunuskan belati ke leher si pria. keduanya saling bertatap, memandang satu sama lain memperhatikan warna mata masing-masing, tidak berapa lama Eden tersadar.

"lepaskan aku!"

ucapnya marah

"ohhh ternyata seorang wanita, siapa kau?" ucap si pria

"lepaskan aku, kalau tidak aku akan membunuhmu"

ucap Eden mengancam

"kau adalah orang pertama yang berhasil menghunuskan senjata pada ku, katakan apa yang kau cari?"

Eden tidak mencoba menjawab pertanyaan orang tersebut, ia berusaha melepaskan cengkraman tangan si pria dari tubuhnya.

"tidak ada jalan lain, maaf tuan aku tidak bermaksud merusak masa depan mu" 'buuukkkk'

tendang Eden ke arah kelamin si pria.

si pria menahan kesakitan, ia tersungkur dan mencoba untuk berdiri pelan.

"kau, beraninya kau !!!!!!"

pria itu terdengar sangat marah.

tanpa mempedulikan si pria, Eden mencari middlemist Camelia dan ada kumpulan tanaman yang mencurigakan, baunya sangat khas, ia yakin dan mengambil nya, kemudian ia berpamitan dengan si pria.

"terimakasih untuk tidak ikut campur urusan ku, ini adalah tanaman yang berharga untuk ku. ku harap tuan tidak melapor pada raja, aku permisi"

Eden berlalu begitu saja.

si pria masih saja kesakitan pada bagian selangkangan.

para penjaga yang tidak sengaja lewat melihat pria tersebut tersungkur dan memanggil nya "raja, anda tidak apa-apa? saya tidak sengaja mendengar anda berteriak kesakitan".

"pergilah aku tidak apa-apa"

jawab raja kesal.

dalam hati sang raja, ia begitu marah karena tempat kesayangannya telah di dimasuki oleh orang tidak di kenal, namun di sisi lain ia penasaran bagaimana bisa seorang perempuan masuk dan dengan mudah menghunuskan belati kearahnya.

sang raja berpikir pasti perempuan ini bukan orang sembarangan.

* * *

Chris menunggu Eden dengan khawatir.

ia berhasil lolos dari penjaga dan melewati pagar kecil pintu ia masuk tadi.

Chris sangat bersyukur karena Eden selamat.

* * *

sesampainya di rumah ia di sambut bahagia oleh Cecilia.

Chris berjanji akan mengantarkan bunga middlemist Camelia pada adik Eden besok pagi.

* * *

keesokan harinya Eden terbangun dengan perasaan yang segar, tanpa beban, ia merasa senang karena bisa membantu adiknya agar tetap bertahan hidup.

Eden turun menghampiri Cecilia.

"apakah Chris sudah berangkat"

tanya Eden

"iya nona, Chris sudah berangkat 2 jam yang lalu, anda harus segera sarapan, hari ini saya akan pergi bekerja"

ucap Cecilia

"bekerja? aku harus ikut dengan mu"

lanjut Eden

"tidak bisa nona, sesuai perintah tuan Jose identitas anda harus dirahasiakan"

"tapi aku ingin bekerja mencari uang"

kata Eden memohon

"tidak, tidak boleh, sudah nona aku mau berangkat bekerja dulu, kalau ingin keluar jangan lupa kenakan topi anda"

Cecilia pergi meninggalkan Eden sendiri di rumah.

* * *

hari beranjak siang, Eden mulai bosan di rumah, ia memutuskan untuk keluar menghirup udara segar dan tak lupa menggulung rambut juga mengenakan topinya.

Eden berjalan menyusuri taman kota, kerumunan orang terlihat mengelilingi sebuah papan pengumuman, Eden yang penasaran pun mencoba untuk ikut melihat apa yang menarik orang sehingga berkerumun di sana.

tak di sangka Eden menemukan pengumuman mengenai buronan, hadiahnya cukup besar yaitu 300 koin emas.

Eden tertarik untuk mencari bandit ini, ia mulai mengumpulkan informasi dari bar satu ke bar yang lain dan ditemukan lokasi bandit tersebut, yaitu di hutan Amona.

karena tidak ingin membuat khawatir Cecilia, Eden memutuskan untuk merahasiakan niatnya dan akan beraksi di malam hari.

* * *

(waktu yang sama di ruang kerja kerajaan) sang raja memanggil penasehat dan menanyakan perihal orang yang ia temui semalam.

"Jose, apakah di negara ini ada keluarga yang memiliki rambut merah?"

"ada keperluan apa yang mulia menanyakan hal tersebut"

tanya Jose

"sebenarnya di belahan benua ini tidak ada seorang pun yang memiliki rambut berwarna merah yang mulia"

sambung Hansel sebagai penasehat 2

raja sedikit terkejut dengan pernyataan Hansel, kemudian kembali bertanya

"apakah ada catatan mengenai daftar keluarga bangsawan?"

sambil terbata-bata Jose menjawab

"i i itu sebenarnya hamba pernah melayani sebuah keluarga yang memiliki rambut berwarna merah, namun keluarga tersebut telah dibantai oleh orang tidak di kenal"

"apakah mereka memiliki anak?"

tanya raja penasaran

"semuanya sudah habis tidak tersisa yang mulia"

jawab Jose

"yang mulia itu bukanlah urusan yang harus yang mulia pikirkan, ada hal lain yang mendesak mengenai peperangan"

imbuh Hansel

"kau benar, baiklah segera siapkan rapat darurat sekarang juga, dan Jose besok bawakan aku catatan mengenai bangsawan yang kau ceritakan"

ucap raja

"baik yang mulia"

* * *

malam menunjukkan pukul 12 tengah malam, Eden keluar diam-diam melalui jendela, karena penutup rambut nya hilang kemarin, ia memutuskan untuk mengikat rambut nya.

Eden mulai menyusuri hutan sendirian.

ia berhasil menemukan tempat bandit itu bersembunyi.

tanpa berlama-lama Eden langsung menyerang dan si bandit kalah.

Eden pergi membawa bandit itu menuju pos penjagaan istana menggunakan kuda.

di tengah perjalanan tak sengaja ia menemukan seorang pria sedang kesulitan melawan 2 orang tak dikenal.

awalnya Eden tak menghiraukan, namun karena melihat tubuh si pria penuh dengan darah akhirnya ia memutuskan Untuk membantu nya.

ke dua orang asing itu kalah telak di tangan Eden, ia kemudian menghampiri si pria untuk memastikan keadaannya dan si pria pun mulai kehilangan kesadaran.

Eden bergegas membawa si pria menggunakan kuda bersama tubuh si bandit, pertama ia mengantar bandit menuju pos penjaga dan mengambil bayaran, dilanjutkan mengantar si pria malang menuju klinik untuk mengobati si pria.

setelah menemukan klinik lantas Eden meninggalkan pria tersebut dengan biaya jaminan perawatan.

ia menghabiskan setidaknya 150 koin emas untuk merawat si pria malang itu.

Eden kemudian kembali pulang ke rumah untuk beristirahat.

* * *

keesokan harinya di ruang kerja raja, Jose membawakan catatan yang ingin dilihat oleh raja.

sembari membaca, salah seorang pengawal kerajaan melaporkan berita penting.

"mohon ijin menghadap yang mulia" ucap seorang penjaga sambil berlutut

"ada berita apa, sepertinya kau tergesa-gesa" ucap raja

dengan terbata-bata si pengawal menjawab

"p p pangeran Arthur menghilang yang mulia, kami sedang mencari nya"

"apa!!! bagaimana bisa kalian tidak menjaga adik ku! dasar bodoh! cepat cari dan temukan dia hidup-hidup, jika tidak kalian akan mati!!"

"b b baik yang mulia laksanakan"

kemudian pergi mencari pangeran Arthur

2 jam kemudian pengawal melapor pada raja mengenai pangeran Arthur.

"hormat hamba yang mulia, pangeran Arthur telah di temukan disebuah klinik di kota, ia terluka parah, prajurit sedang memindahkan pangeran ke rumah sakit istana"

"bagaimana dia bisa terluka?!"

tanya sang raja marah

"hamba tidak yakin yang mulia, tetapi penjaga klinik mengatakan seseorang mengantar pangeran Arthur, perawat tidak yakin apakah dia pria atau wanita karena wajahnya tertutup cadar tapi.."

jawab pengawal ragu

"lanjutkan"

desak raja

"ciri-ciri orang yang mengantarkan pangeran Arthur memiliki rambut berwarna merah"

"!!??!!!!!!????!!!!!"

raja terkejut mendengar kesaksian dari prajurit