Chereads / Kabayan di Dunia Fantasi / Chapter 2 - Bab 2 Saya mah Dari Garut

Chapter 2 - Bab 2 Saya mah Dari Garut

Kabayan berlari sekuat tenaga , dia merasa seperti menjadi salah satu bintang iklan biskuit ternama yang ia pernah lihat di tv yang mengklaim semua orang bisa menjadi macan. Sang goblin pun berlari mengejar Kabayan dengan kaki pendek dan kecilnya itu, namun dia tidak bisa mengimbangi kecepatan kabayan yang sudah terlatih berlari dari kejaran anjing sejak kecil.

Meskipun tubuh kabayan terlihat gemuk, namun otot-otot nya sangatlah kuat, dia menghabiskan waktunya untuk bekerja di sawah dan pulang - pergi ke sawah dan kadang kadang dia harus berlari dari kejaran blackie, anjing salah satu warga yang rumahnya berada di jalan yang mengarah ke sawah. Dia harus berlari secepat mungkin bila dia tidak ingin berakhir dengan tanda bekas gigitan anjing di pantatnya.

dia berlari diantara hutan rimbun ini, dia bahkan tidak sempat melihat kelinci-kelinci yang memiliki tanduk di dahinya yang sedang memakan rumput didekatnya. Setelah dia berlari selama 15 menit dia tidak melihat si goblin mengikutinya lagi dan dia pun mulai berhenti.

" hah..hah..hah..seumur - umur baru liat tuyul warna nya ijo dan celananya dekil " Kabayan menarik napas dalam-dalam dan berkeringat di sekujur tubuhnya, dia masih sedikit shock melihat hal yang dia anggap mistis.

" Untung lari nya pelan tuh tuyul, masih kalah sama si bleki " Lalu Kabayan menengok ke sekitar tempat ia berada dan menyadari bahwa dia sudah keluar dari pepohonan. Dia melihat jalan kecil yang beradabdi antara rerumputan di sekitarnya, jalan itu terlihat jelas karena merupakan jalan tanah diantara padang rumput ini.

Dia menyusuri jalan kecil tersebut beberapa saat kemudian dan melihat ada dua orang pria yang sedang membawa seekor babi hutan dan dua ekor kelinci dengan mengikatkan tubuh hewan itu pada sebatang kayu yang mereka tumpu di bahu mereka. Kabayan melihat Terdapat dua buah panah yang terbenam pada badan babi hutan tersebut, dan di setiap ekor kelinci pun terlihat panah yang pada tubuhnya dan dari tubuh-tubuh hewan itu masih menetes sedikit darah yang jatuh ke jalan, dan Kabayan bisa melihat jika babi hutan itu kehilangan salah satu kakinya yang seperti dipotong oleh benda tajam, ukuran babi hutan itu pun terlihat lebih besar dari biasanya.

Kabayan memutuskan untuk bertanya pada mereka berdua dan berteriak " Helo mister ! Tunggu aku ! "

Kedua pria tersebut menghentikan langkah mereka dan menengok ke arah Kabayan, mereka terlihat bingung melihat pakaian Kabayan yang sangat asing bagi mereka. Dua pria itu pun terlihat berbicara pada rekannya dan memutuskan untuk menunggu Kabayan.

" Siapa kamu ? Apakah kamu seorang petualang yang tersesat di hutan ? "

Kabayan heran mendengar ucapan pria tersebut, karena pria tersebut berbicara bahasa Indonesia dengan sangat fasih dan jelas.'Wah ni bule lancar banget ngomong nya ' pikir Kabayan. Namun pikiran Kabayan terhenti ketika melihat pria yang lebih tua itu mulai menggenggam pedangnya karena melihat Kabayan yang hanya diam saja.

Kabayan mulai panik dan berteriak

" Petualang ? Bukan mister! , saya mah cuma petani, tadi teh saya lagi tidur di bawah pohon beringin, terus pas saya bangun saya udah ada di hutan yang ada di sebelah sana. " jawab Kabayan sambil menunjukan jarinya ke arah hutan.

Pria tersebut kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Kabayan, dan memeriksa tubuh Kabayan, dia pun menyuruh Kabayan melemparkan golok yang ada dipinggangnya dan membalikan badannya untuk melihat jika Kabayan memiliki senjata lain. dia melepaskan genggaman pada pedangnya setelah melihat Kabayan tidak memiliki senjata lain.

" Kamu berasal dari mana ? " Tanya pria lain yang terlihat masih remaja.

" Saya mah dari Garut.. " Jawab Kabayan sambil tersenyum gugup kepada remaja tersebut.

" Aku tidak pernah mendengar kota atau desa yang bernama Garut " Jawab remaja tersebut sambil menahan dagu dengan tangannya.

lalu Kabayan bertanya tentang keberadaannya saat ini.

" Ini adalah wilayah Hutan Breeze dan kita adalah pemburu dari desa Waltz " Pria yang lebih tua memberikan informasi tentang daerah ini dan melihat Kabayan menjatuhkan badannya ke tanah sambil bertumpu dengan kedua tangannya itu.

" Ah..ah..Kumaha ieu Gusti , popoean can di angkat !!! "

Kabayan teringat baju baru yang ia jemur dan bergambar salah satu karakter dari game yang ia sukai, Layla. Ia menyuruh Udin untuk memesannya online dan Kabayan mencuci baju itu dahulu dan berencana untuk memakainya ketika Udin live streaming nanti malam.