Chereads / Nirwana Monster / Chapter 8 - Kediaman Tetap

Chapter 8 - Kediaman Tetap

"Selamat pagi! Paket! Tolong tanda tangani paketnya!" seseorang berteriak di pintu rumah pagi-pagi sekali.

Lin Huang membuka pintu. Seekor burung kuning seukuran telapak tangannya berdiri tepat di kakinya.

Burung kuning itu dikenal sebagai Burung Lidah Perak karena mereka bisa belajar dan berbicara ribuan bahasa, meskipun pemahaman mereka tentang bahasa hanyalah setara dengan anak berusia enam tahun. Setelah mereka belajar bahasa, mereka bisa melakukan percakapan normal dengan manusia untuk hal-hal sederhana.

Orang-orang melatih burung tersebut bukan hanya untuk mengirimkan paket, tetapi juga untuk melatih kemampuan daya ingat mereka. Mereka memiliki ruang penyimpanan tersembunyi di setiap bulu mereka, dimana ruang penyimpanan tersebut berisi barang sebesar es batu. 

Burung Lidah Perak melihat pintu rumah terbuka dan ia berbalik menghadap ke pemilik rumah. Si burung menatap ke arah Lin Huang dan berkata, "Selamat pagi, Tuan Lin Huang. Paket Anda telah tiba, harap tanda tangan di sini!"

Kemudian si burung mengepakkan sayapnya dan beberapa paket keluar dari tubuhnya.

Beberapa diantaranya dua kali lebih besar dari badannya.

Kemudian si burung menggelengkan kepalanya dan sebuah tanda terima keluar dari paruhnya. Burung kecil itu terbang ke pundak Lin Huang dan memberikan tanda terima kepadanya.

Tanda terima itu mencantumkan semua rincian barang di dalam paket.

Setelah membacanya sekilas, Lin Huang menandatanganinya dan mengembalikan tanda terima ke si burung. Sambil mengembalikan tanda terima, ia mengambil beberapa bungkus permen dari mangkuk di dalam rumah, di sebelah pintu masuk.

"Untukmu," kata Lin Huang sambil menyerahkan permennya pada si burung.

Di dunia tempatnya tinggal, makanan pencuci mulut sangat disukai oleh para monster dan permen merupakan kesukaan Burung Lidah Perak. Banyak keluarga akan menyiapkan beberapa jenis permen sebagai tanda terimakasih karena telah mengantarkan paket mereka dengan aman. Karena ia tahu bahwa paketnya akan tiba dalam beberapa hari kedepan, Lin Huang telah menyiapkan berbagai macam permen. 

"Terima kasih!" Burung itu mengepakkan sayapnya di atas telapak tangan Lin Huang. Tanda terima dan permen itu pun lenyap.

Si burung mengangguk dan terbang.

Kemudian Lin Huang memindahkan paketnya ke dalam rumah, menutup pintu dan mulai memeriksanya.

"1 buah Pedang Tingkat Besi."

"1 buah Pedang penyelamat militer yang paling dasar."

"1 buah Botol air militer yang paling dasar."

"10 butir Peluru lapis baja (untuk ElangAbu17)."

"10 kotak peluru isi 500 butir."

"1 buah Perlengkapan hujan tahan air."

"1 buah Kacamata penglihatan malam hari."

"1 buah teropong."

"2 gulung kain kasa."

"1 buah Perban."

... 

Lin Huang menghabiskan 80% dari tabungannya untuk membeli barang-barang tersebut.

Pedang itu sendiri menghabiskan 10.000 poin kredit. Botol airnya berasal dari monster yang disebut tikus luar angkasa, lebih tepatnya, terbuat dari perut tikus itu sendiri yang memiliki fitur kompresi ruang yang berbeda dari fitur kompresi lainnya. Kira-kira botol air itu bisa menampung hingga satu ton cairan dan harganya 8.000 poin kredit. Peluru lapis bajanya seharga 1.000 poin kredit untuk dua peluru, yang artinya satu kotak peluru harganya 5.000 poin kredit. Sisanya bila dijumlahkan seharga 2.000 poin kredit. 

Ini merupakan pertama kalinya Lin Huang menghabiskan begitu banyak poin kredit dalam satu waktu. Ia merasa semua ini sangat sepadan, karena barang-barang ini mungkin berguna selama pemilihan Pemburu Cadangan.

Tata cara penilaian dalam pemilihan Pemburu Cadangan bervariasi setiap waktunya, tetapi penilaian terakhir selalu berupa tes bertahan hidup di alam liar. Semua barang ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

"Aku sangat terkesan! Layanannya sangat cepat. Baru kemarin aku memesannya dan hari ini mereka tiba. Aku sempat berpikir jika aku harus mengubah alamat pengiriman karena bisa saja kami tinggal di tempat lain selama renovasi rumah berlangsung, tapi sekarang aku tak perlu ambil pusing lagi," kata Lin Huang. Kemudian, Lin Huang menyimpan semua barangnya di tempat penyimpanan.

Aplikasi untuk penilaian bisa dilakukan di situs Perkumpulan Pemburu melalui Jaringan Hati. Saat mempersiapkan penilaian, ia harus berpartisipasi di pos pijakan menengah. Akan ada satu penilaian di setiap pos pijakan menengah setiap bulannya. Pos pijakan menengah yang terdekat adalah area No.7C87, dimana penilaian yang sebenarnya akan dilakukan seminggu lagi. Hanya butuh dua jam untuk bisa sampai di pos pijakan pertama jika ia terbang dengan elang. Dengan begitu, ia akan memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan selanjutnya.

Tepat ketika Lin Huang memikirkan apa lagi yang harus dipersiapkannya, seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Ia terkejut! Siapa yang datang ke rumahnya sepagi ini, pikirnya. Saat ia membuka pintu, sesosok pria paruh baya dengan setelan jas dan sepasukan pria berseragam berdiri di belakangnya.

Pria dengan setelan jas tersebut menjabat tangan Lin Huang dengan senyuman, kemudian pria tersebut berkata, "Tuan Lin Huang, kami telah menerima pemberitahuan renovasi dari Persatuan Pemerintah kemarin, jadi kami di sini untuk merenovasi rumah Anda. Beritahu saya jika ada pesan yang ingin Anda tambahkan ke dalam pesanan renovasi dan kami akan segera memulainya."

"Saya tidak ada penambahan pesan apapun. Selama retakan di lantai dan dinding bisa tertutup dengan baik, saya akan merasa senang." jawab Lin Huang, ia masih sedikit terkejut dengan kedatangan orang-orang ini. Ia tidak menyangka mereka akan bergerak secepat ini. Padahal, baru tadi pagi ia menerima pemberitahuan dari Persatuan bahwa peninjauan keadaan rumahnya telah disetujui dan di hari yang sama mereka berada di sini untuk segera memperbaiki rumahnya.

"Jika memang itu yang Anda harapkan, kami akan melakukan yang terbaik!" Pria itu tersenyum dan mengangguk sambil memberi Lin Huang sebuah kunci kamar hotel. Kemudian pria tersebut menjelaskan, "Renovasi akan memakan waktu sekitar lima hari. Saya jamin tidak akan lebih dari itu, jadi kami telah memesankan Anda kamar hotel untuk menginap selama lima hari kedepan."

"Terima kasih." ucap Lin Huang seraya meraih kartu kunci dan tercengang saat melihat nama hotel yang tertera. 

Tulisan 'Kediaman Tetap'' tertera di kartu kunci tersebut, itu adalah kartu kunci Kediaman Tetap, sebuah tempat tinggal yang paling bergengsi di seluruh pos pijakan! Kamar standarnya seharga 1.000 poin kredit per malamnya, sama seperti harga satu kamar hotel di pos pijakan terbesar. Menurutnya ini adalah hal diluar kebiasaan Persatuan Pemerintah, tapi Lin Huang tidak mau ambil pusing.

"Kami akan merenovasi rumah Anda untuk beberapa hari ke depan. Jika ada pengiriman, kami akan mengirimkannya ke hotel. Jika ada barang berharga, Anda dipersilahkan untuk membawanya bersama Anda sekarang. Beritahu saya ketika Anda siap." Pria itu menginformasikannya.

"Berharga? Yang benar saja.." ucap Lin Huang sambil menggelengkan kepalanya. "Saya akan mengambil perlengkapan mandi milik saya dan adik saya, dan Anda bisa masuk," ia melanjutkan sambil melangkah ke samping untuk mengizinkan para pria itu masuk.

"Tidak apa-apa, kami akan masuk ketika Anda sudah selesai." Pria dengan setelan jas itu bersikeras menunggu di dekat pintu.

Karena pria itu bersikeras, Lin Huang mengangkat bahu dan naik ke atas untuk mengambil perlengkapan mandi mereka. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, ia turun ke lantai dasar dan berjalan ke pintu. 

"Baiklah, ini milikmu sekarang, saya akan pergi ke hotel kalau begitu," kata Lin Huang. Kemudian ia memberikan secarik kertas kepada pria yang mengenakan jas itu dan berbisik, "Ini adalah kata sandi untuk pintu utama. Semua pintu kamar telah terbuka. Kuncinya ada di kotak obat di kamar mandi lantai dua, silahkan mengambilnya jika anda membutuhkannya."

Ia mempercayai pria dengan setelan jas itu, tetapi tidak ingin anggotanya pergi ke berbagai ruangan tanpa pengawasan. 

Pria bersetelan jas itu mengambil kertasnya, kemudian mengangguk dan meyakinkannya, "Jangan khawatir, kami akan menyelesaikannya sebaik mungkin, ini adalah keahlian kami." 

Wulin adalah kota kecil dengan empat jalan utama. Lin Huang dan adiknya tinggal di Jalan 101. Ketika pos pijakan pertama dibangun, orang-orang berharap pos pijakan akan diperluas menjadi lebih dari 100 jalan dan menjadi pos pijakan kelas-B yang besar, oleh karenanya mereka secara optimis memulai penomoran dari 101.

Setelah berjalan selama 10 menit, Lin Huang tiba di Kediaman Tetap. Kebahagiaannya tak terbendung ketika melihat halaman terbuka di pintu masuk yang dihiasi dengan ornamen oriental. Ia berdiri di pintu masuk dan mengambil foto kediaman tersebut, kemudian ia mengirimnya ke Lin Xin dengan sebuah teks, "Renovasi rumah kita telah dimulai. Kita akan tinggal di sini selama lima hari ke depan. Aku di Kamar 302. Datanglah kemari setelah sekolah."

"Kakak, kamu sedang bercanda?" Lin Xin menjawabnya segera.

Lin Xin tahu betul lokasi kediaman itu, karena tidak jauh dari rutenya menuju sekolah.

Bahkan kadang-kadang ia datang ke taman yang ada di area kediaman itu hanya untuk memfoto bunga-bunga.

Dari dulu Ia selalu ingin tahu bagaimana situasi kamar-kamar di Kediaman Tetap, makanya dia masih berpikir pesan itu adalah lelucon yang dibuat oleh Lin Huang.

Lin Huang tidak menjelaskan apa-apa. Sebaliknya, ia malah mengirimkan foto kunci kartu hotel untuk membuktikan ucapannya.

Apa yang tidak diperhatikan Lin Huang adalah ketika ia melangkahkan kakinya ke dalam kediaman tersebut, ada seseorang yang mengawasinya dengan pandangan berbinar.

"Hehe, inilah orang yang kita tunggu…"