'Kepalaku benar-benar sakit….'
Itulah yang pertama kali dirasakan Fang Ming ketika ia sadar. Dia merasakan luka di kepalanya, suatu kesakitan yang luar biasa hingga ia merasa tulang tengkoraknya akan retak.
Setelah kesadarannya pulih, dia menyadari bahwa dirinya berada diatas kereta kuda. Tubuhnya berguncang mengikuti hentakan irama kaki kuda, membuat ia merasakan beberapa luka di tubuhnya. Dia menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menyembunyikan kesakitan yang luar biasa.
Saat matanya terbuka, dia mempelajari hal-hal di sekitar.
Apa yang ia lihat adalah tembok yang tersusun dari kayu. Dia berada diatas kereta kuda bersama seorang berambut pirang dan pemuda dengan mata biru. Tetapi mereka tenggelam dalam lamunan masing-masing. Dan tidak ada satupun dari mereka yang menaruh perhatian atau bahkan menoleh kepadanya.