Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Penguasa Dungeon

🇮🇩uptoyut
28
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 28 chs / week.
--
NOT RATINGS
692
Views
Synopsis
Petualang bernama Zai yang ingin menjadi kuat dan mencoba Menaklukkan Menara Erebus yang memiliki 1000 Lantai untuk Memperoleh kekuatan. Mampukah Zai menaklukkannya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter Awal

Zai adalah seorang petualang yang masih sangat muda. Dia memiliki semangat yang tinggi dan ingin menjelajahi dunia yang luas. Zai memiliki keahlian yang terbatas dalam bertarung, tapi dia memiliki hati yang berani dan tidak takut pada bahaya.

Suatu hari, Zai tiba di kota "Willowdale", sebuah kota yang terletak di pinggir hutan yang lebat. Kota ini terkenal dengan dungeon-dungeon yang berbahaya dan harta karun yang tersembunyi.

Zai memutuskan untuk mengunjungi guild petualang di kota tersebut. Guild tersebut adalah tempat di mana petualang-petualang dapat menerima misi dan menjual harta karun yang mereka temukan.

Saat Zai memasuki guild, dia melihat banyak petualang yang lebih berpengalaman dan kuat darinya. Mereka semua sedang berbicara tentang dungeon baru yang terletak di hutan yang lebat.

"Dungeon Shadowfire" adalah nama dungeon tersebut. Dungeon ini terkenal dengan monster-monster yang berbahaya dan harta karun yang sangat berharga.

Zai merasa tertarik dengan dungeon tersebut. Dia ingin menjelajahinya dan menemukan harta karun yang tersembunyi.

Zai memutuskan untuk mencari party yang mengizinkan dia bergabung. Dia ingin memiliki teman-teman yang bisa membantunya menjelajahi Dungeon Shadowfire.

Zai mendekati beberapa party yang sedang beristirahat di guild. Dia melihat seorang prajurit yang kuat, seorang penyihir yang berpengalaman, dan seorang pemanah yang cepat.

"Maaf, apakah saya bisa bergabung dengan party kalian?" tanya Zai.

Prajurit itu menatap Zai dengan sinis. "Kamu? Kamu terlalu lemah. Kami tidak membutuhkan seseorang yang hanya akan menjadi beban bagi kami."

Penyihir itu juga menolak Zai. "Kamu tidak memiliki keahlian yang cukup untuk bergabung dengan kami. Kami membutuhkan seseorang yang bisa membantu kami dalam pertarungan."

Pemanah itu hanya menertawakan Zai. "Kamu bahkan tidak bisa menggunakan senjata dengan benar. Bagaimana kamu bisa membantu kami?"

Zai merasa sedih dan kecewa. Dia tidak bisa menemukan party yang mau menerima dia sebagai anggota.

Tiba-tiba, seorang pria tua yang berpakaian sebagai penyihir mendekati Zai. "Anak muda, jangan putus asa. Aku memiliki sebuah tawaran untukmu."

Pria tua itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya sebagai "Erebus", seorang penyihir yang keberadaannya seperti mitos. Erebus memiliki reputasi sebagai seorang penyihir yang sangat kuat dan bijak.

"Anak muda, aku memiliki sebuah tawaran untukmu," kata Erebus. "Aku memiliki sebuah dungeon yang aku ciptakan sendiri, sebuah dungeon yang akan membuatmu menjadi kuat jika kamu bisa menaklukkannya."

Erebus menunjukkan sebuah pintu yang tersembunyi di belakang guild. Pintu itu memiliki simbol-simbol yang aneh dan berkilauan.

"Dungeon itu bernama 'Menara Erebus'," kata Erebus. "Menara itu memiliki 1000 lantai, dan setiap lantai memiliki tantangan yang berbeda-beda. Jika kamu bisa menaklukkan menara itu, kamu akan menjadi kuat dan memiliki kekuatan yang luar biasa."

Zai merasa tertarik dan penasaran. Dia ingin tahu apa yang ada di dalam Menara Erebus dan apa tantangan yang menunggunya.

"Tapi, apa yang membuat kamu yakin bahwa aku bisa menaklukkan menara itu?" tanya Zai.

Erebus tersenyum. "Aku bisa melihat potensi yang ada di dalam dirimu, anak muda. Kamu memiliki semangat yang tinggi dan keinginan untuk menjadi kuat. Itu adalah kunci untuk menaklukkan Menara Erebus."

Erebus melanjutkan, "Tapi, anak muda, aku harus memberitahu kamu bahwa ada konsekuensi jika kamu gagal dalam menaklukkan Menara Erebus."

Erebus menatap Zai dengan mata yang serius. "Jika kamu gagal, nyawa adalah bayaran nya. Kamu akan menjadi monster di dalam Dungeon dan mengabdi di dalamnya selamanya."

Zai merasa terkejut dan takut. Dia tidak pernah membayangkan bahwa konsekuensi gagalnya bisa seberat itu.

"Tapi, apa yang membuat kamu yakin bahwa aku bisa menaklukkan menara itu?" tanya Zai lagi, dengan suara yang sedikit gemetar.

Erebus tersenyum lagi. "Aku sudah memberitahu kamu, anak muda. Aku bisa melihat potensi yang ada di dalam dirimu. Tapi, aku juga tidak bisa memaksa kamu untuk menerima tantangan ini. Keputusan ada di tanganmu."

Zai merasa bingung dan ragu-ragu. Dia ingin menaklukkan Menara Erebus dan menjadi kuat, tapi dia juga takut dengan konsekuensi gagalnya.

Zai berkata, "Mungkin aku butuh waktu untuk berpikir."

Erebus tersenyum dan mengeluarkan sebuah kunci dari sakuannya. "Baiklah, anak muda. Aku akan memberikan kamu kunci untuk memasuki Dungeon Menara Erebus. Jika kamu setuju, kamu bisa menggunakan kunci ini untuk memasuki Dungeon ku."

Zai menerima kunci tersebut dengan hati-hati. Kunci itu terasa berat dan memiliki simbol-simbol yang aneh.

Erebus melihat Zai dengan mata yang serius. "Ingat, anak muda. Jika kamu memutuskan untuk memasuki Dungeon Menara Erebus, kamu tidak bisa kembali. Kamu harus siap untuk menghadapi konsekuensi apa pun."

Seketika itu, Erebus menghilang tanpa jejak. Zai terkejut dan merasa bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Zai melihat kunci yang ada di tangannya. Dia merasa tergoda untuk memasuki Dungeon Menara Erebus dan menghadapi tantangan yang ada di dalamnya.

Zai memutuskan untuk tidak memasuki Dungeon Menara Erebus untuk saat ini. Dia ingin berpikir lebih lanjut tentang tawaran dari Erebus dan apakah dia harus menerima tantangan tersebut.

Zai kembali ke penginapannya dan memulai berpikir tentang keputusannya. Dia mempertimbangkan risiko dan manfaat dari memasuki Dungeon Menara Erebus.

Di satu sisi, Zai bisa menjadi kuat dan memiliki kekuatan yang luar biasa jika dia berhasil menaklukkan Dungeon tersebut. Di sisi lain, dia bisa kehilangan nyawanya jika dia gagal.

Zai juga mempertimbangkan tentang Erebus dan motifnya. Apakah Erebus benar-benar ingin membantu Zai menjadi kuat, atau apakah ada motif lain yang tersembunyi?

Setelah berpikir selama beberapa jam, Zai masih belum bisa membuat keputusan. Dia memutuskan untuk tidur dan berharap bahwa dia bisa membuat keputusan yang tepat di pagi hari.

Saat Zai sedang tidur, dia mendengar suara yang aneh di luar jendelanya. Suara itu terdengar seperti bisikan yang lembut, tapi juga terdengar seperti peringatan yang serius.

"Apa yang kamu pilih, Zai?" suara itu berbisik. "Apakah kamu akan memilih kekuatan atau keamanan?"

Zai terbangun dan melihat ke luar jendela, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Dia merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Zai memutuskan untuk mengabaikan bisikan tersebut dan memulai paginya dengan mandi dan sarapan. Dia ingin memulai hari dengan pikiran yang jernih dan tubuh yang segar.

Setelah mandi dan sarapan, Zai merasa lebih baik dan siap untuk menghadapi hari. Dia memutuskan untuk pergi ke guild petualang untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Dungeon Menara Erebus.

Saat Zai tiba di guild, dia melihat beberapa petualang yang sedang berbicara tentang Dungeon tersebut. Mereka semua terlihat sangat serius dan khawatir.

"Apakah kalian tahu sesuatu tentang Dungeon Menara Erebus?" tanya Zai kepada mereka.

Salah satu petualang tersebut menatap Zai dengan mata yang serius. "Kami tahu bahwa Dungeon tersebut sangat berbahaya. Banyak petualang yang telah mencoba untuk menaklukkannya, tapi tidak ada yang berhasil."

Petualang lainnya menambahkan, "Kami juga tahu bahwa Erebus adalah seorang penyihir yang sangat kuat. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa dan dapat mengontrol Dungeon tersebut dengan mudah."

Zai merasa terkejut dan khawatir. Dia tidak tahu apakah dia bisa menaklukkan Dungeon tersebut jika banyak petualang yang lebih kuat darinya telah gagal.

Dengan tekad yang kuat, Zai memutuskan untuk menerima tantangan dari Erebus dan mempersiapkan diri untuk menaklukkan Menara Erebus. Dia tahu bahwa ini akan menjadi perjalanan yang sangat berat, tapi dia siap untuk menghadapi tantangan tersebut.

Zai memulai dengan mempersiapkan peralatan yang dia butuhkan, seperti pedang, perisai, dan pakaian pelindung. Dia juga mempersiapkan persediaan makanan dan air yang cukup untuk beberapa hari.

Setelah mempersiapkan peralatan dan persediaan, Zai memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Menara Erebus dan tantangan yang ada di dalamnya. Dia membaca buku-buku dan berbicara dengan petualang lainnya yang telah mencoba menaklukkan Menara tersebut.

Dengan pengetahuan dan persiapan yang cukup, Zai merasa siap untuk memulai perjalanannya. Dia mengambil napas dalam-dalam, memegang pedangnya dengan erat, dan memulai perjalanannya menuju Menara Erebus.