Zai melangkah menaiki lantai 5 dengan hati yang berdebar. Dia telah melewati tantangan-tantangan yang sulit di lantai-lantai sebelumnya, dan dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi di lantai 5.
Saat dia mencapai puncak tangga, Zai melihat sebuah ruangan yang luas dan mewah. Ruangan tersebut dihiasi dengan lampu-lampu yang berkilau dan permadani yang mewah. Di tengah-tengah ruangan tersebut, Zai melihat sebuah pintu yang besar dan berhias.
Sistem "Lantai 5 ini adalah Ruangan Istana, sebuah tempat yang dulunya digunakan oleh Raja Erebus untuk menerima tamu-tamu penting. Ruangan ini dihiasi dengan mewah untuk menunjukkan kekuasaan dan kekayaan Raja Erebus."
Sistem melanjutkan, "Di Lantai 5 ini, kamu akan menemukan monster-monster yang lebih kuat dan cerdas daripada sebelumnya. Monster-monster tersebut termasuk Knight Erebus, sebuah pasukan elit yang dulunya melindungi Raja Erebus, dan juga beberapa jenis monster lainnya yang lebih kuat."
Sistem memberikan peringatan, "Namun, perlu diingat bahwa Lantai 5 ini juga memiliki beberapa jebakan dan tantangan yang tidak terduga. Kamu harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi."
Zai mengangguk, memahami informasi yang diberikan oleh sistem. Dia siap untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di Lantai 5.
Tiba-tiba, sebuah suara yang dalam dan berwibawa terdengar dari dalam ruangan tersebut. "Selamat datang, Zai. Saya telah menunggu kedatanganmu."
Zai merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Sistem menjawab, "Suara yang menyapa kamu adalah suara Raja Erebus sendiri. Namun, perlu diingat bahwa Raja Erebus telah lama meninggal, dan suara yang kamu dengar sekarang adalah suara dari sebuah rekaman atau ilusi yang dibuat oleh sistem Menara Erebus."
Sistem melanjutkan, "Raja Erebus adalah seorang raja yang sangat kuat dan bijaksana, namun juga sangat ambisius dan kejam. Dia memiliki kekuatan sihir yang sangat besar dan dapat mengendalikan banyak monster dan pasukan."
"Ahh.. Kita bertemu lagi, terakhir kali kita bertemu, kamu menawarkan ku Menjelajahi menara Erebus dan Memberikan ku kunci untuk memasukinya" Kata Zai kepada Raja Erebus.
Raja Erebus tertawa, suaranya yang dalam dan berwibawa terdengar seperti guntur. "Ah, Zai, kamu masih ingat pertemuan kita yang terakhir. Ya, saya menawarkan kamu kesempatan untuk menjelajahi Menara Erebus, dan kamu menerima tantangan itu."
Raja Erebus melanjutkan, "Sekarang, kamu telah mencapai Lantai 5, dan kamu telah menunjukkan kekuatan dan ketangguhanmu. Tapi, apakah kamu siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya dan mencapai puncak Menara Erebus?"
Zai merasa bahwa Raja Erebus sedang menguji kesiapannya. Dia harus memutuskan apakah dia siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya dan mencapai puncak Menara Erebus.
Raja Erebus melanjutkan, "Jika kamu siap, maka saya akan memberikanmu kesempatan untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Tapi, jika kamu gagal, maka kamu akan terjebak di sini selamanya."
Zai mengambil napas dalam-dalam dan memutuskan untuk melanjutkan. "Saya siap, saya akan menghadapi tantangan selanjutnya."
Raja Erebus tertawa lagi, suaranya yang dalam dan berwibawa terdengar seperti guntur. "Baiklah, maka saya akan membiarkanmu melanjutkan. Tapi, ingatlah, tantangan kali ini tidak akan mudah."
Raja Erebus menghilang, dan sebuah pintu besar terbuka di depan Zai. Zai melihat sebuah ruangan yang gelap dan misterius di balik pintu tersebut. Dia merasa bahwa tantangan selanjutnya telah dimulai.
Zai berjalan masuk ke dalam ruangan itu dengan hati yang berdebar. Ruangan itu sangat gelap dan misterius, sehingga Zai harus berhati-hati agar tidak terjatuh atau tersesat.
Saat dia berjalan lebih dalam, Zai mulai melihat beberapa lampu yang tergantung di langit-langit ruangan. Lampu-lampu itu memancarkan cahaya yang lembut dan misterius.
Tiba-tiba, Zai melihat sebuah figura yang berdiri di tengah-tengah ruangan. Figura itu sangat tinggi dan besar, sehingga Zai harus menengadah untuk melihatnya dengan jelas.
Figura itu adalah sebuah patung raksasa yang terbuat dari batu hitam. Patung itu memiliki mata yang merah dan menakutkan, sehingga Zai merasa seperti sedang diawasi oleh sesuatu yang jahat.
Zai merasa bahwa patung itu bukanlah patung biasa. Ada sesuatu yang aneh dan misterius tentang patung itu.
"Monster didepan mu adalah Boss Lantai 5. Kalahkan lah Boss Lantai 5, setelah mengalahkannya maka Lantai 5 akan menjadi Save zone" kata Sistem.
Zai memandang patung raksasa di depannya dengan serius. Dia baru tahu bahwa ini adalah boss Lantai 5, dan dia harus mengalahkannya untuk membuat Lantai 5 menjadi save zone.
Zai mengambil napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk pertarungan yang akan datang. Dia memandang layar di depannya dan melihat tombol "Siap" yang berkedip-kedip.
Dengan tekad yang kuat, Zai memencet tombol "Siap". Sistem segera merespons dengan mengaktifkan mode pertarungan.
"pertarungan melawan Boss Lantai 5, 'Patung Raksasa Erebus' dimulai!" suara sistem berteriak.
Pertarungan antara Zai dan Patung Raksasa Erebus dimulai!