Pertarungan antara Zai dan Patung Raksasa Erebus dimulai!
Patung Raksasa Erebus langsung menyerang Zai dengan tinjunya yang besar dan berat. Zai dengan cepat menghindar ke samping dan membalas dengan serangan belatinya.
Namun, Patung Raksasa Erebus terlalu kuat dan dapat menahan serangan Zai dengan mudah. Patung itu kemudian membalas dengan serangan lainnya, kali ini dengan menggunakan kakinya yang besar untuk menendang Zai.
Zai harus berlari dengan cepat untuk menghindari tendangan tersebut. Dia kemudian membalas dengan serangan belatinya, namun Patung Raksasa Erebus dapat menghindarinya dengan mudah.
Pertarungan antara Zai dan Patung Raksasa Erebus terus berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat!
Zai menggunakan semua kemampuan dan strateginya untuk mengalahkan Patung Raksasa Erebus. Dia menggunakan serangan belatinya untuk menyerang patung itu, namun tidak berdampak sedikitpun pada Patung Raksasa Erebus.
Patung Raksasa Erebus kemudian membalas dengan serangan lainnya, kali ini dengan menggunakan kekuatan sihirnya. Patung itu melepaskan sebuah ledakan energi yang kuat, namun Zai dapat menghindarinya dengan cepat.
Zai kemudian membalas dengan serangan belatinya. Patung itu kemudian membalas dengan serangan lainnya, kali ini dengan menggunakan tinjunya yang besar dan berat.
Zai harus berlari dengan cepat untuk menghindari tinjuan tersebut. Dia kemudian membalas dengan serangan belatinya, namun Patung Raksasa Erebus tidak terluka.
Pertarungan terus berlanjut. Tiba-tiba, Zai melihat kesempatan untuk mengalahkan Patung Raksasa Erebus. Dia melihat bahwa patung itu memiliki sebuah titik lemah di bagian jantungnya.
Zai menunggu kesempatan untuk menyerang titik lemah patung tersebut, Hingga dia melihat kesempatan dan menyerang.
Zai melesat dengan cepat menggunakan skill Accelerationnya, dan serangannya tepat mengenai dada patung tersebut.
CRACKK!!
Belati Zai hancur karena kerasnya tubuh Patung Raksasa Erebus. Zai terkejut dan merasa kehilangan senjatanya. Dia tidak menyangka bahwa belatinya akan hancur karena kerasnya tubuh patung itu.
Tapi, Zai tidak menyerah. Dia masih memiliki kemampuan dan strategi lainnya untuk mengalahkan Patung Raksasa Erebus. Zai memutuskan untuk menggunakan tangan kosongnya untuk melawan patung itu.
Zai mulai menggunakan teknik tinju dan tendangan untuk menyerang Patung Raksasa Erebus. Patung itu terkejut dengan kecepatan dan kekuatan Zai, tapi Patung itu hanya tersenyum akan dampak serangan Zai yang tidak berefek padanya.
Pertarungan antara Zai dan Patung Raksasa Erebus terus berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Zai harus menggunakan semua kemampuan dan strateginya untuk mengalahkan patung itu.
Zai teringat bahwa dia masih memiliki Pedang Moonlight Slayer di dalam inventorynya. Dia dengan cepat membuka inventorynya dan menggenggam pedang itu dengan erat.
Pedang Moonlight Slayer adalah pedang yang sangat kuat dan tajam, dengan kemampuan untuk menyerang musuh dengan kecepatan dan kekuatan yang tinggi. Zai yakin bahwa pedang ini dapat membantunya mengalahkan Patung Raksasa Erebus.
Dengan pedang Moonlight Slayer di tangan, dia memandang patung itu dengan mata yang tajam dan siap untuk menyerang.
"Kali ini, aku tidak akan kalah!" Zai berteriak, dan dengan cepat menyerang Patung Raksasa Erebus dengan pedang Moonlight Slayer.
Zai menyerang Patung Raksasa Erebus dengan pedang Moonlight Slayer, dan patung itu terkejut akan kekuatan dan ketajaman pedang tersebut. Patung itu tidak menyangka bahwa pedang itu dapat melukainya, dan kini pertarungan mulai sedikit seimbang.
Patung Raksasa Erebus mulai mengubah strateginya, menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan Zai. Patung itu menyerang Zai dengan tinjunya yang besar dan berat, namun Zai dapat menghindarinya dengan cepat.
Zai kemudian membalas dengan serangan pedangnya, menggunakan pedang Moonlight Slayer untuk menyerang patung itu dengan kecepatan dan kekuatan yang tinggi. Patung Raksasa Erebus terpaksa menghindari serangan tersebut, dan kini pertarungan menjadi semakin sengit.
Keduanya terus saling menyerang dan menghindari serangan lawan, Pertarungan ini menjadi semakin seru.
Zai terus menghindar dari serangan Patung Raksasa Erebus, sambil menunggu momen yang tepat untuk menyerang titik lemah patung itu. Dia tahu bahwa bagian dada patung itu adalah jantung dan titik lemahnya, dan dia ingin menyerangnya dengan tepat.
Zai terus mengamati gerakan patung itu, menunggu momen ketika patung itu akan terbuka dan membiarkan Zai menyerang titik lemahnya. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang sangat penting, dan dia tidak ingin melewatinya.
Tiba-tiba, Patung Raksasa Erebus melakukan serangan yang sangat besar, membuat Zai harus menghindar ke samping. Namun, ketika patung itu melakukan serangan tersebut, dia secara tidak sengaja membuka bagian dadanya, membiarkan Zai melihat titik lemahnya dengan jelas.
Zai tidak melewatkan kesempatan ini. Dengan cepat, dia menyerang bagian dada patung itu dengan pedang Moonlight Slayer, menusuk jantung patung itu dengan tepat.
JLEB!!!
Tusukan Zai tepat mengenai jantung Patung Raksasa Erebus, namun patung itu malah tersenyum dan tertawa sembari berkata, "Jantung bukanlah titik lemahku, hahaha!"
Zai terkejut dan merasa kehilangan arah. Dia tidak menyangka bahwa jantung patung itu bukanlah titik lemahnya. Dia merasa seperti telah ditipu oleh patung itu.
Patung Raksasa Erebus terus tertawa dan berkata, "Kamu pikir kamu bisa mengalahkanku dengan menyerang jantungku? Ha! Kamu masih belum tahu rahasia kekuatanku!"
Zai merasa marah dan frustrasi. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dia hanya bisa berdiri di sana, melihat patung itu tertawa dan merasa percaya diri.
Zai putus asa, namun tiba-tiba sistem muncul dan berkata, "Cobalah untuk memenggal lehernya dengan pedangmu, Zai." Zai langsung menggunakan skill Accelerationnya dan melesat menuju leher Patung Raksasa Erebus.
Patung Raksasa Erebus yang melihat Zai melesat menuju lehernya seketika reflek langsung menghindar. Namun, dalam proses menghindar, patung itu tanpa sengaja mundur beberapa langkah.
Zai melihat gerakan patung itu dan langsung menyadari bahwa leher adalah titik lemah patung tersebut. Dia yakin bahwa jika dia dapat memenggal leher patung itu, maka dia dapat mengalahkannya.
Dengan keyakinan yang baru, Zai mempersiapkan diri untuk menyerang leher Patung Raksasa Erebus sekali lagi. Dia siap untuk mengakhiri pertarungan ini dan mengalahkan patung itu.
Melihat Zai yang merasa yakin bisa mengalahkannya, Patung Raksasa Erebus marah dan mulai serius dalam pertarungan. Dia menyerang Zai dengan semua skill dan kekuatan terkuatnya.
Patung Raksasa Erebus melepaskan serangan yang sangat kuat, menggunakan semua kekuatan fisik dan sihirnya untuk menghancurkan Zai. Zai harus berlari dengan cepat dan menghindar dengan tepat untuk menghindari serangan patung itu.
Namun, Patung Raksasa Erebus tidak akan membiarkan Zai menghindar dengan mudah. Dia terus menyerang Zai dengan serangan yang semakin kuat dan cepat, membuat Zai harus berpikir cepat dan bergerak dengan cepat untuk menghindari serangan tersebut.
Pertarungan antara Zai dan Patung Raksasa Erebus menjadi semakin sengit dan intens. Keduanya terus berkelahi dengan kekuatan penuh, tidak ada yang mau kalah.
Patung Raksasa Erebus mengeluarkan energi yang sangat kuat, membuat Zai terhempas ke tembok dengan keras. Zai merasa sakit dan kesulitan bernapas karena dampak dari serangan itu.
Tembok yang terkena dampak serangan itu mulai retak dan hancur, membuat Zai terjatuh ke tanah. Patung Raksasa Erebus melihat kesempatan ini dan mulai mendekati Zai dengan langkah yang kuat dan perkasa.
"Kamu tidak dapat mengalahkanku!" Patung Raksasa Erebus berteriak dengan suara yang keras dan menakutkan. "Aku akan menghancurkanmu!"
Patung Raksasa Erebus mengangkat kakinya dan akan menginjak Zai, tapi tiba-tiba sistem muncul dan waktu terhenti. Sistem tersebut kemudian berbicara kepada Zai, "Karena keadaan yang berbahaya untuk petualang, memicu Limited Shop muncul."