Chapter 2 - Bab 2

Arga mengamati Sari dengan tatapan penuh perhitungan. Wanita itu masih muda, mungkin baru berusia awal dua puluhan. Wajahnya lembut dengan mata yang mencerminkan kehangatan, tetapi di balik itu ada sesuatu kesepian yang samar terlihat.

"Terima kasih, Kak Sari," ucap Arga pelan, menundukkan kepala sedikit untuk menunjukkan rasa hormat.

Sari tersenyum. "Tak perlu sungkan, Arga. Kau harus makan agar cepat pulih."

Arga mengangguk, mengambil mangkuk bubur dan mulai menyuapnya perlahan. Saat itu, sistem kembali menampilkan notifikasi:

[Interaksi kedua dengan target berhasil. Poin Kemajuan: 10%]

Sekarang ia tahu bahwa pendekatan emosional memberikan kontribusi besar dalam quest ini. Namun, ia tak boleh terburu-buru. Permainan ini membutuhkan kesabaran.

"Kak Sari, suamimu sedang ke luar kota lagi?" tanyanya dengan suara seolah tak sengaja.

Sari tampak terkejut sesaat, lalu tersenyum tipis. "Iya, seperti biasa. Dia sering bepergian untuk berdagang."

Arga menangkap nada getir dalam suaranya. Itu adalah celah yang bisa ia manfaatkan. Namun, sebelum ia sempat melanjutkan percakapan, suara langkah kaki terdengar dari luar gubuk.

Sari menoleh dengan cepat, ekspresinya sedikit tegang. "Aku harus pergi, Arga. Istirahatlah baik-baik."

Arga hanya mengangguk, memperhatikan bagaimana Sari keluar dengan gerakan yang agak terburu-buru. Ada sesuatu yang aneh di sini. Mungkin ia harus menyelidikinya lebih jauh.

Ketika Sari menghilang dari pandangan, sistem kembali berkedip.

[Quest Tambahan Tersedia]

Selidiki hubungan Sari dengan suaminya. Hadiah: +50 Poin Kekuasaan.

Arga menyeringai tipis. Ini semakin menarik.

Keesokan harinya, Arga memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang Sari dan suaminya. Dari percakapan dengan beberapa penduduk desa, ia mendapatkan informasi menarik suami Sari, seorang pedagang bernama Wirya, sering bepergian dalam waktu yang lama, tetapi ada rumor bahwa ia juga memiliki wanita simpanan di kota lain.

Jika rumor itu benar, maka hubungan Sari dan Wirya tidak seharmonis yang terlihat di luar. Ini memberinya kesempatan emas.

Malam itu, Arga duduk di depan gubuknya, berpura-pura menikmati udara malam. Tak lama, Sari datang membawakan makanan lagi.

"Kau sudah lebih baik?" tanyanya.

Arga tersenyum tipis. "Ya, terima kasih, Kak Sari. Kau sangat baik padaku."

Sari tersenyum, tetapi ada kesedihan di matanya. "Aku hanya ingin membantu."

[Interaksi ketiga dengan target berhasil. Poin Kemajuan: 20%]

Arga tahu ia semakin dekat dengan tujuannya. Sekarang, ia hanya perlu menarik Sari lebih dalam ke dalam permainannya.