Setelah ujian dari Elder Black Flame Sect, Jiang Chen kembali ke Baiyun Sect dengan langkah berat. Ia masih merasa letih setelah pertempuran yang baru saja terjadi. Meskipun ia berhasil bertahan, rasanya seperti kekuatan yang baru saja ia pelajari belum cukup untuk menghadapi kekuatan yang lebih besar lagi.
Namun, ada semacam dorongan dalam dirinya yang tidak bisa ia abaikan. Sesuatu yang lebih besar dari sekadar bertahan hidup. Jiang Chen tahu, jika ia ingin maju di dunia ini, ia harus menemukan jalan sendiri. Dunia ini bukan dunia yang bisa dikuasai dengan mudah. Dibutuhkan usaha, tekad, dan pengetahuan yang mendalam untuk bisa bertahan.
Saat ia melangkah melewati koridor Baiyun Sect, seorang pria muda mendekatinya dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Zhao Lin, salah satu murid senior, memperhatikan Jiang Chen dengan pandangan penasaran.
"Jiang Chen," katanya dengan senyuman tipis, "kamu terlihat lelah setelah ujian tadi. Tapi, meskipun kamu baru saja mulai menguasai Qi, aku merasa ada sesuatu yang berbeda tentang dirimu."
Jiang Chen menatapnya sejenak, mencoba membaca ekspresi wajah Zhao Lin. "Aku baru saja memulai perjalanan ini," jawabnya dengan tenang. "Masih banyak yang harus ku pelajari."
Zhao Lin mengangguk, seolah mengerti. "Jika kamu ingin belajar lebih cepat, ada satu tempat yang bisa membantumu. Itu adalah Paviliun Pengetahuan, di sana ada banyak buku dan teknik kuno yang bisa membantu mengasah kekuatanmu."
Jiang Chen menyimak dengan seksama. Paviliun Pengetahuan? Itu tempat yang hanya dikunjungi oleh murid-murid terpilih di sekte ini. Tempat di mana segala pengetahuan tentang dunia Cultivation disimpan dalam bentuk buku-buku kuno dan catatan yang berharga.
"Tapi..." Zhao Lin melanjutkan, "Bukan mudah untuk bisa masuk ke dalamnya. Hanya murid yang benar-benar dipercaya oleh ketua yang bisa mengaksesnya. Tapi, jika kamu ingin berlatih dan meningkatkan kekuatanmu, itu adalah satu-satunya cara."
Jiang Chen berpikir sejenak. Meskipun ia baru saja bergabung dengan Baiyun Sect, dorongan untuk belajar lebih dalam dan berkembang lebih cepat membuatnya tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut.
"Terima kasih, Zhao Lin," kata Jiang Chen, sambil mengangguk. "Aku akan mencoba untuk mendapatkannya."
-----
Beberapa hari kemudian, Jiang Chen memutuskan untuk mengunjungi Paviliun Pengetahuan. Meskipun ia belum tahu apakah akan diterima atau tidak, ia yakin tempat itu menyimpan banyak pengetahuan yang bisa membantunya menguasai Qi dan meningkatkan kekuatan.
Ketika ia tiba di pintu masuk Paviliun Pengetahuan, ia melihat seorang pria tua berjubah abu-abu yang menjaga pintu dengan tatapan yang tajam.
"Apakah kamu datang untuk mencari pengetahuan?" tanya pria tua itu dengan suara berat. "Tapi tidak semua orang bisa masuk ke dalam ini. Hanya mereka yang benar-benar menunjukkan tekad yang kuat dan layak yang akan diizinkan."
Jiang Chen menarik napas dalam-dalam. Ia tahu ini adalah ujian pertamanya untuk bisa melangkah lebih jauh. "Aku ingin belajar. Aku ingin menguasai kekuatan yang ada di dalam diriku dan memahaminya dengan lebih baik."
Pria tua itu mengamati Jiang Chen dengan tatapan yang tajam. Beberapa saat hening, sebelum akhirnya ia mengangguk pelan.
"Baiklah," kata pria tua itu. "Masuklah. Tapi ingat, pengetahuan itu berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak. Jangan pernah meremehkan apa yang kamu pelajari di sini."
Jiang Chen melangkah masuk dengan penuh keyakinan. Di dalam Paviliun Pengetahuan, ruangan itu dipenuhi dengan rak buku kuno yang menjulang tinggi. Setiap buku tampaknya memancarkan aura misterius, seolah mereka menyimpan rahasia-rahasia dunia Cultivation yang belum terungkap.
Ia mulai memilih buku-buku yang tampaknya sesuai dengan pencariannya: teknik dasar untuk mengendalikan Qi, teknik bertarung, dan banyak lagi. Namun, saat ia mulai membaca, ia merasakan sesuatu yang aneh. Buku-buku ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi ada semacam kekuatan yang terhubung dengan mereka, seolah Qi yang ada dalam buku-buku itu menyatu dengan tubuhnya.
Jiang Chen menyadari, bahwa dunia Cultivation ini bukan hanya tentang menguasai teknik. Ada banyak lapisan yang lebih dalam, dan ia baru saja menggores permukaannya.