Chereads / Murim to Cultivation: The Ascension / Chapter 8 - Bab 8: Ujian Berat di Sekte

Chapter 8 - Bab 8: Ujian Berat di Sekte

Beberapa minggu setelah kejadian di Paviliun Pengetahuan, Jiang Chen semakin merasa terhubung dengan dunia Cultivation. Ia menghabiskan hari-harinya dengan berlatih teknik dasar, memperkuat tubuhnya, dan mengasah kemampuan Qi yang mulai mengalir lebih lancar. Namun, meskipun kemajuannya pesat, ia tahu bahwa di dunia ini, kekuatan adalah segalanya. Jika ia ingin bertahan hidup dan berkembang, ia harus menghadapi tantangan yang jauh lebih besar.

Suatu hari, saat tengah berlatih di halaman terbuka Baiyun Sect, seorang murid senior mendekatinya. Itu adalah Wu Yang, seorang praktisi Qi yang sudah mencapai tingkat Foundation Establishment, dan dikenal sangat berbakat di sekte ini.

"Jiang Chen," panggil Wu Yang dengan nada serius. "Ada ujian besar yang akan diadakan oleh Baiyun Sect dalam beberapa hari ke depan. Itu adalah ujian bagi murid-murid muda yang ingin menunjukkan kemampuan mereka. Jika kamu ingin membuktikan dirimu dan mendapatkan perhatian lebih, kamu harus ikut."

Jiang Chen mengangkat alisnya. Ujian besar? Ini adalah kesempatan besar untuk membuktikan dirinya, dan mungkin untuk mendapatkan lebih banyak pelajaran yang lebih mendalam mengenai dunia Cultivation.

"Apa saja ujian yang akan dihadapi?" tanya Jiang Chen dengan penasaran.

Wu Yang tersenyum tipis. "Ujian ini sangat berat. Ada berbagai macam tantangan, mulai dari mengalahkan lawan dengan kekuatan fisik, mengendalikan Qi dalam teknik bertarung, hingga menghadapi beberapa makhluk buas yang akan menguji keberanian dan ketangguhan mental. Tapi yang paling penting adalah kemampuanmu untuk bertahan hidup dalam kondisi yang penuh tekanan."

Jiang Chen merasakan kegelisahan di dalam dirinya. Ujian ini jelas bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh, tapi ia tahu ini adalah kesempatan untuk menguji sejauh mana ia telah berkembang di dunia ini.

"Aku akan ikut," jawab Jiang Chen dengan keyakinan. "Aku tidak akan mundur dari tantangan ini."

---

Beberapa hari kemudian, Baiyun Sect mengadakan ujian besar di lembah yang terletak jauh di luar sekte. Jiang Chen bersama dengan beberapa murid muda lainnya berkumpul di pintu gerbang lembah yang mengarah ke medan ujian.

Di sana, Wu Yang sudah menunggu, memberikan instruksi terakhir. "Ujian ini akan menguji segala kemampuan kalian. Kalian akan diuji dalam tiga tahap utama: pertarungan fisik, pengendalian Qi, dan ketahanan mental. Ingat, hanya yang terkuat yang akan bertahan. Jangan ragu untuk menggunakan segala yang kalian pelajari."

Jiang Chen merasakan ketegangan di sekelilingnya. Beberapa murid lainnya tampak penuh dengan semangat, namun ada juga yang terlihat cemas, mungkin karena mereka tahu ujian ini tidak akan mudah.

"Ujian dimulai sekarang!" teriak seorang Elder dari Baiyun Sect, yang bertindak sebagai pengawas ujian.

---

Tahap 1: Pertarungan Fisik

Jiang Chen berjalan ke arena pertama dengan hati-hati. Di depannya sudah ada seorang lawan, seorang pemuda bernama Li Zhen, yang tampaknya cukup berpengalaman dalam pertempuran fisik. Li Zhen sudah berdiri dengan posisi bertarung, wajahnya penuh dengan tekad.

"Siapakah yang akan menang?" tanyanya dengan senyum sinis. "Aku sudah menunggu ujian ini. Jangan berpikir kamu bisa mengalahkanku dengan mudah."

Jiang Chen tidak menjawab. Ia tahu bahwa ujian pertama ini tidak hanya menguji kekuatan fisiknya, tetapi juga kemampuannya untuk berpikir cepat dalam situasi pertempuran.

Pertarungan dimulai, dan Li Zhen segera melancarkan serangan cepat dengan pukulan yang sangat kuat. Jiang Chen dengan sigap menghindari serangan itu dan membalas dengan gerakan yang lebih lembut namun tepat, memanfaatkan kelincahannya untuk menghindar dan melawan.

Meskipun lawannya lebih kuat dalam hal fisik, Jiang Chen mulai menggunakan pengetahuannya tentang Qi untuk memperkuat setiap gerakan. Pukulan dan tendangannya yang awalnya biasa, kini terasa lebih kuat karena ia menyalurkan sedikit Qi ke dalam serangannya.

-----

Tahap 2: Pengendalian Qi

Setelah berhasil menyelesaikan tahap pertama, Jiang Chen melangkah ke ujian berikutnya—pengendalian Qi. Di sini, ia harus mengendalikan Qi untuk membentuk teknik bertarung yang tepat dalam waktu yang terbatas.

Di hadapannya ada sebuah batu besar yang menantangnya untuk menghancurkannya hanya dengan mengendalikan aliran Qi. Ini adalah ujian yang sangat sulit, karena pengendalian Qi yang kurang tepat bisa menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan.

Dengan tekad, Jiang Chen mulai berkonsentrasi, menarik napas dalam-dalam dan merasakan aliran Qi yang mengalir dalam tubuhnya. Ia mulai memanipulasi aliran itu, membentuknya menjadi bentuk serangan yang tajam. Saat ia melepaskan serangan, sebuah gelombang energi keluar dari tangannya dan menghancurkan batu tersebut dalam satu serangan yang sempurna.

Para pengawas di sekelilingnya terkejut melihat keahlian Jiang Chen dalam mengendalikan Qi, meskipun ia masih pemula di dunia ini.

---

Dengan keberhasilan di dua tahap pertama, Jiang Chen merasa lebih percaya diri untuk melanjutkan ke tahap terakhir—ketahanan mental.