Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

BEYOND HEAVEN

Karna_Kamijou
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
136
Views
Synopsis
Peperangan yang melibatkan kehancuran tertinggi. Menantang takdir demi kekuatan, keadilan yang harusnya di tegakkan sekarang di tinggalkan. Gu Tian seorang remaja berumur 19 tahun bersama 10 orang teman sekelasnya harus di teleportasi ke dunia kuno saat mereka melakukan reuni bersama. Di dunia itu, dimana seni beladiri misterius dan kultivasi menjadi pacuan hidup. Wawasan kuno, teknik yang mampu membelah langit dan bumi ada di dunia yang kejam ini. Dipaksa menjadi kejam demi bertahan hidup, yang kuat memakan yang lemah. Ini adalah perjalanan Gu Tian untuk bertahan hidup.
VIEW MORE

Chapter 1 - Gu Tian

sebuah desa terpencil di dekat sungai indah, serta air terjun besar dan megah di tempat tebing tertinggi.

Disana Gu Tian sedang menangkap ikan.

Gu Tian memiliki wajah yang tampan yang cerah, dengan rambut hitam sedikit panjang tak terurus, bisa di bilang acak acakan. Pakaiannya juga agak lusuh dengan sedikit debu.

Matanya juga tajam penuh dengan keseriusan.

"Sial, ikan ikan disini sangat cerdas. Sejak aku datang ke dunia ini, aku terlalu banyak di timpa kesialan."

"Sigh.."

Dia menghela nafas berat lalu duduk di samping air mengalir dengan indah dengan air terjun yang selalu berisik.

Sore hari itu adalah hari dimana dia benar benar kelaparan karena tak punya lagi pasokan makanan.

"Ini sudah dua bulan ketika aku datang ke dunia ini."

"Dunia ini di penuhi kultivator, seseorang yang mampu berkembang melawan langit dan terbang di udara tanpa menggunakan alat seperti kapal."

"Sepuluh temanku di terima di sekte kultivasi, masing masing mereka di ambil untuk di rekrut. Sedangkan aku?"

"Aku hanya punya tubuh suci kuno tertinggi. Tubuh langka, tapi juga tubuh sampah, karena orang di zaman sekarang belum bisa menemukan metode cara mengkultivasi kannya."

"Dulu hanya kaisar abadi pertama yang mengkultivasikannya hingga mampu memperoleh fisik luar biasa, kekuatan luar biasa. Menjadi abadi tanpa terikat umur, bahkan menjadi kekal tak bisa mati walaupun dia di penggal dan Jiwanya di hancurkan. Kedengarannya memang sangat keren, namun apa gunanya jika aku tak bisa berkultivasi?"

Saat Gu Tian berputus asa, tiba tiba seseorang anak gadis berumur 9 tahun menghampirinya dengan menarik lengan bajunya.

"Kakak?"

Gu Tian terkejut langsung seperti ingin melompat, tetapi dia langsung menenangkan dirinya.

"Kamu?"

"Aku cucu dari kepala desa disini. Aku melihat kakak memancing di sini selama 2 minggu terakhir. Aku ingin menawarkan kakak sebuah makan di rumah ku! Kakek ku bahkan sudah memberikan izin."

Mendengar ini dia tak bisa tidak tersenyum pahit, mengingat kehidupan nya sebelum di pindahkan kesini.

'Gu Tian, lihatlah hidupmu. Kau dulunya yang bisa makan apapun yang kau mau, uang dari sebuah perusahaan yang merupakan peninggalan ayah tirimu mengalir tanpa henti membuatmu kaya raya, tetapi di dunia ini kamu bahkan dikasihani oleh seorang anak kecil.'

Gu Tian menggelengkan kepala untuk menolaknya, dia memang lapar tapi sepertinya harga dirinya yang dulu angkuh masih ada padanya.

"Maafkan aku, tapi aku menolak, kakak ini masih bisa mencari ikan."

Anak gadis itu tak berlama lama langsung menarik lengan Gu Tian. Dia di seret ke desanya.

Sore hari itu akhirnya berganti menjadi malam, Gu Tian akhirnya menumpang di rumah anak gadis itu.

Anak gadis itu bernama Xiao Ling.

Saat makan malam, suasana terasa canggung bagi Gu Tian. Gadis kecil itu hidup bersama kakeknya yang seorang kepala desa, ibu dan ayahnya mati di rampok ketika melakukan perjalanan ke kota.

"Nak, apa kamu mau tinggal di rumah ini?"

Mendengar ini Gu Tian langsung tertegun, nasi yang bahkan hampir ia masukan ke dalam mulut pun tertunda.

"Eh? Serius?"

Gu Tian masih tak percaya, dia bahkan mulai menyerah untuk menjadi kultivator dan ingin hidup damai.

"Ya. Asalkan kamu mau bekerja dan rukun dengan penduduk desa ini, aku akan memperbolehkan mu."

Wajah Gu Tian langsung cerah, dia langsung menerima tawaran kakek itu.

1 Bulan kemudian.

Gu Tian membajak sawah dengan giat di tengah terik matahari. Keindahan dunia masih bisa di lihat dengan nyaman.

"Aku sepertinya tak di takdirkan menjadi kultivator, tapi aku menikmati hidup ini."

Gu Tian beristirahat di pinggir jalan setapak di samping sawah yang baru ia bajak.

"Kira kira gandum hasil kemarin sudah di hitung tidak ya? Oleh kakek?"

Dia mulai memanggilnya kakek, yah ini tak di permasalahkan sebenarnya. Si kakek, sang kepala desa bernama Xiao Gang. Dia tak masalah di panggil begitu, kepercayaannya begitu besar, dan mengandalkannya untuk mengurus sawahnya, ini membuat warga desa menaruh kesan yang baik karena Gu Tian adalah orang yang rajin, baik, dan peduli dengan sesama warga di desa. Para warga bahkan percaya bahwa Gu Tian akan menjadi kepala desa suatu saat.

Xiao Ling tiba tiba datang, wajahnya yang cerah dan imut itu seolah membawa keceriaan untuknya.

Xiao Ling punya rambut hitam yang terurai cantik dan mata hitam yang lembut. Dia datang membawa makanan pada Gu Tian.

"Ini, kakek menyuruhku membawakannya. Kakak beristirahat dan makanlah dulu."

'Oh Xiao Ling, kamu benar benar mutiara desa ini!'

"Yah, terimakasih."

Gu Tian membuka keranjang yang di tutup oleh kain, melihat sebuah makanan lezat di dalamnya. Roti kualitas terbaik, ayam panggang buatan nyonya Hun, bahkan sup ayam lezat ada di dalamnya. Tentu saja itu tak lengkap bila nasi tak ada.

Gu Tian langsung mengambil nasi dan sumpit dan mulai makan bersama Xiao Ling.

Saat datang ke dunia ini dia telah melihat banyak keajaiban dan semengerikan apa dunia ini.

Tapi saat itu juga dia melihat keindahan dunia, kehangatan seseorang.

"Ah, kakak, apa kamu tau? Besok akan ada perayaan festival di desa!"

Tertarik dengan festival yang di sebut Xiao Ling."Memangnya ada apa?" Gu Tian bertanya dengan wajahnya yang benar benar tidak tau.

Xiao Ling tersenyum, senyuman polosnya benar benar menghangatkan hatinya.

"Besok adalah perayaan ulang tahun desa ini. Hari dimana desa ini di dirikan."

Gu Tian tersenyum, dia terlihat tertarik juga dan berniat untuk ikut dalam festival ini.

"Aku akan ikut, aku juga penasaran tradisi desa ini. Haha~"

Xiao Ling tersenyum. Mereka berdua menikmati hidup dengan tenang, sebelum semuanya terjadi.

Saat penatnya hilang, Gu Tian melanjutkan pekerjaannya dalam membajak sawah. Saat itu dia tersenyum seolah menikmati apa yang di berikan dunia ini kepadanya.

'Hm...? Aku juga tak punya tujuan lain di dunia ini, jika aku tak bisa berkultivasi karena tubuh suci kuno tertinggi, maka aku akan menghabiskan hidupku dengan hidup sederhana seperti ini."

Malam harinya, Gu Tian mengangkat kayu kayu segar, itu adalah persiapan untuk musim hujan.

Malam hari itu mereka makan malam bersama lagi.

"Nak... Besok ikutlah dengan nyonya Yun, karena besok dia akan memasak semua kebutuhan untuk festival."

Gu Tian tersenyum mengangguk setuju, Begitu pula Xiao Gang.

"Ngomong ngomong nyonya Yun bukankah seorang janda ya?"Gu Tian bertanya.

"Ya, suaminya mati ketika pergi berburu, sehingga menyisakan dia dan putranya bernama Lin Feng."

Gu Tian menghela nafas berat, dia seakan turut berduka cita. Beberapa saat kemudian saat selesai makan, Gu Tian membantu Xiao Ling mencuci piring.

Xiao Ling tersenyum melihat wajah Gu Tian yang tampan di sampingnya.