Chereads / Melampaui Surga / Chapter 6 - Tatapan Mata Para Dewa dan Mata Yang Mahatau

Chapter 6 - Tatapan Mata Para Dewa dan Mata Yang Mahatau

Tubuhnya sangat bobrok dan mengerikan, darahnya berceceran.

Namun tubuhnya menyala berwarna emas, saat itu juga tubuh ya tiba tiba merekonstruksi dirinya sendiri.

Tangan dan kakinya yang bengkok dan patah kembali normal, ini adalah berkah Tubuh Suci kuno tertinggi. Keabadian!

Berkat hal itu juga, karena berkah tubuh suci kunonya aktif secara menyeluruh semua merdiannya terbuka, tubuhnya terangkat ke udara, pilar emas muncul dari dalam dirinya ketika dia akhirnya membuka jalan kultivasi.

"Ranah Foundation Establishment!"

Beberapa orang di seluruh dunia melihat keanehan yang tak di ketahui.

Orang tua misterius bersama pria paruh baya di depannya melihat ke arah langit. Mereka berada di atas sebuah batu terapung. Dan sedang memainkan catur Go.

Namun harus terhenti karena keanehan yang tak bisa mereka lihat. Orang tua itu mengelus janggutnya.

"Seseorang berhasil?"

"Hm? Apa maksud anda?"

"Maksudnya... Surga telah menentukan pilihannya."

Pria paruh baya itu langsung mengerti dan menghela nafas berat.

"Jadi sekarang masalahnya adalah; Apakah dia akan menjadi ancaman atau berkah?"

...

Di sisi lain juga, seorang wanita cantik tersenyum di sebuah langit, dia duduk di sebuah dahan pohon, dia lalu mencabut salah satu daun di sana yang berukuran kepalan tangan.

"Anak tanpa takdir telah bangkit ~"

Dia menerbangkan daun itu ke udara, membiarkannya terbang tanpa tujuan.

"Daun dari pohon keabadian, setiap helai daun berisikan alam semesta yang tak terbatas dari dimensi tertinggi, kehidupan tanpa akhir, dunia ini sudah menemui kegelapannya."

"Aku akan merayakan kebangkitan mu dengan sehelai daun yang aku terbangkan tadi."

Gong misterius berbunyi.

Di sebuah kerajaan, sosok agung duduk di singgasananya dengan angkuh, dia punya wajah yang tampan.

"Jadi ini pilihan yang kamu buat? Dewi Kehidupan?"

"Anak tanpa takdir, mewarisi tubuh suci kuno tertinggi. Selama ini tak pernah ada yang mampu mengkultivasikannya, bahkan cara mengaktifkan berkahnya."

"Sejak Zaman kuno, ketika kaisar abadi pertama menggunakan tubuh suci kuno tertinggi untuk berperang, jutaan alam semesta menjadi abu dengan hempasan tangannya. Satu langkah membuat dunia bergetar, tindakannya bahkan tak terikat dengan takdir."

"Berkah atau ancamankah dirimu?"

"Anak tanpa takdir..."

...

Gu Tian yang sudah kembali menjadi normal memeriksa tubuhnya dengan teliti, dia di sembuhkan.

"Inikah berkah tubuh suci?!"

Saat itu juga di depannya muncul sebuah buku misterius. Gu Tian meraih buku misterius yang entah muncul dari mana, tapi tampilan sampul buku itu sangat megah.

Gu Tian melihat judul dari buku itu, yang bertuliskan.

"Catatan Kekuatan Tubuh suci kuno tertinggi."

Buku itu tiba tiba masuk ke dalam tubuhnya, dia cukup terkejut, seluruh isi buku itu tiba tiba dengan paksa memaksa otak Gu Tian untuk mengetahui seluruh isinya.

"Jika kamu berhasil mengaktifkan berkah tubuh suci kuno tertinggi, maka secara resmi juga kamu akan mewarisi seluruh kekuatan yang telah di perolehnya dari zaman ke zaman."

"Berkah pertama adalah berkah keabadian."

Itu adalah kekuatan dasar dari tubuh suci kuno tertinggi. Akan tetapi keabadiannya tak bersifat mutlak. Untuk membuatnya menjadi benar benar abadi adalah untuk berkultivasi, maka akan secara otomatis keabadian itu sendiri akan mengikuti perkembangan pemilik tubuh suci.

Dia bisa mengakses seluruh kekuatan tubuh suci kuno tertinggi, hanya saja walaupun dia mengaksesnya, itu akan sangat lemah karena kultivasi dan kekuatannya yang masih rendah dan lemah. Kasus ini hampir sama dengan penjelasan keabadian yang tadi di jelaskan.

"Akan ku coba..."

Gu Tian melirik ke sebuah batu besar di sampingnya, dia mencoba meninjunya dengan kultivasi Foundation Establishment lapisan pertama, saat dia meninjunya, retakan muncul di batu itu, tapi tak sampai hancur.

"Mari gunakan kekuatan tubuh suci."

"Blessing of Power."

Gu Tian kembali meninjunya sekali lagi, alangkah terkejutnya dia, bahkan tinjunya belum sampai mengenai batu besar itu hempasan dari angin tinjunya sudah membuat hancur batu itu, bahkan beberapa pohon di belakang batu itu langsung terhempas, bahkan hancur.

"Ini tak masuk akal."

Dia memandangi tangannya sendiri.

"Inikah tubuh suci kuno tertinggi?"

Tiba tiba sebuah retakan muncul di depannya. Retakan itu membentuk sebuah portal dan menarik tubuhnya dengan paksa.

"T-tunggu!"

Dia berusaha untuk berlari, akan tetapi dia terhisap dengan sangat kuat. Dia terhisap dan memasuki sebuah lorong yang hampa tak memiliki zat zat lain, selain sebuah warna ungu yang pekat bercampur dengan warna lain.

Saat beberapa menit dia dikeluarkan dari retakan itu dia menyadari dia sudah berada di tempat lain.

"Ini..."

Saat ini dia melihat dengan mata yang sedikit kagum. Dia di lempar ke sebuah reruntuhan, reruntuhan kuno yang misterius.

"Sebuah istana? Hancur?"

'Apa jangan jangan ini adalah reruntuhan zaman kuno?'

Gu Tian yang berada pada sebuah altar mencoba menelusuri seluruh reruntuhan.

Setelah beberapa lama dia hanya menemukan harta karun biasa, emas melimpah, dan satu hal yang dia ambil, itu sebuah Palu.

Palu itu memiliki pegangan yang terbuat dari bahan misterius, dan kepalanya terbuat dari kristal aneh berwarna putih, dengan ujungnya bergambarkan sebuah lambang ular.

"Palu?"

Dia secara tidak sadar menjatuhkan palu tersebut, sehingga membuat palu itu malah memalu kakinya, kaki adalah bagian tubuh jelas terasa sakit, dia merintih kesakitan.

"Ah! Sakit!"

"Mengapa aku bisa ceroboh... Eh? Tubuhku..."

Tiba tiba Tubuh suci kuno bereaksi!

"Ini?"

'Sebenarnya menempa tubuhku?'

Dia melihat bahwa perlahan penghalang kekuatan untuk maju ke tahap selanjutnya dalam menguasai seluruh kekuatan tubuh suci kuno semakin terbuka.

'Mari pastikan sekali lagi.'

Dia memalu dadanya dengan keras, seketika itu juga sebuah cahaya aneh menjulang ke atas layaknya pilar.

'Aku membuka sebuah kemampuan lagi!"

'Kemampuan ini... Omniscient Eye.'

'Kemampuan mata ini akhirnya terbuka? Dalam deskripsi buku itu, mata ini mampu melihat seluruh kebenaran, masa lalu dan masa depan.'

"Siapa sangka dalam satu hari ini aku mendapatkan hal yang tak terduga."

Gu Tian memandangi palu di tangannya tersebut, lalu menghela nafas.

"Dengan Omniscient Eye, aku bisa tau bahwa jika aku menggunakan palu ini sekali lagi pada tubuhku, tubuhku akan hancur. Palu ini memang misterius, hanya saja terbuat dari apa? Hingga mampu membantu menempa tubuh suci?"

Dia menoleh ke arah kiri dan ke kanan, dia ingin segera keluar dari tempat itu. Akan tetapi dia tak tau akan kemana.

"Apa aku akan terjebak disini selamanya?"

Ia hanya bisa menghela nafas. Dia kembali menelusuri seluruh reruntuhan itu. Hingga beberapa saat kemudian dia tiba di sebuah singgasana.

Omniscient Eye bereaksi pada sebuah singgasana megah yang tampak hancur dan usang.

Sebuah panel emas muncul di depannya, panel itu hanya bisa di lihat oleh dirinya sendiri.

[Singgasana Misterius dari peradaban asing.

Sebuah singgasana yang dulu di tempati oleh manusia dari zaman yang berbeda, dan waktu yang berbeda. Kaisar yang menempati singgasana ini dulu di tugaskan untuk kaisar abadi pertama untuk menjaga sebuah peninggalan kaisar abadi pertama yang berupa sebuah palu yang di sebut; Ophiuchus Hammer Of Creaction. Palu yang terbuat dari seluruh kekuatan konstelasi bintang atas perintah kaisar abadi pertama.]

"Woah! Jadi palu ini adalah milik kaisar abadi pertama?"

"Tapi, jika sudah berhubungan dengan luar angkasa, apakah ada sebuah peradaban lain di luar dunia ini?"

Tiba tiba tekanan aneh muncul, Gu Tian di tekan dengan sangat mengerikan sampai tubuhnya menghantam lantai, sebuah tatapan misterius di langit berbintang di luar reruntuhan muncul, menghancurkan bagian atap reruntuhan kuno ini. Gu Tian seolah melihat banyak mata aneh di langit menatap dirinya.

Omniscient Eye bereaksi kembali.

[Para Dewa Dewi menatap anda dengan tatapan tidak senang.]