Chereads / BEYOND HEAVEN / Chapter 3 - Festival dimulai! Tarian Pedang Bulan Sabit

Chapter 3 - Festival dimulai! Tarian Pedang Bulan Sabit

Wajah Yun Xi terlihat memerah dia langsung memalingkan wajahnya. Dia beralasan dengan akan kembali menyiapkan pakaian karena hari sudah mulai gelap, walaupun sinar orange yang indah masih ada menyinari mereka.

"Ada apa dengan nyonya?"

Dia kembali kepada dirinya sendiri. Gu Tian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu kembali ke desa, di dalam rumah, terlihat Xiao Ling menyambut dengan hangat.

"Xiao Ling?"

Gu Tian terheran. Xiao Ling tersenyum, bahwa dia senang jika Gu Tian menjadi pasangan nyonya Yun untuk menari Tarian pedang bulan sabit.

"Aku mendengarnya lho! Para warga membicarakan ini, dan nanti malam, tolong bersiap!"

Dia sangat bersemangat, semangat Xiao Ling sangat murni dan polos, inu membuat Gu Tian tersenyum hangat.

'Apa dulu, aku pernah merasakan kehangatan dari seorang keluarga?'

Di masa lalu, dia hanyalah alat untuk perusahaan ayahnya, dia adakah kunci dari kesuksesan perusahaan ayahnya. Karena kecerdasan luar biasa yang di miliki Gu Tian.

Semua nilai mata pelajaran kecuali olahraga, dia sempurna. Sejak mengetahui kekurangannya dalam fisik, ayahnya menuntut untuk menutupi segala kekurangannya dan untuk tetap berolahraga. Dia tuntut untuk menjadi sempurna, bahkan adik tirinya yang berusaha melindunginya tak bisa menyelamatkan Gu Tian dari tuntutan ayahnya.

'Aku bersyukur bisa merasakan kehangatan ini...'

Sudah mulai malam, jam 9 perayaan dimulai, di mulai dari makan malam bersama satu desa, permainan tradisional desa dan lain lain.

Hingga sampai pada acara penutup, Tarian Pedang Bulan Sabit.

Saat Gu Tian muncul di sebuah panggung bersama Yun Xi, kecantikan dan ketampanan mereka seolah membuat aura yang ilahi.

Semua orang tersenyum hangat. Senyuman kebahagiaan, senyuman dari orang tua yang bernostalgia, senyuman anak anak yang lugu dan tampak terpesona.

Gu Tian melihat ini. Semua orang diam, saat musik di mulai, entah mengapa alunan musiknya nampak familiar, gamelan, suara seruling, dan lainnnya, itu semua dari alat tradisional yang ia kenal.

'Aku akan mengikuti iramanya..'

Seolah sinkron dengan gerakan Gu Tian, Yun Xi mulai menari, saat dia mengarahkan ujung pedangnya yang tajam ke langit, tepat ke bulan sabit.

Bilahnya menyala indah, cahaya terang sangat indah. Gu Tian mulai bergerak, dia menari seperti yang dia pelajari, bahkan detail kecil tak ia lewatkan.

Tarian Gu Tian sangat bagus, dia seakan seperti seorang kultivator ketika menghunuskan pedangnya dan menebas udara dengan tariannya.

Yun Xi perlahan mendekati Gu Tian, menyentuh pipi Gu Tian. Ini adalah bagian dari tariannya. Yun Xi seolah menyentuh kulit permukaan pipi Gu Tian dengan halus lalu tersenyum. Dia langsung berputar, gaunnya yang berwarna putih indah seolah di sinari oleh bulan itu sendiri.

Gu Tian memutar tubuhnya, lalu memasangkan lengan kirinya yang tak memegang pedang bersama Yun Xi, mereka saling memutari dengan posisi tetap. Ada moment sesaat mereka mengganti posisi lengannya menjadi lengan Kenan, lalu terkadang lengan kiri. Setelah lima kali berputar, gerakan lainnya di mainkan.

Yun Xi duduk dengan kedua kakinya yang ditekuk sampai ke lantai. Alunan musik menjadi begitu indah dan sangat bersemangat.

Setelah melakukan itu mereka mengenakan sebuah tongkat kayu sepanjang tongkat drum, di belakang Gu Tian dan Yun Xi saling menabrakkan tongkat mereka, dengan gerakan Gu Tian yang ke kiri dan ke kanan lalu pindah ke depan Yun Xi.

Saat selesai begitu, mereka berdua saling berpegangan tangan dengan renggang yang cukup lebar.

Ini adalah tarian penutup.

Mereka berdua berputar, gaun Yun Xi berputar dengan indah, gerakan tambahan mereka lakukan.

Gu Tian mengayunkan pedangnya secara horizontal. Begitupun Yun Xi yang mengakhiri gerakannya dengan kedua lengannya yang seolah menutupi wajahnya dengan lengannya, menyisakan beberapa celah untuk matanya melihat wajah Gu Tian.

"..."

Tarian pedang bulan sabit selesai. Tiba tiba kepala desa mengeluarkan air matanya, dia menangis.

'Ah... Begitu indah...'

'Tarian yang paling indah...'

Semua orang langsung bersorak gembira, lalu bertepuk tangan. Gu Tian tak menyangka bahwa moment ini membuatnya seakan tersentuh.

Akan tetapi, jauh di dalam dirinya merasakan sesuatu yang sangat membuatnya begitu berpikir keras dan tenggelam kedalam pikirannya

'Aku tak memikirkan apapun sebelumnya, tapi aku jadi memikirkan bakatku akan di pakai dimana?'

Sorakan warga bahkan tepuk tangan para warga seolah seperti angin lalu di telinganya, dia tenggelam dalam sebuah situasi tentang hal terpenting.

Beberapa saat setelah tarian pedang bulan sabit selesai. Semua orang berpesta, kebahagiaan sda dimana mana, anak anak bermain sampai puas, senyuman dimana mana.

Gu Tian melamun, masih mengenakan pakaiannya yang berwarna hijau.

"Bagaimana..."

"Walaupun aku sudah mengatakan bahwa aku akan menghabiskan hidupku dengan hidup sederhana seperti ini, namun setelah melihat bakatku sendiri kembali, aku jadi ragu dengan pilihanku."

Dunia kultivasi menjadi sangat menggoda untuk Gu Tian, melihat bakatnya sendiri, itu membuatnya ragu.

'Aku merasa menyia-nyiakan bakatku.'

Yun Xi yang melihat Gu Tian melamun. Dia menghampirinya, dan mencoba mengagetkan Gu Tian.

"Nyonya Yun, jangan mengagetkan ku."

Sadar akan keberadaan Yun Xi, Gu Tian tersenyum, lalu berbalik menatap wajah Yun Xi. Yun Xi sedikit terkejut, dia menatap wajah Gu Tian sejenak dan merasakan di mata Gu Tian Yang cerah perlahan agak redup.

'Dia tak seperti biasanya, matanya terlihat sedih, wajahnya begitu muram.'

Yun Xi tersenyum hangat, dan mendekat ke samping Gu Tian. Gu Tian ikut berbalik ke arah Yun Xi.

"Apa yang kamu pikirkan, Gu kecil?"

Pertanyaan Yun Xi hanya bisa membuat Gu Tian menghela nafas berat, apa lagi hatinya saat ini di penuhi rasa bimbang dan dilema, seakan sebentar lagi dia tak bisa menentukan apa tujuan sebenarnya.

"Aku... Aku..."

Jawabannya terbata bata, tetapi sebelum selesai, Yun Xi langsung berbicara.

"Kamu bimbang?"

Jawaban itu langsung membuatnya tersenyum pahit, hatinya begitu rumit sekarang, seolah hatinya sudah benar benar goyah.

"Yah... aku bingung dengan diriku sendiri, sejak aku mengetahui punya tubuh suci kuno tertinggi aku senang, tapi aku juga di beritahu bahwa mengkultivasikan tubuh suci kuno tertinggi itu susah dan hampir mustahil karena hanya kaisar abadi pertama yang tahu caranya."

Yun Xi hanya terkekeh mendengar ini.

"Gu kecil, dunia ini punya banyak keajaiban, bahkan alam semesta tak terbatas. Adanya sebuah kemungkinan, bukan berarti mustahil."

"Lagipula wajar saja kan? Tubuh suci kuno tertinggi itu milik kaisar abadi pertama pada awalnya."

Gu Tian tau dia berusaha untuk menghiburnya, tetapi Gu Tian merasa perkataannya juga masuk akal.

"Gu Kecil, aku akan memberitahumu sebuah kisah."

"Kisah?"

"Ya. Sebuah kisah tentang seorang kultivator yang berjuang untuk haknya."

Gu Tian terlihat tertarik, dia selalu ingin tau tentang kisah seorang kultivator. Apalagi untuk dirinya yang tak bisa berkultivasi.