Yao yao mendekat ke jasad masternya. Lao Yao tersenyum menatap kosong ke langit, sedangkan yaoyao berlutut dengan air mata yang mengalir deras di pipinya, walaupun tak bersuara, tetapi sakit hati yang dia rasakan cukup membuatnya menggigit bibirnya hingga berdarah.
"Master..."
Suara Yaoyao bergetar, kesedihan yang tak terlukiskan memenuhi hatinya.
Para tetua pengkhianat bangkit dari tempat mereka terhempas. Akan tetapi Yaoyao melihat mereka, ekspresinya langsung dingin, matanya kosong. Seolah hatinya telah mati.
"Master, tunggu sebentar, aku akan membawa jiwa jiwa menjijikan itu untuk menghiburmu."
Yaoyao menarik pedang dari sarungnya, ketika dalam proses menarik pedangnya, sebuah petir menyambar tak beraturan dari langit, lalu pedangnya juga mengeluarkan petir yang dahsyat.
Dia mengangkat pedang dan sarungnya yang setengah terbuka, perlahan membukanya lagi.
"Hari ini... Aku bersumpah akan menghiasi sekte iblis dengan darah mereka sendiri!"
Saat itu juga, pedangnya di tarik sepenuhnya. Petir yang sangat besar meledak di langit, menyambar tidak beraturan, membuat hancur langit dan bumi.
"Cepat lari!"
"Kita harus melapor kepada ketua sekte."
3 orang tua itu berusaha melarikan diri ke langit, namun tebasan merah seperti halilintar yang ganas langsung menebar mereka.
Tubuh mereka bertiga terbelah.
Langit menjadi terbelah dengan mengerikan.
"Keadilan? Aku sudah tak percaya hal seperti itu lagi, tapi selama sekte iblis masih ada di dunia, aku akan memburu mereka!"
Bertahun tahun berlalu, setelah kehancuran besar di sekte, rumor beredar bahwa ada seorang wanita memakai baju merah darah memburu orang orang dari sekte iblis.
"Aku dengar dari orang orang yang melihatnya, dia adalah jenius dari sekte yang hancur di Xuanzhou."
"Apakah yang kamu maksud itu Yaoyao?"
Yaoyao menjadi pembicaraan hangat, hingga 50 tahun berlalu, dia berperang melawan sekte iblis sendirian. Saat itu dia sudah naik ke ranah Nascent Soul lapisan ke-3.
Dia berperang sendirian, pedangnya di penuhi darah, wajahnya yang dingin menatap jijik kepada sekte iblis.
"Hari ini, aku akan memusnahkan kejahatan."
Saat itu juga para murid sekte iblis dan para tetua menyerbu bersamaan, dia seolah di kerumuni oleh semut.
Yaoyao yang benar benar sudah berubah, dia hanya menatap dingin.
Lalu dia menggerakkan telapak tangannya, sebuah tangan raksasa bagai dewa muncul di langit, berwarna merah darah.
Telapak tangannya menutupi seluruh sekte iblis, perlahan itu turun. Para tetua sekte iblis ingin mencegahnya, dharma body kembali di pertunjukan oleh oara tetua, namun kali ini seluruh tetua bersatu. Para murid hanya bisa menyaksikan di bawah.
Yaoyao yang melayang di langit memandang rendah mereka semua.
Dharma body yang besar, melebihi sekte itu sendiri. Kedua tangan gelap dari dharma body seolah ingin memblokir tangan raksasa di langit.
Saat telapak tangan Yaoyao akhirnya sampai ke jangakauan dharma body milik para tetua sekte yang bersatu, tekanan dan hempasan yang tak masuk akal membuat kehancuran besar. Para murid terhempas, ada yang mati karena energi panas dan gelap yang melelehkan mereka.
Kehancuran dahsyat di langit, membuat ledakan besar seperti bintang yang menghancurkan dunia.
"Ini! Dia sudah mencapai level Nascent Soul!"
Para tetua panik, ingin melancarkan serangan sekali lagi. Akan tetapi mereka melihatan tebasan emas melayang sangat cepat menembus tubuh mereka, membelah sekte.
Keheningan beberapa saat mulai menghancurkan mentalitas para muird sekte iblis.
"Tetua sekte... Mati..."
Suara salah satu murid yang menyaksikan begitu banyak adegan tak masuk akal itu bergetar ketakutan, terlebih kekuatan yang mampu membuat dunia seakan ingin berakhir.
Mereka semua berlari ketakutan, mereka mundur. Yaoyao tanpa kenal ampun membantai mereka semua. Darah memenuhi tubuhnya.
"Cukup..."
Suara agung dari langit muncul ketika Yaoyao turun kebawah membantai murid murid sekte iblis, yaoyao melihat ke arah kangit.
Sebuah proyeksi yang mirip seperti dharma body, namun lebih sempurna dan lebih kuat.
"Junior... Kamu sudah terlalu berlebihan."
"Berlebihan? Apakah membuat persembahan dengan nyawa orang lain itu tidak berlebihan di matamu?"
"Wahai ketua sekte iblis, Yuanshang?"
Yuanshang hanya bisa terkekeh sebentar, sebelum jari telunjuk yang besar membuka langit seolah menekan dunia!
Yaoyao tiba tiba mebgeluarkan bayangan emas di belakangnya, bayangan itu terus tumbuh dan tumbuh, pedang emas panjang di tangan bayangan itu muncul.
Yaoyao mengayunkan pedangnya untuk menghalau jari telunjuk itu, saat itu berbenturan, kehancuran yang lain terjadi, akan tetapi Yaoyao terhempas, tekniknya di kalahkan.
Dia terpental ke ribuan mil jauhnya sambil memuntahkan seteguk darah segar.
"Yaoyao, jenius berbakat. Sayang sekali kematian mu hari ini telah di putuskan."
Yaoyao berusaha bangkit dengan pedangnya menjadi penopang.
"Ugh..." Dia batuk darah sekali lagi. Dia sangat terluka parah, kehancuran di sekitarnya sangat lah dahsyat, itu telah menghancurkan satu benua.
"Yuanshang, selama jiwaku belum musnah, aku akan memburu kalian semua, para kultivator iblis!"
"Suatu saat seseorang pasti akan mewarisi kehendak dan tekad ku."
"Walaupun aku mati hari ini, aku akan bertarung melawan kejahatan."
Saat itu juga dia melesat ke langit. Walaupun Yuanshang tak memperlihatkan sosoknya, Yaoyao seolah tau letak pastinya.
Dalam suatu tempat Yuanshang hanya tersenyum melihat kegigihan yaoyao yang tak tergoyahkan.
"Junior, aku menghormati mu."
Di langit terbentuk sebuah wajah dari awan awan gelap, mata dan mulutnya terbuka. Mulutnya mengeluarkan cahaya yang warna merah melesat dengan cepat.
Cahaya itu melesat mengenai Yaoyao dengan kecepatan yang tak bisa di jelaskan, itu terjadi begitu cepat.
Yaoyao seketika memasuki keheningan.
"Apakah begini hidupku berakhir?"
"Menghadapi ketidakadilan, menghadapi kejahatan dalam 100 tahun lebih."
"Aku tak rela!"
"Tekadku akan di wariskan ke generasi selanjutnya!"
"Selama masih ada kemungkinan, maka tidak akan mustahil!"
"Aku pasti akan kembali..."
Perlahan tubuhnya menghilang, dia akhirnya mati. Jubah merahnya berterbangan.
....
"Bagaimana?"
Yun Xi bertanya sambil tersenyum, Gu Tian hanya bisa kagum, dia kagum akan kekuatan yang dahsyat.
"Kamu tau apa pelajaran yang di dapat dalam kisah itu?"
"Hah?"
"Ya, jangan pernah menyerah."
Kata kata itu membuat Gu Tian terdiam, dia diam diam termenung. Yun Xi yang melihat hal itu tersenyum hangat, lalu pergi dari sana diam diam.
Keesokan harinya, Gu Tian pergi ke sebuah tebing dengan pemandangan hutan indah di bawahannya dan pedesaan kecil juga di bawah sebuah kaki gunung di sebrang.
"Aku tau, aku sudah curiga dengan tubuhku."
Waktu itu, dua minggu yang lalu Gu Tian kecelakaan jatuh dari atas pohon, tiba tiba saja dia merasa tubuhnya menjadi lebih kuat. Walaupun itu samar hanya bisa merasakannya, dia berspekulasi dengan pikiran liarnya, tapi sekarang dia ingin bertaruh.
"Jika tubuh ini menjadi lebih kuat ketika dia menerima rasa sakit, maka aku akan bertaruh."
Gu Tian menarik nafas untuk mengumpulkan keberanian. Lalu dia berlari dan melompat dari tebing itu.
Di udara, dia sangat ketakutan, tapi tekadnya mengalahkan rasa takutnya.
Tubuhnya jatuh dengan sangat cepat, hingga saat dia akhirnya menghantam tanah tubuhnya hancur.
"AKH!"
Dia memuntahkan seteguk darah, tangan, kakinya bengkok dan patah, kepalanya pecah.
Dia tergeletak dalam keadaan mengenaskan!