Chereads / Before the Endworld / Chapter 18 - Project Sinner

Chapter 18 - Project Sinner

"Jadi... target kita adalah gudang penyimpanan itu, ya?" Bethany mengamati bangunan besar di tengah pemukiman dari balik pepohonan. Matanya menyala terang memperhatikan pergerakan Outsider, anak buah The Doctor yang akan melancarkan upaya terakhir di tengah malam ini.

"Tapi kenapa kita menyerang tempat ini? Bukankah Mythia berada di kilang minyak tersebut?" Aland membersihkan kapak miliknya yang sudah lama tidak dibersihkan, wajahnya mengantuk karena tiba-tiba dipanggil oleh Rael.

Setelah berbincang banyak dengan Trisha, Rael memutuskan untuk bergerak sendiri bersama Bethany dan Aland. Dia sudah mengirimkan pesan kepada Moana melalui cermin sihir namun ia tidak merespon apa pun. Ada dua skenario yang kemungkinan terjadi.

Pertama, jika The Doctor tidak mengetahui pertemuan Rael dan Trisha, dia akan mengirimkan Mythia ke gudang penyimpanan. Karena kilang minyak tidak memiliki fasilitas yang memumpuni untuk rencana The Doctor seperti yang dibicarakan oleh Trisha.

Kedua, jika The Doctor mengetahui pertemuan Rael dan Trisha, rencana akan tetap berjalan seperti semula. Tapi The Doctor harus menghabisi Trisha untuk menutup mulutnya. Karena itu Rael meminta Trisha untuk tinggal bersama Moana agar lebih aman. Tapi hal itu tidak menguntungkan bagi The Doctor, karena itu dia pasti akan memanggil Trisha untuk pergi ke gudang penyimpanan juga agar dia dapat menyelesaikan semua masalah bersamaan.

"Karena itu kau membawa Emily di sini juga?" Bethany melirik ke arah Emily yang duduk malu-malu di belakang Rael sambil membenarkan poni rambut pendeknya.

"The Doctor pasti memilih melakukan serangan ke kediaman Moana jika terdapat Wadah Astaroth di sana,"

Rael menyiapkan peralatan sihirnya. Sekarang dia sudah membuat sihir ruang yang baru dan sudah menyimpan beberapa barang untuk dibawanya dalam pertempuran.

Dari balik pepohonan, mereka sudah bersiap turun menuju pemukiman dan menyusup ke dalam gudang penyimpanan. Rael akan bergerak bersama Emily sementara Bethany bersama dengan Aland.

Rael teringat dengan perkataan Trisha saat itu, terkait alasan dia bekerja untuk The Doctor. Kehidupan yang diberikan kepada Moana tidak akan berlangsung lama, karena pada dasarnya itu hanya sekedar keajaiban sesaat. Dalam waktu satu tahun lagi, dirinya akan meninggal. Namun The Doctor memiliki cara untuk mengakali kematian Moana.

Namanya adalah Project Sinner. The Doctor akan membuat Will of Eternity dengan mengumpulkan berbagai kekuatan mistis yang ada di dunia ini. Project ini sudah dijalankan cukup lama. Moana akan mendapatkan pecahan Will of Eternity jika membantu The Doctor memperoleh kekuatan yang ia perlukan.

Tapi perbuatan The Doctor sudah melampaui batas manusiawi yang ditoleransi oleh Trisha. Membuat Trisha ragu untuk meneruskan kerja sama dengan The Doctor.

"Bagaimana dengan Will of Eternity yang dijanjikan?" tanya Rael waktu itu.

"Tidak perlu, aku sudah punya cara yang lain," jawabnya.

Perkataan tersebut selalu terlintas di kepala Rael. Dia tidak ingin memberikan informasi apa pun. Prioritas Rael sekarang adalah menyelamatkan Mythia terlebih dahulu.

Bethany dan Aland akan menyusup dari atas, sementara Rael dan Emily akan melalui jalur bawah tanah seperti yang diberitahu oleh Trisha.

Tempat itu merupakan lorong saluran air yang kotor. Terdapat jejak orang-orang baru saja melalui jalan ini.

"Kau tidak perlu melakukan apa pun kecuali kuperintahkan untuk menyerang," seru Rael.

Emily mengangguk pelan dan berjalan di belakang Rael selama menyusuri saluran air bermodalkan pencahayan dari sihir api. Setelah cukup lama berjalan, mereka menemukan pintu besi yang sudah berkarat. Terdengar suara seseorang dari balik pintu menggunakan bahasa asing. Rupanya terdengar suara Trisha di sana. Mereka tengah mempersiapkan sesuatu dan pergi dari ruangan tersebut.

Dibuka secara perlahan pintu berkarat itu dan mendapati ruangan dengan berbagai peralatan sihir tersimpan di rak kayu. Gudang penyimpanan ini dijadikan tempat penelitian tersembunyi mereka. Serum ilegal dikumpulkan dalam satu box kayu di dekat tong air. Tempatnya sangat kumuh dan lembab. Rael mendeteksi keberadaan orang tidak jauh dari sana.

Dari balik dinding Rael mencoba mendengarkan pembicaraan mereka. Sebelum memulai pertempuran, mereka harus menemukan keberadaan Mythia terlebih dahulu.

"Mulai aktivasi reaktor tersebut," seru Sorhocs, The Doctor.

Rael tidak mengerti reaktor yang dimaksud dia, yang jelas itu adalah hal yang berbahaya. Setelah cukup lama menunggu, Rael menyergap dan menyekap salah satu Outsider yang menjaga.

"Katakan hal yang seharusnya kau katakan," bisik Rael menggunakan sihir manipulasi pikiran. Outsider yang melawan mulai kehilangan tenaga. Kesadaraanny telah dikendalikan oleh Rael.

Sialnya terdapat Outsider yang lain dari ruangan sebelah hendak menuju ke tempat Rael bersembunyi. Emily sudah bersiap untuk menghabisi mereka secara diam-diam. Namun Trisha datang memerintah mereka pergi ke tempat reaktor. Dia berjalan melewati ruangan tersebut sambil melirik ke arah Rael. Tatapannya yang tajam menandakan hal bahaya yang akan segera terjadi, namun Trisha tidak mampu mengatakan kepada Rael.

"Tuan, rencana, pemusnahan massal ... " ujar Outsider tersebut.

"Bethany, kau menemukan sesuatu?" tanya Rael melalui telepati.

"Aliran sihir yang sangat besar mengalir dan berpusat di suatu ruangan di lantai dua, aku dan Aland akan menuju ke tempat tersebut segera. Mythia masih belum ditemukan," jawab Bethany.

Percakapan mereka tidak boleh berlangsung lama agar tidak terdeteksi oleh siapa pun. Rael menutup telepati dan bergerak masuk semakin dalam setelah menyembunyikan Outsider tersebut.

Satu per satu ruangan ditelusuri secara diam-diam. Tidak ada Mythia di ruangan bawah tanah. Mereka berdua kemudian naik ke lantai satu. Ruangan tersebut lebih luas dan banyak penjaga.

Banyak orang berkumpul di aula lantai satu. Rael mendekati tempat tersebut dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Tabung cair yang terdapat tubuh Mythia tertidur dipenuhi tali-tali sihir. Orang-orang melakukan penelitian di sana. Rael sangat geram ingin menyerang mereka semua dan menyelamatkan Mythia. Namun Emily menahan Rael, mengingatkanya untuk menunggu Bethany dan Aland terlebih dahulu. Di sana terdapat salah satu anak buah The Doctor yang dibicarakan oleh Trisha, namanya adalah Merch Aldemiuerge.

"Sudahi pemindaiannya, selesaikan dengan cepat!" seru Merch memerintah pars Outsider.

Tuan Muda menatap Emily dengan perasaan bahagia. Setelah sekian lama akhirnya dia berhasil mendapatkan Mythia. Dirinya yang mengenakan setelan mewah dengan cawan anggur di tangan kanannya

"Kita akan segera bersama, Mythia-"

Bola api meledak di dekat Merch, mengacaukan tempat penelitian tersebut. Orang-orang berlarian, ada juga yang menyiapkan senjata tombak.

"Tunggu, Rael! Kenapa kau memulai serangan dengan gegabah?" tanya Emily dengan panik.

"Tidak ada waktu lagi!"

Rael bermanuver ke atas menggunakan angin dan menembakkan bola api bertubi-tubi ke arah Merch. Namun tiba-tiba ia memunculkan pedang besar dan maju menghindari serangan satu per satu. Lompatan tinggi mendekati Rael dan melancarkan tebasan yang sangat kuat.

Outsider yang lain bersiaga menggunakan tombak mereka melindungi subjek penelitian. Emily memanggil Astaroth sehingga ular naga tersebut membantai mereka satu per satu.

Merch menyerang tanpa henti, ke mana pun Rael berpindah akan selalu dikejarnya. Tebasan angin dilancarkan namun pedang tersebut mampu menangkisnya. Merch yang marah meningkatkan kecepatannya, ia melakukan gerakan acak lalu seketika berada di belakang Rael, bersiap menebas kepalanya.

Waktu berubah menjadi sangat pelan, di waktu yang tepat sosok itu bangkit dengan sendirinya, atau memang sudah direncanakan. Tangannya menyentuh pedang milik Merch dengan mudah.

"Menghilanglah,"

Dentuman keras melempar Rael dan Merch dengan sangat kuat. Tanpa diduga pedang yang digenggam oleh Merch sudah menghilang seutuhnya tak bersisa. Rael yang mengamatinya begitu takjub sekaligus heran. Apa yang sudah dilakukan mereka terhadap Mythia?

Rambut hitam elegannya bertransformasi menjadi putih secara perlahan. Tangannya dipenuhi energi sihir yang sangat besar. Mythia Aveline telah membangkitkan kekuatan terpendamnya.

"Subjek melarikan diri! Tangkap dia!" seru salah satu Outsider bersama yang lain menyerang menggunakan tombak dan pedang.

Kepala Mythia terasa sangat sakit, matanya belum sepenuhnya melihat dengan jelas. Tapi dia tahu harus melakukan apa. Tangan kanannya diangkat ke arah depan, dengan cepat memutar ke arah kanan. Hal yang mengejutkan terjadi ketika pars Outsider yang akan menyerangnya lenyap tak bersisa.

"Sial, kebangkitan ini tidak boleh tergenapi sekarang. Belum waktunya," Mythia menatap ke arah Rael dengan senyuman manis seperti biasanya.

"Perkataan Trisha rupanya benar. Kamu akan datang menyelamatkanku. Kalau begitu aku tidak perlu khawatir lagi,"

Rambutnya perlahan berubah kembali menjadi hitam. Tenaga dalam dirinya sudah terkuras habis. Rael menangkap Mythia yang terjatuh dalam dekapannya. Wajahnya sangat khawatir dengan keadaan Mythia yang kehilangan tenaga.

"Mythia, kau tidak apa-apa?" sekarang bukan waktunya membicarakan keanehan yang dialami oleh Mythia.

Mythia menoleh ke belakang Rael, melihat Merch yang bangkit dengan ekspresi marah. Beraninya laki-laki itu menyentuh gadis pujaan hatinya.

"Kembalikan, Mythia! Aku sudah menunggu cukup lama hingga sampai ke titik ini! Mulai dari mengeluarkan Mythia dari Federasi, hingga merebutnya dari pertunangan tersebut. Tapi kau entah dari mana datang merebutnya begitu saja!" seru Merch dengan kesal.

Emily menghampiri Rael bersama dengan ular naga di belakangnya. Namun sebelum Emily sempat menyerang, Rael menghentikannya dan menyerahkan Mythia kepada Emily. Tatapannya berbeda dari sebelumnya, matanya hanya tertuju kepada Merch dengan hawa membunuh yang sangat kuat.

"Jadi ... kau yang berulah selama ini,"

Rael menggenggam tongkat sihirnya lebih kuat dari biasanya. Dua laki-laki tersebut berhadapan satu sama lain dengan emosi yang sama. Pedang di tangannya diayunkan ke depan sambil melakukan lompatan tinggi, hendak menghabisi Rael dalam satu serangan.

Perisai sihir diciptakan berlapis-lapis, pedang miliknya tidak diberi kesempatan untuk membuat retakan sekecil apa pun terhadap pertahanan Merch.

"Itu adalah pedangku,"

Pukulan yang kuat menghantam dada hingga terpental jauh. Semburan api dilancarkan membakar Merch yang terjatuh. Teriakan keras bergema di dalam ruangan yang sunnyi tersebut. Merch berhasil bertahan berkat gulungan kertas mantra. Tiba-tiba tendangan yang sanga kuat menghantam kepalanya. Darah mengucur keluar dari hiduhg dan mulut.

"Rael ... jangan ... " seru Mythia dengan sisa tenaganya.

"Katakan rencana kalian sebenarnya,"

Rael menarik kerah baju Merch dan memukulnya berkali-kali.Wajahnya babak belur tapi dia tetap tidak ingin membocorkan apa pun.

"Apa yang membuatmu takut terhadap The Doctor?" Rael merasakan kesedihan yang dialami pria tersebut. Dia meneteskan air mata sambil mengingat-ingat ayahnya yang hampir dibunuh oleh The Doctor.

"Kebebasan akan digenapi ... " ujarnya dengan nafas tidak teratur.

"Rael, tinggalkan saja. Kita harus membawa Mythia pergi," seru Emily.

Tidak ada pilihan lain, Rael melepaskan Merch yang tergeletak tak berdaya, bersandar pada dinding rapuh dengan kekalahan telak.

"Kalau seperti ini, kau tidak akan bisa mengalahkan dia. Kau takut membunuh orang," ujar Merch.

"Entahlah, aku hanya bisa mencoba yang terbaik," jawab Rael.

Pertempuran yang sebenarnya baru dimulai dari sekarang. Mythia menolak untuk meninggalkan tempat tersebut. Sebuah rencana mengerikan sudah disiapkan oleh The Doctor yang akan mencelakakan ibukota. Lantai dua adalah kuncinya, sesuai yang dikabarkan Bethany.

[Before the Endworld]

"Apakah kau sudah memanggil bala bantuan milikmu?" tanya The Doctor di hadapan reaktor yang sangat besar.

Tempat tersebut sangatlah luas dengan berbagai peralatan sihir tersusun rapi. Semua mesin mengalirkan tenaga menuju reaktor tersebut. The Doctor hanya perlu sentuhan terakhir untuk mengaktifkannya.

"Kau terlalu santai menanggapinya," Trisha memasuki ruangan dengan membawa sebilah pedang.

"Aku juga suka skenario seperti ini. Lagipula sudah waktunya aku meninggalkan ibukota. Jadi aku harus mempersiapkan hadiah perpisahan yang mengesankan,"

The Doctor tidak lagi mengenakan jubah hitam. Kali ini dia mengenakan seragam yang rapi dan jas putih dengan kualitas terbaik. Mencerminkan sosok dokter sejati dengan warna putih sebagai simbol kebersihan.

Pasukannya sudah siaga dari berbagai sudut ruangan. Ada yang menggunakan tombak, pedang, perisai, dan tongkat sihir. Namun semuanya sudah bukan lagi seorang manusia.

Trisha mengamati mereka dengan seksama. Para Outsider telah kehilangan akal dan menjadi gila. Mereka telah tertelan sihir akibat serum ilegal namun tidak mengamuk. The Doctor telah mengendalikan mereka semua layaknya The Doll Maker.

"Jadi kau sudah melepas kesempatan menyelamatkan dia," seru The Doctor.

Trisha hanya tersenyum menatap The Doctor. Sebuah aba-aba diberikan melalui isyarat tangan. Dari balik kegelapan tiga panah petir melesat dengan cepat ke arah The Doctor. Perisai sihir membendung segala serangan Bethany dari kejauhan. Bara api keunguan membakar sekitar ruangan tersebut. Manusia bertangan iblis telah tiba menyeret kapaknya.

"Kau serius ingin menghancurkan tempat ini bersama reaktor tersebut?" The Doctor begitu menikmati segala serangan yang dilancarkan Bethany dan Aland. Tapi rencana mereka tidak sesederhana itu.

Lantai bergetar, retakan mulai tercipta. Awalnya kecil, hingga membesar dan hancur begitu jelmaan Astaroth muncul dari bawah. Naga berukuran sangat besar bersiap melahap The Doctor.

Dalam kurang dari satu detik, The Doctor meledakkan diri menjadi asap hitam yang menyebar dengan cepat, menutupi pandangan Bethany, Aland. Leher Trisha dicekik oleh The Doctor. Dia memang menargetkan pengkhianat itu terlebih dahulu untuk dibunuh. Namun semburan api yang besar hampir membakar setelan yang dipakai The Doctor. Ia terpaksa melempar Trisha jatuh ke lantai satu.

Bethany tetap mampu bertarung menggunakan matanya. Dia dengan mudah menemukan lokasi The Doctor. Panahnya berubah menjadi pedang bermata dua, tapi The Doctor juga dapat melihat keberadaan Bethany dengan mudah. Serangannya ditangkis begitu saja. Penggunaan sihir pelindung yang efisien. Menciptakan sihir pelindung yang kecil namun sejajar dengan arah serangan Bethany.

Pertarungan tersebut dirasakan oleh Aland sehingga ia menembakkan bola api ke arah The Doctor. Sihir yang misterius ia keluarkan. Dua lingkaran sihir si atas kepalanya tercipta tentakel hitam yang tersamar warnanya dengan asap hitam di sekeliling. Aland dan Bethany tertusuk begitu saja, The Doctor mengajak mereka berdua terjun bersamanya ke lantai satu. Membanting mereka berdua ke lantai dengan sangat kuat.

Perangkap sudah dibuat oleh Rael, lingkaran sihir yang begitu banyak disiapkan untuk menghabisi The Doctor. Kombinasi sihir api dan petir ditembakkan secara beruntun. Tapi begitu mengejutkan, ia membuka sihir ruang untuk menghalau serangan beruntun tersebut. Sebuah teknik yang tidak pernah dilihat oleh Rael sebelumnya, cukup membuat sihir ruang yang lebih besar.

Naga ular yang besar berhadapan langsung dengan The Doctor. Butuh pelindung berlapis untuk menghalau serangan naga tersebut.

"Jadi ini kekuatan dari Wadah Astaroth? Kalian bekerja dengan baik telah menjaganya selama ini," seru The Doctor dengan perasaan senang.

Aland dan Bethany bergerak maju terkoordinasi membantu naga tersebut mengalahkan The Doctor. Tapi Outsider yang menggila turun dari lantai dua. Para Outsider telah menjadi monster yang menggila dengan berbagai elemental sihir dalam tubuh mereka.

"Rael! Kita harus merebut detonator di tangan Sorhocs! Ada yang tidak beres dengan reaktor tersebut!" seru Trisha kepada Rael.

Rael melihat ke arah atas, sebuah reaktor yang dimaksud Bethany memiliki energi sihir yang sangat besar dan tidak stabil. Namun tanpa sadar The Doctor berada di depannya, sihir angin yang sangat kuat menghempaskan Rael sangat jauh hingga keluar dari gudang penyimpanan. Ia terjatuh di jalan setapak.

Rael terkejut melihat keadaan di luar yang tercipta kerusuhan. Orang-orang berlarian, rumah terbakar, teriakan di mana-mana. Fraksi SOLUS telah melakukan penyerangan dengan jubah hitam sebagai ciri khas mereka.

"Apa yang telah terjadi?" tanya Rael melihat sekeliling yang sudah kacau.

"Kalian terlalu sibuk terhadap rencanaku sampai kalian lupa bahwa keamanan ibukota menjadi lengah," seru The Doctor memegang detonator yang dimaksud Trisha.

Salah satu Outsider menyerang Rael dengan kecepatan yang tidak normal. Namun Rael berhasil menangkis serangan tersebut, ia menghentikan pergerakan Outsider tersebut dan mengarahkan tongkat sihirnya kepadanya.

"Bunuh dia, Rael," seru The Doctor.

Itu adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh Rael Orna.

"Atau kuledakkan reaktornya," The Doctor mengangkat tangannya yang menggenggam detonator tersebut.

Karena Rael tidak langsung membunuhnya, Outsider tersebut kembali menyerang Rael secara bertubi-tubi. Ia menghindar dengan cepat. The Doctor menendang Rael dengan kuat dari titik butanya.

"Seperti yang kudengar, apakah kau bukan penyihir agung yang asli?" tanya The Doctor.

Lagi-lagi panggilan yang sama seperti yang disebutkan oleh Dewa Astaroth. Panggilan yang tidak cocok baginya. Bola-bola api ditembakkan ke arah Rael. Pasukan dari fraksi SOLUS mulai berdatangan.

"Ini hanyalah kejahilan kecil saja. Begitu kuledakkan reaktornya, ibukota ini akan berubah menjadi monster semua. Tentu saja kau bisa menebak isinya, bukan? Serum peningkat mana," mata merahnya mengintimidasi, dia bersenang-senang melihat ketidakberdayaan lawannya.

Ia memerintahkan para Outsider menyerang Rael bersamaan dengan berbagai sihir. Namun sebelum Rael sempat menciptakan pelindung, sebuah tebasan yang sangat kuat membelah seluruh sihir serangan tersebut hingga lenyap seketika.

Langkah kaki terdengar dari dalam bangunan berjalan di antara puing-puing berserakan. Gadis berambut putih yang menggenggam sebilah pedang di tangannya. Namanya adalah Mythia Aveline.

"Kamu baik-baik saja, Rael?" tanya Mythia tersenyum manis kepadanya sambil mengulurkan tangan.

"Rambutmu ... "

"Keren, bukan?"

The Doctor mendecak kesal melihat perubahan Mythia sebagai subjek eksperimennya.

"Aku tidak pernah mendesainmu dengan kekuatan sebesar ini, apa yang telah dilakukan Trisha terhadapmu?" tanya The Doctor.

Pedang ditodongkan langsung ke arah Sorhocs, The Doctor. Tatapannya serius dengan aura membunuh yang kuat.

"Hatimu terlalu baik, Rael. Biarkan aku yang membunuh pria itu," seru Mythia.

Pria itu hanya tertawa lalu terbang melayang di atas langit. Menganggapnya sebagai lelucon belaka. Dia menatap ke arah dua orang yang berniat mengalahkannya. Tidak ada potensi sama sekali dari diri mereka berdua untuk dapat mengalahkan The Doctor.

"Apa yang membuat kalian merasa yakin dapat mengalahkanku?" The Doctor menembakkan energi kegelapan dengan kerusakan yang dahsyat.

Tapi dua remaja itu tidak berpindah dari tempat mereka berpijak. Sekelilingnya hancur, tapi tidak dengan mereka. Di bawah perlindungan sihir pertahanan milik Rael. Sihir pertahanan yang berbeda dari biasanya. Energi yang tidak asing di mata Sorhocs Otheost. Sebuah kekuatan yang tidak seharusnya berada di dunia ini.

Anti-sihir menyelimuti pertahanan Rael dalam waktu singkat. Membuatnya dapat menangkal segala bentuk serangan sekuat apa pun, karena sihir tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan anti-sihir ciptaannya.

"Kenapa ... anti-sihir berada di tanganmu, wahai anak muda?" dirinya terkejut dengan keberadaan kekuatan yang sangat besar.

"Aku menciptakannya sendiri, kau keberatan?" tanya Rael dengan tatapan serius.

Perlahan rambut putih Mythia kembali berubah menjadi hitam. Kekuatan misterius dalam dirinya masih tidak stabil, lebih tepatnya ini belum waktunya untuk menggunakan hal tersebut sekarang.

"Berapa kali kau bisa menggunakan kekuatan itu?"

"Sekitar dua kali lagi, ini sangat menguras tenagaku," jawab Mythia menghela nafas.

Rael tersenyum sembari merancang berbagai skenario pertempuran yang akan terjadi ke depannya. Bagaimana pun juga mereka berdua harus mengalahkan The Doctor saat itu juga. Dia juga mengetahui betapa besarnya energi sihir yang dimilikinya. The Doctor tidak pernah serius sama sekali selama ini. Bisa dibilang dia baru mengeluarkan 10% kekuatannya. Dia sendiri tidak yakin mampu mengalahkan The Doctor sendirian. Tapi keberadaan Mythia membuka peluang baru untuk memenangkan pertarungan ini. Setidaknya, sampai rekan-rekannya datang membantu, mereka berdua akan menahan The Doctor di sini.

The Doctor kembali tertawa setelah menyadari hal yang sangat menarik. Mengamati mereka berdua membuatnya sangat bersemangat untuk mengerahkan kemampuannya lebih kuat lagi. Entah ini disengaja atau tidak, tetapi menurut The Doctor. Tim yang menyerang tempat penelitiannya terlalu mengerikan. Baik mereka berdua, maupun tiga orang di dalam sana.

"Moana, apakah ini kebetulan? Temanmu membuatku sangat tertarik, Trisha!" dia tertawa sekali lagi dengan lebih keras.

Energi sihir dipancarkan lebih kuat dari biasanya. Menandakan bahwa lawannya sudah tidak main-main ketika bertarung. Pasukan SOLUS sudah bersiaga di belakang Sorhocs Otheost dengan jumlah belasan. Masing-masing memiliki kekuatan yang tidak biasa. Semuanya telah disuntikkan serum peningkat mana yang menyebabkan kegilaan di antara mereka. Dengan begitu mereka sepenuhnya dalam kendali The Doctor sekarang.

"Tunjukkan kepadaku, wahai penyihir agung! Buktikanlah eksistensimu kepadaku!" lingkaran sihir yang banyak jumlahnya tercipta di langit malam, di tengah kekacauan yang terjadi, sang penjahat telah menantang pahlawan dalam cerita ini menuju pertempuran terakhir.

"Banyak hal yang ingin kukatakan kepadamu, Mythia," ujar Rael mempersiapkan tongkat sihirnya dibalut dengan anti-sihir.

"Aku juga," Mythia menoleh ke arah Rael sambil mengubah rambutnya menjadi berwarna putih kembali. Kekuatannya meningkat secara drastis. Ia mengangkat pedangnya dengan percaya diri. Itu karena ada Rael di sampingnya sekarang.

"Menarilah denganku, Rael,"

"Dengan senang hati,"

Bersama-sama, dua insan muda melawan eksistensi yang lebih hebat dari mereka. Sosok yang membawa ancaman bagi Alterra. Salah satu pimpinan SOLUS, sang pemberontak yang telah menghilang dari sejarah.

Sorhocs Otheost.

To be continued...