Chereads / Doamu Merubah Takdirku / Chapter 4 - Kekuatan Doa

Chapter 4 - Kekuatan Doa

Jiwa Havi yang saat ini masih bersujud dan melayang di udara, seketika merespons ada nya pergerakan lain di sekitar nya. Havi kemudian bangun dari sujud nya dan berdiri dengan tegap.

Dari kejauhan muncul titik berwarna hitam yang kian lama kian membesar dan menampakkan jati diri nya. Dengan waspada, Havi bersiap untuk menerima segala kemungkinan terburuk dari sosok yang akan segera di hadapi nya itu.

Keadaan Havi sebelum nya yang tenang, kini berubah menjadi luar biasa takut setelah Havi melihat sosok hitam yang sedang memegang sebuah cambuk di tangan kanan nya. Sosok itu memakai jubah serba hitam dan tidak menampakkan wajah nya.

Dengan refleks yang cepat setelah melihat sosok hitam itu, Havi segera terbang ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Berkali-kali Havi mencoba menghindari nya. Namun, kemana pun Havi terbang, sosok hitam itu sudah berdiri di depan nya.

Sebelum sempat melakukan 'pelarian' nya lagi, sosok hitam itu segera menggunakan cambuk di tangan kanan nya kemudian memukul kepala Havi. Dia pun jatuh tersungkur dalam posisi bersujud meskipun jatuh nya Havi itu bukan seperti jatuh ke tanah melainkan masih melayang di udara.

"Ke mana lagi kau akan melarikan diri, Havian Shahreza?!", kata sosok hitam itu dengan suara yang menakutkan.

Suara yang entah itu pria atau wanita, Havi sendiri tidak bisa membedakan nya. Untuk pertama kali nya, Havi mendengar suara yang tidak mencerminkan ciri khas nya apakah itu pria atau pun wanita.

"Si.. Siapa anda, Tuan. Kenapa anda bisa tahu namaku?!", kata Havi dengan ketakutan.

"Aku adalah Malaikat yang di tugaskan oleh Tuhan untuk mengirimmu ke neraka!!", jawab sosok itu yang ternyata adalah salah satu malaikat yang bertugas menyiksa manusia di dalam neraka.

"Ampuni aku Tuan Malaikat.. Ampuni aku!!", kata Havi berteriak lagi.

"Sudah terlambat!! Betapa banyak dosa-dosa mu saat masih hidup di dunia dulu?!!", jawab Malaikat itu.

Sesaat kemudian, kedua tangan dan kaki Havi tiba-tiba terbelenggu dengan rantai besar yang muncul dan mengikat kedua tangan dan kaki nya. Havi yang dalam terbelenggu, meronta-ronta dan berusaha melepaskan ikatan kuat dari rantai tersebut.

Namun semakin kuat Havi berusaha, semakin kuat pula rantai itu membelenggu tangan dan kaki nya. Bahkan, kini leher Havi pun juga di kalungi oleh rantai lain yang juga ikut membelenggu nya.

Tepat saat Malaikat itu hendak menarik kepala Havi dan membawa nya menuju ke neraka, muncullah sosok hitam lain yang terlihat sama persis dengan sosok Malaikat yang sedang membelenggu Havi.

Malaikat itu kemudian membisikkan sesuatu, dan Malaikat yang membelenggu Havi seakan patuh dengan setiap kata yang keluar dari nya. Dia pun berkata,

"Wahai manusia!! Entah kebaikan macam apa yang telah di lakukan olehmu!", kata Malaikat yang membelenggu Havi.

Dua Malaikat yang sebelum nya memakai jubah berwarna hitam, mendadak langsung merubah warna jubah nya menjadi berwarna putih. Tidak hanya itu saja, kedua Malaikat itu juga menampakkan wajah nya yang ternyata memiliki ketampanan yang luar biasa.

Dalam pikiran Havi yang tercengang saat melihat kedua nya adalah jika mereka berdua muncul di bumi, sudah di pastikan seluruh wanita, baik tua atau muda, atau bahkan anak kecil pun akan langsung terpesona dan jatuh cinta saat melihat kedua nya.

"Hei manusia!! Ketahuilah!! Ada seorang wanita di bumi yang setiap waktu berdoa kepada Tuhan. Dia berdoa sepanjang siang dan malam hanya untuk memintamu hidup kembali!", kata salah satu Malaikat tampan itu menjelaskan.

"Wa.. Wanita..?! Si.. Siapa dia Tuan Malaikat?!", jawab Havi terbata-bata.

Malaikat tampan itu kemudian menunjuk ke arah langit. Sebuah penampakan mirip layar TV jika di bumi, dan tentu nya sangat besar dan lebar, memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang sedang berdoa kepada Tuhan dalam ibadah nya.

"Hah?! Di.. Dia?!! Bukankah dia adalah... Wanita yang ku curi tasnya itu?!", kata Havi merasa tidak percaya dengan apa yang sedang di lihat nya ini.

"Benar!! Nama nya adalah Nuriana Salim. Ketahuilah Wahai manusia!! Yakinlah dengan kehendak Tuhan. Yakinlah jika kekuatan doa bisa merubah takdir seseorang. Bahkan orang yang telah mati sepertimu itu bisa dengan mudah hidup kembali'.

'Semua nya atas izin Tuhan. Dan Aku ingatkan engkau wahai manusia, jadilah manusia yang baik di kehidupan keduamu kali ini. Kamu kali ini tidak akan kembali ke waktu di mana kau mati. Kamu akan di kirim ke saat-saat terbaik dalam hidupmu. Saat kamu masih muda!! Dan ingat!! Bantulah orang yang merubah takdirmu!!", kata Malaikat itu berpesan kepada Havi.

Belum sempat Havi menjawab, tubuh Havi seperti terbawa terbang ke dalam lubang pusaran waktu. Jiwa Havi nampak berputar-putar di dalam nya.

Tidak hanya itu saja, Jiwa Havi melihat sosok diri nya yang lain yang sedang meluncur cepat ke arah nya. Tabrakan kedua nya pun tidak bisa di hindarkan lagi.

Boom

Kini Jiwa Havi menyadari bahwa sosok lain itu ternyata adalah jasad dari Havi yang kini bersatu lagi dengan jiwa nya.

Dengan perasaan kelegaan dan rasa terima kasih yang besar, Havi mengucapkan syukur dengan ketulusan hati yang dalam karena akhir nya dia bisa hidup lagi.

Dengan kecepatan yang bisa terlihat oleh mata, Havi melihat kulit putih nya berangsur-angsur menjadi lebih kenyal dari sebelum nya.

Beberapa luka bekas goresan dari amukan massa di waktu lampau, kini hilang tak berbekas. Havi benar-benar merasa bahwa tubuh nya kini terasa lebih kuat dan tenaga masa muda nya telah kembali.

"Akhir nya aku kembali dan hidup lagi!!! Tuhan.. Terima kasih!! Aku akan berjanji menjadi orang yang baik!! Nyonya Nuriana Salim, tunggulah aku!!", kata Havi berjanji dengan suara yang berteriak keras dan sesaat kemudian, lubang pusaran itu lenyap tak berbekas.

"Manusia itu benar-benar beruntung. Selain itu, Tuhan mengutus kita untuk sedikit memberikan ketampanan tambahan kepada nya", kata Malaikat yang sebelum nya membelenggu Havi.

"Benar! Jika Tuhan sudah berkata jadilah, maka jadilah dia!", jawab Malaikat lain nya.

Setelah nya, kedua Malaikat itu menghilang di antara kabut tebal berwarna hitam. Kedua nya kembali untuk melakukan pekerjaan yang telah Tuhan perintahkan sebelum nya kepada mereka.

(Di Rumah Lama Havi)

'Ini.. Apakah aku ini sedang bermimpi atau tidak?! Apakah aku benar-benar kembali menjadi muda atau tidak?! Di mana sekarang aku berada?!'

'Oh.. Bau ini... Ini seperti bau yang familiar! Ini seperti bau masakan yang di buat oleh almarhumah ibuku! Meskipun sudah puluhan tahun yang lalu, aku masih bisa mencium aroma harum dari masakan ibuku itu! Oh Tuhan.. Semoga Engkau tidak mengecewakan aku!', ujar Havi dalam pikiran nya.

Krak... Krak...

Beberapa saat kemudian Havi juga mendengar suara orang yang seperti sedang membelah sepotong kayu. Havi pun lanjut berpikir,

'Bunyi ini?! Bukankah bunyi ini adalah... Ini persis sama seperti yang di lakukan oleh ayahku beberapa puluh tahun yang lalu. Perasaan ini terasa semakin nyata saja. Aku ingin melihat nya. Tapi mataku seakan tidak lelah untuk terus tertutup', tambah Sando lagi.

===========================