Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 3 - The Last Prince: Excalibur Part 2 (Zee)

Chapter 3 - The Last Prince: Excalibur Part 2 (Zee)

"kakak mau kemana ?" Ray melihat Zee ingin pergi, " kakak ingin pergi, tapi suatu saat nanti kakak akan kembali..dan saat itu…kamu harus siap, okeh?" Jelas Zee mengusap kepala Ray dengan lembut.

"enggak, jangan tinggalkan Rayyy!!" Ray meluk kaki Zee agar Zee tidak pergi.

"Ray dengarkan kakak, kakak akan kembali jadi simpan pisau ini…" Zee memberikan pisau dengan ukiran emas yang bagus.

"ta-tapi kak" Ray tidak ingin Zee meninggalkannya, " Ray..kakak akan kembali, jadi tenang lah oke" Zee berusaha menenangkan Ray, "ta…tapi" Ray tidak ingin melepaskan Zee.

"kakak akan kembali, kakak janji" Zee membuat janji meski dia tau jika dia tidak akan kembali bahkan ini adalah terakhir kalinya dia melihat Ray.

"kakak mencintaimu, Chrono…" Zee mencium kening Ray dan mengusap pipi Ray sebelum dia pergi.

'aku..akan menunggu kakak' batin Ray diam di ruang tamu,'aku tidak ingin kehilangan lagi' batin Ray sedikit terisak, 3 tahun berlalu 'kakak tidak kembali ' batin Ray yang sudah berusia 15 tahun sambil menangis tanpa suara di kamarnya.

-Kilas Balik selesai -

 

"jika memang benar kak Zee tiada tunjukkan jasatnya padaku" Ray mengeluarkan sedikit air matanya.

"kau siap melihatnya Ray?" tanya Edward serius.

"ya..aku siap" Jawab Ray menghapus air matanya, Ray kaget saat melihat jasat Zee di hutan kerangka yang memakai jas jubah berwarna hitam dan syal berukuran 3 meter di lehernya.

"ini dia..Zeck Zeal Ainsworth" Edward dengan tatapan sedih saat melihat Ray yang ambruk di depan tengkorak itu.

"kakak" Ray dengan air mata yang sudah terjatuh, Ray perlahan mengenggam tangan kerangka jasat itu dan mendekatkan keningnya dengan kening tengkorang Zee.

"kau mengingkari janjimu…Kak" Ray menangis tanpa suara.

"aku mencintaimu kak" Ray mencium kening tengkorang itu lembut, asap hitam keluar dari jasatnya dan di serap leontin Ray.

"bawa skop enggak?" tanya Ray dengan tatapan dingin dan air mata yang deras.

" tidak" Edward menjawab singkat,'besok aku akan datang lagi dan menguburmu…agar kamu tenang' batin Ray bangkit dan menghapus air matanya.

" temui Tuan. Robert Hardy Harperwood" Edward memerintahkan.

"untuk apa?" tanya Ray serius, "kau harus melatih kekuatan kegelapanmu..sebelum perang perebutan Excalibur" Edward menjelaskan.

"pedang Excalibur bukannya masih tertancap?, apa memang sudah di ambil?" Tanya Ray ingin tau.

"sebenarnya waktu peperangan saudara pertama, keluarga Knight terbantai karena kekurangan jumlah berakhir 1 wanita yang bertahan dan memiliki ikatan janji kepada Dewa Kematian Mors atau King Of Opaqueness, sebuah janji untuk melindungi umat manusia dengan menggunakan kekuatan kegelapan dan juga pedang Excalibur,…dengan janji wanita itu mendapatkan kekuatan dan merebut kembali pedang Excalibur sendirian, jadi…setiap 20 tahun sekali pasti ada peperangan perebutan" jelas Edward Panjang lebar.

 

'jadi sekarang di tanganku ya….' Batin Ray dengan tatapan dinginnya.

"baik..aku mengerti" Ray menatap kerangka jasat Zee dan mencari kayu poyongan kayu pipih dan membuat lubang.

"kau ingin menguburnya?" Edward bertanya saat Ray mengali.

"ya..jika di biarkan saja, kak Zee tidak tenang…" Ray selesai menggali dan mengubur kerangka jasat itu sambil membawa jas jubah dan syal bersamanya.

"aku mencintaimu..sampai kapanpun…Zeck" Ray mencium kayu nisan Zee dan meneteskan air matanya lagi,'kau..cinta pertamaku….' Batin Ray dengan tatapan dingin nya pergi sambil membawa jas jubah dan syal Zee.

"dia tau Ray..dia tau konsekuensi terlalu dekat denganmu bahkan menyembunyikanmu" Edward menjelaskan.

"apa alasan kak Zee melakukan itu?, padahal konsekuensinya kematian" Ray bertanya dengan serius, Ray sangat ingin tau kenapa Kak Zee mau melakukan hal yang sangat berbahaya dengan konsekuensi kematian.

"dia lebih memikirkan dirimu ketimbang orang lain, setauku Kak Zee orang yang egois dan hanya ingin melakukan apa yang dia inginkan, brutal..pembunuh paling mengerikan di zamannya..bisa di bilang kau dan dia sama Ryon.." Jelas Edward berjalan di ikuti Ryon.

" sama?" Tanya Ryon, "ya..cara kau berjalan, bernafas sampai kalin berdua mirip dalam pertempuran…cara kalian bernafas membuat orang-orang tidak merasakan keberadaan kalian meski gerakan kalian cepat terkesan lembut dan tidak bersuara..itu Teknik pembunuh paling ampuh" jawab Edward menjelaskan Panjang lebar. 

 

"namanya Teknik ular, bergerak cepat tapi tidak bersuara dengan Langkah yang tidak berbobot dan nafas yang lembut" Ray menjelaskan, Teknik itu dia pelajari 5 tahun untuk penyempurnaan baginya itu sangat sulit disempurnakan apalagi mengingat dulu umur dia sangat dini, "setauku..gerakan Kak Zee masih belum sempurna" Edward mengkoreksi.

"tapi gerakanmu Ray, sudah lebih dari sempurna" Edward menatap Ray dengan tatapan tajam.

"saat Kak Zee pergi aku menyepatkan diriku untuk menyempurnakan-nya lagi" Ray menjelaskan dengan tatapan yang lebih tajam.

"kau pake soflen sama rambut palsu ya?" tanya Edward dengan sikap nya ramah dan lembut.

"ya, aku tidak tau kenapa aku harus memakai soflen dan rambut paslu" Ray bingung.

" kau keturunan Lawrence Knight…yang memiliki ciri khas Rambut putih seputih salju dengan mata hijau Zamburt" jelas Edward, 'itu menjelaskan kenapa aku harus menutup rambut dan mataku' batin Ray dingin dan terlihat ada asap hitam yang mengeluarkan surat,'Tuan Keonizo..ada apa?'batin Ray membuka surat itu.

Temui saya besok, selesai kau sekolah, di tempat biasa..

Keonizo Naki

 

'baik' batin Ray mengerti dan memasukkan Surat itu kedalam kantung celananya.

"apa itu ?" Edward bertanya sambil melirik Ray.

 "tidak..hanya seseorang yang membutuhkan jasaku" Ray dingin.

"Ray ingat kau harus menjaga dirimu jangan terlalu percaya dengan orang lain" Edward serius.

"aku tau…tapi aku merasa orang ini melindungiku" Ray jujur.

"jangan terlalu percaya dulu" Edward menegaskan, "percayalah saja...., aku akan melindunginya" Suara naki yang datang dari asap hitam yang membentuk tubuh Naki.

"oh..jadi kau" Edward seperti berwaspada.

"kau memang tidak tau aku, tapi jika kau..pernah mendengar berita di Rusia..kau mengenalku dengan sebutin..pembunuh tanpa hati" Naki berjalan mendekat dan Edward mundur sembari menjaga Ray.

"Ray..kau sudah melihat apa saja yang aku lakukan selama 99 jt tahun bukan" Naki dengan tatapan dingin.

"kau bukan manusia dan kau adalah pelindung manusia…" Ray berjalan perlahan.

"memang..aku bukan manusia, dan aku akan melindungimu….Ray" Naki mengeluarkan sedikit kekuatan kegelapannya dan membuat segel pelindung di tangan Ray.

" kau akan baik-baik saja" naki berubah menjadi asap yang menghilang.

"Ray, jangan bohong kau melihat kehidupannya?" Tanya Edward dengan muka yang serius.

"ya, Dia bukan manusia..Dia Vi berkerja melindungi manusia dari moster tapi moster itu bisa berubah menjadi manusia, dia di anggep Anti-Villain" Ray menjelaskan.

 

"baiklah..aku percaya padanya" Edward memberi kepercayaan pada Naki, 'hem…bu Gracia kemana ya?' batin Ray berada di perpustakaan sekolah.

"Kau mencari Bu Gracia ya?" Tanya seseorang keluar dari kegelapan.