Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 2 - The Last Prince : Excalibur Part 1 (Winter)

Chapter 2 - The Last Prince : Excalibur Part 1 (Winter)

Keluarga Allen Winter adalah keluarga dekat Lawrence Knight dan teman dekat, tapi semenjak, keluarga Allen Winter tau jika hanya keturunan Lawrence Knight yang dapat mencaput pedang Excalibur dengan muda, itu membuat Keluarga Allen Winter iri dan menyatakan perang pada keluarga Lawrence Knight membuat keluarga Lawrence Knight terbunuh dan menyisahkan 1 orang yang bertahan.

Bahkan Keluarga Allen Winter bersumpah membunuh keturunan Keluarga Lawrense Knight bahkan orang terpercayanya juga.

"jadi…Allen Winter adalah mereka?, berarti aku harus berhati-hati dengan marga itu "Ray mengerti dan menaruh buku itu dan masuk kamar mandi.

'sebentar lagi' batin Ray yang melihat jam dinding menunjukan jam 7 malam, Ray memasukkan leptop, tablet dan juga ponselnya kedalam tas taklupa chargernya.

 

-Kilas balik selesai -

"Jadi kau yang mengirimkan surat itu" seorang bocah menghadap naki di sebuah Gedung yang hancur.

"ya itu aku…jadi bisa kah aku meminta bantuanmu…Ray Milandre Marlen" Naki tau nama bocah itu.

" panggil aku Chrono" Ray tidak ingin nama aslinya tersebar.

"baiklah, Chrono aku meminta bantuan" Naki dingin.

" bantuan apa?dan apa bayarannya?" Ray bertanya dengan tatapan lebih dingin.

"Bayarannya…aku akan mengadopsimu" Naki dengan tatapan dingin.

"adopsi? Jangan bercanda" Ray merada di bercandai. 

" aku tidak bercanda…"Ray kesal dan tiba-tiba saja di ikat dengan rantai kegelapan.

"biarku tunjukin padamu sesuatu " Naki mendekat dan menyentuh dahi Ray membuat Ray melihat masa lalu Naki dan apa saja yang Naki lalui selama 99,989 jt tahun lamanya hidup,'di-dia bukan manusia'batin Ray panik denga napa yang dia lihat.

"jadi kau mau membantuku?" tanya Naki tegas.

"ba-baik aku akan membantumu" Ray pasrah takut jika dia terbunuh.

"bantu anak bernama Norviel Lawis Ackerlan" Naki dengan tatapan dingin.

"baik..sekarang dia ada di mana?" tanya Ray dingin.

"dia sedang menyelamatkan pangeran di istana Windsor" Naki menjelaskan.

"baiklah" Ryon mengerti dan langsung pergi ke istana Windsor.

'sial..bawa leptop lagi' Batin Ryon dengan lembut menaruh tasnya dan bergerak cepat menyerang orang yang melukai Norviel dan menatap Norviel.

 

"untuk leptopku aman" Ray mengecek isi tasnya.

'bentar…aku memang masukin buku ini' batin ray bingun dan berusaha cuek dengan hal itu.

'ini tempat yang bagus' batin Ray duduk di sebuah Gedung kosong dan mengambuk buku itu.

'aku lupa…alu harus menemuin pak Edward' batin Ray mengingat sesuatu.

"halooo" Ray mengetuk pintu rumah keluarga Edward.

"wah Ray ada apa?" tanya Edward menyapa Ray.

"tolong jelaskan soal ini" Ray menunjukan surat dengan stempel yang berbentuk kesatria dan berwarna hitam.

"jadi kau sudah siap?" tanya Edward serius membuat Ray bingung dan tatapan nya menjadi tajam.

"masuklah aku akan menjelaskannya" Edward memberi jalan ke Ray untuk masuk.

"jadi kau mau tau apa?" tanya Edward sambil menyiapkan teh.

"apa kau dan bu.Gracia adalah orang terpercaya Kerajaan Knight?" tanya Ray serius.

"ya kau benar, dan pembunuh brantai yang menjagamu dan mengajarimu bertarung dia juga ornag terpercaya, tapi sayang dia terbunuh saat meninggalkanmu pada usiamu 15 tahun karena ketauan menyembunyikan dirimu" Edward menjelaskan.

"a-apa…kak Zee sudah tiada" Ray terdiam dengan air mata yang turun.

"bohong…Kak Zee sangat kuat enggak mungkin dia mati begitu saja!!!" Ray tidak terima dengan kematian Zee.

 

- Kilas balik -

"kamu sendirian…mau kakak temani" seorang pria dewasa mendatangi anak kecil yang menangis di dekat jasat orang tuanya.

"hiksss.." suara tangisan anak itu pecah dan pria itu memeluk anak itu dengan lembut.

"tenanglah ada kakak, kakak akan menjagamu" pria itu menggendong anak kecil itu ketempatnya.

"kakak..nama kakak siapa ?" tanya bocah itu lugu, 'nama kakak Zee..,namamu siapa?" tanya Zee lembut sambil membuka masker kainnya. 

"wah..kak Zee, namaku Ray Milandre Marlen" Ray tersenyum senang.

"nama yang indah, kamu lapar..kakak ada roti jika kamu mau" Zee menawarkan roti.

"mauu" Ray dengan lucunya memakan roti itu, 'seharusnya aku tidak sedekat ini denganmu, Ryon'batin Zee melihat Ray yang makan roti dengan lahap.

"kau gila ya…membawa Ryon ke sini, kau tau tugas kita hanya menjaganya dari jauh bukan membawanya dan menyembunyikannya" Gracia kesal dengan Tindakan gegabah Zee.

"terserah kakak mau bilang apa tapi aku kasian pada Ryon yang sendirian sebatang kara, aku tidak peduli jika aku mati sekalipun" Zee keras kepala menjawab pernyataan Gracia.

"baik…kau sudah dewasa, kakak tau kau sudah tau konsekuensinya" Gracia tidak ingin berdebat dengan adiknya, Gracia hanya memiliki adiknya saja di dunia jika adiknya sudah tiada dia harus bisa menerimanya.

 

"kamu suka pisau?" tanya Zee saat melihat Ray tertarik dengan pisaunya.

"ya aku juga mau jadi pembunuh profesional kayak kakak" Ray bersemangat dan terlihat naif.

"kakak akan melatihmu jika kamu mau" Zee dengan sneyuman yang hangat.

"benarkah aku mauuu" Ray dengan semangatnya, Zee melatih Ryon selama 4 tahun dan terlihat potensi Ray yang sangat memuaskan.

"kamu mau menjadi pembunuh bayaran?" tanya Zee lembut.

"wah tentu saja" Ray bersemangat.

"jadi pembunuh bayaran itu mudah dan ya kakak sudah memasukkan namamu ke tempat dulu kakak menjadi pembunuh bayaran, kamu hanya perlu menerima dokumen dan membunuh orang mengerti" Zee menjelaskan.

"kak..aku menyukai kakak" Ray lugu mencium pipi Zee.

" kakak juga menyukaimu..sebagai adik" zee mengusap kepala Ray.

"ih..maksudku suka nya ke kekasih" Ray kesal.

"eh..Ray, kakak lebih tua darimu kau tau itu kan?" tanya Zee dengan tatapan hangat.

" tapi aku menyukai kakak" Ray naif.

"jika aku berumur 17 tahun aku mau kakak menjadi kekasihku" Ray memegang tangan Zee dan mengarahkannya kepipinya.

"iya…kakak akan tunggu janjimu" Zee mencium kening Ray lembut.

 

"kakak kenapa..?" Ray baru bangun tidur.

" Ray ini tengah malam tidur ya" Zee dengan lembut menggendong Ray.

"aku mimpi buruk" Ray memeluk leher Zee.

"sudah tidur ada kakak" Zee mencium pipi Ray dan meletakan Ray di kasur.

"Kak Zee..kakak sudah taukan ini tidak baik" Edward komplen.

"aku tau tapi aku enggak bisa meninggalkan anak kecil hidup sebatang kara, sendirian aku tidak tega…" Zee menjelaskan.

"itu benar sih, tapi kakak akan terbunuh" Edward kesal.

"bisa kamu bantu aku Edward, kakak mohon…bantu kakak, hah…begini saja jika Ryon berumur 12 tahun aku akan meninggalkannya" zee membuat perjanjian.

" baik..aku akan membantu kakak" Edward setuju dan memberi waktu sampai Ray berumur 12 tahun,'itu waktu yang cukup, aku akan mendidikmu menjadi kuat selamat 3 tahun Ryon' Batin Zee (Zeck Zeal Ainsworth, Zeck adik Clara tapi karena bercerai Clara ikut ibunya sedang Zeck ikut ayahnya itu alasan kenapa Nama keluarga mereka berbeda).