Setelah cukup lama menjalani streaming, Tiara merasakan sesuatu yang tidak biasa di pangkuannya. Rudal milik Andi mulai tegak dan menekan pantatnya dengan kuat.
Tiara yang menyadari hal itu, matanya melirik ke arah Andi dengan ekspresi sedikit terkejut. Namun, Andi hanya tersenyum tipis, seolah tak peduli dengan apa yang terjadi.
Dia kemudian memalingkan tubuhnya, menghadap langsung ke wajah Andi. "Ada apa, D?" tanyanya dengan nada lembut dan menggoda.
Andi menatapnya dengan senyum yang sedikit nakal. "Nggak apa-apa, cuma nggak bisa fokus main game aja," jawabnya sambil menggenggam pinggang Tiara dengan lembut.
Tiara mengangkat alis, mencoba menyembunyikan senyum nakalnya. "Pasti susah fokus, ya?"
Andi mengangguk pelan, matanya tetap menatap dalam ke mata Tiara. "Susah banget, terutama kalau punya cewek se-cantik lo di pangkuan."
Tiara tertawa kecil, mendekatkan wajahnya ke Andi. "Berarti sekarang kita ganti kontennya, ya?"
Andi mengangguk. "Gimana kalau kita lanjut, tapi dengan cara yang lebih... personal?"
Tiara membalas tatapan Andi, dan tanpa ragu, mereka mulai berbagi momen yang jauh lebih intim, meninggalkan penonton mereka dengan kejutan yang lebih dari sekadar game.
Andi dengan cepat mengalihkan kamera sedikit ke atas, memastikan bahwa bagian bawah tubuhnya tidak terekam dalam Live Streaming. Dia tahu betul bahwa penonton tidak hanya ingin melihat game, tetapi juga apa yang terjadi di balik layar.
Sementara itu, Tiara dengan penuh percaya diri mulai menggerakkan pinggulnya dengan lembut, merangsang Andi yang duduk di pangkuannya. Gerakan lembut namun menggoda itu membuat Andi tak bisa menahan diri.
Komentar-komentar dari penonton pun mulai menggila.
"Wow, apa yang kita lihat ini? Pasangan ini hot banget!"
"Bro, apakah itu rudal Andi yang tegak?! Gila, ini konten nggak biasa!"
"Bentar, bentar... Tiara nggak main-main, ya? Ini seru banget!"
Andi hanya bisa tersenyum tipis, mencoba tetap fokus meski tubuhnya menegang di bawah gerakan Tiara yang semakin menggoda. Tiara, dengan ekspresi penuh kesenangan, terus memperlambat gerakannya, menatap penonton dengan senyum misterius.
"Terima kasih buat dukungan kalian semua, ya..." ucapnya dengan suara lembut, seolah-olah menikmati perhatian yang diberikan.
Penonton semakin tak sabar, beberapa di antaranya mulai memberikan komentar lebih liar dan mengarah pada fantasi yang lebih intens.
Tiba-tiba, Tiara dengan gerakan lincah langsung menghilang dari kamera, berada di bawah kaki Andi. Dengan perlahan, dia mulai membuka resleting Andi, wajahnya sedikit memerah karena terkejut melihat rudal Andi yang jauh lebih besar dari yang pernah dia bayangkan sebelumnya.
Namun, tanpa ragu, wanita itu segera menundukkan kepalanya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Gerakan lembut dan penuh percaya diri itu membuat Andi terpaku, menggigit bibir bawahnya menahan desahan kecil.
Tiara melanjutkan dengan lembut, menggerakkan bibir dan lidahnya dengan perlahan, menikmati setiap detik sensasi yang tercipta. Gerakannya penuh gairah, setiap gerakan membuat Andi semakin terbuai dalam kenikmatan.
Penonton di Live Streaming tidak bisa menahan diri lagi, komentar mereka semakin liar dan menggoda.
"Wah, ini nggak main-main! Tiara luar biasa!"
"Bro, lo bener-bener beruntung, ya!"
"Bikin konten kayak gini tiap hari, dong!"
Andi terdiam, menikmati setiap sensasi yang dirasakannya, sementara Tiara dengan penuh perhatian terus memberikan perlakuan lembut dan menggoda.
Wajah Andi tampak tegang, namun ekspresinya sulit untuk diartikan oleh penonton. Matanya terpejam sejenak, seolah menyimpan perasaan yang dalam dan sulit diungkapkan. Tidak ada kata-kata yang mampu menggambarkan apa yang sedang dirasakannya saat ini, hanya desahan perlahan yang terdengar di antara gesekan gerakan Tiara.
Sementara itu, Tiara semakin liar memainkan lidahnya, menggoda dan merangsang Andi dengan gerakan penuh gairah. Setiap sentuhan lembut bibir dan lidahnya meninggalkan jejak kenikmatan yang dalam, membuat Andi sulit untuk berpaling dari sensasi yang membombardir indra-indranya.
Penonton terus memberikan komentar yang semakin tak terkendali, namun Andi tetap fokus pada momen yang tak terelakkan ini. Wajahnya masih terpejam, menanggung beban hasrat yang sulit untuk dikendalikan. Tiara, di sisi lain, tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, terus mengeksplorasi dunia yang penuh gairah bersama Andi.
"Lo kuat nggak kalau gue terus kayak gini?" tanyanya dengan nada setengah berbisik, suaranya nyaris tak terdengar di tengah suasana yang sudah begitu intens.
Andi hanya bisa menggigit bibirnya, mencoba bertahan dari godaan Tiara.
"Gue pengen keluar sekarang."Jawab Andi.
Tiara mendongak, matanya menatap Andi dengan senyum lembut. "Kalau gitu, ayo kita selesaikan ini dengan cara yang paling memuaskan."
Tiara melanjutkan gerakannya dengan penuh percaya diri, menikmati setiap detik sensasi yang tercipta. Ketika akhirnya Andi mencapai puncaknya, dia menggenggam kepalanya dan dengan lembut mengeluarkannya di mulut Tiara.
Tiara menutup matanya sejenak, merasakan gelombang kenikmatan yang mengalir dari Andi. Setelah beberapa saat, dia melingkarkan tangan di leher Andi, menariknya dengan lembut untuk mendekat.
"Andi..." bisiknya dengan suara lembut, "Kita sempurna bersama, bukan?"
Tiara dengan senyum lembut mengangkat wajahnya, menunjukkan kepada penonton isi dalam mulutnya yang sudah tertelan. Reaksi penonton pun semakin menggila, dengan komentar-komentar yang semakin liar dan penuh gairah.
"Bro, apa yang baru aja kita saksikan?! Tiara bener-bener luar biasa!"
"Live stream ini nggak main-main! Andi dan Tiara bikin konten yang bener-bener panas!"
Andi akhirnya meraih kamera, mengarahkan layar ke wajahnya. "Terima kasih semuanya. Live stream selesai untuk malam ini." Suaranya terdengar tenang, namun matanya masih penuh gairah yang tak terbendung.
Penonton terus berkomentar, tetapi Andi sudah menutup aplikasi dengan cepat, menandai berakhirnya live streaming yang penuh dengan kenikmatan dan sensasi.
Tiara tersenyum lebar, sedikit terengah-engah. "Huh, akhirnya selesai juga," ujarnya dengan suara lembut.
Andi menatapnya dengan senyum nakal. "Kata siapa?" jawabnya penuh percaya diri sebelum menggandeng Tiara menuju kasur.
Setibanya di sana, Andi mulai melepas pakaian Tiara dengan lembut namun penuh hasrat. Setiap helai pakaian terlepas, mereka semakin tenggelam dalam gairah yang tak terbendung.
Andi membuka lebar kaki Tiara, menatapnya dengan penuh hasrat. Pandangannya penuh gairah, seolah-olah ingin menelusuri setiap inci dari tubuhnya yang terbuka.
"Eh, lo udah basah banget ya," ucap Andi dengan senyum nakal, suara yang penuh godaan.
Tiara yang awalnya malu, menundukkan wajahnya. "Mmm, jangan dilihat gitu," jawabnya dengan suara lembut namun penuh rasa malu.
Andi tidak peduli, segera membenamkan kepalanya di sana, mencium aroma yang penuh sensasi dan menggoda. Lidahnya dengan lembut mengeksplorasi, menikmati setiap sentuhan yang membakar gairah.
Sementara Tiara berusaha untuk mengatur nafasnya,dengan desahan pelan yang terdengar dari mulutnya.
Keduanya kakinya mulai menjepit kepala Andi, menariknya semakin dalam,seolah tak ingin melepaskan.
Gerakan itu semakin intens menunjukkan hasrat yang semakin memuncak.
Sayang, aku pengen pipis sekarang," teriak Tiara dengan napas tersengal-sengal, suaranya penuh gairah yang memuncak.
Air mengalir deras, membasahi wajah Andi yang masih terbenam, merasakan sensasi yang sulit dijelaskan. Andi tetap diam, tak bergerak, membiarkan dirinya tenggelam dalam kenikmatan yang semakin intens. Rasanya waktu seolah terhenti, semuanya hanya tentang Tiara dan dirinya, dua tubuh yang saling melengkapi dalam gelora hasrat.
Tiara menggenggam rambut Andi dengan erat, tubuhnya bergetar seiring aliran yang terus mengalir. Wajah Andi terendam dalam air yang hangat, membiarkan setiap tetes mengalir melintasi kulitnya, membiarkan setiap desahan dan gemuruh gairah mengisi setiap inci ruang mereka.
"Ahhh... Andi," desah Tiara dengan suara bergetar, mencoba mengatur napas yang semakin tak terkontrol. Tubuhnya bergetar, tak mampu menahan ledakan gairah yang telah lama dipendam. Andi merasakan semuanya, melanjutkan sentuhan lembut, mengeksplorasi lebih dalam, membiarkan diri tenggelam dalam sensasi yang begitu kuat dan tak terelakkan.