Chereads / Streamer Secret / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

Keesokan harinya, Andi dan Tiara mulai berkeliling mencari kos-kosan yang cocok. Beberapa tempat menarik perhatian Tiara, terutama yang memungkinkan mereka tinggal bersama.

Di salah satu tempat, Tiara tampak sangat tertarik dengan sebuah kamar luas dengan fasilitas lengkap. Dia langsung membayangkan betapa nyamannya tinggal di sana.

"Eh, ini aja, D! Kamarnya gede, ada AC, dan dapurnya cakep!" ucap Tiara antusias sambil melirik Andi.

Andi mengintip daftar harga di brosur, lalu langsung terkejut. "Gila, ini mahal, Ti! Gue nggak sanggup bayar segini."

Tiara mendekatinya dengan senyum menggoda. Dia berbisik pelan ke telinga Andi, "Udah, ini aja. Lo kan bisa Live Streaming sama gue. Viewer lo pasti makin banyak, dan kita bisa dapet lebih banyak uang."

Andi menatap Tiara dengan ragu. "Hah? Maksud lo gue bikin konten sama lo lagi? Kayak waktu itu?"

Tiara tertawa kecil sambil mengangguk. "Iya, kenapa nggak? Lihat aja waktu itu, cuma muncul sebentar, viewernya langsung naik gila-gilaan. Bayangin kalau kita bikin konten bareng terus."

Andi menghela napas, merasa bingung antara setuju atau menolak. "Tapi, Ti, kalau gue setuju, lo beneran mau tinggal di satu tempat sama gue? Lo tau, kan, itu bakal bikin hidup kita lebih rumit?"

Tiara menatapnya dengan senyum jahil. "Justru itu serunya, D. Hidup lo kan selama ini terlalu lurus. Gue yang bakal bikin hidup lo lebih berwarna."

Andi tertawa kecil, lalu menggelengkan kepala. "Lo ini emang nggak ada habisnya bikin ide gila."

Tiara mengangkat bahu sambil tersenyum lebar. "Jadi, deal? Kita ambil yang ini?"

Andi menghela napas panjang, lalu akhirnya mengangguk. "Ya udah, gue ikut aja. Tapi kalau nanti ada drama, gue nggak tanggung jawab."

Tiara tertawa puas. "Tenang, D. Gue yang handle semuanya."

Setelah semua urusan mereka selesai, Tiara akhirnya menceritakan semua masalahnya kepada Andi. Dia menjelaskan bahwa selama ini om kaya yang biasa menghidupinya sudah meninggalkannya, dan untuk menyewa kos ini selama satu bulan, itu adalah uang terakhir yang dimilikinya.

"Jadi, lo harus tanggung jawab buat nafkahin gue," ucap Tiara sambil bercanda.

"Huh, sudah ku duga pasti lo bawa masalah," jawab Andi, menggelengkan kepala.

Tiara melirik Andi dengan senyuman nakal. "Eh, lo tega ya biarin cewek cantik kayak gue tinggal di jalanan?"

Andi hanya mengangkat bahu. "Lah, kan nanti ada om-om baru yang 'mungut' lo."

Tiara menggelengkan kepala, tapi senyumnya tak kunjung pudar. "Gue capek, D. Om-om itu cuma bikin hidup gue makin sulit. Sekarang, gue cuma butuh lo buat bantuin gue. Gue bukan lagi simpenan om-om, dan gue nggak mau balik ke jalanan."

Andi mendengar kalimat itu dan terdiam sejenak. "Lo yakin, Ti? Ini bukan cuma masalah lo doang. Kalau gue bantu, artinya lo juga harus ikut berjuang."

Tiara menatap Andi dalam-dalam. "Gue tahu, D. Tapi setidaknya, lo nggak ninggalin gue kayak mereka. Gue cuma butuh yang nyata, dan lo udah ada di sini."

Andi menghela napas panjang, akhirnya menyetujuinya. "Ya udah, kita jalani aja. Tapi gue nggak mau lo nyusahin diri sendiri. Kalau lo emang mau bantuin gue, ya harus kerja bareng."

Tiara tersenyum lebar, memeluk Andi erat. "Gue tahu, D. Makasih ya, udah ngertiin gue."

Andi hanya mengangguk, sedikit tersenyum. "Ya udah, ayo kita mulai dari sini."

Mereka tahu, perjalanan yang akan mereka hadapi tak mudah, tapi setidaknya kini mereka tak perlu melaluinya seorang diri.

"Eh,btw ini juga jadi milik gue kan." Ucap Andi sambil menampar pantat Tiara yang di pelukannya.

Tiara tertawa kecil sambil melepas pelukannya dari Andi. "Lo, jadi nakal ya sekarang?"

Andi hanya mengangkat bahu, lalu tersenyum jahil. "Ya, gimana lagi? Sekarang kan kita berdua, jadi ya harus sama-sama santai."

Tiara menatap Andi dengan senyuman penuh arti. "Iya, sih... buat gue, semua ini juga milik lo."

Andi menggelengkan kepala. "Udah, jangan lebay. Kita jalanin semuanya pelan-pelan. Lagian, dari tadi lo yang ngajak-ngajak terus."

Tiara tertawa, lalu mencondongkan tubuhnya kembali ke Andi. "Ya, kan biar seru. Gue juga nggak mau cuma diam-diam aja terus."

Andi memeluknya lagi dengan santai. "Ya udah, sekarang kita lihat aja gimana kelanjutannya."

Keduanya melanjutkan malam itu dengan suasana yang lebih santai, namun tetap dengan ketegangan yang tersisa. Mereka tahu, perjalanan masih panjang, tapi setidaknya kini mereka saling memiliki.

Suatu hari, Tiara memutuskan untuk melakukan Live Streaming di Aplikasi Kiss You. Saat itu, dia mengenakan lingerie tipis yang begitu transparan, menampilkan lekuk tubuhnya yang indah dan menggoda.

Andi yang melihat langsung panik dan buru-buru mematikan live streaming Tiara dari layar ponselnya. "Lo gila, Tiara! Apa-apaan ini?!" seru Andi, matanya terbelalak.

Tiara hanya terdiam, ekspresinya berubah menjadi kebingungan dan sedikit kecewa. Dia berhenti dari gerakan dance erotisnya, menatap layar yang kini gelap. "Kenapa sih, Andi? Gue cuma main-main doang..."

Andi menarik Tiara ke dalam pelukannya dengan erat. "Gue nggak rela lo dilihat banyak orang," ucapnya dengan nada serius namun lembut.

Tiara tersenyum kecil, menggoda. "Cie... cemburu ya?"

Andi membalas dengan senyum tipis. "Maksud gue, lo nggak perlu lakukan hal-hal yang bikin gue khawatir kayak tadi."

Tiara mengangguk pelan, mengerti maksud Andi. "Terus gimana caranya kita bisa dapat uang?"

Andi melepaskan pelukannya dan berpikir sebentar. "Kan bisa Live Streaming game sambil spill tipis aja. Lo bisa bikin konten bareng gue, cuma bikin konten yang lebih santai dan nggak... kayak tadi."

Tiara mengernyitkan dahi. "Tapi emangnya bisa?"

Andi mengangguk. "Bisa. Lagipula, penonton lebih suka konten yang ringan dan natural. Kalau lo jadi co-streamer gue, kita bisa saling bantu."

Tiara tampak sedikit ragu, tetapi akhirnya tersenyum. "Oke, gue coba. Tapi kalau ini nggak berhasil, lo nggak boleh marah, ya."

Mereka pun akhirnya memulai Live Streaming dengan suasana yang lebih santai. Tiara duduk di atas pangkuan Andi, membiarkan dirinya nyaman dalam pelukan Andi sambil memainkan game di layar. Sesekali, Andi mencium Tiara dengan lembut di sela-sela permainan gamenya, seolah membiarkan penonton tahu bahwa mereka tidak hanya bermain game, tetapi juga berbagi momen intim bersama.

Tiara, dengan suaranya yang lembut dan menggoda, membalas komentar-komentar penonton dengan nada yang penuh pesona. "Wah, makasih banget buat dukungannya," ucapnya, suaranya rendah dan merdu, membuat banyak penonton semakin terkesima.

"Lo udah pernah liat cewek se-cantik ini main game sambil begini?" godanya pada penonton. Tiara melengkungkan senyum tipis, memberikan sentuhan yang lebih menggoda saat dia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penonton.

Andi tetap fokus pada permainan, namun matanya sesekali melirik ke arah Tiara yang semakin menggoda dengan setiap gerakannya. "Wah, ini baru pasangan yang seru, ya," komentar salah satu penonton.

Tiara pun tertawa kecil, membalas dengan suara lembut. "Iya, siapa yang nggak mau lihat kita begini?"

Suasana di Live Streaming semakin panas, penonton terus memberikan komentar yang membuat mereka semakin bersemangat. Andi dan Tiara kini menjadi pusat perhatian, membangun sebuah dunia baru bersama yang penuh dengan tantangan dan gairah.