Chapter 7 - CHAPTER 7

INGATAN MASA LALU

Beberapa tahun yang lalu, sebuah kejadian muncul diingat Gia, waktu itu disore Hari, dia sedang dibully disebuah taman, oleh anak-anak nakal yang biasa membully nya, "haha.. kau tidak bisa mendengar ya jika ku ambil ini" ucap salah seorang pembully yang mengambil alat bantu pendengaran milik gia.

"Hei cemballikan, eenapa kaallian sangat jahat pasaku? Atu idak pernah menggagu alian, baan iita atu ceolah" ucap gia dengan terbata-bata, karena alat bantu nya diambil, dan kerena hal itu juga, dia hampir menangis.

Namun pada saat berikutnya, seorang anak laki-laki berambut merah datang menyelamatkan, "hei.. berikan itu padaku, cepat" ucap anak berambut merah itu. Pembully yang mendengar hal itu sangat tidak senang.

"Hei Yun Shui, apa maksudmu, kau tidak perlu ikut campur." Ucap salah seorang pembulyy itu, namun berikut nya Yun shui menatap para pembully itu, dengan tatapan yang mengerikan, pembully itu pun langsung ketakutan.

"Hei Yun shui, jika kau berani ikut campur, aku akan menghajar mu." Ucap salah seorang pembulyy itu.

Kalau begitu kemarilah, setelah itu Yun shui pun langsung memukul tangan milik pembully yang memegang, alat bantu pendengaran milik gia.

Dan tarr... Seketika alat bantu pendengaran milik gia pun hancur, melihat hal itu gia sangat sedih, dan seketika nafasnya menjadi sangat berat, dan dia pun menangis dengan terisak-isak, karena ini adalah hadian yang kakaknya berikan padanya, sebelumnya Kakaknya adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, namun suatu hari kakanya meninggal bersama dengan ibunya, karena kecelakaan.

Dan pada akhirnya, gia pun harus tinggal bersama ayahnya yang juga pengusaha yang sangat kaya, namun tidak seperti ibu dan kakaknya, yang sangat menyayangi nya, ayah nya sangan tidak suka dengan gia, karena dia menganggap gia adalah anak yang cacat, dan tidak berguna.

Setalah alat bantu pendengaran milik gia hancur, dia pun mengeluarkan sebuah remot kecil di dalam sakunya, didalam hati gia bergumam "aku sangat jarang memakai alat bantu ini, karena aku sangat tidak suka, dengan bagaimana cara ayah memperlakukan ku, bahkan setelah ayah menikah lagi, dan aku memiliki adik baru, ayah sangat menyayangi nya, tidak seperti aku, yang bahkan sepertinya ayah tidak pernah menganggap ku ada."

Beberapa waktu kemudian, karena gia sudah tidak tahan, dengan bagaiman ayahnya memperlakukan dirinya, dia memilih untuk tinggal sendiri dirumah ibunya, karena ayahnya sudah pindah ke rumah baru bersama istri dan anak barunya, dirumah ibunya, gia tinggal bersama dua orang pembantu milik ayahnya, yang selalu melaporkan apa yang dilakukan gia dirumah, mengingat hal itu, air mata yang membasahi pipinya semakin deras.

Setalah itu, Yuh shui langsung menghajar ketiga pembully itu, hingga tak sadarkan diri, dan gia yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam, namun kemudian ada hal yang membuat nya, sangat terkejut.

Dia melihat Yun Shui melukai dirinya sendiri, dan bahkan dia mengeluarkan pisau kecil dari sakunya, lalu dia menyayat tubuhnya sendiri, dengan pisau kecil itu, Yun shui melukai semua tubuhnya, mulai dari kaki, badan, tangan, dan bahkan wajah.

Melihat hal itu, Gia pun sangat terkejut, dan dengan air mata yang masih memenuhi pipinya dia berteriak, "ap..apa yang kamu lakukan? Kenapa kau melukai dirimu sendiri." Mendengar hal itu, Yun Shui pun membalas, "jika kau tidak ingin dibully, maka kau harus memberi pelajaran pada orang-orang yang membully mu."

Dengan ekspresi yang sangat panik, karena melihat tubuh Yun Shui yang terus menerus mengeluarkan darah, dia pun langsung berkata dengan nada panik,

"Lalu kenapa kau melukai dirimu sendiri?kau bisa mati jika kau kehabisan darah, ayo aku akan langsung mengantarkan mu ke rumah sakit"

Setelah itu, dengan terburu-buru Gia langsung membawa Yun Shui ke rumah sakit, karna sudah sore tidak ada orang ditaman tersebut.

"Hei bukankah alat bantu mu sudah hancur, lalu bagaiman kau bisa mendengar dan berbicara dengan lancar? Walaupun aku tau kau bisa sedikit berbicara, tapi kau perlu waktu agak lama, untuk menangkap maksud pembicaraan, dan sekarang kau pun bisa berbicara dengan sangat lancar, apa kau masih memiliki alat bantu?" ucap Yun Shui.

Mendengar hal itu Gia pun menjawab, "ya aku memang masih memilikinya, itu adalah pemberian ayahku dan juga lebih canggih, namun aku sangat jarang untuk menggunakannya." Mendengar hal itu, Yun Shui pun tidak terlalu terkejut, karena keluarga Gia adalah keluarga yang sangat kaya, jadi tidak heran jika gia memiliki alat bantu yang sangat canggih,

Dan saat Yun shui digendong oleh Gia, dia mengatakan sesuatu pada Gia "hei nanti saat kau ditanya kejadian yang sebenarnya, kau harus mengatakan, bahwa alat bantu milikmu dihancurkan oleh mereka, lalu saat meraka juga akan memukul mu, aku datang untuk menyelamatkan mu, tapi tiga pembully yang tidak terima akhirnya menyerang ku menggunakan pisau kecil.

Kau tidak perlu khawatir akan hal itu, karna aku sudah menaruh pisau kecil itu ditangan salah satu dari mereka, lalu aku akan membuat alasan bahwa aku membela diri, hingga membuat mereka bertiga tidak sadarkan diri." Mendengar hal itu, gia sangat terkejut, karna di pikir bahwa Yun Shui adalah seorang yang polos, namun dibalik wajah nya yang polos, dia adalah seorang yang sangat licik.

Gia pun menjawab "bukankah itu terlalu kejam?" Mendengar hal itu Yun shui hanya bisa menghela nafas, "jika kau tidak melakukan itu, kau akan terus dibully dan kita berdua akan terkena masalah, tapi jika kau tidak ingin melakukan seperti apa yang kukatakan, kuharap kau tidak menyesal."

Setelah selesai mengatakan hal itu, Yun shui pun pingsan, Gia yang mendengarkan perkataan Yun Shui, hanya bisa tenggelam dalam pikirnya sambil tetap menggendong Yun shui ke rumah sakit, dia berpikir bahwa memang jika dia tidak melakukan apa yang dikatakan Yun Shui, dia akan terus dibully.

Hingga pada akhirnya, ditengah jalan Gia dibantu oleh sepasang suami istri, untuk membawa Yun Shui ke rumah sakit, setalah itu Gia pun, mengatakan apa yang Yun shui katakan padanya, hingga pada akhirnya, sepasang suami istri itu melihat ke tempat kejadian, dan mereka pun juga menemukan ketiga orang pembully itu, yang masih belum sadarkan diri, dan menemukan bekas pisau yang telah ditinggalkan oleh Yun Shui, pada salah satu saku pembully itu.

Setelah itu, mereka berdua melaporkan ketiga pembully itu pada polisi, hingga ketiga pembully itu dikeluarkan dari sekolah dan pindah ke kota lain, mendengar kabar itu gia pun sangat senang, karena dia tidak akan dibully lagi, namun disisi lain dia khawatir pada Yun shui, karena sudah tiga hari Yun shui berada di rumah sakit, namun dia belum sadarkan diri, karena dia kekurangan darah,

Sampai pada akhirnya, berita tentang Yun shui menyebar ke seluruh sekolah nya, namun bukanya pujian yang ia dapat, malah ada orang-orang yang mengejek dan menjelekan nya, karena tidak mungkin bagi mereka bahwa seorang yang biasanya dibully, tiba-tiba menjadi seorang pahlawan.

Namun saat siang hari di rumah sakit, tiba-tiba ada seorang gadis yang bersedia mendonorkan darahnya pada Yun Shui, karena mendengar kabar bahwa Yun Shui kekurangan darah, dan kebetulan golongan darah mereka sama.

"Em.. bolehkan aku membantunya, kebetulan golongan darah kami sama."

Gadis itu mengatakan hal tersebut sambil tersenyum, dan ternyata dia adalah Tian Ti, yang dikenal juga sebagai malaikat sekolah.

Memikirkan hal itu, Gia hanya bisa tersenyum, dan dia tidak akan menyangka bahwa didunia yang baru ini, dia akan bisa bersama dengan pujaan hatinya, dia berharap bahwa didunia ini, Yun shui Bisa mencintai nya.

"Yun Shui, apakah ini takdir? Ya mungkin ini memang takdir kita untuk selalu bersama." Setelah mengatakan itu, gia pun tersenyum dengan sangat mengerikan,

sambil tersenyum dengan mengerikan gia pun mengatakan "Jika didunia ini, ada yang berani merebutmu dariku, aku akan membunuhnya, haha....."